Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hafiz Moulana Amri

NPM : 228110178
Kelas : 1B
Dosen pengampu : Sobri, S.IP., M.A

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA


•pancasila sebagai ideologi bangsa di era milenial
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara Indonesia, bukan
terbentuk secara mendadak dan bukan hanya diciptakan oleh seorang sebagai mana yang terjadi
pada ideologi lain di dunia. Namun terbentuknya pancasila melalui proses yang cukup panjang
dalam sejarah bangsa Indonesia. Ideologi dalam arti sempit dapat dipahami sebagai seperangkat
gagasan yang memuat penjelasan terhadap realistis, cita-cita, nilai yang ingin dicapai, dan cara
mencapai cita-cita tersebut yang menjadi pedoman bagi suatu komunitas untuk bertindak, yang
diakui dan dinyatakan secara tersurat oleh komunitas tersebut. Secara bahasa Pancasila berasal
dari bahasa Sansekerta yaitu panca yang artinya lima. Sedangkan sila artinya dasar. Jadi
Pancasila adalah lima dasar. Adapun menurut istilah atau terminologi, Pancasila adalah konsep
lima dasar yang menjadi ideologi negara Indonesia yang dikemukakan oleh Ir Soekarno.
Istilah ideologi terdiri-dari dua akar kata diambil dari bahasa Yunani yakni logos dan
idea. Logos adalah buah pemikiran. Adapun idea adalah sebuah konsep atau ide. Dengan
demikian, ideologi adalah konsep buah pemikiran. Jika ditambahkan dengan Pancasila berarti
konsep buah pemikiran yang berlandaskan pada nilai Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia sudah menempuh beberapa periode. Yang
dimulai dari periode zaman Orde Lama. Pada masa ini merupakan masa awal membangun
negara Indonesia. Pancasila dijadikan pedoman dan ideologi negara. Namun pada kenyataannya
masih banyak penyelewengan dari ideologi negara ini. Pada masa orde lama, para pemimpin
masih mencari model yang tepat dari bentuk Pancasila sebagai ideologi negara. Apalagi situasi di
dalam negeri yang sebagian masih terdapat pemberontakan dan situasi dunia yang mengalami
ketidakpastian. Pada Orde Baru, pemerintah berkomitmen untuk mengamalkan nilai-nilai
pancasila. Setiap gerak dan langkah bersosialisasi mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila
itu terdapat beberapa nilai di dalamnya yang terangkum dalam lima asas yakni: 1. Ketuhanan
Yang Maha Esa; 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab; 3. Persatuan Indonesia; 4. Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan; dan 5. Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Di masa reformasi saat ini, kebebasan yang terbuka luas bagi bangsa Indonesia mesti
sesuai dengan nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara mendapatkan tantangan yang
cukup berat. Hal ini seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi yang kian berubah
sangat cepat. Walaupun begitu, nilai-nilai Pancasila saat ini masih sesuai dengan perkembangan
jaman terkini. Dalam tatanan negara maka Pancasila dijadikan sebagai ideologi negara
Indonesia. Dalam arti setiap peraturan dan perundang-undangan negara mesti berpedoman pada
nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya. Peraturan dan kebijakan pemerintah tidak
diperbolehkan bertentangan dengan Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus
sebagai sumber hukum di atas sumber hukum negara. Pancasila sebagai ideologi negara sangat
luas penerapannya bagi individu. Para aparat pemerintah dan negara mesti bersikap sesuai
dengan nilai dan asas Pancasila. Walaupun demikian, sebagian aparat pemerintah mulai
meninggalkan nilai-nilai Pancasila.
•penerapan pancasila dari masa ke masa di indonesia
Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), penerapan
Pancasila pada masa awal kemerdekaan berlangsung dari 1945 hingga 1959. Sejak saat itu,
Pancasila sudah dijadikan falsafah hidup bangsa dan dasar negara Indonesia. Maka pada saat itu
pula, warga Indonesia sudah bertekad untuk melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan dan
menjadi bangsa yang mandiri.
Artinya warga Indonesia ingin menentukan nasib bangsanya sendiri tanpa adanya campur tangan
dari penjajah dan terlepas dari bentuk ancaman apapun, baik dari dalam maupun luar negeri.
Dalam penerapan Pancasila di masa awal kemerdekaan ditemui banyak permasalahan,
diantaranya; pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) di Madiun, pemberontakan Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia, pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).
Lain halnya pada masa orde lama, penerapan Pancasila pada masa orde lama, terjadi pada
1959 hingga 1966. Periode ini dikenal dengan demokrasi terpimpin. Selain itu, pada masa ini,
bangsa Indonesia masih mengalami peralihan dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang
sepenuhnya merdeka. Maka dari itu, dalam penerapannya masih diperlukan proses adaptasi.
Sebagian masyarakat ada yang merasa setuju dan sebagian lagi merasa keberatan. Namun, dalam
penerapannya ditemui beberapa tindakan penyimpangan terhadap Pancasila. Salah satunya ialah
pemberontakan PKI yang dilakukan oleh D.N. Aidit pada 30 September 1965. Pemberontakan
ini bertujuan untuk mengubah ideologi menjadi komunis.
Sementara pada masa orde baru, dimulai saat Soeharto resmi ditetapkan menjadi
presiden. Dalam masa pemerintahannya, Soeharto berusaha untuk memulihkan kembali beberapa
kekacauan yang sebelumnya pernah terjadi di Indonesia. Upaya pemulihan kembali ini ditandai
dengan dibuatnya Repelita atau Rencana Pembangunan Lima Tahun, diadakannya PEMILU,
pendidikan pelaksanaan pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila, serta pemerataan
pembangunan. Tentunya upaya pemulihan oleh Soeharto ini mengacu pada nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Contohnya pemerataan pembangunan ini bisa dikaitkan dengan sila
kelima Pancasila, yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pemerintahan
Soeharto, juga ditemui beberapa masalah, seperti kasus KKN atau Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme. Selain itu, hak berpendapat juga dibatasi dan adanya dwifungsi ABRI.
Masa reformasi dimulai saat Soeharto mundur dari jabatannya dan digantikan oleh B.J.
Habibie. Dalam pemerintahannya, B.J. Habibie berusaha untuk memperbaiki sistem ekonomi,
mereformasi bidang politik dan hukum, mengeluarkan UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang
Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum, dan lain-lain. Mulai pada masa reformasi,
penerapan Pancasila sebagai ideologi negara terus digaungkan hingga saat ini. Tidak hanya itu,
upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya juga berkurang. Maka bisa ditarik
kesimpulan jika penerapan Pancasila dari masa ke masa selalu mengalami permasalahan atau
kendala. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat penerapan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam lingkup pemerintahan maupun masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai