Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH

PENDIDIKAN PANCASILA

KELAS A3

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2020/2021

OLEH:

IDA BAGUS PUTRA WEDANGGA

202062121123

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS WARMADEWA
Tantangan yang dihadapi dalam melawan radikalisme adalah mulai tidak pedulinya generasi
muda terhadap Pancasila dan semakin moderennya teknologi memudahkan para radikal
menghasur orang lain untuk mengikuti radikalisme tersebut.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menangkal dan mencegah gerakan radikalme terorisme
adalah dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
Sila pertama, mengajarkan saling toleransi dan menghargai kepada orang yang memiliki
perbedaan keyakinan dengan kita.
Sila kedua, mengajak kita untuk maenghargai sesama manusia. Kita semua adalah saudara
meskipun berbeda suku, ras dan etnis.
Sila ketiga, menunjukkan pentingnya persatuan. Menekankan kekeluargaan gotong royong
dan nasionalisme.
Sila keempat, mengandung sebuah nilai tentang arti penting sebuah musyawarah sebagai
sarana untuk memecahkan suatu masalah.
Sila kelima, memiliki makna yaitu sebuah keadilan dan kesejahteraan sosial adalah hak
setiap warga negara.
Ada beberapa cara agar mencegah paham dan pengaruh radikalisme dan terorisme agar tidak
masuk ke dalam Bangsa Indonesia yaitu:
Menyaring Informasi Yang Didapatkan
Memperkenalkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar
Memahamkan Ilmu Pengetahuan Dengan Baik Dan Benar
Meminimalisir Kesenjangan Sosial
Menjaga Persatuan Dan Kesatuan
Berperan Aktif Dalam Melaporkan Radikalisme Dan Terorisme
Meningkatkan Pemahaman Akan Hidup Kebersamaan
Mendukung Aksi Perdamaian
Urgensi Dasar Negara bagi suatu Negara yaitu:
Dasar negara merupakan pedoman yang sangatlah penting dalam mengatur penyelenggaraan
negara. Dasar negara merupakan sumber inspirasi, motivasi, sumber hukum dan cita – cita moral
sebuah negara. Dan juga, pancasila pun berperan sebagai sumber dari segala sumber hukum serta
sumber nilai bagi segenap Bangsa Indonesia. Hakikat Pancasila sebagai dasar negara dalam tata
hukum Indonesia yaitu;
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, yang berisikan mengenai:
− Konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
− Pikiran-pikiran dan gagasan yang mendalam mengenai wujud kehidupan yang dianggap
baik oleh bangsa itu. Apabila suatu bangsa tidak mempunyai pandangan hidup akibatnya
bangsa itu akan terombang ambing dalam menghadapi persoalan
– persoalan yang akan timbul. Persoalan – persoalan itu tersebut adalah:
• Persoalan – persoalan dalam masyarakat sendiri
• Persoalan – persoalan besar umat manusia dalam pergaulan masyarakat, bangsa – bangsa di
dunia.
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan melalui proses
yang panjang didasari oleh sejarah perjuangan bangsa dengan melihat pengalaman bangsa-
bangsa lain dengan diilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, dengan tetap berakar pada
kepribadian dan gagasan besar bangsa sendiri.
Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka
ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup kenegaraan. Hal ini tampak dalam
sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan berbeda, namun dalam 3 buah UUD yang
pernah kita miliki yaitu dalam “Pembukaan UUD 1945”.
Oleh karenanya yang penting adalah bagaimana kita memahami, menghayati, dan
mengamalkan pancasila dalam segi kehidupan. Tanpa ini maka pancasila hanya merupakan
kata-kata yang indah saja yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Apabila pancasila tidak
menyentuh kehidupan negara, tidak kita rasakan wujudnya dalam kehidupan sehari – hari
maka lambat lain pengertiannya akan kabur dan kesetiaan kita kepada pancasila akan luntur,
mungkin pancasila akan tinggal dalam buku – buku sejarah Indonesia. Apabila ini terjadi maka
segala kesalahan akan melekat pada kita yang hidup dimasa ini, pada generasi yang telah
begitu banyak berkorban untuk menegakkan dan membela pancasila. Perlu ditetapkan apabila
kita membicarakan pancasila maka yang kita maksud adalah pancasila yang tecantum dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Kemanusiaan yang adil dan Beradap.
3) Persatuan Indonesia.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Rumusan pancasila yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 itulah yang kita
gunakan sebab rumusan yang demikian ditetapkan wakil – wakil bangsa Indonesia pada
tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang PPKI. Seperti yang ditunjukkan di dalam ketetapan
MPR Nomor II/MPR/1978, pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh karena
masing-masing sila dari pancasila tidak dapat dipahami dan diberi arti secara terpisah dari
keseluruhan sila-sila lainnya.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum
Pancasila merupakan sumber tertib hukum dan dasar negara. Segala peraturan yang
ada, harus bersumber dan tidak boleh menyimpang dan bertentangan dengan pancasila. Dalam
ketetapan MPRS Nomor: XX/MPRS/1966 dijelaskan bahwa sumber tertib hukum Republik
Indonesia adalah pandangan hidup, kesadaran dan cita - cita hukum serta cita – cita moral
hukum yang meliputi suasana kejiwaan serta watak dari bangsa Indonesia, yang sekarang
menjadi dasar negara Indonesia pancasila.
Bahwa cita – cita tersebut meliputi cita – cita mengenai kemerdekaan individu,
kemerdekaan bangsa, peri kemanusiaan, keadilan sosial, perdamaian nasional dan moondial.
Adapun tata urutan perundangan yang dimaksud menurut UUD 1945 sebagai berikut:
1) Bentuk peraturan perundangan:
− UUD − TAP MPR
− UU & Peraturan Pemerintah Pengganti
− UU dan PEPERPU
− PP
− KEPRES
− Peraturan pelaksana yang lebih rendah
2) Ditinjau dari sistem konstitusi mak UUD 1945 merupakan bentuk peraturan yang lebih
tinggi yang menjadi dasar dan sumber bagi peraturan perundangan yang lebih rendah
3.) Ditinjau dari prinsip negara hukum maka setiap peraturan perundangan harus berdasar
dan bersumber dengan tegas pada peraturan yang berlaku yang lebih tinggi tinkatannya.
4) UUD, ketentuan dalam pasal UUD adalah ketentuan yang tertinggi tingkatannya, dan
dilaksanakan dengan: - Ketetapan MPR - UU – Kepres.
5) Ketetapan MPR dibidang: - Legislatif dilaksanakan dengan UU - Eksekutif dilaksanakan
dengan Kepres.
.6) UU, untuk melaksanakan UUD dan ketetapan MPR. PEPERPU dibuat dalam keadaan
terpaksa atau darurat.
7) Peraturan Pemerintah memuat ketentuan umum untuk melaksanakan UU.
8) Keputusan Presiden, keputusan yang bersifat khusus untuk melaksanakan ketentuan: -
UUD - TAP MPR dibidang eksekutif - Peraturan Pemerintah.
9) Peraturan lainnya yang lebih rendah.

3.* Pancasila berdasarkan Ontologis: Dasar ontologis manusia yang dimana memiliki sebuah
hakikat yang dimiliki secara mutlak monopluralist, sehingga oleh karena itu hakikat dasar tersebut
juga akan disebut sebagai sebuah antropologis. Sehingga subjek yang memberikan dukungan pokok
dari sila yang terdapat Pancasila yaitu adalah manusia sehingga hal tersebut dapat menjelaskan pada
sila pertama hingga sila terakhir pada hakikatnya adalah manusia itu sendiri. Sehingga rakyat menjadi
sebuah unsur utama yang dimaan adalah manusia itu sendirii.

* Pancasila berdasarkan Epistemologi: Pancasila sebagai sebauh objek pengetahuan pada dasarnya
akan termasuk ke dalam sumber pengetahuan Pancasila dan juga susunan dari pengetahuan Pancasila.
Pancasila disni adalah sebagai sebuah ilmu pengetahuan dari nilai yang ada pada Bangsa Indonesia, dan
bukan berasal dari bangsa lainnya. Oleh karena itu Indonesia memiliki nilai religius, nilai kebudayaan
hingga norma yang ada didalamnya.

* Pancasila berdasarkan Aksiologis: Terdapat berbagai macam nilai yang berada pada Pancasila yang
pada dasarnya adlaah satu kesatuan.

4. pentingnya Pancasila sebagai system etika bagi bangsa Indonesia yaitu nilai-nilai Pancasila
menjadi rambu normative untuk mengatur prilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan
bernegara di Indonesia. Dengan demikian, pelanggaran kehidupan bernegara, seperti korupsi
dan penyalahgunaan narkoba dapat diminimalkan berkat pentingnya Pancasila sebagai system
etika.

Anda mungkin juga menyukai