Anda di halaman 1dari 11

 

Berdasarkan situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, warga
Indonesia sudah bertekad untuk melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan.  Beberapa
permasalahan yang terjadi terkait penerapan Pancasila di masa kemerdekaan adalah: 
Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) yang bertujuan untuk mendirikan negara sendiri.
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun pada 18 September 1948 yang bertujuan
untuk mendirikan negara Soviet dengan ideologi komunis.  Pemberontakan Darul Islam/Tentara
Islam Indonesia untuk menggantikan Pancasila dengan syariat Islam sebagai dasar negaranya.
Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
sebagai gerakan protes ke pemerintah pusat.  Baca juga: Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Negara Masa Orde Lama Masa Orde Lama berlangsung pada tahun 1959 hingga 1966
dan dikenal dengan demokrasi terpimpin. Masa ini merupakan peralihan warga Indonesia dari yang
terjajah menjadi bangsa yang sepenuhnya merdeka.  Keberadaan Pancasila sempat mengalami
polemik, karena ada sebagian masyarakat yang setuju dan sebagian lain merasa keberatan.  Salah
satu tindakan penyimpangan terhadap Pancasila yaitu pemberontakan PKI oleh D.N. Aidit pada 30
September 1965. Tujuan pemberontakan tersebut untuk mengubah ideologi Pancasila menjadi
komunis.  Masa Orde Baru Masa Orde Lama kemudian digantikan dengan masa Orde Baru. Pada
masa ini Soeharto sebagai Presiden RI memulihkan kembali beberapa kekacauan yang pernah
terjadi. Upaya pemulihan tersebut terlihat dari adanya Rencana Pembangunan Lima Tahun
(Repelita), Pemilu, pendidikan penghayatan dan pengamalan Pancasila, dan pemerataan
pembangunan.  Pada masa Orde Baru dasar landasan ideologis untuk mewujudkan pembangunan
nasional yaitu Pancasila. Upaya pemulihan yang dilakukan Soeharto mengacu pada nilai-nilai
Pancasila. Salah satu contohnya pemerataan pembangunan yang sesuai dengan nilai sila kelima
Pancasila, yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  Meksi terus berupaya memulihkan
kondisi negara dan menerapkan nilai-nilai Pancasila, ditemukan beberapa masalah dalam
pemerintahan Soeharto. Permasalahan tersebut seperti kasus KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme),
mebatasi hak berpendapat, dan adanya dwifungsi ABRI.  Baca juga: Peran Pancasila dalam
Keberagaman Bangsa Masa reformasi Setelah Soeharto mundur dari jabatannya, posisi tersebut
digantikan oleh B.J. Habibie. Dalam pemerintahannya, Presiden Habibie mengeluarkan UU Nomor 9
Tahn 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum dan lain-lain.  Hal tersebut
sebagai upaya memperbaiki sistem pemerintahan sebelumnya. Selain itu Presiden Habibie juga
memperbaiki sistem ekonomi dan mereformasi bidang politik dan hukum.  Mulai pada masa
reformasi, penerapan Pancasila sebagai ideologi negara terus digaungkan hingga saat ini. Tidak
hanya itu, upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya juga berkurang. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa", Klik
untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/14/152113969/penerapan-pancasila-
dari-masa-ke-masa?page=all.
Penulis : Vanya Karunia Mulia Putri
Editor : Serafica Gischa

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:


Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
PADA MASA ORDE LAMA

Baca selengkapnya di artikel "Sejarah Penerapan Pancasila pada Masa Orde Lama 1959
sampai 1966", https://tirto.id/ghT9

Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa


BY Pusdatin . 15 April 2021 - 12:06

Jakarta:- Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi negara


Indonesia. Pancasila merupakan pedoman warga Indonesia dalam
menjalankan hidup kemasyarakatannya. Sebagai warga negara Indonesia,
sudah seharusnya kita mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
Namun, ternyata pengamalan atau penerapan nilai Pancasila sudah
dilakukan sejak awal kemerdekaan dan dari masa ke masa. Penerapan
Pancasila mengalami dinamika dari masa ke masa. Salah satu faktor
penyebab dinamika penerapan pancasila pada tiap-tiap periode adalah
adanya perubahan kebijakan pemerintahan.
Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),
penerapan Pancasila pada masa awal kemerdekaan berlangsung dari
1945 hingga 1959. Sejak saat itu, Pancasila sudah dijadikan falsafah hidup
bangsa dan dasar negara Indonesia. Maka pada saat itu pula, warga
Indonesia sudah bertekad untuk melepaskan diri dari segala bentuk
penjajahan dan menjadi bangsa yang mandiri.
Artinya warga Indonesia ingin menentukan nasib bangsanya sendiri tanpa
adanya campur tangan dari penjajah dan terlepas dari bentuk ancaman
apapun, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dalam penerapan Pancasila di masa awal kemerdekaan ditemui banyak
permasalahan, diantaranya:
1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di Madiun, pada 18
September 1948. Tujuan utamanya untuk mendirikan negara Soviet
dengan ideologi komunis.
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia. Pemberontakan ini
bertujuan untuk menggantikan Pancasila dengan syariat Islam sebagai
dasar negaranya.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pemberontakan ini
bertujuan untuk mendirikan negara sendiri.
4. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan
Rakyat Semesta (Permesta) sebagai bentuk gerakan protes ke pemerintah
pusat.
Lain halnya pada masa orde lama, penerapan Pancasila pada masa orde
lama, terjadi pada 1959 hingga 1966. Periode ini dikenal dengan
demokrasi terpimpin. Selain itu, pada masa ini, bangsa Indonesia masih
mengalami peralihan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang
sepenuhnya merdeka. Maka dari itu, dalam penerapannya masih
diperlukan proses adaptasi. Sebagian masyarakat ada yang merasa setuju
dan sebagian lagi merasa keberatan. Namun, dalam penerapannya ditemui
beberapa tindakan penyimpangan terhadap Pancasila. Salah satunya ialah
pemberontakan PKI yang dilakukan oleh D.N. Aidit pada 30 September
1965. Pemberontakan ini bertujuan untuk mengubah ideologi menjadi
komunis.
Sementara pada masa orde baru, dimulai saat Soeharto resmi ditetapkan
menjadi presiden. Dalam masa pemerintahannya, Soeharto berusaha
untuk memulihkan kembali beberapa kekacauan yang sebelumnya pernah
terjadi di Indonesia. Upaya pemulihan kembali ini ditandai dengan
dibuatnya Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun, diadakannya
PEMILU, pendidikan pelaksanaan pedoman penghayatan dan pengamalan
Pancasila, serta pemerataan pembangunan.
Tentunya upaya pemulihan oleh Soeharto ini mengacu pada nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Contohnya pemerataan pembangunan ini
bisa dikaitkan dengan sila kelima Pancasila, yakni Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Dalam pemerintahan Soeharto, juga ditemui
beberapa masalah, seperti kasus KKN atau Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme. Selain itu, hak berpendapat juga dibatasi dan adanya dwifungsi
ABRI.
Masa reformasi dimulai saat Soeharto mundur dari jabatannya dan
digantikan oleh B.J. Habibie. Dalam pemerintahannya, B.J. Habibie
berusaha untuk memperbaiki sistem ekonomi, mereformasi bidang politik
dan hukum, mengeluarkan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyatakan Pendapat di Muka Umum, dan lain-lain. Mulai pada masa
reformasi, penerapan Pancasila sebagai ideologi negara terus digaungkan
hingga saat ini. Tidak hanya itu, upaya penggantian ideologi Pancasila
dengan ideologi lainnya juga berkurang. Baca juga: Contoh Penerapan Sila
Pertama Pancasila Maka bisa ditarik kesimpulan jika penerapan Pancasila
dari masa ke masa selalu mengalami permasalahan atau kendala. Namun,
hal ini tidak menyurutkan semangat penerapan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam lingkup pemerintahan maupun masyarakat. (BM)

merupakan ideologi bangsa Indonesia, menjadi acuan hidup di


setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila lahir
sejak 1 Juni 1945 atas pemikiran panjang Ir. Sukarno beserta
seluruh anggota BPUPKI.
ADVERTISEMENT
Dalam pelaksanaannya, Pancasila sebagai Ideologi kehidupan
bangsa Indonesia tentu tidak selalu berjalan mulus. Banyak
ditemukan kendala hingga penyelewengan dalam penerapannya
dari masa ke masa.
Selama 75 tahun Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya,
terdapat 3 masa inti yang telah Indonesia melewati, yakni masa
Order Lama, masa Order Baru, dan masa Orde Reformasi hingga
saat ini. Berikut akan dijelaskan penerapan nilai-nilai Pancasila dari
masa ke masa.
Masa Orde Lama
Masa orde lama terjadi selama 20 tahun lamanya, dimulai sejak
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 hingga
berakhir di tahun 1966.
Dalam masa orde lama ini terdiri atas 3 periode penerapan
Pancasila:

 Tahun 1945-1950
 Tahun 1950-1959
 Tahun 1956-1965

Tahun 1945-1950
Pada awal-awal kemerdekaan, terdapat beberapa oknum yang
sengaja ingin mengubah ideologi Pancasila sebagai dasar hidup
bangsa Indonesia melalui beberapa pemberontakan. Salah satunya
adalah pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
(DI/TIII) yang dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.
ADVERTISEMENT

Ia membentuk NII. Tujuan utama didirikannya Negara Islam


Indonesia (NII) adalah untuk mengganti Pancasila sebagai dasar
negara dengan syariat islam. Namun, akhirnya usaha penggantian
tersebut dapat digagalkan.
Tahun 1950-1959
Masa Orde baru terjadi pada tahun 1955 hingga 1960. Pada periode
ini dasar negara tetap Pancasila, akan tetapi penerapannya lebih
diarahkan kepada ideologi liberal. Hal tersebut dapat dilihat dalam
penerapan sila keempat yang tidak lagi berjiwakan musyawarah
mufakat, melainkan menggunakan suara terbanyak (voting).
Pada periode ini persatuan dan kesatuan NKRI mendapat
tantangan yang berat dengan munculnya beberapa pemberontakan,
diantaranya Republik Maluku Selatan (RMS), Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan Perjuangan Rakyat
Semesta (Permesta) yang ingin berusaha melepaskan diri dari
NKRI.
ADVERTISEMENT

Kesimpulan yang ditarik dari penerapan Pancasila selama periode


ini adalah Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang
ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan.
Tahun 1956-1965
Terjadi beberapa kasus yang cukup mencekam. Lagi-lagi, PKI
berusaha untuk menggeser ideologi Indonesia yang akan digantikan
dengan ideologi komunis. Hingga meletuslah tragedi G30S/PKI
yang dipimpin oleh D.N Aidit.
Masa Orde Baru
Masa Orde Baru dalam pemerintahan dimulai dengan masa transisi
yang singkat yaitu pada tahun 1966-1968.
Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia.
Era yang kemudian dikenal sebagai Orde Baru dengan mengusung
konsep Demokrasi Pancasila.
Soeharto dikenal sebagai tokoh utama Masa Orde Baru, prestasinya
mampu membubarkan PKI dari kancah politik Indonesia yang
cukup mengancam stabilitas nasional.
Soeharto memberikan secercah harapan kepada masyarakat akan
penerapan Pancasila sesuai dengan semestinya. Namun pada
kenyataannya, antara masa order lama dan baru tetap sama saja.
Sistem pemerintah pun tetap bersifat diktator.
ADVERTISEMENT

Masa Reformasi
Pada masa ini, keinginan untuk mengubah Ideologi Pancasila sudah
menipis. Masyarakat lebih dihadapkan dengan gaya hidup bebas
mengikuti perkembangan zaman disertai dengan munculnya
globalisasi.
Masyarakat terutama generasi muda tidak terlalu memperdulikan
penerapan Pancasila dalam kehidupannya. Hal yang cukup
dikhawatirkan adalah jika muncul kehadiran ideologi lain yang
berhasil disusupi oleh kemajuan teknologi saat ini dan berhasil
menaruh hati kepada generasi muda.
Itulah Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa mulai dari Orde
lama hingga reformasi. Semoga informasi ini dapat bermanfaat ya!

Seperti yang kita tahu, pancasila sebagai dasar negara mewajibkan kita untuk


menerapkannya dalam kehidupan.

Penerapan pancasila ini tidak hanya dilakukan di masa sekarang saja, tapi sudah
diterapkan jauh sejak awal kemerdekaan.

Sekarang kita cari tahu bagaimana penerapan pancasila dari masa ke masa, yuk!

1. Penerapan Pancasila di Awal Kemerdekaan

Pada masa awal-awal kemerdekaan Indonesia, banyak sekali masalah yang


berkaitan dengan penerapan pancasila.

Tentunya hal ini tidak didiamkan begitu saja. Masyarakat Indonesia tentunya saling
membantu dan berusaha untuk kembali menerapkan pancasila sebagai pandangan
hidup.

Berikut adalah masalah-masalah penerapan pancasila di awal kemerdekaan:

- Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)

- Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

- Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

- Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

- Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

- Perubahan RIS Menjadi NKRI

2. Penerapan Pancasila di Masa Orde Lama (1959 - 1966)

Di masa orde lama ini dikenal juga dengan periode demokrasi terpimpin. Ini artinya
seluruh hal yang keputusan berkaitan dengan pemerintahan dipegang penuh oleh
pemimpin negara.
Pemimpin negara di masa orde lama adalah Presiden Soekarno.

Awalnya demokrasi terpimpin ini muncul karena banyaknya gerakan separatis


(memisahkan diri). Hal ini membuat negara menjadi tidak stabil, sehingga
pembangunan ekonomi terhambat.

Berikut adalah berbagai penyimpangan pada penerapan pancasila dan UUD 1945 di
masa orde lama:

- Presiden Soekarno ditetapkan sebagai Presiden seumur hidup berdasarkan TAP


MPRS No. XX/1963, yang menyebabkan kekuasaan presiden semakin besar dan
tidak terbatas.

- Presiden mengeluarkan penetapan Presiden No. 3/1960 tanggal 5 Maret 1960


yang membubarkan DPR hasil Pemilu 1955.

- Presiden membentuk MPRS yang anggota-anggotanya terdiri atas anggota DPR-


GR, utusan daerah, dan utusan golongan yang semuanya diangkat serta
diberhentikan oleh presiden

Kemudian ada juga pemberontakan yang dipimpin oleh D.N Aidit pada 30


September 1965. Gerakan ini menginginkan Indonesia menjadi negara komunis.

Namun pemberontakan ini berhasil diatasi dan seluruh pelakunya dijatuhkan


hukuman.

3. Penerapan Pancasila di Masa Orde Baru

Iklan untuk Anda: Heboh Video Maria dan Wika Goyang Bareng


Advertisement by

Karena banyaknya masalah dan penyimpangan di masa orde lama, akhirnya


Soekarno turun dari jabatannya sebagai presiden. Kemudian keluar Pengumuman
Penyerahan Kekuasaan Pemerintah kepada Jenderal Soeharto sebagai Pengemban
Ketetapan MPRS No.IX/MPRS/1966 pada tanggal 20 Februari 1967. Saat Jenderal
Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia, era ini dikenal dengan nama
orde baru. Pada masa ini Indonesia mulai menganut konsep Demokrasi Pancasila.
Menerapkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 secara murni dan konsekuen
dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia merupakan visi dari
pemerintahan orde baru. Presiden Soeharto sebagai tokoh utama Orde Baru
dipandang rakyat sebagai seseorang yang mampu mengeluarkan bangsa ini dari
keterpurukan.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan nasional dilaksanakan secara


bertahap melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) dan Program
Pembangunan yang tertuang di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).Itu
semua merupakan salah satu contoh penerapan pancasila di masa orde baru. 

Namun, ada beberapa hal yang dibatasi di masa orde baru ini:
- Jumlah partai politik hanya tiga, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
Golongan Karya (Golkar), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

- Kebebasan pers dan kebebasan berpendapat dibatasi. Terbukti dengan banyaknya


kasus dibredelnya beberapa surat kabar atau majalah.

Pembredelan itu dilakukan atas dasar media dan pers memberitakan peristiwa yang
bertentangan dengan kebijakan pemerintah.

- Penculikan dan penangkapan aktivis politik.

- Dan beberapa pelanggaran HAM di berbagai daerah.

4. Penerapan Pancasila di Masa Reformasi (1988 - Sekarang)

Masa reformasi dimulai sejak diangkatnya B.J. Habibie sebagai presiden baru untuk
Indonesia.

Melalui Presiden Habibie, sedikiti demi sedikit perbaikan sistem di Indonesia mulai
dilakukan. Mulai dari bidang ekonomi, politik dan hukum, dan masih banyak lagi.

Salah satu yang paling dikenal adalah Presiden Habibie membuat UU Nomor 9
Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum, dan lain-
lain.

Dari sinilah penerapan pancasila sebagai dasar negara dan sebagai pandangan
hidup terus dilakukan hingga saat ini.

Nah, itulah tadi pembahasan tentang penerapan pancasila dari masa ke masa. Mulai
dari awal kemerdekaan, orde lama, orde baru, reformasi, hingga sekarang.

Penerapan Pancasila dari masa ke masa sebagai berikut:


1. Penerapan Pancasila di Masa Awal Kemerdekaan (1945-1959)
Pada periode ini, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
menghadapi berbagai masalah. Salah satunya yaitu adanya upaya-upaya untuk mengganti
Pancasila sebagai dasar negara dan penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai
berikut:

a. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun pada tanggal 18 September


1948. Pemberontakan PKI di Madiun dipimpin oleh Muso untuk mendirikan Negara Soviet
Indonesia yang berideologi komunis.

b. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Pemberontakan DI/TII


dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Pemberontakan DI/TII ini ditandai dengan
didirikannya Negara Islam Indonesia (NII) oleh Kartosuwiryo pada tanggal 7 Agustus 1949.
Tujuan utama didirikannya NII adalah untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara
dengan syari'at Islam.
Di sisi lain, gerakan DI/TII bertentangan dengan ajaran Islam. Pengikutnya melakukan
perusakan dan pembakaran rumah-rumah penduduk, pembongkaran jalan-jalan kereta api,
perampasan harta benda milik penduduk, dan penganiayaan terhadap penduduk.
Kartosuwiryo bersama para pengikutnya baru bisa ditangkap pada tanggal 4 Juni 1962.

c. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), dipimpin oleh Christian Robert Steven
Soumokil. Pemberontakan RMS ini bertujuan untuk membentuk negara sendiri yang
didirikan tanggal 25 April 1950. Pulau-pulau terbesarnya adalah Seram, Ambon, dan Buru.
RMS di Ambon ditangani militer Indonesia pada bulan November 1950.

Tetapi, konflik di Seram masih berlanjut sampai Desember 1963. Kekalahan RMS di Ambon
berujung pada pengungsian pemerintah RMS ke Seram. Pemerintah RMS kemudian
mendirikan pemerintahan dalam pengasingan di Belanda pada tahun 1966.

d. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta


(Permesta) yang dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan Ventje Sumual di Sumatra
dan Sulawesi pada 1957-1958. Gerakan ini merupakan bentuk koreksi untuk pemerintahan
pusat yang dipimpin Presiden Soekarno, yang dianggap melanggar undang-undang,
sentralistis, dan tidak adil dengan mengabaikan pembangunan di daerah.

e. Angkatan Perang Ratu Adil atau APRA yang didirikan Kapten KNIL Raymond Westerling
pada tanggal 15 Januari 1949. Raymond memandang dirinya sebagai "Ratu Adil" yang
diramalkan akan membebaskan Indonesia dari tirani. Gerakan APRA bertujuan untuk
mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia, serta memiliki tentara sendiri bagi
negara-negara RIS.

Pemberontakan APRA terjadi pada tanggal 23 Januari 1950 dengan melakukan serangan
dan menduduki kota Bandung, serta menguasai markas Staf Divisi Siliwangi, tetapi
digagalkan. Upaya Drs. Mohamad Hatta sebagai Perdana Menteri RIS waktu itu berhasil
melakukan perundingan dengan Komisi Tinggi Belanda untuk percepatan pembubaran
Republik Indonesia Serikat dan kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1950.

f. Perubahan bentuk negara dari Republik Indonesia Serikat menjadi Negara Kesatuan
Republik Indonesia, sedangkan konstitusi yang berlaku adalah Undang-Undang Dasar
Sementara 1950.

NKRI melaksanakan pemilu pertama di Indonesia pada tahun 1955 yang selama itu
dianggap paling demokratis. Tetapi anggota Konstituante hasil pemilu tidak dapat menyusun
Undang-Undang Dasar seperti yang diharapkan. Hal ini menimbulkan krisis politik, ekonomi,
dan keamanan, yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden 1959.

Dekrit Presiden 1959 dikenal dengan sebutan Dekrit 5 Juli 1959. Isi Dekrit 5 Juli 1959 yaitu
membubarkan Badan Konstituante, Undang-Undang Dasar Tahun 1945 berlaku kembali
dan Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 tidak berlaku, serta segera akan
dibentuk MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) dan DPAS (Dewan
Pertimbangan Agung Sementara). Penerapan Pancasila saat itu lebih diarahkan seperti
ideologi liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan.

Baca artikel detikedu, "Bagaimana Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru hingga
Kini?" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5652441/bagaimana-
penerapan-pancasila-pada-masa-orde-baru-hingga-kini.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/


2. Penerapan Pancasila pada Masa Orde Lama (1959-1966)
Masa Orde Lama dikenal dengan sebutan sebagai periode demokrasi terpimpin. Demokrasi
terpimpin dicetuskan oleh Presiden Soekarno karena banyaknya gerakan separatis yang
menyebabkan ketidakstabilan negara, tersendatnya pembangunan ekonomi karena sering
terjadi pergantian kabinet sehingga program pembangunan yang dirancang oleh kabinet
tidak berjalan secara utuh.
Di samping itu, badan Konstituante gagal menjalankan tugasnya untuk menyusun UUD.
Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 mengembalikan konstitusi negara pada UUD NRI Tahun
1945. Tetapi ada sejumlah penyimpangan dalam penerapan Pancasila pada masa Orde
Lama beserta penerapan UUD 1945, yaitu:

a. Presiden Soekarno ditetapkan sebagai Presiden seumur hidup berdasarkan TAP MPRS
No. XX/1963, yang menyebabkan kekuasaan presiden semakin besar dan tidak terbatas.

b. Presiden mengeluarkan penetapan Presiden No. 3/1960 tanggal 5 Maret 1960 yang
membubarkan DPR hasil Pemilu 1955.

c. Presiden membentuk MPRS yang terdiri atas anggota DPR-GR (Dewan Perwakilan
Rakyat Gotong Royong), utusan daerah, dan utusan golongan yang semuanya diangkat
serta diberhentikan oleh presiden.

d. Terjadi pemberontakan PKI tanggal 30 September 1965

3. Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru


Masa Orde Baru adalah masa kepemimpinan Soeharto sebagai Presiden Republik
Indonesia dengan konsep Demokrasi Pancasila. Visi utama pemerintahan Orde Baru ini
adalah penerapan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 secara murni dan konsekuen dalam
setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Tetapi, ada penyimpangan penerapan dan
Pancasila selama Orde Baru.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan nasional dapat dilaksanakan secara
bertahap dan berkesinambungan melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)
dan Program Pembangunan yang tertuang di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara
(GBHN). Hal tersebut menjadikan pembangunan nasional tumbuh.

Sementara itu, Lembaga Kepresidenan menjadi pengontrol utama lembaga negara lainnya,
baik yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK, dan MA) maupun yang bersifat
infrastruktur (LSM, Partai Politik, dan sebagainya).

Pada masa Orde Baru, kebebasan berpolitik juga dibatasi dengan jumlah partai politik yang
terbatas pada tiga partai saja, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan Karya
(Golkar), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).

Masa Orde Baru juga membatasi kebebasan pers dan kebebasan berpendapat. Sejumlah
surat kabar dan majalah dibredel dan dicabut surat izin penerbitannya dengan alasan telah
memberitakan peristiwa yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah.

Masa Orde Baru juga ditandai dengan adanya beberapa aktivis politik hilang atau ditangkap
setelah menyuarakan aspirasinya dalam mengkritik kebijakan pemerintah, beberapa lama
kemudian diberitakan hilang atau ditangkap.

Penyimpangan penerapan Pancasila pada masa Orde Baru juga ditandai dengan kasus-
kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) seperti kasus Tanjung Priok, kasus Marsinah,
kasus wartawan Udin dari Harian Bernas Yogyakarta, dan lain-lain.

4. Masa Reformasi (1998 - sekarang)


Penerapan Pancasila pada masa Reformasi hingga sekarang ditandai dengan kebebasan
berbicara, berorganisasi, berekspresi, dan lain-lain di kehidupan masyarakat.

Tantangan penerapan Pancasila di era Reformasi adalah menurunnya rasa persatuan dan
kesatuan di antara sesama warga bangsa. Contohnya yaitu konflik di beberapa daerah,
tawuran antarpelajar, serta menyelesaikan permasalahan dengan tindak kekerasan.

Cita-cita bangsa dan negara Indonesia dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur berdasar pada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Nah, seperti apa penerapan Pancasila pada kehidupan sehari-hari kamu?

Baca artikel detikedu, "Bagaimana Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru hingga
Kini?" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5652441/bagaimana-
penerapan-pancasila-pada-masa-orde-baru-hingga-kini.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai