Anda di halaman 1dari 3

Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa

BY Pusdatin . 15 April 2021 - 12:06

Jakarta:- Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi negara Indonesia.


Pancasila merupakan pedoman warga Indonesia dalam menjalankan hidup
kemasyarakatannya. Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya
kita mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Namun, ternyata pengamalan atau penerapan nilai Pancasila sudah dilakukan
sejak awal kemerdekaan dan dari masa ke masa. Penerapan Pancasila
mengalami dinamika dari masa ke masa. Salah satu faktor penyebab
dinamika penerapan pancasila pada tiap-tiap periode adalah adanya
perubahan kebijakan pemerintahan.
Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud),
penerapan Pancasila pada masa awal kemerdekaan berlangsung dari 1945
hingga 1959. Sejak saat itu, Pancasila sudah dijadikan falsafah hidup bangsa
dan dasar negara Indonesia. Maka pada saat itu pula, warga Indonesia sudah
bertekad untuk melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan dan menjadi
bangsa yang mandiri.
Artinya warga Indonesia ingin menentukan nasib bangsanya sendiri tanpa
adanya campur tangan dari penjajah dan terlepas dari bentuk ancaman
apapun, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dalam penerapan Pancasila di masa awal kemerdekaan ditemui banyak
permasalahan, diantaranya:
1. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di Madiun, pada 18
September 1948. Tujuan utamanya untuk mendirikan negara Soviet dengan
ideologi komunis.
2. Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia. Pemberontakan ini
bertujuan untuk menggantikan Pancasila dengan syariat Islam sebagai dasar
negaranya.
3. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). Pemberontakan ini
bertujuan untuk mendirikan negara sendiri.
4. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan
Rakyat Semesta (Permesta) sebagai bentuk gerakan protes ke pemerintah
pusat.
Lain halnya pada masa orde lama, penerapan Pancasila pada masa orde
lama, terjadi pada 1959 hingga 1966. Periode ini dikenal dengan demokrasi
terpimpin. Selain itu, pada masa ini, bangsa Indonesia masih mengalami
peralihan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang sepenuhnya
merdeka. Maka dari itu, dalam penerapannya masih diperlukan proses
adaptasi. Sebagian masyarakat ada yang merasa setuju dan sebagian lagi
merasa keberatan. Namun, dalam penerapannya ditemui beberapa tindakan
penyimpangan terhadap Pancasila. Salah satunya ialah pemberontakan PKI
yang dilakukan oleh D.N. Aidit pada 30 September 1965. Pemberontakan ini
bertujuan untuk mengubah ideologi menjadi komunis.
Sementara pada masa orde baru, dimulai saat Soeharto resmi ditetapkan
menjadi presiden. Dalam masa pemerintahannya, Soeharto berusaha untuk
memulihkan kembali beberapa kekacauan yang sebelumnya pernah terjadi di
Indonesia. Upaya pemulihan kembali ini ditandai dengan dibuatnya Repelita
atau Rencana Pembangunan Lima Tahun, diadakannya PEMILU, pendidikan
pelaksanaan pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila, serta
pemerataan pembangunan.
Tentunya upaya pemulihan oleh Soeharto ini mengacu pada nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Contohnya pemerataan pembangunan ini bisa
dikaitkan dengan sila kelima Pancasila, yakni Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Dalam pemerintahan Soeharto, juga ditemui beberapa
masalah, seperti kasus KKN atau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selain itu,
hak berpendapat juga dibatasi dan adanya dwifungsi ABRI.
Masa reformasi dimulai saat Soeharto mundur dari jabatannya dan digantikan
oleh B.J. Habibie. Dalam pemerintahannya, B.J. Habibie berusaha untuk
memperbaiki sistem ekonomi, mereformasi bidang politik dan hukum,
mengeluarkan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan
Pendapat di Muka Umum, dan lain-lain. Mulai pada masa reformasi,
penerapan Pancasila sebagai ideologi negara terus digaungkan hingga saat
ini. Tidak hanya itu, upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi
lainnya juga berkurang. Baca juga: Contoh Penerapan Sila Pertama
Pancasila Maka bisa ditarik kesimpulan jika penerapan Pancasila dari masa
ke masa selalu mengalami permasalahan atau kendala. Namun, hal ini tidak
menyurutkan semangat penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
baik dalam lingkup pemerintahan maupun masyarakat. (BM)

Anda mungkin juga menyukai