Anda di halaman 1dari 28

Tujuan Pembelajaran Perhatikan pintu gerbang Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di

Jakarta pada gambar 4.1. TMII merupakan tempat wisata yang


1. Setelah membaca teks menggambarkan miniatur sosial-budaya Indonesia. Saat ini, TMII menjadi
dinamika politik Orde Baru,
daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara. Pembangunan TMII
peserta didik mampu men-
jelaskan kondisi politik masa merupakan mega proyek yang dikembangkan pada masa Orde Baru.
Orde Baru secara kronologis. Selain TMII, dapatkah Anda menyebutkan hasil pembangunan masa Orde
2. Setelah membaca teks Baru? Pembangunan pada masa Orde Baru tidak lepas dari dinamika
dinamika ekonomi Orde Baru, politik dan ekonomi yang turut mewarnai pemerintahan Orde Baru.
peserta didik mampu men- Lantas, bagaimana dinamika politik dan ekonomi masa Orde Baru? Untuk
jelaskan kondisi ekonomi
mengetahui tentang dinamika politik dan ekonomi masa Orde Baru, mari
Indonesia pada masa Orde
Baru secara cermat. kita pelajari materi berikut.
3. Setelah membaca dampak
kebijakan politik dan ekonomi,
peserta didik mampu meng-
analisis kehidupan masa
Orde Baru secara kritis.
4. Setelah melakukan pe-
nelusuran literatur dan me-
ngerjakan tugas-tugas, peserta
didik mampu berpikir kritis
dan mengambil hikmah dari
materi yang dipelajari untuk
diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Gambar 4.1 Gerbang Taman Mini Indonesia Indah (TMII)


Sumber: https://www.kompasiana.com/tututsetyorinie/5951c75e64afbd2a708b7a31/taman-mini-wisata-
andalan-si-perindu-kampung-halaman, diunduh 2 Maret 2020

93
Pada masa Orde Baru TMII menjadi salah satu proyek yang dikembangkan oleh pemerintah.
Pengembangan proyek tersebut menandai pencapaian pemerintah Orde Baru. Selain proyek monumental,
masa Orde Baru juga menyimpan dinamika politik dan ekonomi yang berpengaruh terhadap aspek kehidupan
masyarakat. Pada bab ini Anda akan diajak menganalisis dinamika politik dan ekonomi pada masa Orde Baru.
Pembahasan pada bab ini dimulai dari latar belakang berdirinya pemerintah Orde Baru, perkembangan
politik dan ekonomi, serta dampak kebijakan politik dan ekonomi.

A. Dinamika Politik Indonesia Masa Orde Baru


Perhatikan gambar 4.2! Menjelang lahirnya pemerintah
Orde Baru, situasi negara kacau dan suasana politik
diwarnai aksi demonstrasi yang berakhir kerusuhan.
Orde Baru lahir untuk memperbaiki situasi negara yang
mengalami permasalahan. Gejolak politik dan ke-
amanan, serta permasalahan ekonomi masa Demokrasi
Terpimpin merupakan pekerjaan rumah yang harus
segera diselesaikan oleh pemerintah Orde Baru. Dengan
demikian, kelahiran Orde Baru juga dapat dikatakan
sebagai imbas krisis politik yang terjadi pada masa
Gambar 4.2 Massa di Jakarta pada 12 Maret 1966
pemerintahan sebelumnya. Lantas, bagaimana proses mendukung pembubaran PKI beserta
berdirinya pemerintahan Orde Baru? Mari simak ormasnya
pembahasan berikut. Sumber: Indonesia dalam Arus Sejarah jilid 8: Orde Baru dan
Reformasi, Ichtiar Baru van Hoeve, 2012

1. Awal Berdirinya Pemerintahan Orde Baru


Berdirinya pemerintah Orde Baru dilatarbelakangi oleh beberapa peristiwa. Pascaperistiwa
G 30 S/PKI, situasi negara menjadi tidak kondusif. Keadaan ini dipicu oleh kekacauan konstelasi
politik dan kondisi perekonomian yang semakin memburuk ditandai dengan inflasi mencapai 600%.
Sementara itu, pemerintah masa Demokrasi Terpimpin belum menemukan solusi yang tepat untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Kondisi demikian semakin membebani rakyat dengan
keadaan hidup yang serba sulit.
Akibat kekacauan tersebut, kelompok sipil membentuk kesatuan aksi untuk menuntut
penyelesaian masalah yang terjadi. Beberapa kesatuan aksi yang terbentuk pada masa itu yaitu
Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi
Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), dan Kesatuan Aksi Wanita
Indonesia (KAWI). Pada 26 Oktober 1965 berbagai kesatuan aksi yang telah terbentuk melebur
menjadi satu wadah, yaitu Front Pancasila. Peleburan ini menjadi kekuatan yang lebih masif dalam
menyuarakan pembubaran PKI.
Situasi yang terus memanas mengakibatkan Front Pancasila memelopori aksi Tri Tuntutan
Rakyat (Tritura). Aksi yang dilakukan oleh Front Pancasila tersebut pada awalnya merupakan gagasan
dari KAMI dan KAPPI. Adapun isi Tritura sebagai berikut.
a. Bubarkan PKI beserta ormas-ormasnya.
b. Perombakan dan pembersihan unsur-unsur PKI dari kabinet Dwikora.
c. Turunkan harga kebutuhan pokok dan perbaikan ekonomi.
Tritura yang disampaikan kepada pemerintah tidak dipenuhi ataupun direspons oleh Presiden
Soekarno. Akibatnya, aksi unjuk rasa semakin gencar dilakukan. Gelombang unjuk rasa yang terus menjalar
mengakibatkan bentrokan antara pasukan Cakrabirawa dan massa aksi pada 24 Februari 1966.
Bentrokan tersebut mengakibatkan insiden berdarah yang menimbulkan jatuh korban salah satu
mahasiswa Universitas Indonesia, yaitu Arief Rahman Hakim. Insiden berdarah tersebut
menyebabkan situasi nasional semakin tidak kondusif.

94 Sejarah Indonesia Kelas XII


Pada 2 Oktober 1965 Presiden Soekarno melakukan dialog dengan Letnan Jenderal (letjen)
Soeharto. Dialog tersebut dilakukan untuk membahas upaya mengatasi situasi nasional yang sedang
kacau. Dialog tersebut diwarnai perbedaan pendapat antara Presiden Soekarno dan Letjen Soeharto
terkait upaya penyelesaian masalah nasional. Menurut Letjen Soeharto, kekacauan nasional tidak
akan mereda apabila tuntutan rakyat tidak dipenuhi. Sementara itu, Presiden Soekarno menyatakan
pembubaran PKI bertentangan dengan ajaran Nasakom yang selama ini didengungkan.
Pada 11 Maret 1966 tiga perwira tinggi Angkatan Darat, yaitu Mayjen Basuki Rahmat, Brigjen
M. Jusuf, dan Brigjen Amir Machmud meyakinkan Presiden Soekarno bahwa ABRI, khususnya
Angkatan Darat siap mengatasi segala situasi yang terjadi. Pertemuan Presiden Soekarno dengan
ketiga perwira tinggi Angkatan Darat tersebut melahirkan sebuah surat yang berisi perintah kepada
Letjen Soeharto untuk memulihkan keadaan dan kewibawaan pemerintah. Surat perintah tersebut
ditandatangani oleh Presiden Soekarno pada 11 Maret 1966 sehingga dikenal dengan Surat Perintah
Sebelas Maret (Supersemar).
Dalam perkembangannya, muncul kontroversi
mengenai instruksi yang sebenarnya disampaikan
Presiden Soekarno dalam Supersemar. Hingga saat
ini ada beberapa versi mengenai isi Supersemar.
Anda dapat membaca berbagai literatur tentang masa Pindailah QR Code di
transisi 1965–1967 untuk mengetahui isi samping untuk mengetahui
Supersemar. Anda juga dapat mengakses berbagai informasi mengenai
Supersemar. Selanjutnya
artikel terkait Supersemar. Untuk mengetahui buatlah ringkasan ber-
mengenai kontroversi Supersemar, Anda dapat dasarkan artikel dalam
membuka laman https://tirto.id/sejarah-supersemar- laman tersebut.
setengah-abad-lebih-masih-simpang-siur-diY1 atau
memindai QR Code di samping.
Penunjukan Letjen Soeharto sebagai pemegang mandat Supersemar mendorong dirinya
membubarkan dan melarang PKI beserta organisasi massanya. Selain itu, Letjen Soeharto
menyerukan mahasiswa dan pelajar untuk kembali ke kampus dan sekolah. Upaya-upaya tersebut
merupakan langkah pertama Letjen Soeharto untuk menertibkan situasi di kalangan masyarakat.
Untuk menata pemerintahan, Letjen Soeharto ditugaskan sebagai pelaksana pemerintahan dalam
Kabinet Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera). Keadaan tersebut menyebabkan Letjen Soeharto
memiliki kewenangan yang lebih luas dalam pemerintahan. Keluasan wewenang Letjen Soeharto
juga didukung dengan pemberlakuan Supersemar sebagai ketetapan (Tap) MPRS sehingga secara
hukum Letjen Soeharto memiliki kedudukan setara dengan Presiden Soekarno, yaitu mandataris
MPRS. Pada saat bersamaan Presiden Soekarno masih berkedudukan sebagai kepala pemerintahan.
Kondisi tersebut memunculkan paradigma dualisme kepemimpinan dalam negara. Meskipun
demikian, kedudukan Presiden Soekarno dalam pemerintahan semakin lemah. Hal ini ditandai dengan
ditolaknya pidato pertanggungjawaban Presiden Soekarno (Nawaksara) oleh MPRS atas serangkaian
kekacauan peristiwa yang terjadi.
Dengan beberapa pertimbangan, Presiden Soekarno akhirnya melepas jabatannya sebagai
presiden. Pengunduran diri Soekarno sebagai presiden disampaikan pada 22 Februari 1967. Selain
itu, sidang MPRS pada 7–12 Maret mengeluarkan ketetapan Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang
Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno. Di pihak lain Letjen Soeharto
diangkat menjadi pejabat presiden dan setahun berikutnya secara resmi menjadi Presiden Republik
Indonesia. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Presiden Soekarno dan dimulainya
pemerintahan Orde Baru.

2. Upaya Menciptakan Stabilitas Politik


Pengukuhan Letjen Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia menandai dimulainya periode
pemerintahan Orde Baru. Langkah pertama pemerintah Orde Baru adalah memperbaiki kondisi
negara. Salah satu upaya dalam merealisasikannya adalah menciptakan stabilitas politik. Beberapa
usaha pemerintah Orde Baru dalam upaya menciptakan stabilitas politik sebagai berikut.

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 95


a. Politik Pendekatan Keamanan dan Politik Sipil
Situasi negara yang belum sepenuhnya kondusif mendorong Presiden Soeharto menghimpun
kekuatan untuk menciptakan stabilitas politik melalui politik pendekatan keamanan (security
approach) dan politik sipil. Implementasi politik pendekatan keamanan ditunjukkan dengan
menjaring pihak-pihak yang loyal terhadap Presiden Soeharto sekaligus melakukan depolitisasi
terhadap pihak-pihak yang mengganggu legitimasi pemerintah. Untuk mengetahui lebih jelas
mengenai upaya tersebut, Anda dapat mengunjungi laman https://media.neliti.com/media/
publications/37497-ID-de-soekarnoisasi-dalam-
wacana-resmi-orde-baru-kilas-balik-praktek-
praktek-rekaya.pdf atau memindai QR Code di
samping.
Pindailah QR Code di
Upaya lain yang dilakukan pemerintah Orde samping untuk mengetahui
Baru yaitu melakukan reorganisasi pada beberapa informasi mengenai wacana
tubuh kelembagaan negara. Selain itu, untuk resmi yang dilakukan
pemerintah Orde Baru dalam
memudahkan pengendalian massa, Presiden melegitimasikan kekuasaan,
Soeharto menerapkan politik sipil baru. Selanjutnya, buatlah
Implementasi politik sipil ini diwujudkan dengan ringkasan dai materi dalam
laman tersebut. Gunakan
mendirikan organisasi Sekretariat Bersama ringkasan tersebut sebagai
Golongan Karya (sekber Golkar). sumber belajar.

b. Pelaksanaan Pemilihan Umum


Salah satu langkah pemerintah Orde Baru untuk mewujudkan situasi pemerintahan yang
kondusif dilakukan dengan menyelenggarakan Pemilihan Umum. Pemilihan Umum pada masa
Orde Baru didasarkan pada Ketetapan MPRS Nomor IX/MPRS/1996. Pada awalnya pelaksanaan
pemilu masa pemerintah Orde Baru akan diselenggarakan pada 1968. Akan tetapi, kondisi politik
dan keamanan yang tidak memungkinkan menyebabkan pemilu baru dapat dilaksanakan pada
1971 dengan keikutsertaan sepuluh partai politik. Partai politik peserta pemilu 1971 dan
perolehan suara yang diraih dapat Anda cermati pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Perolehan Suara Partai Politik pada Pemilu 1971

No. Partai Jumlah Suara Persentase Jumlah Kursi

1. Partai Katolik 603.740 1,10 3


2. PSII 1.308.237 2,39 10
3. Partai NU 10.213.650 18,68 58
4. Parmusi 2.930.746 5,36 24
5. Golkar 34.348.673 62,82 236
6. Parkindo 733.359 1,34 7
7. Partai Murba 48.126 0,08 0
8. PNI 3.793.266 6,93 20
9. Partai Islam Perti 381.309 0,69 2
10. IPKI 338.403 0,61 0

Jumlah 54.669.509 100 360

Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres/pemilu-1971, diakses 4 Maret 2020

Pemilu pada masa Orde Baru dilaksanakan


selama enam kali, yaitu tahun 1971, 1977, 1982,
1987, 1992, dan 1997. Untuk mengetahui pemilu
pada masa Orde Baru Anda dapat mengakses
laman https://www.youtube.com/watch?v= Pindailah QR Code di
TbreNk5HqOI atau memindai QR Code di samping. samping untuk mengetahui
pelaksanaan pemilu pada
masa Orde Baru dalam
bentuk video. Selanjutnya,
buatlah kesimpulan terkait
informasi yang Anda peroleh
sebagai sumber belajar.

96 Sejarah Indonesia Kelas XII


Pemilu masa pemerintah Orde Baru selalu
dimenangi oleh Golkar. Fenomena ini men-
jadikan Soeharto berturut-turut menjabat
sebagai presiden sehingga memegang ke-
kuasaan selama 32 tahun. Berbeda dengan
jabatan presiden yang selalu diraih oleh Presiden
Soeharto, jabatan wakil presiden masa Orde Baru
mengalami pergantian. Tokoh yang mengisi
jabatan wakil presiden pada masa Orde Baru
secara berurutan yaitu Sultan Hamengku
Buwono IX (1973–1978), Adam Malik (1978–
1983), Umar Wirahadikusumah (1983–1988),
Sudharmono (1988–1993), Tri Sutrisno (1993– Gambar 4.3 Wakil presiden masa Orde Baru
Sumber: https://www.pelajaran.co.id/2016/18/biografi-lengkap-
1998), dan B.J Habibie (1998). wakil-preiden-republik-indonesia-dari-masa-ke-
masa.html, diunduh 2 Maret 2020
c. Fusi Partai
Fusi (penggabungan) partai merupakan kebijakan politik pemerintah Orde Baru yang
dicanangkan pemerintah menjelang pemilu 1977. Kebijakan ini didasari anggapan bahwa
banyaknya partai akan memicu persaingan antarparpol sekaligus persaingan dalam tubuh
internal parpol sehingga mengganggu stabilitas pemerintahan. Implementasi fusi partai
ditunjukkan dengan membentuk dua partai baru, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
dan Partai Demokrasi Indonesa (PDI).
Partai dengan latar belakang Islam seperti NU, Parmusi, PSII, dan Perti melebur menjadi
PPP. Sementara itu, partai dengan latar belakang nasionalis dan nonIslam seperti PNI, Perkindo,
Partai Katolik, Partai Murba, dan IPKI diintegrasikan dalam PDI. Adapun Golkar tetap menjadi
milik golongan fungsional.

d. Dwifungsi ABRI
Dwifungsi ABRI dapat diartikan peran ganda ABRI dalam kedudukannya di pemerintahan.
Menurut Presiden Soeharto, ABRI berhak ikut menentukan haluan negara dalam pemerintahan.
Kebijakan ini mengakibatkan kedudukan ABRI tidak hanya sebagai lembaga pertahanan dan
keamanan. ABRI menjelma menjadi kekuatan
yang memiliki peran dalam pemerintahan seperti
partai politik. Kondisi demikian menjadikan ABRI
memiliki dominasi dalam roda pemerintahan
sehingga menimbukan kesan militeristik dalam Pancakrida Kabinet Pembangunan I
kehidupan sosial-politik. Selain itu, pemerintah Pada 6 Juni 1968 Presiden Soeharto
Orde Baru melakukan reorganisasi dalam tubuh mengumumkan pembentukan Kabinet Pem-
bangunan I. Kabinet tersebut memiliki lima
ABRI. Kebijakan tersebut dilakukan karena program yang dikenal dengan pancakrida.
terdapat isu konflik internal mengenai anggota Program-program Kabinet Pembangunan I sebagai
ABRI pendukung Soekarno dan pen-dukung berikut.
1. Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi.
Soeharto. Tindakan tersebut dilakukan agar tidak 2. Menyusun dan melaksanakan Rencana
terjadi perpecahan yang menimbulkan instabilitas Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
nasional. 3. Melaksanakan pemilihan umum sesuai
Ketetapan No. XLII/MPRS/1968 selambat-
e. Penyeragaman Ideologis lambatnya 5 Juli 1971.
4. Mengembalikan ketertiban dan keamanan
Penyeragaman ideologis digalakkan oleh masyarakat.
pemerintah Orde Baru melalui ideologi Pancasila. 5. Melanjutkan penyempurnaan dan pem-
Upaya penyeragaman ideologis dilakukan dengan bersihan aparatur negara.

kegiatan penataran Pedoman Penghayatan Pancakrida yang dicanangkan Presiden


Soeharto tersebut merupakan langkah-langkah
Pengamalan Pancasila (P4) yang dikoordinasi oleh yang membawa Indonesia ke arah lebih baik.
Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksana P4 Sumber: https://soeharto.co/1968-06-1968-presiden-
(BP7). Semua pegawai negeri sipil maupun soeharto-umumkan-susunan-kabinet-
pembangunan-i/, diakses 28 Februari 2020
militer hingga mahasiswa dan pelajar wajib

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 97


mengikuti penataran P4. Penataran P4 bertujuan membentuk pemahaman yang sama mengenai
demokrasi Pancasila menurut pandangan pemerintah Orde Baru. Kebijakan tersebut berakibat
pada penumbuhan opini publik untuk mendukung pemerintahan. Selain itu, setiap organisasi
politik wajib menerima asas tunggal Pancasila dalam segala kegiatan.

f. Pemberlakuan NKK/BKK
Upaya menciptakan stabilitas politik oleh
pemerintah Orde Baru juga dilakukan di ranah
perguruan tinggi. Pascaperistiwa malapetaka
lima belas Januari (Malari) 1974, implementasi
penciptaan stabilitas politik di perguruan tinggi Peristiwa Malari 1974
dicanangkan melalui serangkaian kebijakan Kedatangan Perdana Menteri Tanaka dari
regulasi. Bentuk kebijakan tersebut diwujudkan Jepang ke Indonesia pada 15 Januari 1974
dalam Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) dan bertujuan membahas kerja-sama kedua negara.
lahirnya Badan Koordinasi Kemahasiswaan Akan tetapi, kedatangan perdana menteri Jepang
tersebut disambut unjuk rasa yang dilakukan oleh
(BKK). mahasiswa. Unjuk rasa tersebut dilatarbelakangi
Pada dasarnya kebijakan NKK/BKK tersebut oleh anggapan bahwa pem-bangunan yang
menuai pro dan kontra. Sebagian pihak, khusus- dijalankan oleh pemerintah hanya berpihak pada
kaum konglomerat. Modal asing yang beredar di
nya pendukung gerakan mahasiswa menyatakan Indonesia sudah berlebihan dan cara pem-
kebijakan tersebut akan menyebabkan pasifnya bangunan berlandaskan bantuan asing justru
partisipasi mahasiswa dalam kehidupan politik. melahirkan ketimpangan. Aksi unjuk rasa yang
dilakukan oleh para mahasiswa mengakibatkan
Di pihak lain, pemberlakuan kebijakan NKK/BKK kerusuhan yaitu dengan mem-bumihanguskan
dapat memfokuskan kehidupan mahasiswa dalam mobil dan sepeda motor buatan Jepang.
penggalian ilmu pengetahuan. Terlepas dari Rangkaian peristiwa tersebut dikenal dengan
malapetaka lima belas Januari (Malari) 1974.
berbagai pendapat tersebut, kebijakan NKK/BKK
Sumber: Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid 8: Orde
yang pada awalnya digunakan untuk meredam Baru dan Reformasi, Ichtiar Baru van Hoeve,
gerakan mahasiswa sebagai pemegang kontrol 2012

sosial, justru menjadikan aksi-aksi mahasiswa


lebih kritis.

3. Integrasi Timor Timur


Perhatikan gambar 4.4! Gambar tersebut
merupakan monumen Seroja yang terdapat di
kompleks Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Pembangunan monumen tersebut dilakukan sebagai
bentuk penghormatan terhadap perjuangan para
pejuang yang turut dalam proses mengintegrasikan
Timor Timur menjadi bagian NKRI. Lantas, bagaimana
proses integrasi Timor Timur ke Indonesia?
Percaturan politik dunia dalam Perang Dingin
antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur
(Uni Soviet) memengaruhi perkembangan geopolitik
di Asia Tenggara. Kemenangan blok Timur di Vietnam
menimbulkan kekhawatiran blok Barat terkait
kemungkinan jatuhnya kawasan Asia Tenggara ke
tangan komunis. Kekhawatiran serupa juga dirasakan
oleh para elite politik di Indonesia.
Bersamaan dengan konflik dunia yang terjadi,
Gambar 4.4 Monumen Seroja
wilayah Timor Timur merupakan wilayah koloni Sumber: https://travel.detik.com/dtravelers_photos/u-1519729/
Portugis yang sedang mengalami krisis politik. Sejalan menuju-atambua-menenggok-perbatasan-ri-timor-
dengan keadaan tersebut, pemerintah Portugis leste/2, diunduh 2 Maret 2020

memberikan kebebasan bagi rakyat Timor Timur dengan mencanangkan dekolonisasi. Kondisi
demikian dimanfaatkan oleh tiga partai politik besar Timor Timur yaitu Uniao Democratica Timorense
(UDT-Persatuan Demokratik Rakyat Timor-Timur), Frente Revoluciondria de Timor Leste Independente

98 Sejarah Indonesia Kelas XII


(Fretilin-Front Revolusioner Kemerdekaan Timor
Timur), dan Asosociaccau Popuar Demokratica Timurense
(Apodeti-Ikatan Demokratik Popular Rakyat Timor).
Iklim perpolitikan internal semakin memanas
ketika ketiga partai politik tersebut memiliki cita- Perkembangan Infrastruktur
di Timor Timur pada Masa Orde Baru
cita berbeda terhadap masa depan rakyat Timor
Timur. UDT menginginkan Timor Timur merdeka Integrasi Timor Timur ke Indonesia pada
1976 mendorong pemerintah Orde Baru
secara bertahap. Frente Revoluciondria de Timor Leste mengembangkan pembangunan infrastruktur di
Independente menginginkan kemerdekaan secepatnya, Timor Timur. Pengembangan pembangunan
Adapun Apodeti berpandangan bahwa bergabung- tersebut merupakan upaya pemerintah dalam
menciptakan stabilitas perekonomian dan
nya Timor Timur ke Indonesia merupakan pilihan meningkatkan kesejahteraan rakyat Timor Timur.
yang terbaik. Menurut Apodeti, hubungan geografis Beberapa pembangunan infrastruktur yang
dan historis dengan Indonesia akan memperkuat dilakukan pemerintah Orde Baru mencakup
fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan
stabilitas politik di wilayah Timor Timur. Seiring pembangunan akses jalan. Pada masa awal
berjalannya waktu, UDT dan dua partai kecil, yaitu integrasi Timor Timur ke Indonesia, tercatat
Kota dan Trabalista menyatakan sepakat dengan sejumlah 51 fasilitas pendidikan (SD, SMP, dan
Apodeti untuk berintegrasi dengan Indonesia melalui SMA) berhasil dibangun oleh pemerintah Orde
Baru. Pada tahun-tahun berikutnya perkembang-
”Deklarasi Balibo” pada 30 November 1975. an pembangunan semakin meningkat. Peningkatan
Situasi internal Timor Timur ditanggapi oleh pembangunan tersebut di antaranya 55 TK,
pemerintah Indonesia yang khawatir apabila 709 SD, 114 SMP, dan 54 SMA sederajat, serta
4 universitas yang berhasil dibangun. Selain itu,
komunisme menyebar di Timor Timur dan merembet pembangunan fasilitas kesehatan dikembangkan
ke wilayah Indonesia. Kekhawatiran tersebut hingga mencapai 1.220 fasilitas seperti
menyebabkan pemerintah Indonesia menyatakan puskesmas, klinik, rumah sakit, dan apotek.
bersedia mendukung perjuangan Apodeti untuk Pembangunan akses jalan turut melengkapi
pembangunan di Timor Timur. Berbagai
mengintegrasikan Timor Timur ke wilayah Republik pembangunan yang diterapkan oleh pemerintah
Indonesia. Sikap pemerintah Indonesia tersebut Orde Baru di Timor Timur berdampak pada
didukung secara diam-diam oleh Amerika Serikat dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Timor Timur
hingga mencapai 9,93%.
Austalia. Sumber: https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/02/
Proses pengintegrasian Timor Timur ke Indonesia 25/timor-timur-tanah-perebutan-dan-tanah-
dilakukan melalui operasi keamanan dengan nama pengusiran/, diakses 4 Maret 2020

operasi seroja. Selain itu, pemerintah Indonesia


mengeluarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1976 tentang Pengesahan Timor Timur yang
berintegrasi ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk memperkuat pengesahan
tersebut, pemerintah Indonesia menerbitkan ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1978. Upaya
pengintegrasian Timor Timur ke NKRI berhasil dilaksanakan. Meskipun demikian, integrasi Timor
Timur ke Indonesia tidak bertahan lama. Pascatumbangnya pemerintahan Orde Baru pada 1998,
satu tahun kemudian Timor Timur melepaskan diri dari NKRI. Kondisi demikian menimbulkan
kerusuhan. Seiring berjalannya waktu, pada 2002 Timor Timur resmi membentuk negara sendiri
dengan nama Timor Leste.
4. Politik Luar Negeri Bebas Aktif
Pemerintah Orde Baru juga berupaya mengembalikan politik luar negeri bebas aktif. Penerapan
kembali politik bebas aktif bertujuan memulihkan stabilitas nasional dan mempercepat
pembangunan. Kebijakan politik luar negeri bebas aktif yang diterapkan menjadikan Indonesia
mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia, kembali aktif dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
pada 28 September 1966, dan turut menginisiasi berdirinya Association of Southeast Asian Nation
(ASEAN) bersama Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina pada 8 Agustus 1967 di Bangkok.
Untuk mengetahui perkembangan dampak politik luar negeri bebas aktif yang diterapkan pada
masa awal pemerintahan Orde Baru, mari simak uraian berikut.
a. Berakhirnya Konfrontasi dengan Malaysia
Upaya mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia, sebenarnya telah dilakukan secara diam-
diam oleh sebagian anggota Angkatan Darat (AD) sebelum pemerintah Orde Baru berkuasa.
Upaya tersebut dilakukan karena dalam tubuh AD terdapat beberapa anggota yang tidak sejalan
dengan pemikiran Presiden Soekarno mengenai konfrontasi dengan Malaysia. Pada 1964 Letjen

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 99


Ahmad Yani bertemu dengan para perwira kostrad dan menceritakan kekhawatirannya terhadap
gerakan konfrontasi terhadap Malaysia. Dalam pandangan Letjen Ahmad Yani, dirinya tidak rela
apabila pasukan elite Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dilibatkan dalam
konfrontasi yang dilakukan oleh kabinet dwikora. Menanggapi hal tersebut, seorang perwira
staf intel dan operasi khusus di Kostrad yaitu Letnan Kolonel Ali Moertopo menyatakan
kesediaannya untuk melaksanakan tugas mengakhiri rencana konfrontasi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Ali Moertopo melibatkan beberapa pihak seperti,
Benny Moerdani dan Aloysius Sugianto. Selain itu, Ali Moertopo melibatkan mantan petinggi
Permesta di Sulawesi Utara seperti Jerry Sumendap, Daan J. Mogot, Welly Pesik, Jan Walandauw,
dan Ventje Sumual, serta Des Alwi sebagai seorang yang pernah terlibat PRRI-Permesta di luar
negeri. Mereka secara diam-diam melakukan kontak dengan pihak Malaysia untuk merundingkan
perdamaian. Melalui berbagai upaya tersebut, Malaysia bersedia mengatur pembebasan anggota
ABRI dan sukarelawan yang sebelumnya ditangkap.
Misi rahasia yang dilakukan oleh sebagian
anggota AD membuka jalan terang perdamaian
ketika pemerintah Orde Baru mulai memegang
kendali kepemimpinan negara. Menteri Luar
Negeri (Menlu) Adam Malik secara formal
bertemu Menlu Malaysia, Tun Abdul Razak untuk
merumuskan perdamaian pada 29 Mei–1 Juni
1966 di Bangkok, Thailand. Dengan perjanjian
damai tersebut, Indonesia dan Malaysia akhirnya
dapat melakukan kerja sama bilateral di ber-
bagai bidang.
Gambar 4.5 Pertemuan Presiden Soeharto dan Menlu
b. Kembali Menjadi Anggota PBB Tun Abdul Razak
Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka (1974–1975), Citra
Indonesia pernah menyatakan keluar dari Lamtoro Gung Persada, 1985

keanggotaan PBB. Pernyataan tersebut dilatar-


belakangi oleh diterimanya Malaysia sebagai anggota Dewan Keamanan tidak tetap PBB pada
1965. Kondisi tersebut menandai kerenggangan hubungan Indonesia dengan negara-negara
Barat.
Pada masa Orde Baru Presiden Soeharto berupaya menegakkan kembali prinsip politik
bebas aktif. Dengan pelaksanaan politik bebas aktif tersebut, Indonesia kembali menjadi anggota
PBB pada 28 September 1966. Kembalinya Indonesia sebagai anggota PBB mendorong Indonesia
berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia, seperti sebagai mediator konflik di Kamboja
dan di Filipina, serta pengiriman kontingen Garuda ke daerah konflik di Timur Tengah.
c. Pelopor Pembentukan ASEAN
Pembentukan ASEAN tidak lepas dari
dinamika politik di kawasan Asia Tenggara pada
masa Perang Dingin. Saat itu, kawasan Asia
Tenggara menjadi perebutan pengaruh ideologi
antara blok Barat dan blok Timur. Perebutan
pengaruh terjadi karena Asia Tenggara
merupakan kawasan yang diperhitungkan dalam
tataran geopolitik dan geoekonomi. Selain itu,
konflik antarnegara Asia Tenggara rentan terjadi,
seperti konflik militer di Laos, Kamboja,
Vietnam, serta konflik bilateral Indonesia dan
Malaysia. Gambar 4.6 Wakil-wakil negara pelopor ASEAN
Untuk menjaga stabilitas kawasan dan Sumber: http://setnas-asean.id/tentang-asean, diunduh
berdampak positif bagi negara, beberapa 31 Maret 2020

organisasi dibentuk, seperti South East Asia

100 Sejarah Indonesia Kelas XII


Treaty Organization (SEATO), Association of Southeast Asia (ASA), dan Malaysia-Philipina-Indonesia
(Maphilindo). Dalam penerapannya, organisasi-organisasi tersebut belum mampu mewujudkan
cita-cita yang diharapkan. Menyadari pentingnya kerja sama untuk menciptakan stabilitas
kawasan dan negara, pada 8 Agustus 1967 lima negara yang terdiri atas Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, dan Thailand mengadakan pertemuan di Bangkok, Thailand. Pertemuan
tersebut berhasil menyepakati pembentukan organisasi yang mampu mempererat kerja sama
dan hubungan antarnegara. Dengan demikian, lahirlah ASEAN yang ditandai dengan Deklarasi
Bangkok atau Deklarasi ASEAN.
Sebagai negara yang besar, Indonesia dipandang pantas memimpin ASEAN. Hal tersebut
ditandai dengan terpilihnya H.R. Dharsono sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) pertama ASEAN
periode 1977–1978. Dalam perkembangannya, jabatan sekjen kembali disematkan kepada wakil
Indonesia, yaitu Urmadi Nyotowijono (1978–1979) dan Rusli Noor (1989–1992). Selain itu,
Indonesia dipercaya sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pertama
pada 23–24 Februari 1976 yang diselenggarakan di Bali.
Dinamika politik masa Orde Baru berdampak pada berbagai kebijakan yang diterapkan oleh
pemerintah. Berbagai kebijakan tersebut juga turut memengaruhi sendi-sendi kehidupan masyarakat
yang tidak lepas dari tanggapan pro dan kontra. Meskipun demikian, berbagai kebijakan politik yang
diterapkan pada masa Orde Baru dapat menjadi pelajaran dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat
pada masa kini.

Menulis Artikel
Pemerintah Orde Baru berupaya menciptakan stabilitas nasional dengan mengeluarkan kebijakan-
kebijakan politik. Dalam kegiatan ini Anda diminta menganalisis salah satu kebijakan politik pemerintah
Orde Baru. Untuk mengerjakan tugas ini Anda dapat mencari informasi dari berbagai literatur. Selanjutnya,
analisislah salah satu kebijakan pemerintah Orde Baru berdasarkan informasi yang Anda peroleh.
Hasil analisis ditulis dalam bentuk artikel yang kreatif dan menarik. Oleh karena itu, Anda perlu
melengkapi artikel dengan berbagai gambar relevan. Kerjakan tugas ini dengan mengutamakan kejujuran
dan tanggung jawab. Anda dapat mencantumkan literatur rujukan sebagai bukti kejujuran. Pada pertemuan
selanjutnya presentasikan artikel dalam kegiatan diskusi kelas.
Kegiatan ini dikerjakan secara individu. Dalam kegiatan ini Bapak/Ibu Guru mengarahkan peserta
didik menentukan salah satu kebijakan politik pemerintah Orde Baru. Bapak/Ibu Guru perlu memastikan
peserta didik tidak mengkaji kebijakan yang sama dengan temannya. Selanjutnya, Bapak/Ibu Guru
mengarahkan peserta didik mencari literatur tentang kebijakan politik pemerintah Orde Baru. Informasi
yang diperoleh kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk artikel. Pada pertemuan selanjutnya
Bapak/Ibu Guru mengadakan kegiatan diskusi untuk membahas tugas ini. Setiap peserta didik diminta
mempresentasikan artikelnya. Setelah diskusi, Bapak/Ibu Guru memilih beberapa artikel yang kreatif
dan menarik untuk ditempelkan di majalah dinding kelas.
Dalam menilai tugas ini, Bapak/Ibu Guru dapat memperhatikan beberapa aspek berikut.
1. Ketepatan waktu pengumpulan tugas.
2. Ketepatan analisis.
3. Penggunaan bahasa Indonesia sesuai PUEBI.
4. Keberanian mengemukakan pendapat dalam diskusi.

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 101
A. Pilihlah jawaban yang paling benar! 5. Gejolak unjuk rasa yang terus memanas pada
1966 menyebabkan Presiden Soekarno meng-
1. Pada 12 Januari 1966 mahasiswa menyerukan ambil tindakan untuk mengatasi kekacauan.
Tritura kepada pemerintah. Akan tetapi, seruan Oleh karena itu, Presiden Soekarno menyerah-
mahasiswa tersebut tidak disetujui oleh kan mandat Supersemar kepada Letjen
Presiden Soekarno karena . . . . Soeharto. Supersemar tersebut menandai
a. berpotensi menimbulkan kerusuhan lahirnya Orde Baru karena . . . .
b. bertentangan dengan jargon Nasakom a. Supersemar memperkuat kewenangan
c. berkaitan dengan perombakan birokrasi Letjen Soeharto
pemerintahan b. Letjen Soeharto diakui kepemimpinannya
d. berseberangan dengan pandangan politik dalam Supersemar
bebas aktif c. PKI berhasil dibubarkan oleh Letjen Soeharto
e. bertolak belakang dengan kehendak Presiden melalui Supersemar
Soekarno d. Presiden Soekarno menyerahkan jabatan
kepada Letjen Soeharto
2. Sebelum lahirnya Orde Baru, Indonesia meng-
e. Letjen Soeharto berhasil melaksanakan
alami krisis politik. Fakta yang mendukung
tugas yang tertera dalam Supersemar
pernyataan tersebut adalah . . . .
a. memanasnya gejolak aksi Tritura 6. Perhatikan program-program berikut!
b. meningkatnya inflasi ekonomi mencapai 1) Menurunkan angka kemiskinan.
600% 2) Menyusun dan merencanakan Pelita.
c. terjadinya peristiwa G 30 S/PKI pada 1965 3) Meningkatkan rasa aman pada masyarakat.
d. munculnya kelompok sipil yang mem- 4) Melaksanakan pemilu selambat-lambatnya
bentuk kesatuan aksi pada Juli 1971.
e. memuncaknya konfrontasi Indonesia 5) Melanjutkan pembersihan aparatur negara
terhadap Malaysia dari unsur-unsur komunisme secara
menyeluruh.
3. Melalui Supersemar, Letjen Soeharto berupaya
Program Kabinet Pembangunan I ditunjukkan
memulihkan keamanan dan kewibawaan
oleh angka. . . .
pemerintah. Langkah pertama yang dilakukan
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5)
Letjen Soeharto adalah . . . .
b. 1), 3), dan 4) e. 3), 4), dan 5)
a. menurunkan harga
c. 1), 4), dan 5)
b. membubarkan PKI
c. membentuk kabinet 7. Perhatikan tabel hasil pemilu 1971 berikut!
d. menegakkan hukum Jumlah
No. Partai Presentase Jumlah
e. memperbaiki ekonomi Suara Kursi

4. Pada 22 Juni 1966 Presiden Soekarno me- 1. Partai Katolik 603.740 1,10 3
2. PSII 1.308.237 2,39 10
nyampaikan pidato pertanggungjawaban dalam 3. Partai NU 10.213.650 18,68 58
persidangan MPRS. Akan tetapi, pidato per- 4. Parmusi 2.930.746 5,36 24
5. Golkar 34.348.673 62,82 236
tanggungjawaban Presiden Soekarno ditolak 6. Parkindo 733.359 1,34 7
oleh MPRS karena . . . . 7. Partai Murba 48.126 0,08 0
a. Presiden Soekarno dianggap melindungi 8. PNI 3.793.266 6,93 20
9. Partai Islam Perti 381.309 0,69 2
PKI 10. IPKI 338.403 0,61 0
b. Presiden Soekarno gagal meyakinkan MPRS
Jumlah 54.669.509 100 360
c. sebagian anggota MPRS ingin Soekarno
lengser Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/muspres/pemilu-1971/

e. Presiden Soekarno melakukan penyimpangan Berdasarkan tabel di atas, kesimpulan yang


kebijakan tepat ditunjukkan oleh pilihan . . .
d. pidato presiden hanya sedikit membahas a. Golkar mendominasi pemerintahan.
peristiwa G 30 S/PKI b. Jumlah golput terindikasi kurang dari 5%.

102 Sejarah Indonesia Kelas XII


c. Indeks demokrasi di Indonesia sudah baik. a. rendahnya kesadaran politik rakyat Timor
d. Partai dengan latar belakang agama ber- Timur
jumlah empat. b. adanya perbedaan pandangan terkait
e. Partai peserta pemilu 1971 lebih banyak dengan kemerdekaan
dibandingkan pemilu 1955. c. gerakan kemerdekaan kurang berakar kuat
8. Untuk menjaga stabilitas politik pada awal Orde di Timor Timur
Baru, Presiden Soeharto menerapkan peng- d. keberadaan Partai Fretilin yang mengusung
gabungan partai politik. Tujuan penggabungan ideologi komunis
partai politik adalah . . . . e. adanya kepentingan negara-negara blok
a. menyederhanakan ideologi politik yang ada Barat di Timor Timur
di parlemen 12. Deklarasi Balibo pada 30 November 1975
b. menghindari konflik yang terjadi antar- dicetuskan oleh UDT, Apodeti, Kota, dan Trabalista.
partai politik Deklarasi ini menyatakan bahwa Timor Timur. . . .
c. menerapkan kebijakan tiga partai yaitu PDI, a. menginginkan persatuan dengan Indonesia
Golkar, dan PPP b. memperjuangkan kemerdekaan secara
d. menghimpun parpol kecil untuk bergabung revolusioner
pada parpol nasional c. membulatkan tekad untuk lepas dari Portugis
e. melaksanakan kebijakan Soekarno yang d. mengharapkan tetap menjadi bagian
dahulu belum terlaksana negara Portugis
9. Perhatikan partai-partai berikut! e. memerlukan pemebentukan pemerintahan
secepatnya
No. X Y
13. Periode awal pemerintahan Orde Baru ditandai
1) PNI Perkindo
2) Golkar Partai Murba
pelurusan kembali politik luar negeri bebas
3) Perti IPKI aktif. Kebijakan tersebut dilakukan karena . . . .
4) Partai Katholik PSII a. politik luar negeri Indonesia pada era
5) NU Parmusi
Soekarno mendukung kemerdekaan negara-
Partai Persatuan Pembangunan merupakan negara Afrika
hasil fusi partai-partai yang ditunjukkan oleh b. politik luar negeri Indonesia pada era
kombinasi . . . . Soekarno cenderung memihak pada blok
a. X1), X2), dan Y2) Timur
b. X1), X3), dan Y3) c. pemerintah Orde Baru ingin menjalin
c. X2), X4), dan Y4) kedekatan dengan negara-negara blok
d. X3), X5), dan Y5) Barat
e. X4), X5), dan Y5) d. pemerintah Orde Baru ingin menciptakan
stabilitas politik dalam negeri
10. Berbagai aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh
e. Presiden Soekarno memutuskan Indonesia
mahasiswa menyebabkan pemerintah Orde
keluar dari keanggotaan PBB
baru mengeluarkan kebijakan NKK/BKK. Dalam
arti politis, kebijakan tersebut menuai protes 14. Penerapan kembali politik luar negeri bebas
dari mahasiswa karena . . . . aktif pada masa Orde Baru mendorong Indonesia
a. menurunkan partisipasi mahasiswa dalam turut aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia,
kehidupan politik khususnya di Asia Tenggara. Upaya yang
b. memengaruhi nilai akademik mahasiswa dilakukan Indonesia untuk mewujudkan
c. menjadikan mahasiswa hanya belajar di perdamaian dunia dilakukan dengan . . . .
dalam kampus a. menjadi mediator konflik di Kamboja
d. mengakibatkan Dewan Mahasiswa di- b. mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia
bekukan c. menjalin hubungan baik dengan Singapura
e. membuahkan perubahan birokrasi kampus d. mengirim guru dan dosen Indonesia ke
11. Dekolonisasi yang dilakukan pemerintah Portugis Malaysia
merupakan awal dari gejolak politik di Timor e. memimpin rapat ASEAN membahas
Timur. Gejolak politik tersebut terjadi karena . . . . konflik Timor Timur

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 103
15. Pada awal masa Orde Baru pemerintah 5. Sebagai bentuk upaya menciptakan stabilitas
berupaya menegakkan kembali prinsip politik politik dan keamanan, pemerintah Orde Baru
luar negeri bebas aktif. Tindakan pertama memberlakukan kebijakan penataran Pedoman
pemerintah Orde Baru untuk melaksanakan Penghayatan Pengamalan Pancasila (P4).
upaya tersebut adalah . . . . Kebijakan tersebut dikoordinasi oleh . . . .
a. menyelenggarakan KTT Non-Blok
b. mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia C. Kerjakan soal-soal berikut!
c. mengakhiri kerja sama dengan Tiongkok
1. Pada masa transisi (1966–1967) terjadi dualisme
d. mengirim pasukan perdamaian melalui
kepemimpinan nasional. Apa yang menyebabkan
Misi Garuda
terjadinya kondisi tersebut? Jelaskan pendapat
e. menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat
Anda!
B. Isilah dengan jawaban yang tepat! 2. Ada enam tokoh yang menjabat wakil presiden
pada masa Orde Baru. Tuliskan keenam tokoh
1. Aksi unjuk rasa pada 1966 yang dipelopori Front tersebut!
Pancasila mengajukan tuntutan yang disebut
dengan . . . . 3. Salah satu upaya pemerintah Orde Baru dalam
menata kehidupan negara yaitu menciptakan
2. Tuntutan rakyat pada 24 Februari 1966 tidak stabilitas politik dan keamanan. Kondisi demikian
dipenuhi oleh Presiden Soekarno. Kondisi berdampak pada kehidupan masyarakat.
tersebut menyebabkan bentrokan massa Bagaimana dampak upaya stabilitas politik
dengan pasukan pengawal presiden yaitu melalui penyeragaman ideologi bagi masyarakat?
pasukan . . . .
4. Pemerintah Orde Baru melaksanakan pem-
3. Kebijakan mengintegrasikan ABRI dalam bangunan di Timor Timur untuk meningkatkan
kedinasan sipil dan pemerintahan menyebab- kesejahteraan rakyat. Bagaimana pelaksanaan
kan ABRI memiliki fungsi ganda. Kebijakan
pembangunan tersebut?
pemerintah Orde Baru tersebut dikenal dengan
sebutan . . . . 5. Jelaskan perbedaan pemilu masa Orde Baru
dengan pemilu pada masa kini!
4. Kebijakan fusi partai yang diterapkan pemerintah
Orde Baru menyebabkan hanya ada tiga partai
politik. Partai-partai yang mengusung ideologi
nasionalisme digabung dalam . . . .

B. Dinamika Ekonomi Pemerintah Orde Baru


Perhatikan gambar 4.7! Gambar tersebut menunjukkan
salah satu foto unjuk rasa untuk menentang pembangunan
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 1972. Aksi protes
tersebut disebabkan oleh anggapan rakyat bahwa
pembangunan TMII akan memboroskan uang negara di
tengah pemulihan perekonomian rakyat. Dengan melihat
gambar tersebut, dapat diketahui bahwa dinamika ekonomi
turut mewarnai kehidupan masyarakat pada masa Orde
Baru. Lantas, bagaimana dinamika ekonomi pada masa Orde
Baru? Apa saja kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh
pemerintah Orde Baru? Untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut, simak pembahasan berikut.
Gambar 4.7 Aksi demonstrasi penolakan
1. Rehabilitasi Ekonomi pembangunan Taman Mini Indonesia
Indah (TMII) pada 1972
Kondisi perekonomian yang terpuruk pada masa Sumber: https://video.medcom.id/melawan-lupa/0kpzPj7N-
pemerintahan sebelumnya mendorong pemerintah malapetaka-lima-belas-januari-1, diunduh 13 Maret
Orde Baru berupaya memulihkan keadaan. Inflasi 2020

104 Sejarah Indonesia Kelas XII


yang memuncak dan utang luar negeri menjadi permasalahan ekonomi yang harus segera dipulihkan
oleh pemerintah Orde Baru. Upaya pemulihan tersebut diperlukan untuk melaksanakan
pembangunan demi kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, pemerintah Orde Baru melaksanakan
kebijakan rehabilitasi ekonomi. Program rehabilitas ekonomi tersebut dicanangkan berdasarkan
Ketetapan MPRS Nomor XXIII/1966 tentang Pembaharuan Kebijaksanaan Landasan Ekonomi,
Keuangan, dan Pembangunan.
Implementasi rehabilitasi ekonomi masa Orde Baru dilakukan melalui kerja sama dengan negara
lain dan pemberlakuan kebijakan ekonomi yang dilaksanakan di dalam negeri. Untuk merealisasikan
upaya-upaya tersebut, pemerintah Orde Baru menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) secara efektif. Selain itu, arah politik luar negeri bebas aktif yang kembali diterapkan Presiden
Soeharto turut mendorong hubungan multilateral.
Dalam hubungan multilateral, penyelesaian
masalah utang dan kerja sama ekonomi menjadi
langkah pemerintah Orde Baru untuk memulihkan
perekonomian. Presiden Soeharto menyadari per- Peran Pakar Ekonomi pada masa Awal
masalahan utang menjadi elemen penting yang Pemerintahan Orde Baru
dibahas dalam upaya menata kembali perekonomian Keberhasilan pemerintah Orde Baru dalam
mengatasi permasalahan ekonomi pada masa
Indonesia. Pada saat bersamaan utang luar negeri
awal Orde Baru tidak lepas dari pengaruh
Indonesia juga sudah memasuki jatuh tempo. Kondisi pemikiran para pakar ekonomi. Pada masa awal
demikian mendorong pemerintah Orde Baru melakukan pemerintahannya, Presiden Soeharto menunjuk
perundingan terkait waktu pembayaran dengan lima ekonom muda dari Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, yaitu Widjojo Nitisastro,
melakukan diplomasi ekonomi ke Prancis (Paris Club) Ali Wardhana, Mohammad Sadli, Soebroto, dan
dan Inggris (London Club). Melalui langkah diplomasi Emil Salim sebagai penasihat khusus dalam per-
ekonomi tersebut, masalah penjadwalan utang luar ekonomian. Kelima ekonom tersebut dikenal
dengan sebutan ”Mafia Berkeley”. Julukan
negeri Indonesia yang telah jatuh tempo dapat diatur tersebut disematkan karena beberapa ekonom
kembali. Di pihak lain, Indonesia mendapat bantuan tersebut merupakan lulusan pascasarjana
dari lembaga yang dibentuk oleh negara-negara yang Universitas California, Berkeley. Berkat saran
dan nasihat para ekonom tersebut, rehabilitasi
hendak membantu perekonomian Indonesia, yaitu ekonomi dapat terlaksana sehingga berpengaruh
Inter-Govermental Group on Indonesia (IGGI) yang pada menurunnya tingkat inflasi dan mengalirnya
diketuai Belanda. kucuran dana dari luar negeri.
Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah Orde Sumber: Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid 8: Orde
Baru dan Reformasi, Ichtiar Baru Van Hoeve,
Baru adalah memberi kesempatan bagi para investor 2012
asing untuk berinvestasi di Indonesia. Kebijakan
tersebut berlaku seiring dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang
Penanaman Modal Asing (PMA). Selain bekerja sama dengan investor asing, pemerintah Orde Baru
memberlakukan kebijakan penanaman modal dalam negeri yang diatur dalam Undang-Undang Nomor
6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Implementasi rehabilitasi ekonomi telah memberikan pengaruh signifikan bagi perekonomian
negara. Kondisi perekonomian mulai membaik dan tingkat inflasi mulai menurun. Langkah
menciptakan stabilitas ekonomi negara disusul dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)
yang mulai dicanangkan pada 1969.

Kontribusi untuk Bangsa


Dalam menjalankan pemerintahannya, Presiden Soeharto dibantu para ahli berupaya
mengatasi berbagai permasalahan negara. Saran-saran dan tindakan para ahli cukup efektif
membantu kondisi negara yang sedang terpuruk. Tindakan para ahli tersebut merupakan salah
satu bentuk kontribusi untuk bangsa yang perlu diteladan. Salah satu contoh bentuk kontribusi
terhadap bangsa yang dapat dilakukan oleh pelajar adalah belajar dengan giat dan turut dalam
kegiatan dalam masyarakat. Lantas, apakah Anda sudah berkontribusi bagi bangsa ini?

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 105
2. Implementasi Pembangunan
Keberhasilan pemerintah Orde Baru dalam memperbaiki tingkat inflasi mendorong pemerintah
Orde Baru mengimplementasikan pembangunan selanjutnya. Gagasan pembangunan yang
dilaksanakan pemerintah Orde Baru berdasarkan pada Trilogi Pembangunan yang mencakup aspek-
aspek berikut.
a. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
b. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
c. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Selain berdasarkan pada Trilogi Pembangunan, implementasi kebijakan pembangunan
direncanakan dalam program Pembangunan Jangka Pendek dan Pembangunan Jangka Panjang.
Penerapan program Pembangunan Jangka Pendek dirancang dalam Rencana Pembangunan Lima
Tahun (Repelita) yang diwujudkan melalui Pembangunan Lima Tahun (Pelita).
Sejalan dengan gagasan tersebut, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1973–1993
menetapkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) untuk mengatur program pembangunan nasional
secara umum. Dalam GBHN, perencanaan pembangunan nasional yang hendak dilaksanakan oleh
pemerintah Orde Baru dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Adapun
Pelita mulai dicanangkan pada 1969. Bersamaan dengan program Pelita, pelaksanaan program
Pembangunan Jangka Panjang direncanakan selama 25 tahun. Implementasi program-program
tersebut diarahkan pada beberapa bidang berikut.
a. Pertanian
Bidang pertanian menjadi salah satu fokus Pelita yang diarahkan untuk menggerakkan roda
perekonomian rakyat. Pertimbangan tersebut didasarkan pada fakta mayoritas penduduk Indonesia
pada waktu itu bermata pencarian sebagai petani. Kondisi demikian mendorong pemerintah Orde
Baru meningkatkan produksi pertanian sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Upaya
meningkatkan produksi pertanian dilakukan melalui penerapan kebijakan ekstensifikasi,
intensifikasi, mekanisasi, serta diversifikasi pertanian. Selain itu, pemerintah membentuk Badan
Urusan Logistik (Bulog) untuk mendukung proses produktivitas pertanian.
Pelaksanaaan kebijakan ekstensifikasi pertanian dilakukan dengan membentuk program
Bimbingan Masal (Bimas). Melalui Bimas, pelaksanaan ekstensifikasi dilakukan dengan perluasan
lahan pertanian sehingga menghasilkan produk melimpah. Upaya peningkatan hasil secara
kuantitas tersebut, diiringi dengan peningkatan kualitas. Kebijakan tersebut dilakukan melalui
pengembangan intensifikasi pertanian yang diterapkan dalam program Pancausaha Tani sebagai
berikut.
1) Pemilihan bibit unggul.
2) Pengolahan tanah yang baik.
3) Pemupukan.
4) Irigasi.
5) Pemberantasan hama.
Dalam pelaksanaannya, intensifikasi pertanian terus dikembangkan sehingga menjadi
program Saptausaha Tani. Program ini dilaksanakan melalui beberapa kegiatan berikut.
1) Pengolahan tanah yang baik.
2) Pengairan yang teratur.
3) Pemilihan bibit unggul.
4) Pemupukan.
5) Pemberantasan hama dan penyakit tanaman.
6) pengolahan pascapanen.
7) pemasaran hasil pertanian.

106 Sejarah Indonesia Kelas XII


Untuk mendukung kualitas produk pertanian,
pemerintah menerapkan program mekanisasi.
Program mekanisasi merupakan upaya
pemerintah dalam mendukung proses produksi
hasil pertanian dan pascapanen dengan se-
perangkat mesin-mesin modern. Salah satu
bentuk penerapan mekanisasi adalah pemerintah
mencanangkan traktorisasi pada 1970-an.
Kebijakan tersebut dilakukan sebagai upaya
mengatasi kelangkaan tenaga kerja pengolah
tanah akibat pelaksanaan musim panen yang Gambar 4.8 Presiden Soeharto dan Ibu Tien sedang
pada umumnya secara serentak. Selain itu, merayakan hasil pertanian
kebijakan mekanisasi dilaksanakan seiring Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/revolusi-hijau/,
diunduh 14 Maret 2020
dengan program ekstensifikasi pertanian.
Dalam penerapan traktorisasi, pemerintah memberikan hibah traktor kepada kelompok
tani. Pemberian hibah tersebut membuka peluang kelompok tani dalam pengembangan usaha
jasa traktor. Diberlakukannya kebijakan kredit traktor dengan bunga rendah juga mendorong
masyarakat mengembangkan usaha pertanian.
Selain dalam proses produksi, kebijakan mekanisasi berpengaruh pada proses panen.
Penerapan mekanisasi pada proses panen tersebut dilakukan dengan pemberian hibah mesin
perontok padi kepada kelompok tani pada 1980-an. Sama seperti traktorisasi, kebijakan kredit
bergulir juga diterapkan. Dengan demikian, kebijakan tersebut mampu mendorong munculnya
usaha jasa panen.
Pesatnya produksi padi membawa pengaruh besar pada sektor agribisnis. Dalam kebijakan
mekanisasi, lingkaran agribisnis dapat dicermati dari proses produksi hingga panen. Bahkan,
sektor pemasaran mendapat tempat strategis sebagai salah satu dampak kebijakan mekanisasi
tersebut. Setelah panen, para petani menggilingkan padinya melalui mesin penggiling padi.
Para pelaku bisnis jasa penggilingan padi juga mendapat kredit dalam mendapatkan mesin
penggiling yang digunakan. Selain itu, usaha jasa penggilingan padi diiringi dengan jual beli
beras sehingga bersifat multiusaha.
Pada 1990-an kebijakan mekanisasi mengalami peningkatan. Perkembangan alat mesin
pertanian (alsintan) pada akhir masa Orde Baru dapat dicermati dalam tabel berikut.
Tabel 4.2 Perkembangan Alat dan Mesin Pertanian di Indonesia 1990–1998 (Unit)
Tahun
No. Jenis
1990 1995 1998

1. Traktor 23.431 53.867 81.108


2. Traktor roda empat
a. Mini 2.256 3.791 2.516
b. Sedang 872 1.261 1.042
c. Besar 257 1.072 1.098
3. Mesin penyemprot hama
a. Knapsack 10.286 14.515 31.301
b. Skid 2.585 3.162 4.631
c. Swing Fag 371 786 1.729
4. Perontok gabah 47.509 200.141 367.250
5. Pengering gabah 1.975 5.635 5.525
6. Penggilingan padi
a. Besar 3.965 3.957 6.462
b. Kecil 31.301 25.841 30.555
c. RMU 10.970 40.038 42.551

7. Pompa air 26.191 16.449 117.116

Sumber: BPS dalam Simatupang, P & Rusastra, I W. Kebijakan Pembangunan Sistem Agribisnis padi. http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/
pdffiles/Anjak_2004_VI_05.pdf, diakses 28 Maret 2020

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 107
Berbagai upaya peningkatan hasil pertanian diimbangi dengan peningkatan pendapatan
petani melalui kebijakan diversifikasi. Artinya, selain menanam padi, para petani melakukan
kegiatan lain seperti beternak ayam atau ikan serta menanam tanaman lain yang memiliki nilai
tambah.
Dukungan pemerintah Orde Baru terhadap bidang pertanian pada masa awal pemerintahan
juga dilakukan dengan memberikan subsidi pengenalan benih padi. Subsidi benih padi yang
diberikan pemerintah Orde Baru merupakan benih padi dengan hasil tinggi yang dikembangkan
di International Rice Research Institute, Filipina. Upaya tersebut berdampak pada peningkatan
produksi padi, terutama di Jawa. Selaras dengan optimalisasi hasil produksi pertanian, pemerintah
Orde Baru membentuk Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang salah satu perannya
menghasilkan Varietas Unggul Tahan Wereng (VUTW).
Pemerintah Orde Baru juga mencanangkan
pembangunan Koperasi Unit Desa (KUD) untuk
menopang perekonomian yang diarahkan
mendukung produktivitas hasil pertanian.
Upaya-upaya peningkatan produktivitas pertanian Pindailah QR Code di
tersebut merupakan dampak pemberlakuan samping untuk menambah
Revolusi Hijau. Apa yang dimaksud Revolusi informasi tentang gagasan
Revolusi Hijau. Selanjutnya,
Hijau? Untuk mengetahui tentang Revolusi buatlah rangkuman ber-
Hijau, Anda dapat mengunjungi laman https:// dasarkan informasi pada
www.dosenpendidikan.co.id/revolusi-hijau/ atau laman.
memindai QR Code di samping.
b. Pendidikan
Di bidang pendidikan, pemerintah Orde
Baru menggencarkan serangkaian kebijakan
untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Peningkatan sumber daya manusia tersebut
salah satunya difokuskan untuk pendidikan Program Pengentasan Buta Huruf
tingkat dasar dan menengah. Kebijakan Dalam bidang pendidikan, pemerintah Orde
Baru menerapkan pembangunan yang ber-
pemerintah tersebut dilatarbelakangi oleh dampak langsung pada masyarakat umum, yaitu
banyaknya masyarakat yang belum mengenyam pengentasan buta huruf. Penerapan pe-
pendidikan formal. Selain itu, fasilitas pendidikan ngentasan buta huruf dilaksanakan melalui
program kelompok belajar (Kejar) yang di-
masih tergolong minim. Kebijakan tersebut canangkan pada 16 Agustus 1978. Pelaksanaan
ditunjukkan dalam rangka memberikan kejar tersebut ditujukan untuk usia 10–45 tahun
kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat yang dibimbing oleh tutor yang berasal dari
terutama golongan menengah ke bawah untuk masyarakat setempat yang berpendidikan
minimal SD. Pemberlakuan kebijakan tersebut
memperoleh pendidikan. mendorong angka buta huruf di Indonesia terus
Dalam membangun pendidikan formal, menurun.
pemerintah Orde Baru melakukan perubahan
kurikulum sebanyak empat kali, yaitu kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, dan
kurikulum 1994. Kebijakan perubahan kerikulum tersebut disesuaikan dengan kondisi politik
dan pengembangan dunia pendidikan pada masa itu. Pemerintah Orde Baru juga membangun
gedung-gedung Sekolah Dasar Inpres (SD Inpres). Berdasarkan Inpres Nomor 10/1973 tentang
Program Bantuan Pembangunan Gedung SD, pada tahap pertama sejumlah 6.000 gedung SD
Inpres dengan tiga ruang kelas berhasil dibangun. Peningkatan terus berlanjut pada tahun-
tahun berikutnya. Seiring dengan pembangunan gedung sekolah, jumlah guru juga meningkat
pesat. Program orientasi jangka panjang tersebut menelan biaya sekira hampir Rp6,5 triliun.

108 Sejarah Indonesia Kelas XII


Penerapan kebijakan dalam bidang pen-
didikan diikuti berbagai program-program lain
seperti program Wajib Belajar (Wajar), dan
Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA).
Program Wajar merupakan anjuran pemerintah
Orde Baru pada 1984 bagi anak-anak berusia
7–12 tahun untuk menempuh pendidikan dasar
selama enam tahun. Keberhasilan pemerintah
Orde Baru dalam menggerakkan program Wajar
enam tahun meningkat menjadi sembilan tahun.
Artinya, anak-anak wajib menempuh pen-
didikan formal hingga jenjang sekolah me-
nengah pertama (SMP). Sementara itu, program Gambar 4.9 Logo program gerakan nasional orang
tua asuh (GNOTA)
GNOTA merupakan upaya pemerintah dalam
Sumber: http://www.gn-ota.or.id/tentang-gnota/, diunduh 2 Maret
mengakomodasi anak-anak kurang mampu, 2020
berkebutuhan khusus, dan bertempat tinggal di
daerah terpencil untuk memperoleh pendidikan.
c. Sosial
Salah satu bentuk kebijakan pembangunan di bidang sosial pada masa Orde Baru adalah
pemerataan penduduk dan peningkatan taraf hidup melalui program transmigrasi. Pada masa
Orde Baru program transmigrasi mulai dicanangkan pada Pelita I. Dengan pemerataan penduduk,
diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat dapat merata. Program transmigrasi dilaksanakan
dengan memindahkan sekelompok penduduk yang bertempat tinggal di daerah padat penduduk
seperti Jawa, Madura, Bali, dan Lombok ke daerah Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan
beberapa pulau lain dengan tingkat kepadatan populasinya minim, tetapi memiliki sumber
daya alam potensial. Dengan demikian, program transmigrasi bukan hanya berfokus pada
pemerataan penduduk, tetapi juga mengembangkan daerah produksi di luar Pulau Jawa.
d. Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, pembangunan
pemerintah Orde Baru diimplementasikan
dengan program keluarga berencana (KB) dan
Sebelum pemerintah Orde Baru mencanang-
kesehatan masyarakat. Program KB yang di- kan program transmigrasi, kebijakan serupa
koordinasi oleh Badan Koordinasi Keluarga telah diterapkan pada masa kolonial Belanda.
Berencana Nasional (BKKBN) ditujukan untuk Pada awal abad XX, pemerintah kolonial Belanda
menekan laju pertumbuhan penduduk guna menerapkan kebijakan emigrasi sebagai program
dari politik etis atau politik balas budi. Dalam
meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat. kebijakan emigrasi, pribumi khususnya
Sosialisasi KB pada masa pemerntahan Orde masyarakat Jawa dipindahkan untuk menggarap
Baru sangat masif dilakukan melalui media sumber daya alam yang potensial di Sumatra
televisi. Pada 1970–1980-an TVRI secara intens dan Kalimantan. Untuk mengetahui sejarah
transmigrasi Bapak/Ibu Guru dapat meng-
menyosialisasikan program KB melalui acara arahkan peserta didik membaca beragam
berita ataupun acara hiburan. Keberhasilan literatur salah satunya melalui buku berikut.
program KB yang dilaksanakan di Indonesia Judul : Sejarah Transmigrasi
mendapat pujian dari UNICEF karena dapat Penulis : Endar Wismulyani
menekan angka kematian bayi. Penerbit : Cempaka Putih

Sejalan dengan program KB, program Bapak/Ibu Guru dapat meminta peserta didik
untuk merangkum buku tersebut. Selanjutnya,
kesehatan masyarakat turut berperan dalam Bapak/Ibu Guru menunjuk beberapa peserta
memberikan pelayanan kesehatan kepada didik untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya
masyarakat. Program kesehatan masyarakat dalam forum diskusi kelas.

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 109
diimplementasikan dengan mengembangkan kembali Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
yang sebelumnya telah digagas oleh dr J. Leimena dan dr. Patah melalui konsep Bandung Plan pada
1951. Selain itu, pembentukan pos pelayanan terpadu (Posyandu) dikembangkan melalui lima
program, yaitu kesehatan ibu anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), gizi, serta penanggulangan
diare dan imunisasi.

Melakukan Wawancara
Kebijakan pembangunan Orde Baru memberikan pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat.
Berdasarkan kebijakan pembangunan yang diberlakukan pemerintah Orde Baru, buatlah tulisan mengenai
sejarah berdirinya bangunan di sekitar tempat tinggal Anda yang diresmikan atau dibangun pada masa
Orde Baru. Untuk mengerjakan kegiatan ini, ikuti langkah-langkah berikut.
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 2–3 orang.
2. Cari dan temukan bangunan atau fasilitas umum di sekitar tempat tinggal Anda yang dibangun
atau diresmikan pada masa Orde Baru.
3. Carilah informasi mengenai bangunan tersebut.
4. Lakukanlah wawancara dengan kepala desa/lurah setempat atau tokoh yang dianggap memahami
sejarah berdirinya bangunan tersebut.
5. Gunakan konsep 5W+1H dalam mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
6. Sajikan hasil wawancara dalam bentuk tulisan yang memuat narasi sejarah bangunan tersebut
dan sertakan identitas narasumber.
7. Gunakan kertas A4 dengan font Arial ukuran 12 dengan jumlah halaman sekira 3–5.
8. Presentasikan karya kelompok Anda dalam forum diskusi kelas.

A. Pilihlah jawaban yang paling benar! c. mencipakan lapangan pekerjaan


d. menurunkan harga kebutuhan pokok
1. Pemerintah Orde Baru berusaha menciptakan e. memudahkan investor menanamkan modal
stabilitas ekonomi dengan cara menjalin kerja
3. Kebijakan penanaman modal asing menandai
sama dengan IMF. Kerja sama tersebut ber-
perubahan arah kebijakan pemerintah Orde Baru.
tujuan . . . .
Menurut pemerintah Orde Baru, kebijakan
a. melancarkan kegiatan perdagangan inter-
tersebut perlu dilaksanakan karena . . .
nasional
a. investor luar negeri memiliki modal besar
b. menarik investor asing untuk menanam-
b. kegiatan investasi mendorong stabilitas
kan modal di Indonesia
ekonomi
c. memperoleh bantuan dana untuk pem-
c. pendapatan perkapita Indonesia meningkat
bangunan nasional
d. kegiatan perekonomian fokus pada sektor
d. menjalin kerja sama ekonomi dengan
industri
negara anggota IMF
e. pemberian dana dari investor untuk me-
e. memperoleh bantuan finansial untuk
ngembangkan perekonomian
melunasi utang negara
2. Pada masa awal pemerintahannya, pemerintah 4. Salah satu produk pemerintah Orde Baru yang
Orde Baru berhasil melaksanakan kebijakan lahir atas saran staf pribadi Presiden Soeharto
rehabilitasi ekonomi. Keberhasilan yang me- adalah Undang-Undang Penanaman Modal
nandai pencapaian tersebut adalah . . . . Asing (PMA). Tujuan undang-undang tersebut
a. menekan laju inflasi adalah . . . .
b mengentaskan kemiskinan

110 Sejarah Indonesia Kelas XII


a. mengatur jadwal pelunasan utang luar 8. Implementasi pembangunan dalam bidang
negeri pemerintah Indonesia pendidikan mendorong pemerintah Orde Baru
b. membatasi operasional perusahaan asing membangun sekolah dasar Inpres pada 1973.
pada sektor-sektor tertentu Salah satu pengaruh maraknya pembangunan
c. mempermudah izin bagi investor asing gedung sekolah terhadap fasilitas pendidikan
untuk menanamkan modal di Indonesia adalah . . . .
d. memperbarui kontrak kerja sama a. peningkatan jumlah guru
pemerintah dengan perusahaan asing b. pengoptimalan ruang kelas
e. membangun kerja sama antara investor c. penambahan jumlah staf administrasi
dalam negeri dan investor asing sekolah
5. Perhatikan beberapa aspek berikut! d. penurunan tingkat anak putus sekolah
1) Pertumbuhan ekonomi yang tinggi. e. pengawasan terhadap dunia pendidikan
2) Pengentasan Kemiskinan. lebih ketat
3) Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. 9. Dalam menjalankan kebijakan rehabilitasi
4) Pemerataan pembangunan. ekonomi, pemerintah Orde Baru mendapatkan
5) Penciptaan lapangan pekerjaan yang luas. saran dari para cendekiawan ekonomi seperti
Aspek dalam konsep Trilogi Pembangunan yang Widjojo Nitisastro, Ali Wardhana, Mohammad
dicanangkan pemerintah Orde Baru ditunjuk- Sadli, Soebroto, dan Emil Salim. Keadaan
kan oleh angka . . . . tersebut menunjukkan . . . .
a. 1), 2), dan 3) a. keterbukaan pemerintah terhadap kritik
b. 1), 2), dan 4) dan saran
c. 1), 3), dan 4) b. kepercayaan pemerintah terhadap gagasan
d. 2), 3), dan 4) cendekiawan
e. 2), 3), dan 5) c. pengetahuan cendekiawan berpengaruh
terhadap kebijakan
6. Salah satu kebijakan pemerintah Orde Baru
d. kepedulian cendekiawan terhadap per-
dalam bidang pertanian adalah pengembangan
masalahan nasional
intensifikasi pertanian melalui program panca
e. kesediaan pemerintah mengapresiasi
usaha tani. Program tersebut berdampak pada
gagasan cendekiawan
ketahanan pangan Indonesia. Kebijakan tersebut
menunjukkan . . . . 10. Dalam bidang kesehatan, pemerintah menerap-
a. keberhasilan Indonesia menjadi lumbung kan program Keluarga Berencana (KB) yang
padi di Asia Tenggara dikoordinasi oleh badan koordinasi keluarga
b. kegemilangan pemerintah mengatasi per- berencana nasional (BKKBN). Tujuan pelaksana-
masalahan pertanian an program tersebut adalah . . . .
c. keseriusan pemerintah Orde Baru dalam a. meningkatkan kesehatan keluarga
menciptakan negara agraris b. menurunkan angka kematian bayi
d. keberhasilan program panca usaha tani c. menyejahterakan ekonomi penduduk
memengaruhi biaya produksi d. menekan laju pertumbuhan penduduk
e. keberhasilan pemerintah Orde Baru dalam e. mengoptimalkan pelayanan kependudukan
meningkatkan produktivitas pertanian
7. Dalam kebijakan pembangunan di bidang B. Isilah dengan jawaban yang tepat!
pertanian, pemerintah Orde Baru menerapkan 1. Salah satu kebijakan pembangunan di bidang
strategi ekonomi untuk menopang hasil pertanian pertanian adalah diterapkannya intensifikasi
masyarakat di perdesaan. Strategi yang dijalankan pertanian melalui program panca usaha tani.
pemerintah tersebut yaitu . . . .
Program tersebut kemudian dkembangkan
a. melakukan pembangunan pabrik pupuk menjadi program . . . .
b. mengoptimalkan peran koperasi
c. memberlakukan Bimbingan Massal (BIMAS) 2. Kebijakan dalam bidang pertanian menjadikan
d. mendirikan Badan Urusan Logistik (BULOG) Indonesia meraih prestasi dalam sektor ketahanan
e. mengembangkan kredit simpan pinjam di pangan pada 1987. Prestasi tersebut ditandai
Bank Indonesia dengan pencapaian . . .

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 111
3. Salah satu kebijakan pembangunan dalam 2. Pembangunan pertanian yang dilakukan
bidang sosial adalah program transmigrasi. pemerintah Orde Baru menuai keberhasilan
Program tersebut diterapkan untuk . . . . yang ditandai dengan swasembada beras. Benar
atau salah pernyataan tersebut? Jelaskan
4. Untuk memberikan kesempatan memperoleh
pendapat Anda!
pendidikan, pemerintah mengeluarkan kebijakan
yang diarahkan untuk membantu anak-anak 3. Sebagai upaya dalam meningkatkan produk
kurang mampu, berkebutuhan khusus dan pertanian, pemerintah Orde Baru mengembang-
bertempat tinggal di daerah terpencil. Kebijakan kan kualitas dan kuantitas. Bagaimana upaya
tersebut dilaksanakan melalui program . . . . pemerintah Orde Baru mengembangkan kualitas
produk pertanian?
5. Kebijakan rehabilitasi ekonomi yang dicanangkan
pemerintah Orde Baru tidak lepas dari tim 4. Dalam melaksanakan pembangunan, pemerintah
penasihat ekonomi yang terdiri atas Widjojo Orde Baru berdasar pada Trilogi Pembangunan.
Nitisastro, Ali Wardhana, Mohammad Sadli, Jelaskan makna Trilogi Pembangunan!
Soebroto, dan Emil Salim. Para ekonom tersebut 5. KB menjadi salah satu program pemerintah Orde
dikenal dengan julukan . . . . Baru dalam pembangunan di bidang kesehatan.
Bagaimana upaya pemerintah dalam pelaksanaan
C. Kerjakan soal-soal berikut!
program tersebut?
1. Pemerintah Orde Baru berupaya melaksanakan
pembangunan di bidang pendidikan. Uraikan
upaya pemerintah tersebut!

C. Dampak Dinamika Kebijakan Politik dan Ekonomi


Perhatikan gambar 4.10! Gambar tersebut me-
nunjukkan Presiden Soeharto bersama peserta didik di
salah satu SD Inpres. Berkaitan dengan gambar tersebut,
pembangunan di bidang pendidikan menjadi salah satu
fokus pemerintah Orde Baru. Pendirian sekolah dasar (SD)
inpres menjadi program pendidikan yang mampu
membawa dampak positif bagi perkembangan pendidikan
pada masa Orde Baru.
Pada saat yang bersamaan kebijakan politik dan
ekonomi pemerintah Orde Baru membawa dampak lain
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan
demikian, dinamika kehidupan masa Orde Baru semakin Gambar 4.10 Presiden Soeharto mengunjungi salah
kompleks. Lantas, bagaimanakah dampak kebijakan politik satu SD inpres
dan ekonomi pada masa Orde Baru terhadap kehidupan Sumber: https://soeharto.co/presiden-soeharto-sd-inpres-dan-
berbangsa dan bernegara? Perhatikan pembahasan avicenna-award/, diunduh 14 Maret 2020

berikut untuk menemukan jawabannya.

1. Bidang Politik
Penerapan kebijakan politik oleh pemerintah Orde Baru menjadikan kepemimpinan Presiden
Soeharto memiliki dominasi besar terhadap jalannya roda pemerintahan. Kondisi demikian
menimbulkan kesan otoritarianisme dalam penyelenggaraan kebijakan negara. Selain itu, negara
memiliki peranan yang kuat dalam mengatur kebijakan yang diterapkan sehingga pemerintahan
pada masa ini bersifat sentralistik. Pemerintah daerah dalam menjalankan kebijakan juga tidak
memiliki keleluasaan karena pemerintah daerah memiliki keterbatasan mengelola dan mengatur
anggaran daerahnya.

112 Sejarah Indonesia Kelas XII


Dalam partisipasi politik praktis, pemberlakuan demokratisasi hanya dijalankan sesuai
pemahaman pemerintah Orde Baru. Kebijakan fusi partai justru mendorong terjadinya dominasi
kelompok tertentu dalam pemerintahan. Keadaan tersebut dapat dicermati dari kewajiban ABRI
dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mendukung Golkar dalam pemilu. Tidak mengherankan dalam
setiap pemilu Golkar selalu menang dan Presiden Soeharto dapat kembali memimpin Indonesia. Dua
partai lainnya hanya sebagai pelengkap untuk memenuhi kesan penyelenggaraan demokrasi.
Selain kegemilangan pemerintah Orde Baru dalam bidang rehabilitasi ekonomi, kerusuhan aksi
demonstrasi mewarnai dinamika politik sebagai reaksi pencanangan kebijakan pemerintah Orde
Baru. Beberapa aksi demonstrasi yang muncul pada masa Orde Baru yaitu peristiwa Malari (1974),
peristiwa Tanjung Priok (1984), peristiwa Warsidi (1989), dan tragedi Trisakti (1998).
Intervensi pemerintah terhadap kebebasan berpendapat juga sangat besar. Surat izin terbit
(SIT) dan surat izin usaha penerbitan pers (SIUPP) merupakan serangkaian regulasi di bawah
departemen penerangan yang ditunjukkan kepada media pers. Secara tidak langsung, gagasan atau
pemberitaan yang dimuat dalam media pers diarahkan selaras dengan wacana yang dimunculkan
oleh pemerintah Orde Baru. Pembredelan pers
pernah dilakukan oleh pemerintah Orde Baru
terhadap media yang dianggap melayangkan kritik
tajam kepada pemerintah, seperti majalah Tempo,
Pindailah QR Code di
Editor, Detik, harian Sinar Harapan, dan beberapa samping untuk menambah
media lainnya. Untuk mengetahui pembredelan informasi tentang pem-
majalah Tempo pada masa Orde Baru Anda dapat bredelan majalah Tempo
membuka laman https://investigasi.tempo.co/25- pada masa Orde Baru.
Selanjutnya, buatlah rang-
tahun-pembredelan/index.html atau memindai QR Code kuman berdasarkan informasi
di samping. pada laman tersebut.

2. Bidang Ekonomi
Seiring mulai membaiknya stabilitas nasional,
pemerintah Orde Baru mencanangkan kebijakan di
berbagai bidang, termasuk ekonomi yang ber-
dampak terhadap kehidupan masyarakat. Pada masa
awal pemerintahannya, pemerintah Orde Baru telah
melakukan berbagai upaya seperti rehabilitasi
ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Upaya-
upaya tersebut membuahkan hasil positif. Pada 1969
hingga 1994 Indonesia mengalami peningkatan PDB
sekira 6,8% setahun. Selama waktu tersebut, per-
tambahan rata-rata penduduk sebesar 2% setahun
yang memungkinkan PDB perkapita rata-rata
tahunan mencapai 4,8%.
Pencapaian pertumbuhan ekonomi pada masa
itu, diiringi oleh keberhasilan pemerintah Orde Baru
dalam mewujudkan swasembada beras pada
pertengahan 1980-an. Hasil tersebut diraih melalui Gambar 4.11 Contoh uang kertas pada masa Orde
serangkaian kebijakan program pertanian untuk Baru
meningkatkan produktivitas pertanian. Kebijakan Sumber: https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/rully-bunga/
wajah-uang-rupiah-dari-masa-ke-masa/full, diunduh
tersebut menguntungkan petani yang memiliki 2 Maret 2020
lahan luas.
Selain bidang pertanian, dampak pengembangan ekonomi masa Orde Baru tampak pada bidang
pendidikan. Pembangunan sekolah dasar (SD) inpres dan menengah memudahkan anak bangsa
mengakses fasilitas pendidikan formal yang lebih baik dibandingkan masa pemerintahan sebelumnya.
Pembangunan sekolah juga diiringi dengan program peningkatan melek huruf. Sensus penduduk
1980 melaporkan bahwa 80,4% laki-laki dan 63,6% perempuan sudah melek huruf. Hasil tersebut
mengalami peningkatan pada 1990 menjadi 89,6% dan 78,7%.

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 113
Pada 1974–1981 sebagian besar pendapatan negara diperoleh dari pendapatan minyak. Kondisi
tersebut tidak lepas dari peristiwa lonjakan harga minyak bumi karena kondisi politik global. Pada
1974 negara-negara Arab melakukan embargo terhadap negara-negara Barat yang mendukung
Israel. Selain itu, pada akhir 1978 terjadi gejolak politik di Iran yang menyebabkan Iran menghentikan
pasokan minyak bumi. Dua peristiwa tersebut menjadikan harga minyak bumi Indonesia melambung.
Pendapatan dari sektor minyak bumi memberikan keuntungan bagi Indonesia untuk digunakan
menata kehidupan yang lebih baik.
Pascalonjakan harga minyak bumi, pada awal 1980-an Gross National Product (GNP) Indonesia
berada pada US$ 600, kemudian pada awal 1990-an mengalami peningkatan sampai US$ 1.300 per
kapita. Aliran listrik, tayangan di televisi, pembangunan sekolah mampu memberikan perspektif
baru kepada penduduk perdesaan. Sementara itu, konglomerat perkotaan semakin kaya karena
dampak dinamika ekonomi secara global. Meskipun demikian, praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
(KKN) tumbuh subur. Kontrol distribusi aliran dana untuk meratakan pembangunan sebagian luput
dari pengawasan pemerintah. Kondisi tersebut menunjukkan mentalitas sebagian pejabat
berkebalikan dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi.
Pencapaian keberhasilan pemerintah Orde Baru tidak bertahan selamanya. Krisis moneter yang
melanda dunia pada pertengahan 1997 memengaruhi kondisi perekonomian Indonesia. Hingga
akhirnya pada Mei 1998 Orde Baru runtuh.
Sejarah mencatat, upaya menciptakan stabilitas politik dan ekonomi pada masa Orde Baru telah
membawa dampak lain bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Keadaan tersebut menunjukkan segala
kebijakan dan keputusan dalam bidang politik dan ekonomi menuai konsekuensi dan risiko yang harus
terima. Berbagai peristiwa tersebut dapat kita jadikan pembelajaran pada masa kini dan masa yang
akan datang.

Membuat Video Pembelajaran


Dewasa ini ada berbagai media pembelajaran yang dapat digunakan untuk memudahkan kegiatan
belajar. Untuk mengasah kreativitas dan upaya mempermudah kegiatan belajar, bentuklah kelompok
yang terdiri atas dua orang dan buatlah video pembelajaran mengenai materi dinamika politik dan
ekonomi pada masa Orde Baru. Anda dapat membuat video pembelajaran dengan menggunakan
aplikasi Movie Maker atau secara daring melalui laman www.powtoon.com. Apabila Anda membuat
video pembelajaran melalui www.powtoon.com, ikuti langkah-langkah berikut.
1. Buka laman www.powtooncom.
2. Login atau register (baru).
3. Pilih jenis presentasi atau video.
4. Pilih template.
5. Edit konten template sesuai kreasi Anda.
6. Save video atau download.
Selanjutnya, presentasikan hasil karya kelompok Anda dalam forum diskusi kelas.

A. Pilihlah jawaban yang paling benar! a. menerapkan subsidi benih unggul


b. mewujudkan swasembada beras
1. Terciptanya kondisi ketahanan pangan c. menurunkan biaya produksi pertanian
merupakan salah satu dampak positif kebijakan d. meningkatkan penggunaan mekanisasi
pembangunan pemerintah Orde Baru dalam e. mengimplentasikan kebijakan koperasi
bidang pertanian. Kondisi tersebut tidak lepas
dari upaya pemerintah untuk . . . .

114 Sejarah Indonesia Kelas XII


2. Program pembangunan dengan pengendalian 6. Dalam pelaksanaan pemilu masa Orde Baru,
laju pertumbuhan penduduk pada masa Orde partai Golkar selalu meraih kemenangan dengan
Baru menuai keberhasilan. Kondisi yang perolehan jumlah suara terbanyak. Faktor yang
menunjukkan keberhasilan tersebut adalah . . . . mendasari keadaan tersebut adalah . . .
a. menyusutnya jumlah penduduk a. rakyat memiliki rasa percaya terhadap
b. meningkatnya angka pernikahan Golkar
c. menurunnya angka kematian bayi b. PNS dan ABRI diwajibkan mendukung
d. meningkatnya angka pengangguran Golkar
e. melonjaknya fasilitas kesehatan c. Golkar memiliki kader-kader yang ber-
3. Dalam melaksanakan kebijakan, pemerintah pengaruh
Orde Baru menerapkan sistem sentralistik. d. pemerintah menginginkan Golkar untuk
Dampak kebijakan tersebut terhadap menang
pemerintah daerah adalah . . . . e. kampanye Golkar efektif dalam meraih
a. pemerintah daerah dapat menjalankan dukungan
kebijakan dengan bebas
b. kasus korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) di 7. Perhatikan program-program berikut!
tingkat daerah meningkat No. X Y
c. peran pemerintah daerah dalam upaya
memajukan daerah sangat terbatas 1) Pengolahan tanah yang Penggunaan teknologi
baik modern
d. antusias pemerintah daerah dalam 2) Perluasan lahan Pembangunan koperasi
mendukung kebijakan pusat masih rendah 3) Pemilihan bibit unggul Pemupukan
e. kualitas kinerja pemerintah daerah dalam 4) Pengolahan pascapanen Pembentukan Bulog
melaksanakan kebijakan menurun
Pelaksanaan program sapta usaha tani ditunjuk-
4. Pada masa Orde Baru presiden memiliki kan oleh kombinasi . . . .
kekuatan yang besar dalam mengatur jalan- a. X1), X2), dan Y1)
nya pemerintahan. Kondisi tersebut terjadi b. X2), X3), dan Y2)
karena . . . . c. X3), X4), dan Y3)
a. kekuasaan yang dimiliki presiden bersifat d. X4), Y1), dan Y2)
mutlak e. X4), Y3), dan Y4)
b. kepercayaan rakyat sangat besar kepada
presiden 8. Kebijakan pembangunan masa Orde Baru yang
c . kepiawaian Presiden Soeharto dalam me- dilakukan pada awal pemerintahan berdampak
mimpin negara pada pembangunan di bidang pendidikan. Salah
d. kesadaran kritis dari rakyat dan elite politik satu faktor yang mendorong kondisi tersebut
belum tampak adalah . . . .
e. kewenangan kekuasaan proses politik a. pelunasan utang luar negeri Indonesia
berpusat pada presiden b. peningkatan hasil produktivitas pertanian
5. Pemerintah Orde Baru berhasil melaksanakan c. penurunan suku bunga utang luar negeri
pembangunan dan menumbuhkan tingkat d. peningkatan pendapatan Indonesia dari
ekonomi. Meskipun demikian, praktik korupsi, sektor minyak
kolusi, dan nepotisme (KKN) marak ditemukan e. pengawasan ketat terhadap pelaksanaan
dan tumbuh subur di kalangan pejabat. Kondisi pembangunan
tersebut menunjukkan bahwa . . . .
9. Kebijakan program KB memberikan pengaruh
a. penerapan kebijakan pembangunan tidak
terlaksana dengan baik langsung terhadap masyarakat. Dampak langsung
b. peningkatan KKN terjadi karena longgarnya program tersebut bagi dinamika penduduk
birokrasi adalah . . . .
c. perkembangan ekonomi tidak diimbangi a. penurunan angka pernikahan
dengan peningkatan moralitas pejabat b. peningkatan angka kelahiran bayi
d. penyelenggaraan pembangunan berdampak c. pengembangan fasilitas kesehatan
pada meningkatnya praktik KKN d. peningkatan pendapatan penduduk
e. pelaksanaan kebijakan pembangunan e. penurunan laju pertumbuhan penduduk
mendorong praktik KKN di kalangan pejabat

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 115
10. Kebijakan pembanguan pemerintah Orde Baru 5. Dalam pembangunan di bidang pendidikan pada
dalam bidang pendidikan adalah penerapan masa Orde Baru, tercatat bahwa pemerintah orde
program Kelompok Belajar (Kejar). Dampak Baru sempat menerapkan perubahan kebijakan
pelaksanaan program tersebut adalah . . . . kurikulum pendidikan. Kurikulum yang pernah
a. menurunnya angka buta huruf diterapkan pada masa Orde Baru yaitu
b. meningkatnya penerimaan profesi guru kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum
c. meningkatnya kualitas pendidikan formal 1984, dan . . . .
d. meluasnya pembangunan gedung sekolah
e. meningkatnya rasa nasionalime peserta C. Kerjakan soal-soal berikut!
didik 1 Kebijakan politik yang diterapkan oleh
pemerintah Orde Baru menghasilkan dampak
B. Isilah dengan jawaban yang tepat! signifikan bagi kehidupan berbangsa dan
1. Dalam penerapan kebijakan, pemerintah Orde bernegara. Bagaimana dampak kebijakan politik
Baru cenderung menerapkan sistem terpusat. pemerintah Orde Baru? Jelaskan pendapat Anda!
Artinya, sistem pemerintahan yang dijalankan 2. Pencanangan kebijakan ekonomi oleh pemerintah
tersebut bersifat . . . . Orde Baru dianggap berhasil. Menurut Anda,
benar atau salah pernyataan tersebut? Jelaskan
2. Pada masa Orde Baru pemerintah membatasi
pendapat Anda!
kebebasan pers. Kebijakan yang mengatur
pembatasan pers tersebut adalah . . . dan . . . . 3. Bagaimana dampak positif pembangunan
ekonomi Indonesia pada masa Orde Baru?
3. Dampak positif penerapan kebijakan pem-
Jelaskan pendapat Anda!
bangunan adalah terciptanya ketahanan pangan.
Pencapaian tersebut tidak lepas dari salah satu 4. Dalam kebijakan pembangunan, pemerintah
program yang diarahkan kepada petani agar mengeluarkan dana yang sangat besar untuk
menanam tanaman selain padi dan beternak. melaksanakan pembangunan. Bagaimana
Program tersebut bernama . . . . upaya pemerintah dalam memperoleh dana
besar tersebut?
4. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) me-
rupakan salah satu program dalam bidang 5. Dalam upaya pembangunan, pemerintah Orde
kesehatan pada masa Orde Baru yang ber- Baru menerapkan pembangunan di bidang
dampak positif bagi masyarakat. Program pendidikan. Bagaimana dampak positif
tersebut sebenarnya telah digagas pada pembangunan di bidang pendidikan?
1951 oleh dr J. Leimena dan dr. Patah melalui
konsep . . . .

2. Berdasarkan ketetapan MPRS Nomor IX/MPRS/


A. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1966 tentang Supersemar pada Juli 1966, Letjen
1. Sebagai pemegang mandat Supersemar, Letjen Soeharto dan Presiden Soekarno memiliki
Soeharto membentuk Kabinet Ampera sebagai kedudukan yang sama. Kondisi tersebut terjadi
respons terhadap aksi Tritura. Salah satu aspek karena . . . .
Tritura yang berkaitan dengan tindakan Letjen a. Letjen Soeharto mampu memulihkan
Soeharto tersebut adalah . . . . keadaan
a. perbaikan bidang ekonomi b. rakyat sudah tidak percaya dengan Presiden
b. pembubaran kegiatan PKI Soekarno
c. perombakan Kabinet Dwikora c. Letjen Soeharto menyamai kepemimpinan
d. pengentasan kesenjangan sosial Presiden Soekarno
e. penurunan harga kebutuhan pokok d. pidato pertanggungjawaban Presiden
Soekarno ditolak MPRS
e. Letjen Soeharto berkedudukan sebagai
pemegang mandataris MPRS

116 Sejarah Indonesia Kelas XII


3. Dalam menciptakan stabilitas politik, pemerintah 7. Para pengamat politik menganggap pelaksanaan
Orde Baru melakukan upaya penyeragaman demokrasi pada masa Orde Baru mengalami
ideologis melalui penataran Pedoman Penghayatan kegagalan. Satu-satunya ciri demokrasi yang
Pengamalan Pancasila (P4). Tujuan program berhasil dilaksanakan pemerintah Orde Baru
tersebut adalah . . . . yaitu . . . .
a mengalihkan masyarakat dari pemikiran a. pendidikan yang merata hingga ke pelosok
radikalisme negeri
b. mengupayakan Pancasila dapat diamalkan b. pemilihan kepala daerah secara langsung
dengan baik dan terbuka
c. meningkatkan kesadaran masyarakat c. perombakan struktur pemerintahan legislatif
terhadap nasionalisme
dan eksekutif
d. menyeragamkan pemahaman yang sama
d. pelaksanaan pemilu secara teratur dan
mengenai Pancasila
berkesinambungan
e. mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari e. pembangunan ekonomi merata ke segala
lapisan masyarakat
4. Sebagai pemegang mandat Supersemar, Letjen
Soeharto dapat merombak kabinet. Tindakan 8. Dalam kebijakan rehabilitasi ekonomi, pemerintah
Letjen Soeharto terkait upaya perombakan Orde Baru menerapkan kebijakan menghimpun
kabinet tersebut adalah . . . . dana dari dalam negeri. Salah satu upaya
a. melarang kegiatan PKI mewujudkan kebijakan tersebut adalah . . . .
b. memimpin Kabinet Dwikora a. menghasilkan produk pertanian untuk
c. membentuk Kabinet Ampera diekspor ke negara-negara pemberi bantuan
d. menolak pandangan Nasakom modal
e. menggalang dukungan dari ABRI b. mengupayakan blok Barat dan blok Timur
5. Untuk membangun hubungan baik dengan agar tergabung dalam lembaga konsorsium
negara-negara lain, pemerintah Orde Baru IGGI
menerapkan kembali politik luar negeri c. mengirimkan negosiator ke Inggris dan
bebas aktif. Kondisi tersebut diwujudkan Prancis untuk merundingkan utang negara
melalui . . . . dan swasta
a. permohonan bantuan senjata kepada Uni d. menerbitkan Undang-Undang Nomor 1
Soviet tahun 1967 tentang Penanaman Modal
b. pengaktifan kembali Indonesia sebagai Asing (PMA)
anggota PBB e. menerbitkan Undang-Undang Penanaman
c. pelunasan utang negara dan swasta kepada Modal Dalam Negeri (UUPMDN) Nomor 6
blok Barat tahun 1968
d. penangkalan persebaran paham komunis
di Asia Tenggara 9. Salah satu upaya pemerintah Orde Baru dalam
e. perbaikan hubungan politik dan ekonomi rehabilitasi ekonomi adalah menerbitkan
dengan blok Timur Undang-Undang Nomor 1 tahun 1967 tentang
Penanaman Modal Asing (PMA). Tujuan pe-
6. Dampak kebijakan politik bebas aktif Indonesia nerbitan undang-undang tersebut adalah . . . .
menyebabkan Indonesia mengakhiri konfrontasi a. memperlancar aliran dana bantuan dari
dengan Malaysia. Salah satu tindakan yang luar negeri
dilakukan Indonesia untuk Malaysia setelah
b. mengatur ulang jadwal pelunasan utang
konfrontasi berakhir adalah . . . .
luar negeri Indonesia
a. menanamkan modal ke Malaysia
c. mempermudah hubungan politik Indonesia
b. mengirimkan tenaga pendidik ke Malaysia
dengan pihak asing
c. mendirikan pusat studi kesehatan di Malaysia
d. mengakomodasi investor dalam negeri
d. mengirimkan konsultan pertanian ke
untuk berinvestasi di luar negeri
Malaysia
e. meningkatkan kerja sama dalam bidang e. memberi kemudahan bagi investor asing
pariwisata untuk investasi di Indonesia

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 117
10. Keinginan Timor Timur untuk berintegrasi d. menguntungkan petani yang memiliki
dengan Indonesia mendorong pemerintah Orde lahan luas
Baru melakukan Operasi Seroja ke wilayah Timor e. menjadikan Indonesia berhenti mengimpor
Timur. Kebijakan tersebut didukung secara diam- beras
diam oleh Amerika Serikat. Dukungan Amerika
14. Dalam pemerintah Orde Baru, tercatat enam
tersebut di dasari oleh . . . .
tokoh wakil presiden mendampingi Presiden
a. keinginan Amerika Serikat untuk menguasai
Soeharto memimpin negara. Wakil presiden
wilayah Timor Timur
e. kemiripan sejarah Timor Timur dengan yang mendampingi Presiden Soeharto dalam
Indonesia mengenai penjajahan Kabinet Pembangunan V ditunjukkan oleh
c. kepentingan Amerika Serikat terhadap gambar pada pilihan . . . .
sumber daya alam di Timor Timur a.
d. kesepakatan Amerika Serikat dengan
Indonesia untuk memakmurkan Timor
Timur
e. kekhawatiran Amerika Serikat terhadap
berkembangnya komunisme di Timor
Timur
11. Integrasi Timor Timur ke Indonesia mendorong
pemerintah Indonesia melakukan berbagai
pembangunan, salah satunya di bidang
pendidikan. Tujuan pembangunan di bidang
b.
tersebut adalah . . . .
a. mengentaskan buta huruf rakyat Timor
Timur
b. mencanangkan program pendidikan di
Timor Timur
c. menjadikan Timor Timur sebagai pusat
studi pendidikan
d. mengembangkan tingkat pendidikan rakyat
Timor Timur
e. meningkatkan fasilitas pendidikan dasar
rakyat Timor Timur
c.
12. Pada masa pemerintahan Orde Baru terjadi
gejolak politik di Timor Timur. Gejolak politik di
Timor Timur tersebut terjadi karena . . . .
a. perjuangan revolusioner dari Fretilin
b. pergantian kepemimpinan dalam tubuh
partai
c. peningkatan kesadaran politik rakyat
Timor Timur
d. perbedaan pendapat mengenai masa depan
Timor Timur
e. persaingan UDT dan Fretilin dalam mem- d.
perebutkan kekuasaan
13. Pada 1984 pemerintah Orde Baru berhasil
membawa Indonesia mencapai swasembada
beras. Salah satu dampak positif pencapaian
tersebut adalah . . . .
a. menurunkan utang luar negeri Indonesia
b. meningkatkan pendapatan PDB Indonesia
c. mendapat apresiasi dari Organisasi Pangan
dan Pertanian Dunia

118 Sejarah Indonesia Kelas XII


e. d. melaksanakan pembangunan koperasi unit
desa (KUD)
e. mewujudkan pembentukan Badan Urusan
Logistik (Bulog)
19. Dalam upaya rehabilitasi ekonomi, pemerintah
melakukan diplomasi ekonomi ke luar negeri
yang menghasilkan pengaturan kembali jadwal
pelunasan utang Indonesia. Selain itu, Indonesia
mendapatkan bantuan dari negara-negara yang
tergabung dalam IGGI. Fakta tersebut me-
nunjukkan . . . .
15. Dalam upaya rehabilitasi ekonomi, pemerintah
a. kelemahan negara pendonor dalam ber-
Orde Baru melakukan diplomasi ekonomi
diplomasi
dengan mengirimkan negosiator ke London,
Inggris. Pengiriman negosiator rersebut ber- b. kepiawaian negosiator Indonesia dalam
tujuan . . . . berdiplomasi
a. merundingkan utang negara c. kekuatan Indonesia sebagai negara yang
b. merundingkan utang swasta berpengaruh
c. menguatkan harga barang Indonesia d. kesungguhan Indonesia untuk bangkit dari
d. menurunkan harga kebutuhan pokok keterpurukan
e. melakukan studi banding kebijakan ekonomi e. ketulusan negara lain memberikan bantuan
tanpa imbalan
16. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah
dalam pembangunan di bidang pertanian adalah 20. Seiring dengan lahirnya pemerintah Orde Baru,
melaksanakan program ekstensifikasi. Tujuan kebijakan di bidang pendidikan mengalami
program tersebut adalah . . . . perubahan. Keadaan tersebut dapat dicermati
a. menopang ekonomi petani dari pergantian kurikulum 1964 menjadi
b. memperluas lahan pertanian kurikulum 1968. Fakta tersebut menunjukkan
c. mengatasi permasalahan hama bahwa . . . .
d. meneliti pengembangan bibit unggul a. pergantian presiden harus diiringi per-
e. mengawasi distribusi hasil pertanian ubahan kurikulum
b. pelaksanaan pendidikan disesuaikan dengan
17. Kebijakan intensifikasi pertanian merupakan kondisi zaman
kebijakan yang dicanangkan pemerintah Orde c. pergantian kekuasaan memengaruhi
Baru untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian. kebijakan pendidikan
Salah satu upaya pemerintah dalam kebijakan d. perubahan kebijakan pendidikan dapat
tersebut adalah . . . . terjadi sewaktu-waktu
a. mengawasi kinerja petani e. penerapan kurikulum sekolah me-
b. mendorong upaya mekanisasi mengaruhi kebijakan politik
c. membangun koperasi unit desa
d. membentuk Badan Urusan Logistik B. Isilah dengan jawaban yang tepat!
e. membentuk Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian 1. Menjelang integrasi Timor Timur ke Indonesia,
tiga partai besar di Timor Timur saling bersaing
18. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
untuk memimpin masa depan rakyat Timor
produk pertanian, pemerintah membangun
Timur. Salah satu partai tersebut menginginkan
fasilitas untuk memudahkan petani dalam
Timor Timur merdeka secara revolusioner.
memperoleh pupuk berkualitas. Upaya
Partai yang dimaksud adalah . . . .
pemerintah untuk merealisasikan kebijakan
tersebut adalah . . . . 2. Dalam kebijakan pembangunan pertanian,
a. melakukan pembangunan pabrik pupuk pemerintah mendorong produktivitas pertanian
b. menetapkan harga eceran tertinggi pupuk dengan seperangkat mesin-mesin yang me-
c. melancarkan distribusi pupuk impor ke mudahkan petani mengolah proses produksi
perdesaan pertanian. Kebijakan tersebut bernama . . . .

Dinamika Politik dan Ekonomi di Indonesia pada Masa Orde Baru 119
3. Dalam bidang pertanian, pemerintah Orde 9. Dalam bidang kesehatan, pemerintah Orde Baru
Baru mencanangkan lima upaya agar mencanangkan program Keluarga Berencana
produktivitas pertanian lebih baik. Program (KB). Program tersebut dikoordinasi oleh . . . .
tersebut adalah . . . . 10. Pada masa Orde Baru pemerintah mengembang-
4. Dalam kebijakan rehabilitasi ekonomi, pemerintah kan program kesehatan ibu anak (KIA), Keluarga
melakukan perundingan untuk mengatur ulang Berencana (KB), gizi, penanggulangan
jadwal pelunasan utang negara. Negara yang diare, dan imunisasi. Kelima program ter-
menjadi tempat tujuan perundingan utang sebut diwujudkan pemerintah dengan mem-
negara tersebut adalah . . . . bentuk . . . .

5. Pasca-Deklarasi Balibo yang dikumandangkan C. Kerjakan soal-soal berikut!


oleh partai-partai pendukung integrasi Timor
Timur dengan Indonesia, pemerintah Orde Baru 1. Lahirnya Orde Baru tidak lepas dari situasi
melakukan operasi militer ke wilayah Timor politik pada periode 1960-an. Jelaskan tonggak
Timur. Operasi tersebut bernama . . . . sejarah yang menandai lahirnya Orde Baru!

6. Peristiwa Malapetaka Limabelas Januari (Malari) 2. Salah satu kebijakan pemerintah Orde Baru
1974 merupakan salah satu aksi demonstrasi dalam bidang politik adalah penyederhanaan
yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa. partai politik sebelum pelaksanaan pemilihan
Pascaperistiwa tersebut pemerintah Orde Baru umum 1977. Salah satu partai hasil fusi tersebut
adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
mengeluarkan kebijakan yang ditujukan kepada
(PDIP). Benar atau salah pernyataan tersebut?
perguruan tinggi dan mahasiswa. Kebijakan
Jelaskan pendapat Anda!
yang dimaksud adalah . . . dan . . . .
3. Bagaimana usaha pemerintah Orde Baru dalam
7. Dalam kebijakan rehabilitas ekonomi, Indonesia
melaksanakan politik bebas aktif Indonesia?
mendapatkan bantuan dari negara-negara yang
Jelaskan pendapat Anda!
tergabung dalam lembaga bernama . . . .
4. Bagaimana konflik antar-organisasi politik yang
8. Untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian, terjadi di Timor Timur setelah adanya kebijakan
pemerintah membentuk Balai Pengkajian dekolonisasi? Jelaskan pendapat Anda!
Teknologi Pertanian (BPTP). Salah satu produk
lembaga tersebut menghasilkan jenis benih 5. Pembangunan yang tidak merata berdampak
unggul yang dinamakan . . . . negatif terhadap mentalitas bangsa Indonesia.
Apa saja dampak negatif tersebut?

Menulis Biografi Tokoh Intelektual Masa Orde Baru


Pada setiap masa pemerintahan, tokoh intelektual memiliki peran penting terhadap keberlangsungan
pemerintahan. Pada masa Orde Baru tidak sedikit tokoh-tokoh intelektual menjadi teknokrat untuk membantu
pemerintah Orde Baru. Dalam kegiatan ini Anda diminta menyusun biografi salah satu tokoh intelektual
yang memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan pemerintah Orde Baru atau terhadap kehidupan masyarakat.
Untuk mengerjakan kegiatan ini, Anda dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Tentukan tokoh intelektual yang hendak Anda tulis.
2. Buatlah judul yang menarik untuk merepresentasikan tokoh tersebut.
3. Buatlah outline atau kerangka penulisan untuk mempermudah Anda menulis.
4. Carilah sumber-sumber di perpustakaan atau melalui penelusuran di internet.
5. Tulislah tugas tersebut sekira 5–10 halaman disertai daftar pustaka. Dalam mengerjakan tugas ini,
Anda menggunakan kertas ukuran A4 dengan ketentuan jenis font Times New Roman berukuran 12,
spasi 1,5 dan margin normal.
6. Tuliskan pula nilai-nilai keteladanan yang dapat diambil dari perjalanan hidup tokoh tersebut.
7. Kumpulkan tugas tersebut pada Bapak/Ibu Guru untuk penilaian.

120 Sejarah Indonesia Kelas XII

Anda mungkin juga menyukai