SEJARAH INDONESIA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
Nama:lantongputri ratu
Kelas:XII-IPS
SMA NEGERI 4 BITUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Sistem dan
Struktur Politik dan Ekonomi pada Masa Demokrasi Orde Baru (1966-1998)” ini
dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya,
dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran
Sejarah Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu
Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2. Aksi-aksi Tritura
Orde Baru
1. Stabilisasi Politik dan Keamanan sebagai Dasar
Pembangunan
2. Stabilisasi Penyeragaman
Baru
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orde Baru adalah suatu sistem pemerintahan Indonesia yang hendak
menerapkan tatanan kehidupan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Orde ini lahir setelah terjadinya tragedi nasional pada tahun 1965. Orde Baru mampu
menciptakan dan memelihara stabilitas sosial politik dengan mewujudkan
pembangunan nasional yang dirancang secara bertahap dan berkesinambungan
dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
Orde Baru lahir dari diterbitkannya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar)
pada tahun 1966, yang kemudian menjadi dasar legalitasnya. Orde Baru bertujuan
meletakkan kembali tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara pada
kemurnian pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kelahiran Supersemar terjadi dalam serangkaian peristiwa pada tanggal 11
Maret 1966. Saat itu, Sidang Kabinet Dwikora yang disempurnakan yang dipimpin
oleh Presiden Soekarno sedang berlangsung. Di tengah-tengah acara,
ajudan presiden melaporkan bahwa di sekitar istana terdapat pasukan yang tidak
dikenal. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Presiden Soekarno
menyerahkan pimpinan sidang kepada Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II Dr.
Johannes Leimena dan berangkat menuju Istana Bogor, didampingi oleh Waperdam I
Dr Subandrio, dan Waperdam III Chaerul Saleh. Leimena sendiri menyusul presiden
segera setelah sidang berakhir.
Di tempat lain, tiga orang perwira tinggi, yaitu Mayor Jenderal Basuki Rachmat,
Brigadir Jenderal M. Yusuf, dan Brigadir Jenderal Amir Machmud bertemu dengan
Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan Darat dan Panglima
Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk
meminta izin menghadap presiden. Segera setelah mendapat izin, pada hari yang
sama tiga perwira tinggi ini datang ke Istana Bogor dengan tujuan melaporkan
kondisi di ibu kota Jakarta meyakinkan Presiden Soekarno bahwa ABRI, khususnya
AD, dalam kondisi siap siaga. Namun, mereka juga memohon agar Presiden
Soekarno mengambil tindakan untuk mengatasi keadaan ini.
Menanggapi permohonan ini, Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah
yang ditujukan kepada Letnan Jenderal Soeharto selaku Menteri Panglima Angkatan
Darat untuk mengambil tindakan dalam rangka menjamin keamanan, ketenangan,
dan stabilitas pemerintahan demi keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Perumusan surat perintah ini sendiri dibantu oleh tiga perwira tinggi ABRI, yaitu
Mayor Jenderal Basuki Rachmat, Brigadir Jenderal M. Yusuf, Brigadir Jenderal Amir
Machmud, dan Brigadir Jenderal Sabur, Komandan Pasukan Pengawal Presiden
Cakrabirawa. Surat perintah inilah yang kemudian dikenal sebagai Surat Perintah 11
Maret 1966 atau Supersemar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas
di dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah lahirnya Orde baru?
2. Bagaimana stabilisasi politik dan rehabilitasi ekonomi pada masa Orde
Baru?
3. Bagaimana dampak kebijakan politik dan ekonomi pada masa Orde
Baru?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di
Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era
pemerintahan Soekarno. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat
Perintah 11 Maret 1966. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam
jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini
terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela.
Pembangunan menjadi prioritas kebijakan pemerintah Orde Baru. Program
berupa
Pembangunan menjadi prioritas kebijakan pemerintah Orde Baru. Program
berupa Rencana Pembangunan Lima Tahun menunjukkan adanya pelaksanaan tahap
demi tahap pembangunan yang dilakukan dengan prioritas pembangunan tertentu.
Agenda pembangunan ini diformulasikan oleh pemerintah Orde Baru dalam
bentuk Trilogi Pembangunan. Sistem kepartaian disederhanakan oleh pemerintah
Orde Baru sejak awal tahun 1970-an ke dalam tiga partai. Krisis ekonomi dan
tuntutan demokratisasi menjadi alasan gerakan mahasiswa yang akhirnya
menjadikan orde ini diganti dengan Orde Reformasi.
B. Saran
Mempelajari sejarah masa Orde Baru, kita akan dapat memahami betapa dalam
upaya untuk mengubah situasi negara yang kacau diperlukan lebih dahulu stabilisasi
di berbagai bidang. Hanya saja kran demokrasi, sesungguhnya juga harus dijaga.
Dalam hal pembangunan, kita juga harus mengakui ada banyak keberhasilan di
bidang ini, yang dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru. Meniadakan begitu saja
keberhasilan tersebut sama saja kita tak mengakui pencapaian positif yang telah
diraih Indonesia hingga saat ini. Bagaimanapun sejarah merupakan perjalanan yang
terus berlanjut dan berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Akhmad Zaini. 1990. Beberapa Aspek Pembangunan Orde Baru, Esei-esei dari
Fisipol Bulaksumur. Solo: Ramadhani.
Crouch, Harold. 1999. Militer dan Politik di Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Dwipayana, G. dan Nazaruddin Sjamsudin (ed). 2009. Di antara Para Sahabat. Pak
Harto 70 Tahun. Jakarta: Chitra Kharisma Bunda.
Emmerson, Donal K. 2001. Indonesia Beyond Soeharto: Negara, Ekonomi, Masyarakat,
Transisi. Terj: Donald K. Emmerson. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Indria, Donna Sita dan Anita Dewi Ambar Sari dkk (ed). 2011. Pak Harto: The Untold
Stories. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mas’od, Mohtar. 1989. Ekonomi dan Struktur Politik Orde Baru, 1966-1971. Jakarta:
LP3ES.