Disusun oleh :
Kelompok 4
1. Ghina Mardhiyah
2. Ridha Amana Sabila
3. .Intan Nabila
4. .Tegas Sedah
5. M. Rivyal
6. Badru Tamam
7. M. Fahruroji
MAN 1 PANDEGLANG
Dan kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Guru dan teman-teman yang telah
memberikan saran dan bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pelajaran Sejarah Indoneisa untuk
bahan diskusi, menjelang ujian semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021
Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini banyak sekali
kekurangan-kekurangannya, dan kami sangat berbesar hati dan berlapang dada
sekali apabila Bapak Guru, teman-teman serta para pembaca untuk memberikan
saran dan kritiknya.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Orde Baru adalah istilah umum untuk sistem politik yang berlaku setelah
berkuasanya Soeharto tahun 1966 hingga kejatuhannya pada Mei 1998. Orde
baru juga didefinisikan sebagai tatanan kehidupan negara dan bangsa yang
diletakkan kembali pada pelaksanaan kemurnian Pancasila dan UUD 1945.
Orde Baru merupakan koreksi total atas segala penyimpangan dan
penyelewengan kehidupan bangsa dan negara dari jalur Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kami memiliki rumusan masalah yaitu :
Bagaimana perkembangan politik dan ekonomi pada masa orde baru?
3. Tujuan
a) Untuk mengetahui perkembangan politik dan ekonomi pada masa orde baru.
4. Metode
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Terlihat jelas ketika pasca penyerahan Surat Perintah Sebelas Maret
(Supersemar/SP 11 Maret) 1966, benar-benar dimanfaatkan oleh Soeharto sebagai
pengemban surat sakti, dengan mengambil kebijakan dan keputusan politik,
seperti pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) dan ormas-ormasnya.
Padahal dictum dari Supersemar sendiri lebih menekankan pada penyerahan
kekuasaan militer (dalam artian pengamanan jalannya pemerintahan) dan bukan
sebagai penyerahan kekuasaan politik. Supersemar bukanlah transfer of authority
(pengalihan kekuasaan) dari presiden Soekarno kepada Soeharto. Hal-hal inilah
yang mengindikasikan adanya kudeta perlahan dalam proses peralihan kekuasaan
dari Soekarno kepada Soeharto.
Klimaks dari segela permasalah berujung pada sidang Istimewa MPRS.
Pada tanggal 23 Februari 1967, Seokarno secara resmi menyerahkan kekuasaan
pemerintah kepada pengemban Supersemar. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka pada sidang MPRS tanggal 7-12 Maret 1967 memutuskan:
Pidato Nawaksara berserta pelengkapnya tidak memenuhi harapan rakyat
dikarenakan tidak secara jelas mengenai pemberontakan Gerakan 30 September.
Presiden telah menyerahkan kekuasaaan kepada pengemban Supersemar. Presiden
telah melakukan kebijakan yang secara tidak langsung menguntungkan bagi
Gerakan 30 September
Pada 12 Maret 1967, Seoharto akhirnya diambil sumpah dan dilantik
sebagai presiden Republik Indonesia yang ke-2 berdesarkan ketetapan MPRS No.
XXXIII/MPRS/1967.
b. Kehidupan Politik pada Masa Orde Baru
Orde baru yang dipimpin oleh Soeharto selama 32 tahun. Dalam masa 32
tahun dalam kepemimpinannya, banyak kebijakan yang berpengaruh cukup besar
pada proses berjalannya Negara Indonesia. Mulai dari kebijakan politik ataupun
kebijakan ekonomi. Kebijakan politik yang digunakan terbagi menjadi dua, yakni
kebijakan politik dalam negeri dan luar negeri. Masing-masing dari kebijakan
dikeluarkan berdasar kebutuhan Negara. Jadi, kebijakan yang dikeluarkan ialah
yang memberi manfaat serta memajukan kepentingan rakyat banyak.
Pemilu yang telah diatur dengan SI MPR 1967 yang menetapkan pemilu
akan diselenggarakan pada tahun 1971 ini, berbeda halnya dengan pemilu tahun
1955 pada orde revolusi atau orde lama. Dalam pemilu ini, para pejabat
pemerintah hanya berpihak pada salah satu peserta Pemilu yakni Golkar. Jadi,
3
Golkar lah yang selalu memenangkan pemilu di tahun berikutnya yaitu tahun
1977, 1982, 1987, 1992, sampai 1997.
Penyederhanaan partai politik terdiri dari dua partai serta satu golongan
karya yaitu:
3. Dwifungsi ABRI
4
Ketika tahun 1965, terjadi pertikaian antara Indonesia dengan Malaysia
dan Singapura. Untuk memulihkan dan memperbaiki hubungan diplomatik,
diadakan penandatanganan perjanjian antara Indonesia yang diwakili oleh Adam
Malik dan Malaysia yang diwakili oleh Tun Abdul Razak pada tanggal 11
Agustus 1966 di Jakarta. Pemulihan hubungan diplomatik dengan Singapura lewat
pengakuan kemerdekaan Singapura pada tanggal 2 Juni 1966.
Turut andil dalam pembentukan ASEAN. Indonesia sebagai salah satu pendiri
ASEAN.
Materi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi pada masa orde baru
memang identik dengan presiden kedua Indonesia yaitu Soeharto. Selain
kebijakan politik, kebijakan ekonomi pada masa orde baru diprakarsai oleh
Soeharto. Untuk mengetahui perkembangan kehidupan ekonomi pada masa orde
baru, simak penjelasan di bawah ini.
5
Pada April 1969, pemerintah merancang Rencana Pembangunan Lima
Tahun (Repelita) dengan tujuan untuk meningkatkan sarana dalam ekonomi,
kegiatan ekonomi dan kebutuhan sandang serta pangan. Sistem Repelita akan
dievaluasi selama lima tahun sekali.
Sasaran utama yang akan diraih adalah pangan, sandang, papan, perluasan
lapangan kerja dan kesejahteraan rohani. Pertumbuhan ekonomi berhasil naik
sebesar 3 hingga 5,7%, sementara tingkat inflasi menurun menjadi 47,8%.
Namun, kebijakan pada masa Repelita I dirasa hanya menguntungkan pihak
investor Jepang serta golongan orang-orang kaya saja. Hal ini membangkitkan
munculnya peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari/ Malari.
6
6. Repelita V pada tanggal 1 April 1989-31 Maret 1994
d. Revolusi Hijau
a) Intensifikasi
b) Ekstensifikasi
c) Diversifikasi
7
d) Rehabilitasi
8
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Orde baru didefinisikan sebagai tatanan kehidupan negara dan bangsa
yang diletakkan kembali pada pelaksanaan kemurnian Pancasila dan UUD 1945.
Orde Baru merupakan koreksi total atas segala penyimpangan dan penyelewengan
kehidupan bangsa dan negara dari jalur Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah orde baru yaitu
kebijakan politik dalam negeri dan luar negeri. Masing-masing kebijakan tentunya
dikeluarkan berdasarkan kebutuhan Negara.
Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, peran negara sangat
kuat karena kekuasaan Presiden merupakan pusat dari seluruh proses politik di
Indonesia.
2. Saran
Kami yakin dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangannya.
Untuk itu kami mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran,
kritikan, atau mungkin komentarnya demi kelancaran tugas ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.rollafardila.com/2020/11/perkembangan-politik-dan-ekonomi-
masa.html
10