Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SEJARAH

MENGUNGKIT SEJARAH MASA ORDE BARU


diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir sekolah
Mata Pelajaran Sejarah

Oleh:
RIYAN ROHMANA
131410283
XII IPA 8

SMA NEGERI 1 SUMEDANG


Jalan Prabu Geusan Ulun Nomor 39 Sumedang
2015/2016

BAB I
PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang Masalah


Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, dan sampai sekarang Indonesia

sudah mencapai angka 70 tahun dari kemerdekaan nya. Namun dari pertama merdeka sampai
saat ini tentunya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini tentunya tidak selalu aman, damai,
tentram, dan nyaman. Pasti ada saja persoalan - persoalan mau itu di bidang politik, sistem
pemerintahan, ekonomi, pendidikan, Hak Asasi Manusia, dan masih banyak lagi persoalan
lainnya.
Misalnya di bidang sistem pemerintahan, Indonesia selama ini tidak hanya
menjalankan satu sistem pemerintahan. Indonesia sudah beberapa kali mengganti sistem
pemerintahan dari mulai sistem pemerintahan liberal, Demokrasi Pancasila, Demokrasi
Terpimpin, Orde Baru, dan Reformasi sampai sekarang.
Tentunya dari sekian sistem pemerintahan yang dianut Indonesia itu pasti memiliki
kekurangan dan kelebihan di tiap masanya, dan seiring pergantian sistem pemerintahan
tersebut pastinya diikuti juga dengan pergantian pepimpin dari Bangsa Indonesia itu sendiri.
Oleh karena itu disini saya sebagai penulis tergerak untuk meneliti sekaligus
mempelajari salah satu sistem pemerintahan yang dianut Indonesia. Yaitu pada Masa Orde
Baru, yang pada saaat itu di pimpin oleh Bapak Soeharto.

II.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana Latar belakang lahirnya orde baru,
2. Bagaimana Perkembangan orde baru.
3. Bagaimana Kebijakan orde baru.

III.

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Latar belakang lahirnya orde baru,
2. Mengetahui Perkembangan orde baru
3. Mengetahui Kebijakan orde baru.

IV.

Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang penulis gunakan adalah saat pertama kali ditugaskan membuat

laporan sejarah sampai batas waktu yang telah ditentukan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan.

V.

Metode dan Teknik Penelitian.


Untuk mendapat data dan informasi yang diperlukan dalam penulisan laporan sejarah

ini penulis menggunakan metode :


Study Kepustakaan
Metode ini menggunakan beberapa buku kepustakaan dan sumber-sumber lainnya
seperti internet untuk dijadikan acuan yang relevan dengan materi pembahasannya.

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

I.

Latar Belakang Lahirnya Orde Baru


Setelah G3OS/PKI itu berhasil ditumpas serta berbagai bukti yang berhasil

dikumpulkan Menujukan kearah PKI ( Partai Komunis Indonesia), kemudian Akhirnya


diambil suatu kesimpulan bahwa PKI ( Partai Komunis Indonesia) merupakan dalang dari
gerakang ini, PKI ( Partai Komunis Indonesia) ialah yang melatar belakangi terjadi peristiwa
G30S/PKI. Gerakan tersebut pun menyebabkan rakyat marah terhadap PKI ( Partai Komunis
Indonesia) yang diikuti dengan berbagai demonstrasi yang menuntut pembubaran PKI dan
juga organisasi massanya (ormasnya) serta juga tokoh-tokohnya diberikan sebuah sanksi
dengan cara diadili.
Panglima Kostrad atau Pangkopkamtib Mayor Jenderal Soeharto yang diangkat ialah
sebagai Menteri, Panglima Angkatan Darat melakukan suatu tindakan pembersihan terhadap
adanya unsur-unsur PKI serta ormasnya
Latar belakang dari lahirnya Orde baru tersebut juga dipelopori Masyarakat luas yang
terdiri atas berbagai unsur seperti :
Dukungan dari berbagai Kalangan antara lain ialah :
1. Berbagai Partai politik,
2. Berbagai Organisasi massa
3. Perorangan,
4. Berbagai Pemuda,
5. Berbagai mahasiswa,
6. Berbagai pelajar,
7. Berbagai kaum wanita
Dari kalangan-kalangan ini bersama-sama kemudian mendirikan satu kesatuan aksi
didalam bentuk Front Pancasila untuk dapat menghancurkan para pendukung G3OS/PKI
Front Pancasila itu menduga bahwa PKI adalah dalang dari peristiwa itu serta Front Pancasila

juga menuntut untuk dapat dilakukannya penyelesaian politis terhadap mereka yang terlibat
didalam gerakan tersebut . Dengan Berbagai Aksi yang datang yang mempunyai Satu tujuan
menentang G30S/PKI atau juga Gerakan pada 30 September tahun 1965 itu di antaranya
ialah Kesatuan :
1. KAMI (Aksi Mahasiswa Indonesia),
2. KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia),
3. KAPPI ( Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia).
4. KASI ( Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia) dan lain sebagainya.
Dari bermacam kalangan yang menjadi kesatuan yang tergabung didalam Front Pancasila
itu kemudian lebih dikenal dengan Angkatan 66. Mereka yang tergabung didalam Front
Pancasila tersebut mengadakan demonstrasi diberbagai tempat. Front Pancasila tersebu
tmelanjutkan aksinya pada Gedung Sekretariat Negara di Tanggal 8 Januari tahun 1966
dengan mengajukan suatu penyataan bahwa suatu kebijakan ekonomi pemeritahan tidak
boleh di dilaksanakan atau juga dibenarkan, Lalu Pergerakan Front Pancasila tersebut
Berlanjut ke Halaman Gedung DPR-GR yaitu di tanggal 12 Januri tahun 1966 untuk
mengajukan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat) yang isinya ialah sebagai berikut.
Isi Tri Tuntutan Rakyat (Tritura)
1. Pembubaran PKI dan juga organisasi massanya
2. Pembersihan Kabinet-kabinet Dwikora
3. Penurunan pada harga-harga barang.
Di tanggal 15 Januari tahun 1966 diadakan sidang paripurna Kabinet Dwikora didalam
sebuah tempat daerah bogor tepatnya di istana Bogor yang di hadiri dengan wakil-wakil dari
mahasiswa. Presiden Republik Indonesia Saat itu yakni Presiden Ir.Soekarno berfikiran
timbulnya berbagai gerakan dari para mahasiswa itu didalangi oleh Central Intelligence
Agency (CIA) yang lembaganya tersebut bertempat di negara Amerika serikat.
Presiden Republik indonesia Ir. Soekarno itu menggemukakan perombakan kabinetnya
yaitu di tanggal 21 Februari namun tetapi hal itu tak membuat adanya perubahan yang
kemudian membuat hati rakyat senang disebabkan karena masih banyak dari anggota
kabinetnya yang berada didalam G30S/PKI, Kabinet baru dikenal denganSeratus Menteri.

Di saat pelantikan Kabinet tersebut berbagai kalangan ikut hadir seperti mahasiswa,
pelajar, serta juga pemuda mengisi jalan yang tujuan menuju ke arah Istana Merdeka, Aksi
itu terjadi di tanggal 24 Februani tahun 1966, Gerakan-Gerakan dari Berbagai kalangan
ditahan oleh Pasukan Cakrabirawa dan menyebabakan timbulnya bentrokan dari kedua belah
pihak , didalam peristiwa tersebut akhirnya merenggut nyawa seorang mahasiswa Universitas
Indonesia yakni Arief Rahman yang meningal didalam peristiwa tersebut.

II.

Perkembangan Orde Baru


Sejarah lahirnya orde baru (Surat perintah 11 Maret tahun 1966 Supersemar) Soeharto

kemudian mengatasi keadaan yang serba tidak menentu serta juga keadaan tersebut sangat tak
terkendali. Setelah peristiwa G3OS/ PKI, negara Republik Indonesia tersebut kemudian
dilanda instabilitas politik akibat dari ketidak tegasnya keputusan keputusan yang diambil
didalam perstiwa tersebut oleh dalam Kepemimpinan Presiden Soekarno serta juga terpecah
belahnya berbagai partai politik yang menjadi sebuah kelompok yang saling bersiteru antara
Pro terhadap presiden serta juga kontra terhadap adanya kebijakan presiden atau juga yang
mendukung presiden serta juga yang menentang presiden, situasi tersebut kemudian semakin
membahayakan persatuan bangsa indonesia.
Melihat dari situasi konflik antara pendukung Orde Lama dan Orde Baru semakin bertambah
gawat DPR-GR kemudian berpendapat bahwa situasi konflik tersebut harus segera
diselesaikan dengan secara konstisional. Di tanggal 3 Februari tahun 1967 DPR- GR
menyampaikan resolusi serta juga memorandum yang berisikan anjuran kepada Ketua
Presidium Kabinet Ampera supaya diselenggarakan Sidang Istimewa MPRS. di tanggal 20
Februari tahun 1967, Presiden Soekarno kemudian menyerahkan kekuasaannya kepada
Soeharto untuk menggantikan didalam Pemerintahannya itu.
Penyerahan kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Soeharto tersebut dikukuhkan
didalam Sidang Istimewa MPRS. MPRS didalam Ketetapannya No. XXXIIIIMPRS/1967
tersebut mencabut kekuasaan pemerintahan negara serta juga Presiden Soekarno mengangkat
Soeharto ialah sebagai Presiden Republik Indonesia. Dengan adanya Ketetapan MPRS
tersebut.

Situasi konflik yang merupakan sebagai sumber instabilitas politik tersebut telah
berakhir dengan secara konstitusional meskipun situasi konflik tersebut dapat tanggulangi
namun tetapi kristalisasi orde baru tersebut belum selesai . Untuk menjadikan indonesia
kembali dengan normal dilakukan dengan berbagai cara yang baik serta wajar sehingga
mampu untuk dapat mempercepat serta mendorong pembangunan, hal tersebutlah yang
pertama kali dilakukan didalam bidang politik untuk berlandaskan kepada Pancasila UUD
1945.
Setelahnya bergantinya kekuasaan itu maka muncullah babak baru didalam sejarah
orde baru. Pada dasarnya , Orde Baru adalah suatu tatanan didalam kehidupan rakyat
indonesia ,bangsa serta juga negara yang diletakkan ialah sebagai mana mestinya didalam
edeologi negara yakni Pancasila serta kembali menyacu kepada UUD 1945 untuk dapat
perbaikan-perbaikan terhadap suatu penyelewengan yang telah terjadi di masa lampau
serta membangun kembali kekuatan bangsa indonesia dengan cara menumbuhkan kembali,
pembangunan-pembangunan bangsa indonesia, dan juga mengembalikan bangsa indonesia ke
jalan yang lurus yang terselewengkan didalam tuntunan yang dikenal ialah sebagai Tri
Tuntutan rakyat (Tritura).
Pada dasarnya tuntutan tersebut mengungkapkan Keinginan keinginan rakyat yang
mendalam untuk dapat melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan aspirasi didalam
kehidupan dalam situasi yang kongkret.
Usaha dalam penataan kembali kehidupan politik tersebut dimulai di awal tahun 1968
dengan penyegaran DPR-GR. Penyegaran tersebut bertujuan untuk dapat menumbuhkan hakhak demokrasi serta juga mencerminkan kekuatan kekuatan yang terdapat di dalam
masyarakat.
Komposisi anggota DPR tersebut terdiri dari wakil-wakil partai politik serta golongan
karya. Tahap selanjutnya ialah penyederhanaan kehidupan kepartaian kehormatan serta
juga kekaryaan dengan cara Pengelompokkan suatu partai politik serta golongan karya.
Usaha tersebut dimulai di tahun 1970 dengan mengadakan suatu serangkaian konsultasi
dengan pimpinan Partai politik tersebut.

Lahirlah 3 kelompok di DPR


1. Kelompok Demokrasi Pembangunan yang terdiri serta juga partai-partai PNI,
Parkindo, Katolik IPKI, dan juga Murba.
2. Kelompok Persatuan Pembangunan yang terdiri serta partai-partai NU, Partai
Muslimin Indonesia, Ps11 serta juga Perti.
3. Sedangkan kelompok organisasi profesi ialah seperti organisasi buruh, organisasi
pemudaorganisasitani serta juga nelayan organisasi seniman dan lain sebagainya yang
tergabung dalam kelompok Golongan Karya.

III.

Kebijakan Pemerintah Orde Baru


Setelah

berhasil

mengembalikan kondisi

politik

bangsa

Indonesia

yang

kemudian mengambil langkah selanjutnya yang dilaksanakan didalam PembangunanPembangunan diseluruh Republik Indonesia yang dapat dikatakan berskala Nasional.
Didalam Pembangunan berskala Nasional tersebut yang diharuskan terealisasinya di zaman
orde baru dengan melalui Pembangunan Dalam waktu yang cukup lama atau panjang serta
juga pembangunan yang singkat atau dalam jangka pendek tersebut dirancang dengan melalui
Pembangunan Lima Tahun (Pelita).
Tiap-tiap pelita tersebut mempunyai misi pembangunan dalam rangka untuk mencapai
tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia. Untuk memberikan arah didalam usaha untuk
mewujudkan tujuan nasional tersebut maka MPR sudah menetapkan GBHN (Garis-garis
Besar Haluan Negara) sejak 1973. GBHN adalah suatu pola umum pembangunan nasional
dengan berbagai rangkaian program.
GBHN tersebut direncanakan didalam pembangunan 5 tahun (Repelita) yang
berisikan program-program konkret yang akan dilaksanakan didalam kurun waktu 5 tahun.
dalam Pelaksanaan Repelita yang bertujuan untuk melakukan Pembangunan yang berskala
nasional yang dimulai sejak di 1969. Pembangunan itu tidak terlepas dalam Trilogi
Pembangunan, berikut ini Trilogi pembangunan.

Trilogi Pembangunan
1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada
2. terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
3. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
4. Stabilitas Nasional yang sehat dan dinamis.
Selain itu dikumandangkan juga bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sebagai
akibat pelaksanaan pembangunan tidak akan bermakna apabila tidak diiringi dalam
memeratakan pembangunan di indonesia, Oleh karna itu dicetuskanlah Pelita III yang isinya
sebagai berikut.
Pelita III didalam pemerintahan Orde baru terdiri dari Delapan Jalur Pemerataan yakni:

Pemerataan pemenuhan kebutuhan utama suatu rakyat yaitu kebutuhan pangan,


sandang serta juga kebutuhan tempat tinggal atau juga perumahan

Pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan serta pelayanan kesehatan.

Pemerataan pembagian dalam pendapatan.

Pemerataan dalam kesempatan kerja.

Pemerataan dalam kesempatan berusaha.

Pemerataan dalam kesempatan berpartisipasi dibidang pembangunan terhadap suatu


generasi-generasi bangsa yaitu generasi muda serta generasi kaum wanita.

Pemerataan dalam penyebaran pembangunan di seluruh wilayah di tanah air.

Pemerataan dalam kesempatan memperoleh keadilan.

BAB III
KESIMPULAN
I.

Kesimpulan
Dari pembahasan masalah di atas kita ketahui bahwa lahirnya masa Orde Baru di latar

belakangi oleh pemberontakan G30S/PKI dimana dalang dari pemberontakan itu adalah PKI
(Partai Komunis Indonesia), karena pemberontakan tersebut seluruh masayarakat Indonesia
geram dan kesal terhadap PKI dan pada saat setelah pemberontakan G30S/PKI itu berhasil
dilumpuhkan diangkatlah Panglima Kostrad atau Pangkopkamtib Mayor Jenderal Soeharto
sebagai Menteri, lalu Panglima Angkatan Darat melakukan suatu tindakan pembersihan
terhadap adanya unsur-unsur PKI serta ormasnya.
Selain itu latar belakang lahirnya masa orde baru juga dipelopori Masyarakat luas
yang terdiri atas berbagai unsur seperti :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Berbagai Partai politik,


Berbagai Organisasi massa
Perorangan,
Berbagai Pemuda,
Berbagai mahasiswa,
Berbagai pelajar,
Berbagai kaum wanita

Dan juga adanya Tri Tuntutan Rakyat (Tritura) yang dimana isinya adalah sebagai
berikut :
1. Pembubaran PKI dan juga organisasi massanya
2. Pembersihan Kabinet-kabinet Dwikora
3. Penurunan pada harga-harga barang.

Anda mungkin juga menyukai