Anda di halaman 1dari 9

Jawaban Tugas Sejarah materi Orde Baru

Nama : Naifa Aulia Putri Firdalina

Kelas : 12 Mipa 6

Nomor Absen : 26

1. Apa yang dimaksud dengan pemerintahan orde baru?


Orde Baru adalah istilah umum untuk sistem politik yang berlaku setelah berkuasanya
Soeharto tahun 1966 hingga kejatuhannya pada Mei 1998. Orde baru juga didefinisikan sebagai
tatanan kehidupan negara dan bangsa yang diletakkan kembali pada pelaksanaan kemurnian
Pancasila dan UUD 1945. Orde Baru merupakan koreksi total atas segala penyimpangan dan
penyelewengan kehidupan bangsa dan negara dari jalur Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.

2. Jelaskan latar belakangg munculnya Orde Baru?


Di akhir masa pemerintahan Soekarno, kondisi politik dan ekonomi Indonesia tidak bisa
disebut stabil. Dari tahun 1950 hingga 1960-an, persaingan kelompok-kelompok politik yang ada
di Indonesia saat itu seperti Partai Komunis Indonesia (PKI), Masyumi, dan NU semakin panas.
Ditambah lagi, Soekarno memutuskan untuk mengganti sistem parlemen dengan Demokrasi
Terpimpin. Keputusan ini membuat persaingan antara Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
(ABRI) dan PKI semakin sengit. Terlebih, PKI berniat untuk mempersenjatai diri pula.
Puncaknya adalah peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang menewaskan enam pejabat tinggi
TNI, termasuk Letjen TNI Ahmad Yani. Peristiwa ini membuat masyarakat Indonesia
marah, guys. Soekarno dituntut untuk menghukum para pelaku. Tapi Soekarno malah enggan
melakukan tindakan apapun. Akibatnya, kepercayaan masyarakat terhadap Soekarno semakin
menurun. Di luar masalah politik, kondisi ekonomi Indonesia juga memburuk. Tahun 1966 saja,
inflasi Indonesia telah mencapai 600 persen. Kondisi politik lagi ricuh, harga-harga barang juga
naik

Tanggal 11 Maret 1966, Soekarno sedang memimpin sidang kabinet. Tiba-tiba, ajudannya
melaporkan kalau di sekitar Istana Negara ada pasukan tidak dikenal. Waduh, bikin panik nggak,
tuh? Tentu saja ajudan-ajudan Soekarno saat itu langsung panik.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Soekarno berangkat ke Istana Bogor
bareng Wakil Perdana Menteri (Waperdam) I Dr. Subandrio dan Waperdam III Chaerul Saleh.
Sementara, Waperdam II Dr. Johannes Leimena menggantikan Soekarno memimpin sidang
kabinet. Sesampainya di Istana Bogor, Soekarno diminta untuk mengambil tindakan tegas untuk
mengatasi keadaan di Jakarta. Sebagai tanggapan, Soekarno mengeluarkan surat perintah yang
menunjuk Letnan Jenderal (Letjen) Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Panglima
Angkatan Darat untuk mengambil tindakan yang menjamin keamanan, ketenangan, dan stabilitas
pemerintahan demi keutuhan Indonesia. Surat perintah ini dikenal sebagai Surat Perintah 11
Maret 1966 atau Supersemar.

Surat perintah inilah yang nantinya menjadi dasar pengangkatan Soeharto sebagai presiden
kedua Indonesia menggantikan Soekarno.

3. Sebutkan isi Tritura!

TRITURA berisikan 3 tuntutan yang meliputi pembubaran PKI, perombakan Kabinet


Dwikora, dan penurunan harga

4. Organisasi apa saja yang tergabung dalam “Angkatan 66 atau Front Pancasila”?
Pada tanggal 26 Oktober 1965, Kesatuan-kesatuan aksi tersebut menggabungkan diri dan
membentuk Front Pancasila, yang beranggotakan:
 KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia)
 KAPPI (Kesatua Aksi Pemuda Pemuda Indonesia)
 KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia)
 KABI (Kesatuan Aksi Buruh Indonesia)
 KASI (Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia)
 KAWI (Kesatuan Aksi Wanita Indonesia)
 KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia)

Front Pancasila mendatangi gedung DPR-GR pada tanggal 12 Januari 1966 dan mengajukan
tiga tuntutan yang terkenal dengan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat)
5. Tap MPR nomor berapakah tentang penyerahan kekuasaan dari Presiden
Soekarno kepada Pak Soeharto?

Presiden/Mandataris MPRS/Panglima Tertinggi ABRI Soekarno mengumumkan, terhitung


mulai 20 Februari 1967, menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepada Pengemban Ketetapan
MPRS Nomor IX/MPRS/1966 Jenderal Soeharto sesuai dengan jiwa Ketetapan MPRS Nomor
XV/MPRS/1966.
6. Pada masa ini partai-partai digolongkan dikelompokkan menjadi 3 yaitu : PPP,,
Golkar, dan PDI. Partai apa saja yang tergabung pada partai-partai tersebut?

 (PPP) yang merupakan gabungan dari NU, Parmusi, PSII, dan PERTI
 Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan gabungan dari PNI, Partai Katolik,
Partai Murba, IPKI, dan Parkindo
 Golongan Karya

7. Jelaskan dan sebutkan tentang isi dari trilogi pembangunan dan 8 jalur
pemerataan?

Kabinet menyelenggarakan Pelita III (1 April 1979 – 31 Maret 1984). Pelita III lebih
menekankan pada Trilogi Pembangunan yang bertujuan terciptanya masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Arah dan kebijaksanaan ekonominya adalah
pembangunan pada segala bidang. Pedoman pembangunan nasionalnya adalah Trilogi
Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan.
Isi Trilogi Pembangunan terdiri dari:

 Stabilitas nasional yang dinamis


 Pertumbuhan ekonomi tinggi, dan
 Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
Isi Delapan Jalur Pemerataan:

 Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan, sandang dan
papan (perumahan).
 Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan keselamatan.
 Pemerataan pembagian pendapatan.
 Pemerataan kesempatan kerja.
 Pemerataan kesempatan berusaha.
 Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi
muda dan kaum wanita.
 Pemerataan penyebaran pembangunan di wilayah tanah air.
 Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

8. Sebutkan dan jelaskan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa orde
baru?
 Supersemar dan kelahiran Jenderal Soeharto
 Sidang umum MPRS
 Nawaksara
 Pemilu
 SidangMPR 1973
 Peristiwa malaria 1974
 Kerusuhan medan 1998
 Tragedi gejayan
 Peristiwa trisakti
 Kerusuhan 1998

9. Jelaskan tentang perkembangan Revolusi Hijau pada masa Orde Baru?


Perkembangan revolusi hijau pada masa orde baru memberikan banyak manfaat untuk
pertanian di indonesia salah satunya kebutuhan pangan indonesia terpenuhi, bisa di katakan pada
saat itu indonesia mengalami kemajuan di bidang pertanian, namun hal itu juga menimbulkan
dampak negatif yaitu adanya kesenjangan ekonomi dan sosial, yang di untungkan hanyalah
orang-orang tertentu di pedesaan dan pada saat itu penggunaan pestisida sangat merusak
ekosistem.

10. Jelaskan pula tentang perkembangan Industrialisasi pada masa Orde Baru?
Revolusi Hijau yang dijalankan Indonesia pada masa Orde Baru ini yang menyebabkan
upaya untuk melakukan modernisasi yang berdampak pada perkembangan industrialisasi yang
ditandai dengan adanya pemikiran ekonomi rasional. Pemikiran tersebut akan mengarah pada
kapitalisme.
Dengan industrialisasi juga merupakan proses budaya dimana dibagun masyarakat dari suatu
pola hidup atau berbudaya agraris tradisional menuju masyarakat berpola hidup dan berbudaya
masyarakat industri. Perkembangan industri tidak lepas dari proses perjalanan panjang penemuan
di bidang teknologi yang mendorong berbagai perubahan dalam masyarakat.
Industrialisasi ini juga berhasil menjerat Indonesia untuk masuk didalamnya, dimana
Industrialisasi di Indonesia ditandai oleh :

1. Tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja.


2. Banyaknya tenaga kerja terserap ke dalam sektor-sektor industri.
3. Terjadinya perubahan pola-pola perilaku yang lama menuju pola-pola perilaku yang baru
yang bercirikan masyarakat industri modern diantaranya rasionalisasi.
4. Meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat di berbagai daerah khususnya di
kawasan industri.
5. Menigkatnya kebutuhan masyarakat yang memanfaatkan hasil-hasil industri baik pangan,
sandang, maupun alat-alat untuk mendukung pertanian dan sebagainya.

Upaya pemerintah untuk meningkatkan industrialisasi adalah :

1. Meningkatkan perkembangan jaringan informasi, komunikasi, transportasi untuk


memperlancar arus komunikasi antarwilayah di Nusantara.
2. Mengembangkan industri pertanian
3. Mengembangkan industri non pertanian terutama minyak dan gas bumi yang mengalami
kemajuan pesat.
4. Perkembangan industri perkapalan dengan dibangun galangan kapal di Surabaya yang
dikelola oleh PT.PAL Indonesia.
5. Pembangunan Industri Pesawat Terbang Nusantara(IPTN) yang kemudian berubah
menjadi PT. Dirgantara Indonesia.
6. Pembangunan kawasan industri di daerah Jakarta, Cilacap, Surabaya, Medan, dan Batam.
7. Sejak tahun 1985 pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di bidang industri dan
investasi.
8. Industry pertanian merupakan suatu upaya untuk mengolah sumber daya hayati dengan
bantuan tekhnologi industry. Tekhnologi industry itu dapat menghasilkan berbagai
macam hasil yang mempunyai nilai lebih tinggi.

Bentuk bentuk industry pertanian meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Industry pengolahan hasil tanaman pangan termasuk hortikultura.


2. Industry pengolahan hasil perkebunan seperti industry minyak kelapa, industry barang-
barang karet dan sebagainya
3. Industry pengolahan hasil perikanan seperti industry pengolahan udang, rumput laut,
ubur-ubur dan lain sebagainya.
4. Industry pengolahan hasil hutan seperti pengolahan kayu, pengolahan pulp, kertas dan
ranyon, serta industry pengolahan rotan.
5. Industry pupuk, yaitu dengn memanfaatkan gas alam, serta eksploitsi sumber-sumber
yang baru.
6. Industry pestisida yang dikembangkan terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri maupun ekspor.
7. Industry mesin dan peralatan pertanian.

11. Jelaskan tentang mengapa Bapak Soeharto dikatakan sebagai “Bapak


Pembangunan Nasional”?

Karena Soeharto melakukan pembangunan di segala bidang seperti sekolah, puskesmas,


industri strategis nasional dan jalan nasional, waduk, embung, dan berbagai pengendalian banjir
perkotaan. Sebagai apresiasi terhadap keberhasilannya membangun Indonesia di segala bidang,
Soeharto diangkat sebagai Bapak Pembangunan Indonesia tahun 1983.

12. Apa tekad awal munculnya Orde Baru?


Tekad orde baru pada awal kemunculannya pada tahun 1966 adalah akan melaksanakan
Pancasila & UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

13. Sebutkan factor-faktor penyebab jatuhnya Orde Baru?


Beberapa faktor penyebab runtuhnya orde baru tersebut diantaranya:

1. Krisis Moneter
Krisis keuangan merupakan faktor terpenting yang menjadi sebab rezim orde baru
mengalami keruntuhan, Krisis ini pertama kali melanda wilayah Asia Timur sekitar juli 1997.
Yang menyebabkan terjadinya kepanikan global. Dalam sejarah ASEAN, Thailand merupakan
negara pertama yang mengalami krisis keuangan hingga hampir disebut sebagai negara bangkrut.
Akibat yang timbul dari krisis tersebut menyebabkan pelemahan diberbagai sektor keuangan
termasuk di Indonesia.
Sebelumnya tak ada indikasi krisis tersebut akan sampai ke Indonesia, ini karena inflasi yang
cukup rendah, devisa negara yang dirasa masih cukup besar dan karena nilai surplus berada
dikisaran USD 900 juta. Perkembangan dunia usaha pun masih stabil karena banyaknya investor
yang menanamkan modalnya di Indonesia. Krisis yang menghantam Thailan dan membuat mata
uangnya merosot tajam, tak pelak ini pun ikut mengguncang perekonomian di Indonesia.

Sekitar juli 1997 nilai tukar rupiah yang turun dari angka Rp 2.575 per USD menjadi Rp
2.603 per USD. Justru merosot tajam di angka Rp 5.000 per USD pada akhir desember, dan
justru sangat terpuruk tajam di angka Rp 16000 per USD pada maret 1998. Ini membuat seluruh
masyarakat di indonesia dan seluruh penanam modal merasa panik yang akhirnya membuat
mereka menarik semu saham yang telah ditanam di Indonesia. Keadaan ekonomi yang kacau
menyebabkan masalah dimana-mana stabilitas nasional sungguh terguncang dan kacau.

2. Utang Luar negeri


Ditengah perekonomian yang dilanda krisis, utang dari luar negeri yang dimiliki
Indonesia semakin memperparah kondisi keuangan Indonesia. Walaupun sesesungguhnya utang
tersebut bukanlah utang pemerintah saja namun juga utang yang dimiliki pihak swasta. Utang
Indonesia hingga 6 februari 1998 mencapai USD 63,462 milliar, sedangkan utang yang dimiliki
pihak swasta mencapai USD 73,962 milliar. Dengan melemahnya mata uang rupiah terhadap
dollar Amerika akibat krisis yang melanda Asia Pasifik, utang luar negeri yang dimiliki
pemerintah Indonesia yang kebanyakan menggunakan mata uang tersebut semakin memperburuk
keadaan ekonomi Indonesia dan terjebak alam putaran utang yang seolah tak ada habisnya.

3. Penyimpangan UUD
Menurut UUD 1945, terutama dalam pasal 33 bahwa sistem perekonomian dijalankan
dengan asas demokrasi ekonomi. Namun dalam kenyataannya yang terjadi justru dikusai oleh
sebagian orang saja yakni para konglomerat dan terjadi monopoli ekonomi, atau dengan kata lain
sistem ekonomi yang dijalankan merupakan sistem kapitalis.

4. Pola Pemerintahan Terpusat


Sistem pemerintahan yang terpusat pada satu tempat yakni di Jakarta sebagai pusat
pemerintahan membuat segala pemerintah pusat memegang peranan penting dalam mengatur
masyarakat secara keseluruhan. Namun disisi lain membuat pembangunan tidak merata yang
akhirnya mengakibatkan kesenjangan. Dampaknya seperti yang terjadi di Irian jaya, penduduk
lokal merasa dianak tirikan sebab sumber daya alamnya diambil secara besar-besaran dan di
bawa semua ke pemerintah pusat tanpa meninggalkan manfaat apapun.

5. Masalah Politik
Sistem politik di Indonesia pada masa orde baru yang sarat dengan KKN (Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme). Pada masa orde baru, kekuatan politik pun dibatasi. Seperti terlihat pada
penyederhanaan partai politik yang hanya menjadi tiga partai saja yakni PPP, PDI dan Golongan
Karya. Dengan dalih untuk menciptakan stabilitas dan keamanan bangsa dan negara yang lebih
terjaga. Ini menyebabkan banyak aspirasi rakyat yang seolah terbungkam dan secara tidak
langsung wajib menuruti kehendak penguasa tanpa boleh membantah.

Adanya dualisme fungsi ABRI yang menjadi kekuatan utama pemerintahan orde baru. Ini
sangat bertentangan dengan sejarah lahirnya Pancasila yang selama ini di junjung tinggi oleh
seluruh rakyat Indonesia. Misalnya saja ada seorang yang mengkritik kebijakan pemerintah pada
masa orde baru saat itu, konsekuensinya adalah hukuman penjara karena dianggap menciptakan
keresahan dan mengganggu stabilitas negara. Ini hanya upaya pemerintahan untuk tetap menjaga
eksistensinya pada masyarakat.

6. Kepercayaan
Berkurangnya rasa simpati masyarakat akibat praktek-praktek KKN yang seolah dihalalkan oleh
pemerintah tanpa ada rasa sungkan ataupun malu. Krisis ini pun membuat para investor menarik
seluruh modal yang ditanamkan di Indonesia secara besar-besaran yang semakin membuat
Indonesia terjebak dalam krisis berkepanjangan. Aksi-aksi unjuk rasa yang dilakukan kalangan
mahasiswa yang berubah menjadi tragedi kekerasan menghilangkan rasa percaya terhadap
pemerintah yang akhirnya memicu gelombang demonstrasi yang luar biasa menuntut lengsernya
Soeharto.
7. Tragedi Trisakti
Aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa trisakti beserta dosen dan staf kampus yang
diikuti oleh lebih dari 10.000 mahasiswa dan digelar pada 12 mei 1988 yang pada intinya
meminta pemerintah melakukan reformasi disegala bidang baik pemerintahan, ekonomi maupun
politik yang menginginkan diadakannya sidang istimewa MPR. Namun aksi damai ini dinodai
dengan adanya penembakan oleh aparat terhadap empat mahasiswa Trisakti yakni Hendriawan
Sie, Heri Hartanto, Elang Mulya Lesmana, dan Hafidin Royan. Yang memicu aksi kekerasan
meluas di berbagai penjuru wilyah saat itu. Dan semakin membuat Indonesia jatuh terpuruk
dalam krisis yang seolah tanpa akhir, yang menjadi catatan terburuk dalam sejarah kemerdekaan
Indonesia.

9. Kerusuhan di Kota Besar lainnya


Masalah keamanan timbul sebagai bagian dari beberapa masalah telah lebih dulu timbul
sebelumnya. Pemerintah pada masa orde baru sering kali melakukan intervensi terhadap
seseorang maupun kelompok yang menentang maupun melakukan kritik. Kebebasan pers
dibungkam, keberadaan oposiss pun dilarang dan setiap ada warga negara yang bependapat
melawan kebijakan pemerintah pun konsekuensinya adalah hukuman penjara. Ini membuat
rakyat geram dan terjadilah demonstrasi besar-besaran.

Bukan hanya di Jakarta, di berbagai kota besar lainnya seperti di Semarang, Medan, Solo,
Surabaya pun terjadi aksi demo serupa yang menuntut reformasi. Dan di Yogyakarta, pada 19
Mei 1998 bersamaan dengan aksi demo di Jakarta di Yogyakarta pun tidak kurang dari satu juta
manusia berkumpul di alunalun utara Keraton Yogyakarta untuk menghadiri pisowanan agung,
guna mendengarkan maklumat dari Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Sri Paku Alam VII.

10. Sosial
Keadaan sosial masyarakat yang majemuk menghadirkan masalah yang kompleks.
Pembangunan yang tidak merata pada sebagian besar masyarakat pun menjadi pemicu terjadinya
diskriminasi. Masalah sosial ini bersumber dari kesenjangan sosial yang ada dimasyarakat,
terutama dengan adanya program transmigrasi. Meningkatnya transmigrasi penduduk pulau jawa
ke wilayah pulau kalimantan, sulawesi dan irian jaya yang difasilitasi oleh pemerintah ternyata
memiliki dampak negatif.

Penduduk lokal merasa termajinalkan dan menjadi sebuah kecemburuan sosial yang pada
akhirnya mencetuskan konflik terbuka diantara para transmigran asal pulau jawa dengan
penduduk lokal. Dan program transmigrasi tersebut memunculkan sentimen yang menganggap
program tersebut sebagai program jawanisasi oleh pemerintah pusat.

11. Diskriminasi
Sikap diskriminatif pemerintah terhadap masyarakat keturunan Tiong hoa, sejak 1967
warga Tiong hoa dilarang mengeluarkan pendapat dan dianggap sebagai orang asing serta tak
diakui sebagai warga negara Indonesia dan bahkan kedudukan mereka berada dibawah warga
asli atau pribumi. Ini secara tersirat telah menghapuskan hak-hak mendasar yang dimiliki warga
Tiong hoa. Dan tentu saja mencederai sejarah HAM dan juga tentunya sangat merusak makna
dan sejarah bhinneka tunggal ika itu sendiri.
Dengan semakin kacaunya kondisi di Indonesia waktu itu, dan semakin menguatnya desakan
dari berbagai pihak pada Soeharto untuk mundur.
Dan pada 20 mei 1988 akhirnya digelar sidang istimewa MPR, dan 21 mei 1988 Soeharto
pun resmi mengundurkan diri yang diumumkan di Istana Merdeka Jakarta dan menyerahkan
kepemimpinan pada wakilnya yaitu BJ. Habibie.

14. Kapan Presiden Soeharto lengser dari kedudukannya sebagai Presiden?


Turunnya Presiden Soeharto adalah peristiwa mundurnya Soeharto dari jabatan Presiden
Republik Indonesia. Soeharto mundur pada tanggal 21 Mei 1998. Wakil Presiden BJ Habibie
melanjutkan setidaknya setahun dari sisa masa kepresidenannya sebelum kemudian digantikan
oleh Abdurrahman Wahid pada tahun 1999.

15. Jelaskan menurut pendapatmu tentang pemerintahan Orde Baru?


Menurut saya pemerintahan Orde Baru ada baik dan buruknya. Baiknya kita memiliki
pembangunan yang signifikan, tetapi kita kehilangan Demokrasi atau kebebasan dalam
berpendapat yang merupakan suatu penyimpangan.

Anda mungkin juga menyukai