Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH WAJIB

OLEH :

NAMA :
I KADEK ANGGA SAPUTRA (05)

KELAS : XII IPS 1

SMA NEGERI 1 BANGLI


TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia.
Orde Baru menggantikan orde lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde
Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh
Soekarno pada masa Orde Lama. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.Orde
baru merupakan masa pemerintahan
Soeharto yaitu berlangsung dari tahun 1966 sampai tahun 1998. Pada masa orde baru ini
presiden Soeharto mengalami keruntuhan yaitu seiring jatuhnya Soeharto sebagai presiden
yang telah memimpin Indonesia selama 32 tahun, setelah sebelumnya krisis ekonomi
menghancurkan legitimasi pemerintahan Orde Baru.
Masa pemerintahan yang begitu panjang menjadi arena membungkam demokrasi dan
menenggelamkan partisipasi masyarakat luas dalam hampir semua sektor kehidupan, sampai
untuk membangun gedung-gedung SD di seluruh Indonesia harus lewat Inpres (instruksi
presiden). Maka dapat disaksikan menjelang akhir kekuasaan Orde Baru, ketika terjadi krisis
moneter, ekonomi yang dibangun dengan stabilitas politik dan keamanan itu rontok seperti
bangunan tanpa pondasi yang dilanda gempa bumi, rata dengan tanah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja kebijakan pemerintah pada masa Orde Baru?
2. Apa saja dampak positif dari kebijakan pemerintah pada masa Orde Baru yang masih
dirasakan hingga kini ?
3. Apa saja kasus penyimpangan yang terjadi pada masa orde baru yang masih belum
terselesaikan hingga kini ?

C. TUJUAN
Dengan dibuatnya makalah ini saya berharap dapat mencapai tujuan yang kami inginkan
yaitu, dapat mempelajari dan memahami perkembangan sejarah Indonesia pada masa Orde
Baru.
Semoga makalah yang saya buat dapat memberikan manfaat kepada pembaca, khususnya
siswa siswi yang lebih dapat menghargai nilai-nilai dari sejarah Indonesia. Dan umumnya
bagi semua orang.
BAB II
ISI

A. KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA MASA ORDE BARU


kebijakan pemerintah pada masa Orde Baru antara berikut :
a. Kebijakan bidang politik dalam negeri.
1. Pemasyarakatan pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (P4) presiden Soeharto
mengemukakan gagasan ekaprasetia pancakarsa pada tanggal 12 april 1976 dan gagasan
tersebut ditetapkan sebagai ketetapan MPR dalam sidang umum tahun 1978 dan dalam
sidang umum tahun 1978 dan sejak itu secara menyeluruh pada semua lapisan masyarakat
melaksanakan penataran P4.
2. Membuat consensus nasional untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni
dan konsekuen.
3. Penyederhanaan partai politik.

b. Kebijakan bidang politik luar negeri.


1. Secara resmi indonesia kembali menjadi anggota PBBsejak tanggal 28 Desember 1966.
2. Pemerintah Indonesia menyampaikan nota pengakuan terhadap Republik Singapura pada
tanggal 2 juni 966 kepada perdana menteri Lee Kuan Yew.
3. Menjalin kembali hubungan baik dengan negara–negara tetangga SEPERTI pemulihan
hubungan Indonesia-Malayasia oleh Adam Malik dan Tun Abdul Razak di Jakarta pada
tanggal 11 Agustus 1966.
4. Indonesia menjadi pemprakarsa organisasi ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967.

c. Kebijakan di bidang ekonomi.


Presiden Soeharto menangani masalah ekonomi dengan
mencanangkan program pembangunan yang dilakukan secara bertahap yaitu jangka panjang
2530 tahun dan jangka pendek 5 tahun atau disebut PELITA (Pembangunan Lima Tahun).
Pedoman pembangunan adalah TRILOGI pembangunan.
a) Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
b) Swasembada beras.
c) Menerapkan anggaran belanja berimbang (balanced budget). Fungsinya adalah untuk
mengurangi salah satu penyebab terjadinya inflasi.
d) Menerapkan kebijakan untuk mengekang proses ekspansi kredit bagi usaha-usaha sektor
produktif, seperti sector pangan, ekspor, prasarana dan industri.
e) Menerapkan kebijakan penundaan pembayaran utang luar negeri (re-scheduling), serta
berusaha untuk mendapatkan pembiayaan atau kredit luar negeri baru.
f) Menerapkan kebijakan penanaman modal asing untuk membuka kesempatan bagi investor
luar negeri untuk turut serta dalam pasar dan perekonomian Indonesia.
g) Penerbitan anggaran pendapatan belanja Negara (APBN) yang dinilai sebagai salah satu
sumber utama terjadinya hiperinflasi.
h) Penjadwalan kembali kewajiban membayar hutang-hutang luar negeri (debt rescheduling)
yang lewat batas waktunya dan mengusahakan penundaan pembayarannya ,diikuti dengan
pencarian kredit baru dengan syarat-syarat lebih lunak untuk pembiayaan pembangunan .

d. Kebijakan bidang pertanian


Modernisasi pada masa orde baru dikenal dengan nama Revolusi Hijau. Dan revolusi ini
mengubah cara bercocok tanam dari tradisional ke modern. Pemerintah menggalakan revolusi
produksi bijibijian dari hasil penemuan-penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari
berbagai varitas, gandum, padi, dan jagung yang mengakibatkan tingginya hasil panen
komoditas tersebut. Upaya yang dilakukan pemerintah dibidang pertanian adalah :
1. Intensifikasi yang dikenal dengan pancausaha tani, meliputi pemilihan bibit unggul,
pengolahan tanah yang baik, pemupukan, irigasi dan pemberantasan hama.
2. Ekstensifikasi yaitu memperluas lahan tanah yang dapat ditanami dengan pembukaan
lahan-lahan baru. Mengubah lahan tandus menjadi lahan yang dapat ditanami dan membuka
hutan.
3. Diversifikasi yaitu usaha penganekaragamaan jenis tanaman pada suatu lahan
pertanian melalui system tumpang sari, usaha ini menguntungkan untuk mencegah kegagalan
panen pokok.
4. Membentuk BUUD(Badan Usaha Unit Desa) untuk pengadaan pangan dan
menyalurkan sarana produksi pertanian (Pupuk, benih, dan obat-obatan). Yang kini menjadi
KUD (Koperasi Unit Desa). Teknologi pertanian serta koperasi tersebut dapat
mensejahterakan rakyat yang manfaatnya terasa sampai jaman sekarang.
e. Kebijakan bidang Pendidikan
1. Pembangunan Sekolah Dasar (SD Inpres).
Pembangunan SD sejak jaman Soeharto hingga kini masih terasa manfaatnya dan diikuti pula
oleh peningkatan jumlah guru SD.
2. Program wajib Belajar.
Soeharto menyatakan bahwa seluruh anak Indonesia berusia 7-12 tahun wajib untuk
mendapatkan pendidikan dasar 6 tahun (SD). Sehingga sampai sekarang kita telah merasakan
wajib belajar 12 tahun (Sampai SLTA), kemudian kita juga mendapatkan manfaat dari
program wajib belajar tersebut.
3. Pembentukan Kelompok belajar (Kejar).
Program Kejar merupakan program pengenalan huruf dan angka bagi kelompok masyarakat
buta huruf yang berusia 10-45 tahun. Tutor atau pembimbing setiap kelompok adalah
masyarakat yang telah dapat membaca, menulis dan berhitung dengan pendidikan minimal
Sekolah Dasar.

f. Kebijakan bidang kesehatan


Kebijakan bidang kesehatan yang masih terasa manfaatnya antara lain :
1. Program Keluarga Berencana (KB).
Pada masa orde baru dilaksanakan program untuk pengendalian pertumbuhan penduduk yang
dikenal dengan Keluarga Berencana(KB).
Pada tahun 1967 pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 2,6% dan pada tahun 1996
telah menurun drastis menjadi 1,6%. Sampai sekarang program KB di Indonesia sebagai
salah satu program yang paling sukses di dunia, sehingga menarik perhatian dunia untuk
mengikuti kesuksesan Indonesia.
2. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Posyandu dengan 5 programnya yaitu, KIA, KB, Gizi, Penanggulangan Diare dan Imunisasi.
Posyandu bukan saja untuk pelayanan balita tetapi juga untuk pelayanan ibu hamil. Bahkan
pada waktu waktu tertentu untuk promosi dan distribusi Vit. A, FE, Garam Yodium, dan
suplemen gizi lainnya dan mobilisasi sosial seperti PIN, campak dan Vit. A.
3. Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat).
g. Kebijakan bidang industri
1. Mengembangkan jaringan informasi, komunikasi, dan transportasi untuk memperlancar
arus komunikasi antarwilayah di nusantara, misalnya program satelit palapa.
2. Mengembangkan industri pertanian.
3. Mengembangkan industri minyak dan gas bumi.
4. Perkembangan industri galangan kapal di surabaya yang dikelola oleh oleh PT PAL
Indonesia.
5. Pengembangan industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kemudian berubah
menjadi PT Dirgantara Indonesia.
6. Pembangunan kawasan industri di daerah Jakarta, Cilacap, Surabaya, Medan dan Batam.
7. Sejak tahun 1985 pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di bidang industri dan
investasi.

h. Kebijakan bidang sosial budaya dan kemasyarakatan


1. Pemerintah mengontrol pelajaran sejarah untuk anak sekolah melalui buku dan film G 30
S/PKI diputar TVRI setiap tahun pada tanggal 30 September. Pemerintah menginginkan
sebagai pengingat terhadap bahaya laten PKI dan memuja kepahlawanan Jenderal Soeharto
dan film lain adalah Janur Kuning.
2. Pemerintah mendukung kirap remaja indonesia yaitu : parade keliling pemuda indonesia
yang diselenggarakan dua tahun sekali oleh Yayasan Tiara Indonesia pimpinan Siti
Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut) sejak tahun 1989. Mereka menjelajah desa-desa di
Indonesia dengan kegiatan seperti menyalurkan air bersih, memperbaiki rumah desa,
membersihkan rumah ibadah, menanam pohon serta membersihkan makam serta
mengadakan diskusi dan pertunjukan seni.
3. Pemerintah menempatkan Departemen Penerangan dalam posisi yang sangat penting.
Departemen Penerangan mengharuskan setiap media massa memiliki SIUPP dan
mengendalikannya secara ketat melalui Undang-undang pokok pers no 12 tahun 1982 dan
media yang melanggar akan dibatalkan SIUPP-nya.
4. Untuk mengendalikan mahasiswa gerakan mahasiswa maka diberlakukan Normalisasi
Kehidupan Kampus (NKK) dan Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BKK) pada tahun
1978.
5. Memperoleh pinjaman dari negara-negara barat dan lembaga keuangan seperti IGGI IMF
dan Bank Dunia .
6. Liberalisasi perdagangan dan investasi dibuka selebar-lebarnya. Inilah yang membuat
indonesia terikat pada kekuatan modal asing.

B. DAMPAK POSITIF DARI KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA MASA ORDE BARU


Sehingga jika disimpulkan memang banyak dampak positif yang dirasakan semasa
pemerintahan orde baru diantaranya :
a) Pemerintah mampu membangun pondasi yang kuat bagi kekusaan lembaga kepresidenan
yang membuat semakin kuatnya peran negara dalam masyarakat.
b) Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan serta kesempatan kerja
c) Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda
dan kaum wanita
d) Pemeratan kesempatan memperoleh keadilan
e) Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah
terencana dengan baik dan hasilnya pun dapat dilihat secara konkrit.
f) Situasi keamanan terjaga dengan baik karena pemerintah mampu mengatasi semua
tindakan dan sikap yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.
g) Dilakukan peleburan partai dimaksudkan agar pemerintah dapat mengontrol parpol.
h) Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah
terencana dengan baik dan hasilnyapun dapat terlihat secara konkrit.
i) Indonesia mengubah status dari negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa yang
memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).
j) Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.
k) Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin
meningkat.
l) Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada
1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
m) Sukses transmigrasi
n) Sukses KB
o) Sukses memerangi buta huruf
p) Sukses swasembada pangan
q) Pengangguran minimum
r) Sukses Gerakan Wajib Belajar
s) Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
t) Sukses keamanan dalam negeri
u) Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
v) Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
w) Revolusi hijau dan industrialisasi
x) Revolusi Hijau merupakan revolusi biji-bijian dari hasil penemuan ilmiah berupa benih
unggul dari berbagai varietas gandum, padi, dan jagung yang membuat hasil panen
komoditas tersebut meningkat di begara-negara berkembang. Revolusi hijau lahir karena
masalah pertambahan penduduk yang pesat. Pertambahan penduduk harus diimbangi
dengan peningkatan produksi pertanian.
z) Bidang Politik
1. Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan Organisasi masanya.
2. Membubarkan Partai Komunis Indonesia pada tanggal 12 Maret 1966 yang diperkuat
dengan Ketetapan MPRS No IX/MPRS/1966
3. Menyatakan Partai Komunis Indonesia sebagai organisasi terlarang di Indonesia
4. Penyederhanaan Partai Politik
5. Pemilihan Umum
6. Penataan Politik Luar NAgustu

C. PENYIMPANGAN KEBIJAKAN PADA MASA ORDE BARU


A. Dalam Hal Konstitusi :
a) Perubahan kekuasaan yang statis
b) Perekrutan politik yang tertutup
c) Pemilihan umum yang kurang demokratis
d) Kurangnya jaminan hak asasi manusia
b. Di bidang politik, antara lain:
Tidak berfungsinya kontrol dari lembaga kenegaraan politik dan sosial, karena didominasi
kekuasaan presiden/eksekutif yang tertutup sehingga memicu budaya korupsi kolusi dan
nepotisme.
c. Di bidang hukum, antara lain:
a) Tidak tegaknya supremasi hukum karena penegak hukum tidak konsisten, adanya
mafia peradilan, dan banyaknya praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Hal ini tidak
menjamin rasa adil, pengayoman dan kepastian hukum bagi masyarakat.
b) Ada penyimpangan sekurang-kurangnya 79 Kepres (1993-1998) yang dijadikan alat
kekuasaan sehingga penyelewengan terlindungi secara legal dan berlangsung lama (hasil
kajian hukum masyarakat transparansi Indonesia).
d. Di bidang ekonomi, antara lain:
1) Keberhasilan pembangunan yang tidak merata menimbulkan kesenjangan antara yang
kaya dan miskin.
2) Bercampurnya institusi negara dan swasta.
3) Perkembangan utang luar negeri dari tahun ke tahun cenderung meningkat.
4) Terjadi pemusatan kekuasaan di tangan presiden, sehingga pemerintahan dijalankan
secara otoriter
5) Terjadi monopol penafsiran Pancasila. Pancasila ditafsirkan sesuai keinginan pemerintah
untuk membenarkan tindakan – tindakannya.
6) Pemerintah campur tangan terhadap kekuasaan kehakiman, sehingga kekuasaan
kehakiman tidak merdeka.
7) Terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme yang luar biasa parahnya sehingga merusak segala
aspek kehidupan, dan berakibat pada terjadinya krisis multidimensi
8) Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan,
terutama di Aceh dan Papua,
9) Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh
tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya,
10) Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibreidel,
11) Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program
“Penembakan Misterius” (petrus).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada masa awal Orde Baru pembangunan ekonomi di Indonesia maju pesat mulai dari
pendapatan perkapita, pertanian, pembangunan infrastruktur dll. Upaya
pembangunanekonomi dilaksanakan melalui REPELITA (Rencana Pembangunan Lima
Tahun) yangdimulai pada tanggal 1 April 1969. Namun pada akhir tahun 1997 Indonesia
dilandakrisis ekonomi. Kondisi kian terpuruk ditambah dengan KKN yang merajalela.
Dalam bidang social budaya pada masa orde baru telah mengalami kemajuan. Antara
lainmakinmeningkatnyapelayanankesehatan bagi masyarakat dan fasilitas pendidikan dasar
sudah makin merata dengan adanya program wajib belajar 9 tahun. Ditetapkan tentang P-4
yaitu Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Parasetia Pancakarsa)untuk
menuju masyarakat yang adil dan makmur.
B. SARAN
Dengan permasalahan yang dialamai oleh pemerintahan pada masa Orde Baru, seperti
dengan banyaknya uatang luar negri bangsa indonesia untuk pembangunan, meskipun
pembangunan berjalan dengan lancar, tapi inonesia menanggung utang yang begitu banyak.
Selain itu, pemerintah pada zaman tersebut terjadi sentralisasi dalam pemerintahan dan
kegiatan ekonomi. Oleh karena itu penulis memberikan salah terhada permasalah tersebut.
Yaitu lakukan otonomi daerah kepada seluruh provinsi,sehingga potensi-potensi yang ada
pada dareah tersebut bisa dioptimalkan dengan seefisien mungkin. Harus terjadi transparansi
dalam sistem keuangan sehingga masyarakat bisa mengerti.

Anda mungkin juga menyukai