Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 2

PANCASILA DAN DASAR NEGARA

Anggota :
1. Nadia Nur Ramadhani
2. Bhayu Gustian Erlangga
3. Zein Jiddan
Apa itu Pancasila ?

Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa Sansakerta, “Panca” yang artinya adalah lima,
dan “Syla” yang berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga merupakan buah pikiran, musyawarah,
dan mufakat yang dilakukan para tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan.
Dalam pancasila, ada lima sila atau pedoman yang perlu diketahui. Kelima prinsip yang ada
dalam Pancasila tersebut kali pertama dicetuskan oleh Presiden RI, Soekarno, pada 1 Juni 1945.
Adapun lima prinsip yang dijadikan sila dalam Pancasila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
KEDUDUKAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mempunyai arti bahwa Pancasila menjadi sumber nilai, norma,
dan kaidah bagi segala peraturan hukum dan perundang-undangan yang dibuat dan berlaku di Indonesia. Hal itu
berarti peraturan dan hukum yang berlaku harus bersumber pada Pancasila. Baik yang tertulis (UUD) maupun yang
tak tertulis (konvensi). Sebagai dasar negara, secara hukum Pancasila memiliki kekuatan mengikat semua Warga
negaranya. Pengertian mengikat ini ialah bahwa ketentuan mengenai pembuatan segala peraturan dan hukum untuk
bersumber pada Pancasila bersifat wajib dan imperatif. Dengan kata lain, tidak boleh ada satu pun peraturan atau
hukum di Indonesia yang bertentangan dengan Pancasila.
PANCASILA SEBAGAI SUMBER YURIDIS

Secara yuridis ketatanegaraan, Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia sebagaimana terdapat pada
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang kelahirannya ditempa dalam proses
kebangsaan Indonesia. Melalui Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai payung hukum,
Pancasila perlu diaktualisasikan agar dalam praktik berdemokrasinya tidak kehilangan arah dan dapat meredam konflik
yang tidak produktif.
Tidak hanya itu, serta ditegaskan dalam Undang- Undang No 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang- undangan
bahwa Pancasila ialah sumber dari segala sumber hukum negeri. Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum negeri, ialah sesuai dengan Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
bahwa Pancasila ditempatkan sebagai dasar serta pandangan hidup negara dan sekaligus dasar filosofis bangsa serta
negara
PANCASILA SEBAGAI SUMBER
HISTORIS
• . Dalam persidangan yang diselenggarakan guna
mempersiapkan Indonesia merdeka, Radjiman meminta
kepada anggotanya untuk memastikan dasar negara.
Sebelumnya, Muhammad Yamin serta Soepomo
mengungkapkan pemikirannya mengenai dasar negara.
Setelah itu dalam pidato 1 Juni 1945, Soekarno menyebut
dasar negara. Selain pengertian yang diungkapkan oleh
Soekarno, “dasar negara” dapat disebut pula “ideologi
negara”, seperti dikatakan oleh Mohammad Hatta:
“Pembukaan UUD, karena memuat di dalamnya Pancasila
sebagai ideologi negara, beserta dua pernyataan lainnya
yang menjadi bimbingan pula bagi politik negeri
seterusnya, dianggap sendi daripada hukum tata negara
Indonesia.
• Undang-undang ialah pelaksanaan daripada pokok itu
dengan Pancasila sebagai penyuluhnya, adalah dasar
mengatur politik negara dan perundang-undangan negara,
supaya terdapat Indonesia merdeka seperti dicita-citakan:
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
PANCASILA SEBAGAI SUMBER SOSIOLOGIS

pokok-pokok moralitas dan haluan kebangsaan- kenegaraan menurut alam Pancasila sebagai berikut.

Pertama, nilai-nilai ketuhanan (religiusitas) sebagai sumber etika dan spiritualitas (yang bersifat vertical transcendental) dianggap penting sebagai fundamental etika
kehidupan bernegara. Sebagai negara yang dihuni oleh penduduk dengan multiagama dan multikeyakinan, negara Indonesia diharapkan dapat mengambil jarak yang
sama , melindungi terhadap semua agama dan keyakinan serta dapat mengembangkan politiknya yang dipandu oleh nilai – nilai agama.

Kedua, nilai- nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum Tuhan, hukum alam, serta sifat- sifat sosial( bersifat horizontal) dianggap penting sebagai fundamental
etika- politik kehidupan bernegara dalam pergaulan dunia. Prinsip kebangsaan yang luas menuju pada persaudaraan dunia yang dikembangkan lewat jalur eksternalisasi

Ketiga, nilai-nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh.
Indonesia memiliki prinsip dan visi kebangsaan yang kuat, bukan saja dapat mempertemukan kemajemukan masyarakat dalam kebaruan komunitas politik bersama,
melainkan juga mampu memberi kemungkinan bagi keragaman komunitas untuk tidak tercerabut dari akar tradisi dan kesejarahan masing-masing.

Keempat, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita- cita kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan. Dalam prinsip musyawarahmufakat, keputusan tidak didikte oleh kalangan mayoritas maupun kekuatan minoritas elit politik serta pengusaha, namun
dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan yang memuliakan daya- daya rasionalitas deliberatif dan kearifan tiap masyarakat tanpa pandang bulu.

Kelima, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan serta demokrasi permusyawaratan itu memperoleh artinya sejauh dalam mewujudkan keadilan
social. Keseimbangan antara peran manusia sebagai makhluk individu dan peran manusia sebagai makhluk sosial, juga antara pemenuhan hak sipil, politik dengan hak
ekonomi, sosial dan budaya.
PANCASILA SEBAGAI SUMBER POLITIS

• Dalam Pasal 1 ayat (2) dan di dalam Pasal 36A jo. Pasal 1 ayat (2) UUD 1945, terkandung
makna bahwa Pancasila menjelma menjadi asas dalam sistem demokrasi konstitusional.
Konsekuensinya, Pancasila menjadi landasan etik dalam kehidupan politik bangsa Indonesia.
Selain itu, bagi warga negara yang berkiprah dalam suprastruktur politik (sektor pemerintah),
yaitu lembaga-lembaga negara dan lembaga-lembaga pemerintahan, baik di pusat maupun di
daerah, Pancasila merupakan norma hukum dalam memformulasikan dan
mengimplementasikan kebijakan publik yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

• Pancasila menjadi kaidah penuntun dalam setiap aktivitas sosial politiknya. Dengan demikian,
sektor masyarakat akan berfungsi memberikan masukan yang baik kepada sektor pemerintah
dalam sistem politik, diharapkan akan terwujud clean government dan good governance
demi terwujudnya masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan masyarakat yang makmur
dalam keadilan.
ANCAMAN TERHADAP PANCASILA

• CONTOH KASUS
• PEMBERONTAKAN PKI
Suatu waktu,di masa setelah kemerdekaan Indonesia pernah terjadi suatu strategi untuk menggantikan Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia dengan ideologi komunis,aksi strategi ini didahului dengan aksi terror dan pembunuhan di berbagai daerah
termasuk juga di daerah Sumatra.Usaha penggantian Pancasila sebagai ideologi yang dilakukan oleh PKI-MUSO di Madiun tahun
1948 yang memproklamsikan “Negeri Soviet RI” dan juga menaikkan bendera merah putih.
Pemberontakan G30SPKI yang dilakukan oleh Letkol Untung tahun 1965 merupakan kegiatan berdarah,dengan membunuh
Jendral untuk mendapatkan kekuasaan yang sah dan bertujuan untuk menggantikan dasar negara Pancasila menjadi ideologi
komunis.Pada waktu itu,saat PKI ingin menggantikan ideologi Indonesia,saat itu juga PKI dianggap sangat berbahaya dan di
bubarkan pada tanggal 12 Maret 1966.Letjen Soeharto mendapat surat keputusan yang berisi pembubaran dan larangan PKI dan
segala organisasinya yang berlindung dan bernanung di wilayah Indonesia.
• LATAR BELAKANG PEMBERONTAKAN PKI
• Terjadinya pemberontakan PKI Madiun diawali dengan jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin,karena tidak lagi mendapat
dukungan setelah kesepakatan Perjanjian Renville.Amir yang dibantu oleh Musso berusaha menggulingkan cabinet baru yang
dibentuk oleh Presiden Soekarno.Muso pemimpin PKI yang pernah belajar di Uni Soviet berusaha untuk menguasai daerah-
daerah strategis seperti Jakarta ,Surakarta,Madiun,Kediri dan sebagainya. karena Jawa adalah kunci
• . KESIMPULAN KASUS
Gerakan separtisme ini berhasil dirempas oleh operasi militer.Pasukan TNI berhasil memburu para pemberontak dan berhasil
menyelesaikan ancaman separatisme.Indonesia berhasil mempertahankan dasar negara kita yaitu Pancasila. Dengan demikian,
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memegang peranan penting dalam negara kita. Kita sebagai warga negara harus
mengamalkan sila- sila Pancasila dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari agar terciptanya masyarakat yang adil, makmur
dan berdaulat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai