Anda di halaman 1dari 3

Chaerul Saleh Datuk Paduko Rajo atau lebih dikenal dengan nama Chaerul Saleh sebagai

mahasiswa hukum mulai aktif dalam kegiatan pemuda. Golongan pemuda yang aktif mulai
bergabung dengan gerakan pemuda dari asrama Menteng Raya 31 seperti Chaerul Saleh,
Sukarni, A.M. Hanafi, dan Ismail. Chaerul Saleh menonjol dan menunjukkan pandangan
perjuangannya bersifat nasionalis. Peristiwa Rengasdengklok menjadi awal perjuangan
percepatan kemerdekaan Indonesia yang dipelopori oleh Chaerul Saleh, Wikana dan beberapa
pemuda lainnya. Peran Chaerul Saleh, menjadi sangat menarik pada awal proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia, karena Chaerul Saleh berperan penting dalam mewarnai
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Chaerul Saleh merupakan salah seorang tokoh pejuang yang
memiliki peran dan ikut mewarnai perjalanan sejarah Indonesia menjelang proklamasi sampai
masa akhir pemerintah orde lama. Pada tanggal 1-23 agustus 1944 untuk pertama kali tokoh
pemuda Chaerul Saleh beserta kawan-kawan mewakili peran pemuda. Chaerul Saleh sebagai
pemimpin pemuda berusaha mendesak agar Soekarno dan Hatta segera menyatakan
kemerdekaan Indonesia. Awal pergerakan perhimpunan Indonesia Chaerul Saleh merupakan
orang kepercayaan Soekarno yang paling dekat sehingga masuk dalam cabinet menjadi menteri
urusan veteran.

1. Jelaskanlah peran pemuda dalam perjuangan bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan !

Peran pemuda dalam sejarah yang pertama bisa di lihat dari adanya pergerakan Budi Utomo
yang berlangsung pada tahun 1908. Setelah itu ada pula peristiwa Sumpah Pemuda yang
terjadi pada tahun 1928 dimana menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak
sejarah pergerakan pemuda seluruh Indonesia dalam semangat kemerdekaan Indonesia. Ada
pula peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 yang mana juga
menyangkut golongan muda didalamnya. Terlebih lagi banyak sekali pergerakan pemuda,
pelajar, dan juga mahasiswa yang berlangsung pada sekitar tahun 1966, hingga pergerakan
mahasiswa yang kemudian berhasil meruntuhkan kekuasaan orde baru pada tahun 1998 yang
juga sekaligus mengantarkan bangsa Indonesia pada masa reformasi.

Dilihat dari beberapa peristiwa sejarah yang penting untuk dikenang tersebut, memang dapat
disimpulkan bahwa peran pemuda dalam mencapai suatu kemerdekaan Indonesia menjadi
suatu titik awal dari peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Hal ini juga
membuktikan bahwa pemuda menjadi suatu tonggak bagi bangsa Indonesia dalam masa
pembangunan nasional, artinya bahwa penting adanya peran pemuda dalam pembangunan
nasional. Sebagai penerus bangsa, generasi muda berarti menanggung harga dan martabat
bangsa Indonesia terutama di dunia Internasional, dimana persaingan dan penjajahan
identitas bangsa dapat berlangsung di berbagai macam bidang kehidupan. Oleh sebab itulah
penting pula menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda dan juga
sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Lalu apa saja peran
pemuda sebagai generasi penerus bangsa, terutama dalam masa atau jaman yang semakin
global dan berkembang modern ini.
2. Jelaskanlah proses transisi yang terjadi antara masa Demokrasi Terpimpin dengan masa
Orde Baru !

Orde baru sendiri lahir sebagai upaya untuk mengoreksi total penyimpangan yang dilakukan pada masa
Orde Lama. Di masa ini dimulai penataan kembali seluruh aspek kehidupan rakyat, bangsa, dan negara
Indonesia, melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen, serta menyusun kembali
kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan.

Aksi-aksi Tritura Pada masa transisi ini terjadi pergolakan politik, militer hingga lingkup sosial
masyarakat. Hal ini terbukti ketika para mahasiswa Jakarta membentuk organisasi federasi bernama
Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Berbagai tindakan pemuda dan mashasiswa pada masa
transisi ini salah satunya aksi Tritura, dimana ada 3 tuntutan yang disampaikan kepada pemerintah, yaitu
pembubaran PKI, Pembersihan Kabinet dari Unsur G30 S PKI, dan Penurunan Harga atau Perbaikan
Ekonomi.

Surat Perintah Sebelas Maret atau (Supersemar) Surat perintah ini diterbitkan sebagai akibat
demonstrasi yang dilakukan pemuda dan mahasiswa pada tanggal 11 Maret 1966, sehingga pemerintah
mengadakankan sidang kabinet dalam mengatasi krisis. Tujuan dikeluarkannya Supersemar adalah untuk
memberi tugas pada Panglima Angkatan Darat saat yang bertugas saat itu adalah Mayjen Soeharto untuk
memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk memulihkan keamanan, ketertiban, dan kestabilan
dalam melaksanakan jalannya kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tokoh dibalik
perumusan Supersemar adalah Muhamad Yusuf, Amir Machmud, dan Basuki Rachmat.

Dualisme Kepemimpinan Nasional Supersemar membuat Soeharto memiliki kuasa sebagai pelaksana
pemerintahan, sementara Soekarno sebagai pimpinan pemerintahan. Hal ini menimbulkan Dualisme
Kepemimpinan Nasional yang akhirnya menyebabkan pertentangan politik di kalangan masyarakat,
sehingga muncullah pendukung Soekarno dan pendukung Soeharto. Demi menjaga keutuhan bangsa,
Soekarno menyerahkan kekuasan pemerintahan kepada pengemban Tap. MPRS. No. IX/MPRS/1966
Jenderal Soeharto pada 23 Februari 1967. Pada 7-12 Maret 1967 diselenggarakan Sidang Istimewa MPRS
dengan tema utama mengenai pertanggungjawaban presiden selaku mandataris MPRS.

Akhir masa pemerintahan Soekarno Akhirnya, pada 22 Juni 1966, Presiden Soekarno menyampaikan
pidato NAWAKSARA dalam persidangan MPRS berisi 9 persoalan yang dianggap penting. Lantaran isi
pidato tersebut hanya sedikit yang menyinggung tentang G 30 S PKI maka pengabaian peristiwa itu tak
memuaskan anggota MPRS. Pada 10 Januari 1967, Presiden menyampaikan surat kepada pimpinan
MPRS yang berisi Pelengkap Nawaksara (Pelnawaksara). Setelah membahas pelnawaksara pada 21
Januari 1967, pimpinan MPRS menyatakan bahwa Presiden telah alpa dalam memenuhi ketentuan
konstitusional. Sehingga, pada 22 Februari 1967 tepat pukul 19.30 Presiden Soekarno membacakan
pengumuman resmi pengunduran dirinya. Maka pada 12 Maret 1967 Jenderal Soeharto dilantik menjadi
Pejabat Presiden Republik Indonesia oleh Ketua MPRS Jenderal Abdul Haris Nasution. Setelah setahun
menjadi pejabat presiden, Soeharto dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 27 Maret
1968 dalam Sidang Umum V MPRS.

3. Jelaskanlah bagaimana peran mahasiswa dalam proses jatuhnya pemerintahan Orde baru !
Mahasiswa sebagai penggerak dan pelaku lahirnya reformasi 1998 melalui aksi demonstrasi
yang menuntut adanya agenda reformasi: adili soeharto dan kroni2nya, amandemen uud 1945,
penghapusan dwi fungsu ABRI, otonomi daerah yang seluas2nya, supermasi hukum dan
pemerintahan yang bersih dari unsur kkn

Anda mungkin juga menyukai