Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN NUTRISI

A. Defenisi
Nutrisi adalah Zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit,termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan
atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktifitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa.
Nutrisi berfungsi untuk membantu dan memelihara jaringan tubuh,mengatur proses-
proses dalam tubuh,sebagai sumber tenaga serta untuk melindungi tubuh dari serangan
penyakit. Demikian fungsi utama nutrisi (Suitor &hunter, 1980) adalah untuk memberikan
energi bagi aktivitas tubuh,pembentuk stuktur kerangka dan jaringan tubuh, unsur yang
mengatur berbagai proses kimia dalam tubuh. Nutrisi adalah suatu unsur yang dibutuhkan
untuk proses dan fungsi tubuh.
Gizi adalah substansi organik dan non organik yang ditemukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (kozier,2004).
 Komponen-komponen Nutrisi
1. Air : meliputi 60%-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat badan bayi (Potter &
Perry 1992). Individu dewasa dapat kehilangan cairan kurang dari 2-3 liter per hari
melalui keringat, urin dan pernapasan. Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh.
Selain sebagai komponen penyusun sel yang utama ,Air juga dalam menyalurkan zat-zat
makanan menuju sel. Fungsi Air bagi tubuh sendiri adalah untuk membantu proses /
reaksi kimia dalam tubuh serta berperan dalam mengontrol temperature tubuh.
2. Karbohidrat merupakan sumber energi utama setiap karbohidrat menghasilkan 4 kkal.
Karbohidrat yang di simpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang
sangat sedikit. Glikogen adalah sistesis dan glukosa,pecahan energi selama masa
istirahat atau puasa.
Kelebihan energi karbohidrat mengandung 3 proses yaitu :
a. Katalisme glikogen menjadi glukosa, karbondioksida dan Air di sebut
glikogenesis.
b. Analisme glukosa terbentuk glikogen disebut glikogenesis
c. Perubahan dari asam amino dan gliseol menjadi glukosa disebut glukogeonesis
3. Protein berfungsi untuk pertumbuhan,mempertahankan dan mengganti jaringan tubuh.
Setiap 14 protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana dari protein adalah asam
amino. Asam animo esensial tidak dapat disintesis dalam tubuh,tetapi harus didapat dari
makanan.
4. Lemak merupakan sumber energi paling besar.19 lemak akan menghasilkan 9 kkal. Lipid
adalah lemak yang dapat membeku pada suhu ruangan tertentu, dimana lipid tersebut
terdiri Atas trigliserida dan asam lemak.
5. Vitamin adalah senyawa organik yang tidak dapat di buat oleh tubuh dan di perluhkan
dalam jumlah besar sebagai katalisabor dalam proses metabolisme. Vitamin secara
umum di klasifikasikan kedalam:
a. Vitamin yang dapat larut dalam lemak yaitu : vitamin A, D, E dan vitamin K
b. Vitamin yang larut dalam air yaitu : Vitamin B dan vitamin C
6. Mineral :Mineral di kategorikan menjadi 2 :
a. Macro mineral; yaitu seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah lebih dari
100 mg
Contoh : kalsium,phospor,sodium, magnesium, klorida dan sulfor.
b. Micro mineral yaitu seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah kurang lebih
100 mg
Contoh : Besi, seng, mangar, Yodium, selenium Lobalt krominan tembaga, dan
klorida.
B. Etiology
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Fisiologi
 Intake nutrium : - kemampuan mendarat dan mengolah makanan
-Gangguan menelan
- intake kalori dan lemak yang berlebihan

2. Kemampuan mencerna nutrisi : - Obstruksi saluran cerna

- Inalaborbsi nutrisi

3. Kebutuhan Metabolisme

- Pertumbuhan

- Stres

4. Perubahan hidup dan kebiasaan, makan yang baik perlu di terapkan Pada usia toddler
5. Kebudayaan dalam kepercayaan
6. Sumber ekonomi
7. Kelemahan fisik

C. Patofisiologi
Berkurangnya makanan yang masuk kedalam tubuh seseorang disebabkan oleh pola makan
yang tidak teratur atau dipengaruhi oleh faktor nyeri Karena kesulitan saat menelan
makanan. Hal tersebut akan menimbulkan rasa yang tidak nyaman, sehingga menyebabkan
nafsu makan menurun, timbulnya gangguan pada makanan dan selanjutnya menyebabkan
gangguan Nutrisi.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan sebagai akibat dari stimulasi stress
fisik dan psikis yang menyebabkan peningkatan gas-gas dalam lambung.

D. Tanda dan gejala


 Rasa enggan untuk makan
 Merasa tidak mampu untuk makan atau menelan makanan
 Penurunan nafsu makan
 Kehilangan berat badan dan asupan makanan yang adekuat
E. Klasifikasi
 Mual
 Muntah
 Penyakit tertentu
 Keletihan
 Imobilisasi
 Pola makan
 Perilaku makan dan minum
F. Kompikasi
 Kekurangan atau kelebihan kebutuhan nutrisi
 Kekurangan kalori atau marasmus
 Kekurangan protein atau kwashiorkor
Kwashiorkor adalah suatu bentuk malnutrisi energi protein yang di timbulkan oleh
defesiensi protein yang berat.

Kekurangan berat badan


- Under Weight : penurunan berlebihan jaringan lemak atau pada
otot dan jaringan skeletal
- Over weight : peningkatan berlebihan jaringan lemak atau pada dan
jaringan skeletal
- Obesitas : keadaan patologi sebagai akibat dari komsumsi makanan
yang jauh melebihi kebutuhannya sehingga terdapat penimbulan
lemak yang berlebihan dari yang di perlukan untuk fungsi tubuh.
G. Pemeriksaan penunjang

a. Laboratorium

- Albumin (N = 4,5 mg/100ml)


- Transferin ( N = 170 – 25 mg /100 ml)
- Hb ( N = 12 mg %)
- Bun ( N = 10 – 20 mg / 100ml)
- Eksresi kreatinin untuk 24 jam ( N = laki-laki = 0,6 – 1,3 mg/ 100 ml
Wanita 0,5 -1,0 mg / 100 ml.

b. Pengukuran antropometri

- BB ideal : ( TB – 100) x 10 %
- Lingkar pergelangan tangan
- Lingkar pergelangan Atas
Nilai normal wanita : 28,5 CM Pria : 28,3 cm
- Lipatan kulit pada otot trisep (Tsf) nilai normal wanita : 16,5 – 18 cm,
Pria : 12,5 – 16,5cm.
- Clinis
Metode ini didasarkan Atas perubahan yang terjadi yang digunakan
dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan
efitel seperti kulit, rambut dan mata.
c. Diet : Makanan yang di makan dan jenis dan porsinya.

H. Diagnosa keperawatan
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan,
a. Ketidakmampuan mencerna makanan
b. Ketidakmampuan mengabsorpi nutrien
c. Kurang asupan makanan
I. Penatalaksanaan Medis dan keperawatan
1. Medis
a. Nutrisi enternal
Metode pemberian makanan alternatif untuk nutrisi
meliputi metode Enternal ( melalui sistem pencernaan).
Nutrisi enternal juga disebut sebagai nutrisi enternal total
(TEN) diberikan apabila pasien tidak mampu menelan
makanan atau mengalami gangguan pada saluran
pencernaan atas dalam transport makanan kedalam usus
halus terganggu.
b. Nutrisi parenteral : juga di sebut sebagai nutrisi parenteral
total ( TPN) atau hiperalimentasi intravena, diberikan jika
saluran gastro intestinal tidak berfungsi karena dapat
gangguan nalar kontinitas fungsinya atau Karena
kemampuannya penyerapan terganggu, nutrisi parenteral
diberikan secara intravena seperti melalui kateter vena
sentral ke vena kava superior, makanan parenteral adalah
larutan dekstrosa, air,lemak,protein,elektrolit,vitamin,dan
unsur renik.
2. Keperawatan
a. Menstimulasikan nafsu makan
 Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang
di sukai pasien yang sesuai dengan kondisi pasien
 Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurun nafsu
makan pasien yang anoreksia
 Hindari terapi yang tidak menenangkan atau tidak
nyaman sesaat sebelum atau sesudah makan
 Berikan lingkungan rapih dan bersih yang bebas dari
penglihatan dan bau yang tidak enak.
 Kurang stress psikologi

J. Intervensi keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh.
Tujuan yang diharapkan
1. Terjadi peningkatan berat badan sesuai Waktu
2. Peningkatan status nutrisi
 Intervensi
1. Kaji status nutrisi pasien meliputi ABCD, tanda – tanda
vital, sensori dan bising usus
Rasional : Membantu mengkaji keadaan pasien
2. Sajikan makanan yang mudah di cernah dalam keadaan
hangat ,tertutup,dan berikan sedikit-sedikit tapi sering
Rasional : Meningkatkan selera makan dan intake
makan
3. Bantu pasien makan jika tidak mampu
Rasional : Membantu pasien makan
4. Ukur intake makanan dan timbang berat badan
Rasional : Observasi kebutuhan nutrisi
5. Anjurkan pasien untuk makan sedikit-sedikit tapi sering
Rasional : Meningkatkan nafsu makan
6. Anjurkan pasien untuk menghindari makanan yang
banyak mengandung gas
Rasional : Mengurangi rasa nyaman
7. Kolaborasi dengan ahli gisi untuk menentukan diet yang
tepat pada pasien
Rasional : Diet sesuai dengan kebutuhan nutrisi pasien
8. Monitori hasil Lab seperti glukosa, elektrolit, albumin,
hemoglobine, dan kolaborasi dengan dokter.
Rasional : Monitor status nutrisi.

Anda mungkin juga menyukai