Anda di halaman 1dari 40

GANGGUAN NUTRISI

ASKEP KKP & OBESITAS

NS. NAFISATUN NISA, S. KEP, MSN


GIZI (NUTRITION)
o Keadaan fatologis akibat o Suatu proses organisme
kekurangan atau kelebihan zat gizi menggunakan makanan yg
tertentu secara relatif atau absolut. dikonsumsi secara normal
maupun melalui proses saluran
pencernaan untuk
MALNUTRISI
mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ-organ serta
mengahsilkan energi.
3/25/2024 2
Anatomi Sistem Pencernaan

3/25/2024 3
PROSES PADA SALURAN PENCERNAAN.

Ingesti : proses masuknya makanan ke rongga mulut


Propulsion: proses pergerakan makanan dalam rongga mulut
Mechanical digestion: proses pemecahan makanan
Chemical digestion: proses katabolisme
Absorbsion: proses penyerapan nutrisi makanan
Defecation: proses eliminasi pembuangan sisa perncernaan

3/25/2024 4
FISIOLOGI NUTRISI
1. Ingesti

Dimulai dari koordinasi otot-otot lengan dan tangan untuk membawa makanan ke mulut

➢ Proses mengunyah proses pemecahan, penyederhanaan makanan dr ukuran besar


menjadi ukuran lebih kecil. Proses mengunyah melibatkan gigi & kontrol volunter otot-
otot mulut bila makanan berada pada gigi, gusi, palatum keras & lidah, maka akan
terjadi refleks mengunyah yngg volunter (disadari), yg diatur SSP.

➢ Proses menelan merupakan tahap terakhir dr peristiwa ingesti, yaitu bergeraknya


makanan dr mulut ke esophagus, & masuk lambung. Proses ini terjadi secara refleks
sebagai akibat adanya penekanan pada bagian faring & mulai sejak makanan sudah
dikunyah secara adekuat, serta refleks ini akan menahan proses respirasi.
NEXT,,,

2. Digesti

▪ Rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa


kedalam tubuh.
▪ Terjadi penyederhanaan zat makanan sehingga dapat diabsorpsi
oleh saluran intestinal.
▪ Saluran yang berperan antara lain : mulut, pharing, esophagus,
lambung, usus halus, usus besar.
NEXT,,,

3. Absorpsi

▪ Proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling sederhana


diserap oleh usus

▪ Nutrien diserap berupa : (glukosa karbohidrat), asam amino (protein),


asam lemak dan gliserol (lemak), tanpa kecuali vitamin, mineral dan
air.

▪ Setelah diserap oleh usus nutrien akan dilanjutkan ke saluran darah


dan getah bening kemudian masuk ke hati melewati vena porta.
NEXT,,,

4. Metabolisme

▪ Bagian akhir dalam penggunaan makanan di tubuh.

▪ Proses ini meliputi semua perubahan kimia yg


dialami zat makanan sejak diserap oleh usus hingga
dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah.
NEXT,,,

5. Ekskresi
▪ Ekskresi atau eliminasi merupakan pekerjaan tubuh
untuk membuang zat sisa dari metabolisme yang
tidak terpakai lagi untuk keperluan tubuh.
▪ Proses ini terjadi dalam bermacam – macam bentuk,
antara lain : defekasi (zat sisa dari saluran cerna),
Miksi (zat sisa dari saluran kemih), diaporesis
(pengeluaran keringat), dan ekspirasi (pengeluaran air
dan CO2)
DEFINISI • JENIS-JENIS MALNUTRISI
• Gangguan nutrisi disebut dengan istilah
"malnutrisi" 1. Undernutrisi, yang terjadi akibat konsumsi
• CPM (calori protein malnutrition) atau KKP adalah makanan yang kuantitanya tidak memadai selama
suatu penyakit difisiensi gizi keadaan ringan
sampai berat, disebut juga Protien Energi periode waktu yang lama. Marasmus dan inanisi
Malnutrisi (PEM).
yang sinonim dengan undernutrisi yang
• Malnutrisi adalah kekurangan gizi yang diperlukan
untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kebutuhan parah.Kelaparan menyiratkan hampir tidak adanya
energi tubuh.
makanan sama sekali. Contohnya: Marasmus,
Kwashiorkor, dan Campuran Marasmus-
Kwashiorkor.

2. Overnutrisi, yang terjadi akibat konsumsi makanan


yang berlebihan selama periode waktu yang lama.
Contohnya: Obesitas
MENGHITUNG STATUS GIZI

Menghitung status gizi dapat menggunakan beberapa jenis rumus:


1. Interprestasi persen deviasi dari ubw (usual body weight/berat badan biasanya) dan
persen penurunan berat badan.
HITUNGLAH SOAL DIBAWAH INI :

Seorang mahasiswi ilmu gizi yang bernama Rosella melakukan penelitian


kesalah satu desa di Nusa Tenggara Timur. Sasaran pertama, la menemukan
seorang balita yang bernama Tilahahu yang berumur 3 tahun. Pada tanggal 12
april 2013, ibu Rosella menimbang berat badan tilahahu dengan hasil
timbangan 9kg. Setahun kemudian, pada tanggal 12 april 2014, ibu Rosella
kembali menimbang berat badan Tilahahu.Sungguh miris, berat badan
Tilahahu turun menjadi 6,3kg. Untuk mendapatkan data anak malnutrisi
sebagai data pendukung karya tulisnya, maka ibu Rosella harus
menghitungpersentase berat badan biasa. Jika anda ibu Rosella, berapakah
persentase berat badan biasa Tilahahu?????
ASKEP GANGGUAN NUTRISI

Asuhan keperawatan dengan klien gangguan


nutrisi adalah tindakan kegiatan atau proses
dalam praktik keperawatan yang diberikan
langsung kepada klien untuk memenuhi
kebutuhan pasien dalam mengatasi masalah
gangguan nutrisi yang sedang dihadapi oleh
klien.

3/25/2024 17
PENGKAJIAN NUTRISI
• Pengkajian nutrisi merupakan bagian integral dari perawatan kesehatan untuk
meningkatkan kesehatan klien dan menurunkan angka rawat inap. Pengkajian
nutrisi melibatkan pengumpulan informasi mengenai klien untuk mengetahui
status nutrisi, mengidentifikasi kebutuhan nutrisi dan menetapkan rencana
tindakan bagi klien sesuai dengan kebutuhan
• Tujuan Pengkajian
✓ Mengidentifikasi adanya malnutrisi dan efeknya terhadap status kesehatan
klien
✓ Mengidentifikasi pola makan yang berlebihan dan hubungannya dengan
kejadian obesitas, diabet, hypertensi, penyakit cardio vaskuler dan kanker
✓ Mengidentifikasi parameter nutrisi untuk status kesehatan klien yang optimal
dan kondisi yang fit.
• Saat mengkaji status nutrisi klien dan menentukan rencana keperawatan,
perawat harus mempertimbangkan kebutuhan klien secara menyeluruh
dihubungkan dengan nutrisi.
PENGKAJIAN NUTRISI

▪ Komponen pengkajian dan pendekatan holistik antara lain :


✓ Kebudayaan dan pola konsumsi makanan
✓ Makanan yang lazim dikonsumsi
✓ Tingkat aktivitas fisik
✓ Standard hidup
• Pengkajian status nutrisi secara tim
✓ Tim pelaksanaan pengkajian nutrisi terdiri dari :
✓ Perawat , Dokter , Ahli gizi
Komponen pengkajian nutrisi
• Data Biografi
Khususnya untuk usia dan jenis kelamin dapat membantu
menemukan faktor resiko khusus. Mis : Dewasa tua mempunyai
kebutuhan nutrisi yang hampir sama dengan dewasa muda, tapi bila
aktivitas menurun maka kebutuhan akan kalori juga menurun.
Contoh lain anemia defisiensi besi sering terjadi pada remaja wanita
daripada remaja pria.

• Keluhan Utama
Keluhan yang lazim terjadi antar lain :Kehilangan berat badan,
kelebihan berat badan, kelemahan, gangguan gastrointestinal,
perubahan kulit dan gangguan pergerakan
OBESITAS
• Obesitas adalah akumulasi jaringan
lemak dibawah kulit yang berlebihan
dan terdapat di seluruh tubuh.

• Penyebab yang membuat seorang


anak mengalami berat berlebih:
kebiasaan makan yang buruk, faktor
keturunan dan tidak aktif secara
fisik
Patofisiologi pada obesitas
Makanan yang adekuat

Intake yang berlebih – out put yang kurang

Non balance intake and out put

Akumulasi lemak pada seluruh jaringan adiposa (subkutan)

Timbunan lemak BB yang berlebih obat-obatan steroid krisis kepercayaan diri

Pada area abdomen mobilitas terbatas nafsu makan meningkat karena sangat gemuk

Menekan difragma
Proses keperawatan pada anak dengan obesitas
Pengkajian

1. Identitas pasien

2. Riwayat kesehatan

• Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini

• Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien yang
pernah menderita obesitas

• Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga yang
mengalami penyakit serupa atau memicu

3. Pemeriksaan fisik semua sistem


Pola fungsi kesehatan
• Aktivitas istirahat : Kelemahan dan cenderung mengantuk,
ketidakmampuan / kurang keinginan untuk beraktifitas.

• Sirkulasi : Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan


dapat menghilangkan perasaan tidak senang : frustasi

• Makanan / cairan : Mencerna makanan berlebihan

• Kenyamanan : Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa


nyeri dalam menopang berat badan atau tulang belakang

• Pernafasan : Pasien obesitas biasanya mengalami dipsnea

• Seksualitas : Pasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan


menstruasi dan amenouria
Proses keperawatan pada anak dengan obesitas
Diagnosa keperawatan :

• Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan


intake makanan yang lebih

• Gangguan pencitraan diri yang berhubungan dengan biofisika atau


psikosial pandangan px tehadap diri

• Hambatan interaksi sosial yang berhubungan dengan ungkapan atau


tampak tidak nyaman dalam situasi social

• Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan ekspansi


paru, nyeri , ansietas , kelemahan dan obstruksi trakeobronkial
Proses keperawatan pada anak dengan obesitas
Perencanaan dan Implementasi

Diagnosa Tujuan Kriteria Intervensi Rasional

Perubahan Kebutuhan •Perubahan pola a) Kaji a) Mengidentifi


nutrisi: lebih nutrisi makan dan penyebab kasi
dari kebutuhan kembali keterlibatan kegemukan /mempengar
tubuh yang normal individu dalam dan buat uhi
berhubungan program latihan rencana penentuan
dengan intake •Menunjukan makan intervensi
makanan yang penurunan berat dengan
lebih badan pasien
b) Timbang
berat badan b)Memberikan
secara informasi
periodic tentang
keefektifan
program
Diagnosa Tujuan kriteria intervensi Rasional

c) Tentukan tingkat c) Mendorong px


aktivitas dan rencana untuk
program latihan diet menyusun
tujuan lebih
nyata dan
d) Kolaborasi dengan sesuai dg
ahli gizi untuk rencana
menentujan keb d) Kalori dan
kalori dan nutrisi nurtisi
untuk penurunan terpenuhi
berat badan secara normal

e) Kolaborasi dengan
dokter dalam e) Penurunan
pemberian obat berat badan
penekan nafsu makan
(ex.dietilpropinion)
Proses keperawatan pada anak dengan obesitas

Evaluasi

• Kebutuhan nutrisi kembali normal

• Menyatakan gambaran diri lebih nyata

• Mengungkapkan kesadaran adanya perasaan yang


menyebabkan interaksi sosial yang buruk

• Mengembalikan pola napas normal


KEP (KURANG ENERGY PROTEIN), MARASMUS DAN
KWARSIOKOR
Kurang energi protein • Gangguan gizi yang disebabkan oleh kekurangan protein
(KEP)/kurang kalori atau kalori serta sering di sertai dengan kekurangan zat
protein gizi lainnya

• Bentuk malnutrisi kalori protein, kekurangan kalori yang


Marasmus berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama
kehidupan merusak lemak bawah kulit dan otot

• defisiensi protein yang disertai defisiensi nutrien lainnya


kwashiorkor yang biasa dijumpai pada bayi masa disapih dan anak
prasekolah (balita).

• Suatu keadaan defisiensi kalori dan protein, dengan


Marasmus kwashiorkor penyusutan jaringan yang hebat, hilangnya lemak
subkutan, dan biasanya dehidrasi
Etiologi
• Marasmus Penyebab utamanya adl kurang kalori protein yang dapat terjadi
karena : diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat seperti
yang hubungan dengan orangtua-anak terganggu,karena kelainan metabolik,
atau malformasi congenital.

• Kwasiorkor
• Diare yang kronik

• Malabsorbsi protein

• Sindrom nefrotik

• Infeksi menahun

• Luka bakar

• Penyakit hati
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Marasmus Kwasihokor
Marasmus 1. Edema, umumnya seluruh tubuh dan
1. Tampak sangat kurus, hingga tulang terutama pada kaki (dorsum pedis)
terbungkus kulit 2. Wajah membulat dan lembab
2. Wajah seperti orang tua 3. Pandangan mata sayu
3. Cengeng, rewel 4. Rambut tipis, kemerahan seperti warna
4. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa
sangat sedikit sampai tidak ada sakit, rontok
5. Perut cekung 5. cengeng, rewel, kadang apatis
6. Sering disertai: penyakit kronik, diare kronik 6. Pembesaran hati
7. Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila
diperiksa pada posisi berdiri atau duduk
8. Kelainan kulit berupa bercak merah muda
yang meluas dan berubah warna menjadi
coklat kehitaman dan terkupas (crazy
pavement dermatosis)
9. Sering disertai: infeksi, anemia, diare
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Mengukur TB dan BB 1. Albumin


2. Menghitung indeks massa tubuh yaitu BB (dalam
kg) dibagi dengan TB (dalam M) 2. Kreatinin
3. Mengukur ketebalan lapisan kulit lengan atas 3. Nitrogen
sebelah belakang (lipatan trisep) ditarik menjauhi 4. Elektrolit
lengan sehingga lapisan lemak dibawah kulitnya
dapat diukur, biasanya menggunakan jangka 5. Hb
lengkung (kapiler). Lemak dibawah kulit banyaknya 6. Ht
adalah 50% dari lemak tubuh. Lapisan normal 7. Transferin
sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan sekitar 2,5 cm
pada wanita.
4. Status gizi mengukur LLA untuk memperkirakan
jumlah otot rangka dalam tubuh (Lean Body
Massa, massa tubuh yang tidak berlemak).
Proses keperawatan
Pekajian

A. Identitas klien : Nama, alamat, umur, jenis kelamin, dst

B. Keluhan utama

C. Riwayat kesehatan sekarang

D. Riwayat penyakit dahulu: Apakah dulu pasien pernah menderita penyakit seperti sekarang.

E. Riwayat penyakit keluarga: Apakah anggota keluarga pasien pernah menderita penyakit yang berhubungan
dengan kekurangan gizi atau kekurangan protein.

F. Riwayat penyakit social

Anggapan salah satu jenis makanan tertentu, Apakah kebutuhan pasien terpenuhi, Bagaimana lingkungan
tempat tinggal pasien dan keadaan social ekonomi keluarga

G. Riwayat spiritual: Adanya kepercayaan yang melarang makanan tertentu


Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi

• Meliputi observasi sistemik keadaan pasien sehubungan dengan status


gizi meliputi :
• Penampilan umum pasien menunjukkan status nutrisi atau gizi pasien
• Pada kwashiorkor, apakah ada edema, rambut rontok, BB menurun, muka seperti
bulan.
• Pada marasmus, badan kurus, atrofi otot, rambut kemerahan dan kusam, tampak
sianosis dan perut membuncit.

b. Palpasi

• Pada marasmus terdapat turgor kulit yang jelek dan pada kwashiorkor
terdapat pembesaran hati.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d asupan yang tidak adekuat, anoreksia
dan diare.

• Kekurangan volume cairan b/d penurunan asupan peroral dan peningkatan kehilangan akibat
diare.

• Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b/d asupan kalori dan protein yang tidak
adekuat.

• Risiko aspirasi b/d pemberian makanan/minuman personde dan peningkatan sekresi


trakheobronkhial.

• Bersihan jalan napas tak efektif b/d peningkatan sekresi trakheobronkhial sekunder
terhadap infeksi saluran pernapasan

• Resiko tinggi infeksi b/d rendahnya daya tahan tubuh

• Kerusakan integritas kulit b/d gangguan nutrisi/ status metabolik

• Kurang pengetahuan b/d kurang terpajannya informasi


Intervensi
Dx: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d asupan yang tidak adekuat, anoreksia
dan diare.

Tujuan Kriteria Intervensi Rasional

Klien akan 1. Keluarga klien 1. Jelaskan kepada 1. Meningkatkan


menunjukkan dapat menjelaskan keluarga tentang pemahaman ke-luarga
peningkatan status penyebab gangguan penyebab malnutrisi, tentang penyebab dan
gizi. nutrisi yang dialami kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi
klien, kebutuhan pemulihan, susunan untuk pemulihan klien
nutrisi pemulihan, menu dan pengolahan sehingga dapat
susunan menu dan makanan sehat meneruskan upaya
pengolahan makanan seimbang, tunjukkan terapi dietetik yang
sehat seimbang. telah diberikan selama
hospitalisasi
Tujuan Kriteria
2. Dengan bantuan 2. Tunjukkan cara 2. Meningkatkan
perawat, keluarga pemberian makanan partisipasi keluarga
klien dapat per sonde, beri dalam pemenuhan
mendemonstrasikan kesempatan keluarga kebutuhan nutrisi
pemberian diet (per untuk melakukannya klien, mempertegas
sonde/per oral) sesuai sendiri. peran keluarga dalam
program dietetik. upaya pemulihan
3. Laksanakan status nutrisi klien.
pemberian robo-rans 3. Roborans
sesuai program terapi. meningkatkan nafsu
makan, proses
absorbsi dan
4. Timbang berat memenuhi defisit yang
badan, ukur lingkar menyertai 4.keadaan
lengan atas dan tebal malnutrisi.
lipatan kulit setiap Menilai perkembangan
pagi. masa-lah kesehatan
klien.
BAB 1
PENDAHULUAN

Sukma Febriana | 120100 | Keperawatan


THANKS
Does anyone have any
questions?

nafisatun@stikestelogorejo.ac.id

Anda mungkin juga menyukai