2. Etiologi
a. Kekurangan nutrisi
1) Efek dari pengobatan
2) Mual atau muntah
3) Gangguan intake makanan
4) Radiasi atau kemoterapi
5) Penyakit kronis
6) Meningkatkan kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
infeksi dan kanker
7) Nafsu makan menurun
b. Kelebihan nutrisi
1) Kelebihan intake
1
2) Gaya hidup
3) Psikologis untuk konsumsi tinggi kalori
4) Penurunan laju metabolic
5) Latihan atau aktifitas yang tidak adekuat
3. Karakteristik
Gangguan pemenuhan kebutuhan tubuh nutrisi dibagi menjadi beberapa bagian kategori,
yaitu, :
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
4. Faktor Predisposisi
Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah kekurangan nafsu makan yang disebabkan
oleh beberapa factor, yaitu :
a. Rasa nyeri
b. Ansietas
c. Depresi
d. Perubahan situasi lingkungan
e. Perbedaan makanan
f. Gangguan intake makanan
g. Waktu pemberian makanan tidak tepat
5. Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya gangguan nutrisi :
Berkurangnya makanan yang masuk kedalam tubuh seseorang disebabkan oleh pola
makanan yang tidak teratur ataupun yang dipengaruhi oleh factor nyeri karena kesulitan
saat menelan makanan. Hal tersebut akan menimbulkan hal yang tidak nyaman, sehingga
menyebabkan nafsu makan menurun, timbul gangguan pola makan dan selanjutnya
menyebabkan gangguan nutrisi.
2
PATHWAY
PASIEN
Ketidakseimbangan Nutrisi
Resiko
ketidakseimbangan
a.Antropometri
Antropos( tubuh) dan mathos (ukuran )
Berbagai jenis ukuran, contoh : BB, TB, LLA dan Lipatan Lemak
Penghitung indeks massa tubuh (IMT)
IMT : BB (kg)
TB (M2)
4
IMT STATUS GIZI KATEGORI
< 17,0, Gizi kurang Sangat kurus
17,0 – 18,5 Gizi kurang Kurus
18,5 – 25,0 Gizi baik Normal
25,0 – 27,0 Gizi lebih Gemuk
> 27, 0 Gizi lebih Sangat gemuk
b.Biokimia
Pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratorium yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan. Contoh :Darah, Urine, Tinja.
c.Clinis
Metode ini didasarkan atas perubahan yang terjadi yang di hubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel. Seperti : kulit
rambut dan mata.
d.Diet
Makanan yang di makan, jenis dan porsinya
8. pemeriksaan Fisik
Secara fisik ,ciri fisik seseorang dengan status gizi normal antaralain, yaitu :
a.Berat badan ideal
b.Rambut bercahaya, kuat, tidak kering, tidak mengalami kebotakan.
c.Daerah di bawah mata tidak berwarna gelap
d.Kulit lembut dan sedikit gelap
e.Konjungtiva mata berwarna merah muda
5
Pemberian makanan lewat enterna diberikan melalui selang nasogastric dan selang
pemberian makanan berukuran kecil atau melalui selang gastronomijeyunostom.
2. Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral (PN) juga disebut sebagai nutrisi parenteral total (TPN) atau
hiperalimentasi intravena, diberikan jika saluran gastro intestinal tidak berfugsi karena
terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau karena kemampuan penyerapan
terganggu. Nutrisi parenteral diberikan secara intravena seperti melalui kateter vena
sentralke vena kava superior, makanan parental adalah larutan dekstrosa, air, lemak,
protein, elektrolit, vitamin, dan unsurrenik. Semuanya ini memberikan semua kalori yang
dibutuhkan, karena larutan TPN bersifat hipertonik, larutan hanya dimasukkan ke vena
sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan oleh darah.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
9. Komplikasi
6
1. Malnutrisi
2. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolism karena
kelebihan asupan kalori dan penurunandalam penggunaan kalori.
3. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
Merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol
darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau
gaya hidup yang tidak sehat,obesitas, dan lain-lain.
5. Kanker
6. Anoreksia nervosa
7
B. KONSEP DASAR ASUAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Meliputi, nama ,umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, agama, pekerjaan, tanggal
MRS, nomer registrasi, no. registrasi, dll.
2. KeluhanUtama
3. RiwayatPenyakit
4. Status gizi pasien dapat di kaji dengan pedoman A,B,C,D meliputi
A :Antopometri
B :Biokimia
C :Clinis
D : Diet
5. PemeriksaanFisik
Meliputi :
inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
TTP
Prilaku
Ekspersiwajah
C. RencanaTindakan
8
1 Setelah diberikan asuhan 1. Jaga 1.Mulut yang bersih
keperawatan selama 3x24 kebersihan meningkatkan
jam diharapkan mulut nafsu makan
kebutuhan nutrisi adekuat 2. Sajikan 2.Meningkatkan selera
dengan criteria hasil : makanan yang makan dan intake
1. Px mampu mudah dicerna makan
meningkatkan dalam keadaan 3.Meningkatkan
nafsu makan hangat, pengetahuan agar
2. BB meningkat tertutup dan px lebih koperatif
secara bertahap diberikan 4.Mengevaluasi
sedikit – efektifitas dari
sedikit tapi asupan makanan
sering 5.Memberi informasi
3. Beri KIE tetntang diet yang
tentang tepat dan sesuai
pentingnya dengan pasien
nutrisi proses
penyembuhan
4. Ukur inteks
makanan dan
timbang berat
badan
5. Kolaborasi
dengan ahli
gizi tentang
penentuan diet
9
criteria hasil : mungkin 2.Mengetahui jumlah
1. Px mampu timbul pada kalori yang masuk
mempertahankan orang yang 3.Membantu
BB ideal mengalami memecahkan
2. Px mampu kelebihan masalah
mengontrol nutrisi 4.Memaksimalkan
asupan makanan 2. Ukur intake fungsi energi
makanan 5.Memberi informasi
dalam 24 jam tentang diet yang
3. Beri motivasi tepat dan sesuai
untuk dengan pasien
menurunkan
berat badan
4. Buat latiahan
untuk olahraga
5. Kolaborasi
dengan ahli
gizi
10
DaftarPustaka
11
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
( ) ( )
Mengetahui,
Pembimbing Akademik,
( )
12