a. Landasan Historis
Sejarah / historis adalah keadaan masa lampau dengan segala macam kejadian
atau kegiatan yang didasari oleh konsep-konsep tertentu. Sejarah penuh
denganinformasi-informasi yang mengandung kejadian, model, konsep, teori,
praktik,moral, cita-cita, bentuk dan sebagainya (Pidarta, 2007: 109). Secara
historis,Pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk dipakai sebagai dasar
NegaraIndonesia. Proses perumusannya diambil dari nilai-nilai pandangan
hidup masyaraka
b. Landasan Kultural
Ø Landasan Filosofis
Atas dasar pengertian filosofis tersebut maka dalam hidup bernegara nilai-nilai
pancasila merupakan dasar filsafat negara. Konsekuensinya dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila termasuk
system peraturan perundang-undangan di Indonesia. Oleh karena itu dalam
realisasi kenegaraan termasuk dalam proses reformasi dewasa ini merupakan
suatu keharusan bahwa pancasila merupakan sumber nilai dalam pelaksanaan
kenegaraan baik dalam pembangunan nasional, ekonomi, politik, hukum, social
budaya, maupun pertahanan dan keamanan.
Secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari
dua kata, Panca dan Sila. Panca berarti lima dan Sila berarti dasar. Sila juga
diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa;
kelakuan atau perbuatan yang menurut adab (sopan santun); akhlak dan moral.
Secara historis, pengertian Pancasila adalah sebuah rumusan yang tidak bisa
Secara terminologi Pancasila dapat diartikan sebagai lima prinsip dasar negara.
Pasca kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, keesokan harinya PPKI
mengadakan sidang sebagai sarana untuk melengkapi alat-alat kelengkapan
negara yang telah merdeka. Dalam sidang tersebut telah berhasil mengesahkan
UUD negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal dengan nama UUD
1945.
Pada saat sidang pengesahan UUD 1945 beserta Pembukaannya oleh PPKI,
naskah Pancasila yang terdapat dalam bagian Pembukaan UUD 1945 adalah
sebagai berikut:
3. Pesatuan Indonesia
3. Jelaskan secara singkat isi makna Pancasila dari sila pertama sampai sila
kelima Makna dari sila pertama sampai sila kelima, yaitu:
Sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa“ memiliki makna bahwa seluruh
rakyat Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setiap
warga negara Indonesia berhak atas kebebasan memilih kepercayaan dan
menjalankannya sesuai dengan agamanya masing masing. Oleh sebab itu, kita
harus saling menghormati antar umat beragama di Indonesia.
Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab“ memiliki makna bahwa setiap
individu yang ada memiliki kedudukan dan derajat yang sama sehingga kita
harus saling menghormati, menghargai dan membantu sesama agar tercipta
keadilan dan keberadaban. Sila ini juga berarti bangsa Indonesia setara dengan
bangsa-bangsa lain dan setara di hadapan Tuhan.
Sila kelima “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia“ bermakna bahwa
kita sebagai masyarakat negara Indonesia diajak untuk dapat selalu bersikap
dengan adil di segala aktivitas yang dilakukan, dalam pengambilan keputusan
yang harus disepakati bersama dengan melakukan gotong royong.. Seluruh
masyarakat Indonesia berhak mendapatkan keadilan tanpa dibeda-bedakan latar
belakangnya.
Orde lama berlangsung dari tahun 1959-1966. Pada masa itu berlaku demokrasi
terpimpin. Setelah menetapkan berlakunya kembali UUD 1945, Presiden
Soekarno meletakkan dasar kepemimpinannya. Yang dinamakan demokrasi
terimpin yaitudemokrasi khas Indonesia yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
Era Orde Baru dalam sejarah republik ini merupakan masa pemerintahan yang
terlama, dan bisa juga dikatakan sebagai masa pemerintahan yang paling stabil.
Stabil dalam artian tidak banyak gejolak yang mengemuka, layaknya keadaan
dewasa ini. Stabilitas yang diiringi dengan maraknya pembangunan di segala
bidang. Era pembangunan, era penuh kestabilan, menimbulkan romantisme dari
banyak kalangan.
Diera Orde Baru, yakni stabilitas dan pembangunan, serta merta tidak lepas dari
keberadaan Pancasila. Pancasila menjadi alat bagi pemerintah untuk semakin
menancapkan kekuasaan di Indonesia. Pancasila begitu diagung-agungkan;
Pancasila begitu gencar ditanamkan nilai dan hakikatnya kepada rakyat; dan
rakyat tidak memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang mengganjal.
Menurut bahasa (etimologi) istilah etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos,
secara harfiahyang berarti adat-istiadat (kebiasaan), perasaan batin,
kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan atau mengajarkan tentang
keluhuran budi baik-buruk. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, Etika adalah Ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang Hak dan Kewajiban
moral (Akhlak).
Menurut KBBI moral didefinisikan sebagai (ajaran tentang) baik buruk yang
diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dansebagainya atau
dapat dikatakan akhlak, budi pekerti, susila. Sedangkan arti kata bermoral
adalah sikap yang dapat mempertimbangkan baik buruk suatu perilaku;
bertingkah laku baik. Moral merupakan suatu ajaran-ajaran ataupun wewenang-
wewenang, patokan-patokan, kumpulan peraturan, baik lisan maupun tertulis
tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia
yang baik.
Norma adalah kaidah atau aturan yang berlaku bagi segala tingkah laku manusia
yang berisi perintah, larangan dan sanksi. Norma merupakan aturan yang
dibentukkarena adanya suatu kebutuhan masyarakat akan ketertiban yang ingin
dicapai dalam kehidupan sehari-hari, dan jika norma atau peraturan yang ada
dilanggar, orang tersebut akan mendapatkan sanksi sesuai dengan kesepakatan
yang sudah berlaku.
Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan buruk di dalam masyarakat.
Nilai dapat dijadikan dasar pertimbangan setiap individu dalam menentukan
sikap serta mengambil keputusan.
6. Berikan Contoh Kode Etik Profesi sesuai bidang Profesi yang Anda cita-
citakan
Kode etik profesi dalam bidang kedokteran gigi, yaitu disebut Kodekgi (Kode
Etik Kedokteran Gigi) adalah etika profesi kedokteran gigi diterbitkan oleh
Persatuan Dokter Gigi Indonesia yang wajib ditaati dan dilaksanakan oleh
Dokter Gigi dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji
diri.
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan
psikis, wajib memperoleh persetujuan pasien/ keluarganya dan hanya diberikan
untuk kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.
Pasal 6
Pasal 7
Seorang dokter waajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 8
Pasal 9
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani
pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau
yang melakukan penipuan atau penggelapan.
Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata kuliah wajib yang selalu ada
di universitas. Ketentuan ini berdasarkan Pasal 35 Ayat 5 Undang-undang
No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pasal tersebut menyatakan
bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat mata kuliah pendidikan
agama, pendidikan Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, dan bahasa
Indonesia. Dengan kata lain, pendidikan Pancasila adalah pendidikan ideologi
di Indonesia. Asas-asas hukum yang melandasi Pendidikan Pancasila di
Perguruan Tinggi adalah asas kepentingan umum/kesejahteraan umum
merupakan hukum tertinggi (salus publica suprema lex) dan asas adanya
peraturan definitive.