Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


1. Definisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengadahan makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktifitas tubuh (Alimul, 2006, hlm
52)
Nutrisi ialah substansi organic dan non organik yang ditemukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik( Kozierdalam Mubarak, 2008)
Nutrisi adalah satuan yang menyusun bahan makanan tersebut. (achmad Djaeni,2004)
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa nutrisi adalah satuan yang
menyusun bahan makanan yang dibutuhkan untuk proses dan fungsi tubuh. Nutrisi dapat
berupa karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral.

2. Etiologi
a. Kekurangan nutrisi
1) Efek dari pengobatan
2) Mual atau muntah
3) Gangguan intake makanan
4) Radiasi atau kemoterapi
5) Penyakit kronis
6) Meningkatkan kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
infeksi dan kanker
7) Nafsu makan menurun

b. Kelebihan nutrisi
1) Kelebihan intake

1
2) Gaya hidup
3) Psikologis untuk konsumsi tinggi kalori
4) Penurunan laju metabolic
5) Latihan atau aktifitas yang tidak adekuat

3. Karakteristik
Gangguan pemenuhan kebutuhan tubuh nutrisi dibagi menjadi beberapa bagian kategori,
yaitu, :
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh

4. Faktor Predisposisi
Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah kekurangan nafsu makan yang disebabkan
oleh beberapa factor, yaitu :
a. Rasa nyeri
b. Ansietas
c. Depresi
d. Perubahan situasi lingkungan
e. Perbedaan makanan
f. Gangguan intake makanan
g. Waktu pemberian makanan tidak tepat

5. Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya gangguan nutrisi :
Berkurangnya makanan yang masuk kedalam tubuh seseorang disebabkan oleh pola
makanan yang tidak teratur ataupun yang dipengaruhi oleh factor nyeri karena kesulitan
saat menelan makanan. Hal tersebut akan menimbulkan hal yang tidak nyaman, sehingga
menyebabkan nafsu makan menurun, timbul gangguan pola makan dan selanjutnya
menyebabkan gangguan nutrisi.

2
PATHWAY
PASIEN

Intake Kemampuan Kebutuhan Gaya Ekonomi Penyakit Depresi /


Nutrisi Mencerna metabolisme hidup dan GI stres
makanan kebiasaan

Ketidakseimbangan Nutrisi

Kelebihan dari kebutuhan Kekurangan dari kebutuhan


tubuh tubuh

Makan pada malam hari Orang tua gemuk Menggunakan makanan


untuk mengatrasi stres

Resiko

ketidakseimbangan

nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh


3
6. Gejala klinis
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
1) Berat badan menurun
2) Lemah
3) Lesu
4) Dehidrasi
5) Mual/muntah
6) Rasa tidak nyaman / tidak enak pada mulut
7) Kesulitan menelan
b. Gangguan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
1) Kelebihan berat badan
2) Obesitas
3) Nafsu makan meningkat

7. Penilaian Status Gizi


Dengan menggunakan pedoman A-B-C-D
A : Antopometri
B : Biokimia
C : Clinis
D : Diet

a.Antropometri
Antropos( tubuh) dan mathos (ukuran )
Berbagai jenis ukuran, contoh : BB, TB, LLA dan Lipatan Lemak
Penghitung indeks massa tubuh (IMT)
IMT : BB (kg)
TB (M2)

4
IMT STATUS GIZI KATEGORI
< 17,0, Gizi kurang Sangat kurus
17,0 – 18,5 Gizi kurang Kurus
18,5 – 25,0 Gizi baik Normal
25,0 – 27,0 Gizi lebih Gemuk
> 27, 0 Gizi lebih Sangat gemuk

b.Biokimia
Pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratorium yang dilakukan pada berbagai
macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan. Contoh :Darah, Urine, Tinja.
c.Clinis
Metode ini didasarkan atas perubahan yang terjadi yang di hubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel. Seperti : kulit
rambut dan mata.
d.Diet
Makanan yang di makan, jenis dan porsinya

8. pemeriksaan Fisik
Secara fisik ,ciri fisik seseorang dengan status gizi normal antaralain, yaitu :
a.Berat badan ideal
b.Rambut bercahaya, kuat, tidak kering, tidak mengalami kebotakan.
c.Daerah di bawah mata tidak berwarna gelap
d.Kulit lembut dan sedikit gelap
e.Konjungtiva mata berwarna merah muda

8. Penatalaksanaan medis dan keperawatan


a.Penatalaksanan medis
1. Nutrisi Enteral
Metode pemberian alternative untuk memastikan kecukupan nutrisi meliputi metode
enternal (melalui system pencernaan). Nutrisi internal juga disebut sebagai enternal total
(TEN) diberikan apabila klien tidak mampu menelan makanan atau mengalami gangguan
pada saluran pencernaan atas dalam transport makanan ke usus halus terganggu.

5
Pemberian makanan lewat enterna diberikan melalui selang nasogastric dan selang
pemberian makanan berukuran kecil atau melalui selang gastronomijeyunostom.

2. Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral (PN) juga disebut sebagai nutrisi parenteral total (TPN) atau
hiperalimentasi intravena, diberikan jika saluran gastro intestinal tidak berfugsi karena
terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau karena kemampuan penyerapan
terganggu. Nutrisi parenteral diberikan secara intravena seperti melalui kateter vena
sentralke vena kava superior, makanan parental adalah larutan dekstrosa, air, lemak,
protein, elektrolit, vitamin, dan unsurrenik. Semuanya ini memberikan semua kalori yang
dibutuhkan, karena larutan TPN bersifat hipertonik, larutan hanya dimasukkan ke vena
sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan oleh darah.

b. Penatalaksanaan Keperawatan

1. Menstimulasikan nafsu makan


Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien yang disesuaikan
dengan kondisi klien.
Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang anoreksia.
Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat sebelum atau
sesudah makan.
Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan dan bau yang tidak
enak.
Kurangi stress psikologi.

2. Membantu klien makan


3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesui dengan kondoisi.

9. Komplikasi

6
1. Malnutrisi

Kekurangan zat makanan (nutrisi ataupun kelebihan (nutrisi)

2. Obesitas

Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolism karena
kelebihan asupan kalori dan penurunandalam penggunaan kalori.

3. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.

4. Penyakit jantung koroner

Merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol
darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau
gaya hidup yang tidak sehat,obesitas, dan lain-lain.

5. Kanker

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsi


lemak secara berlebihan .

6. Anoreksia nervosa

Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai


dengan adanya konstipasi,pembengkakan badan, nyeri abdomen,kedinginan,letergi dan
kelebihan energy.

7
B. KONSEP DASAR ASUAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas
Meliputi, nama ,umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, agama, pekerjaan, tanggal
MRS, nomer registrasi, no. registrasi, dll.
2. KeluhanUtama
3. RiwayatPenyakit
4. Status gizi pasien dapat di kaji dengan pedoman A,B,C,D meliputi
A :Antopometri
B :Biokimia
C :Clinis
D : Diet
5. PemeriksaanFisik
Meliputi :
 inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
 TTP
 Prilaku
 Ekspersiwajah

B. Diagnose Keperawatan Yang Mungkin Muncul


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan asupan oral
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d asupan berlebihan dalam
kaitan dengan aktifitas fisik (konsumsi kalori)

C. RencanaTindakan

No Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional


Dx

8
1 Setelah diberikan asuhan 1. Jaga 1.Mulut yang bersih
keperawatan selama 3x24 kebersihan meningkatkan
jam diharapkan mulut nafsu makan
kebutuhan nutrisi adekuat 2. Sajikan 2.Meningkatkan selera
dengan criteria hasil : makanan yang makan dan intake
1. Px mampu mudah dicerna makan
meningkatkan dalam keadaan 3.Meningkatkan
nafsu makan hangat, pengetahuan agar
2. BB meningkat tertutup dan px lebih koperatif
secara bertahap diberikan 4.Mengevaluasi
sedikit – efektifitas dari
sedikit tapi asupan makanan
sering 5.Memberi informasi
3. Beri KIE tetntang diet yang
tentang tepat dan sesuai
pentingnya dengan pasien
nutrisi proses
penyembuhan
4. Ukur inteks
makanan dan
timbang berat
badan
5. Kolaborasi
dengan ahli
gizi tentang
penentuan diet

2 Setelah diberikan asuhan 1. Beri KIE 1.Memberikan


keperawatan 3x24 jam tentang diet informasi dan
diharapkan px tidak sehat dan mengurangi
kelebihan nutrisi dengan akibat yang komplikasi

9
criteria hasil : mungkin 2.Mengetahui jumlah
1. Px mampu timbul pada kalori yang masuk
mempertahankan orang yang 3.Membantu
BB ideal mengalami memecahkan
2. Px mampu kelebihan masalah
mengontrol nutrisi 4.Memaksimalkan
asupan makanan 2. Ukur intake fungsi energi
makanan 5.Memberi informasi
dalam 24 jam tentang diet yang
3. Beri motivasi tepat dan sesuai
untuk dengan pasien
menurunkan
berat badan
4. Buat latiahan
untuk olahraga
5. Kolaborasi
dengan ahli
gizi

D. Implementasi atau Pelaksanaan


Implementasi dibuat sesuai intervensi
E. Evaluasi
1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam makan
serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan .
2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda kekurangan
atau kelebihan barat badan.
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau ventral ditunjukkan dengan adanya peroses
pencernaan makan yang adekuat.

10
DaftarPustaka

1. A. Azie. Alimulhidayat. 2006. KebutuhanDasarManusia. Surabaya


:SalembaMedika.
2. Carpenito, Lynda juall. 2000. DiagnosaKeperawatan. Jakarta : EGC.
3. Herdman, T. Heather. 2012. DiagnosaKeperawatan NANDA Internasional.
Jakarta : EGC.
4. Kozier, Erb. Berman, Srydar.2010. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
5. Potter, Perry.2005. Fundamental Keperawatan :definisidanklasifikasi 2012-2014.
Jakarta : EGC.

11
LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui,

Pembimbing Ruangan, Mahasiswa,

( ) ( )

Mengetahui,

Pembimbing Akademik,

( )

12

Anda mungkin juga menyukai