1. Uraikan secara ringkas proses Pancasila sebagai dasar negara ?
Jawaban : Dalam proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara, merupakan hasil dari siding BPUKI. BPUPKI merupakan organisasi yang di bentuk oleh Jepang yang bernama Kumakichi Harada pada tanggal 1 Maret 1945 dan baru di resmikan setelah 2 bulan kemudian pada tanggal tanggal 28 Mei 1945. Ketua organisasi ini adalah Dr. K.R.T Radjiman W. BPUPKI mengadakan sidang pertama pada 29 Mei – 1 Juni 1945 Setelah para tokoh mengusulkan pendapat tentang dasar negara ( Moh. Yamin , Dr. Soepomo. Dan Ir. Soekarno). Pada tanggal 1 Juni 1945 , Ir. Soekarno mengusulkan usul Dasar Negara tersebut di beri nama Pancasila. setelah sidang pertama selesai, kemudian di bentuklah panitia kecil yang di ketuai oleh Ir. Soekarno. Tugas panitia kecil ini adalah mengumpulkan usul-usul para anggota dan mempelajarinya. Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia kecil menghasilkan dokumen yang berisikan asas dan tujuan negara Indonesia merdeka. Dokumen ini di beri nama Piagam Jakarta. Sesuai dengan penamaan dari Mr. Moh. Yamin, perumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta ini adalah sebagai berikut : 1. Ketuhanan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang di pimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Setelah sehari bangsa Indonesia merdeka pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI bersidang unruk mengesahkan naskah hukum dasar (Pancasila sebagai dasar negara). Pada sidang pertama PPKI rancangan UUD hasil kerja BPUPKI di bahas kembali, pada pembahasannya terdapat perubahan . Perubahan tersebut berkaitan dengan sila pertama yang berbunyi “ Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”,di ganti menjadi “ Ketuhanan Yang Maha Esa” di karenakan Ir. Soekarno mendapat laporan utusan Angkatan Laut Jepang yang bernama Kaigun mengatakan bahwa daerah-daerah di Indonesia bagian timur tidak beragama Islam. Berikut isi Pancasila setelah terdapat perubahan: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia Penjelasan : Proses perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara, Pancasila di rumuska oleh tiga tokon pendiri bangsa : Ir. Soekarno, Moh. Yamin, dan Dr. Soepomo dan Pancasila di tetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 tepat setelah Indonesia merdeka.
2. Apa yang dimaksud Pancasila sebagai dasar negara ?
Jawaban : Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi Indonesia yang berperan sebagai dasar kehidupan serta pedoman hidup bersama bagi seluruh warga Indonesia karena Pancasila merupakan perwujudan cita-cita luhur serta tujuan utama bangsa Indonesia.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kemanusiaan Adalah Kesesuaian
Dengan Hakikat Manusia ? Jawaban : Nilai kemanusiaan yang adil mengandung suatu makna bahwa hakikat manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan beradab harus berkodrat adil. Hal ini mengandung suatu pengertian bahwa hakikat manusia harus adil dalam hubungan dengan diri sendiri, adil terhadap manusia lain, adil terhadap masyarakat bangsa dan negara, adil terhadap lingkungannya serta adil terhadap Tuhan Yang Maha Esa
4. Jelaskan yang saudara ketahui tentang pemerintahan orde lama terhadap
Pancasila ? Jawaban : Orde Lama dalam sejarah politik Indonesia merujuk kepada masa pemerintahan Soekarno yang berlangsung dari tahun 1945 hingga 1965. Orde lama adalah sebutan bagi orde pemerintahan sebelum orde baru yang dianggap tidak melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen yang ditandai dengan diterapkannya Demokrasi Terpimpin di bawah kepemimpinan Soekarno.
5. Jelaskan Kronologi Pengunduran Diri Soeharto dari Kursi Kepresidenan ?
Jawaban : Kronologi pengunduran Soeharto sebagai presiden RI melalui demo berdarah dan menewaskan beberapa mahasiswa yang berunjuk rasa. 5 Maret 1998 Dua puluh mahasiswa Universitas Indonesia mendatang Gedung DPR/MPR RI untuk menyatakan penolakan terhadap pidato pertanggungjawaban presiden yang disampaikan pada sidang Umum MPR RI dan menyerahkan agenda reformasi nasional. Mereka diterima Fraksi ABRI 11 Maret 1998 Soeharto dan BJ Habibie disumpah menjadi Presiden dan Wakil Presiden 14 Maret 1998 Soeharto mengumumkan kabinet baru yang dinamai Kabinet Pembangunan VII 15 April 1998 Soeharto meminta mahasiswa mengakhiri protes dan kembali ke kampus karena sepanjang bulan ini mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta dan negeri melakukan unjuk rasa menuntut dilakukannya reformasi politik. 18 April 1998 Menteri Pertahanan dan keamanan/Panglima ABRI Jendral Purn. Wiranto dan 14 menteri kabinet pembangunan VII mengadakan dialog dengan mahasiswa di Pekan Raya Jakarta namun cukup banyak perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menolak pertemuan tersebut. 1 Mei 1998 Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan Menteri Penerangan Alwi Dachlan mengatakan reformasi baru bisa dimulai tahun 2003 2 Mei 1998 Pernyataan tersebut diralat dan kemudian dinyatakan bahwa Soeharto mengatakan reformasi bisa dilakukan sejak sekarang (tahun 1998-red) 9 Mei 1998 Soeharto berangkat ke Kairo, Mesir untuk menghadiri pertemuan KTT G 15. Ini merupakan lawatan terakhirnya ke luar negeri sebagai Presiden RI 12 Mei 1998 Aparat Keamanan menembak empat mahasiswa Trisakti yang berdemontrasi secara damai. Keempat mahasiswa tersebut ditembak berada di halaman kampus 13 Mei 1998 Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi datan ke kampus Trisakti untuk menyatakan duka cita. Kegiatan ini diwarnai kerusuhan. 14 Mei 1998 Soeharto seperti dikutip Koran, mengatakan bersedia mengundurkan diri jika rakyat menginginkan: Ia mengatakan itu didepan masyarakat Indonesia di Kairo. Sementara itu kerusuhan dan penjarahan terjadi dibeberapa pusat perbelanjaan di Jabotabek seperti di Supermarket Hero, Super Indo, Makro, Goro, Ramayan, dan Borubodur. Beberapa hari bangunan pusat perbelanjaan itu dirusak dan dibakar. Sekitar 500 orang meninggal dunia akibat kebakaran yang terjdi selama kerusuhan terjadi. 15 Mei 1998 Soeharto memangggil sembilan tokoh Islam seperti Nurcholis, Abdurahman Wahid, Malik Fajar, dan KH. Ali Yafie. Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir 2,5 jam (molor dari rencana semula yang hanya 30 menit) itu para tokoh membeberkan situasi terakhir, dimana elemen masyarakat dan mahasiswa tetap menginginkan Soeharto mundur. Permintaan tersebut ditolak Soeharto. Ia lalu mengajukan pembentukan Komite Reformasi. Pada saat itu Soeharto menegaskan bahwa ia tak mau dipilih lagi menjadi presiden. Namun hal itu tidak mampu meredam aksi massa, mahasiswa yang datang ke Gedung MPR untuk berunjuk rasa semakin banyak. Sementara itu Amin Rais mendatangi Lapangan Monumen Nasional untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1998 Jalur jalan menuju Lapangan Monumen Nasional diblokade petugas dengan pagar berduri untuk mencegah massa masuk ke Komplek Nasional namun pengerahan massa tak jadi dilakukan. Pada dini hari Amin Rais meminta massa tak datang ke Lapangan Monumen Nasional karena ia khawatir kegiatan itu akan menelan korban jiwa. Sementara ribuan mahasiswa tetap bertaan dan semakin banyak berdatangan ke Gedung MPR/DPR. Mereka terus mendesak agar Soeharto mundur. 21 Mei 1998 Di Istana Merdeka, Kamis, puku; 09.05 Soeharto mengumumkan mundur dari kursi Presiden dan BJ Habibie disumpah menjadi Presiden RI ketiga