Sumber Pendidikan Pancasila : Historis (peristiwa sejarah), Sosiologis (perubahan sosial), Yuridis (Pancasila sebagai dasar
negara merupakan landasan dan sumber membentuk dan menyelenggarakan negara hukum), Politik (konsep meliputi
negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan, dan pembagian sumber daya negara pusat dan daerah)
Permasalahan yang mendera Indonesia : perpajakan, korupsi, lingkungan, terorisme, dekandensi moral, disintegrasi
bangsa, keadilan, narkoba.
Urgensi Pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok
dan bintang penunjuk jalan bagi calon pemegang kepemimpinan bangsa di berbagai bidang dan tingkatan, selain itu agar
tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham asing.
Pentingnya pendidikan pancasila di perguruan tinggi adalah untuk menjawab tantangan dunia dengan mempersiapkan
warga negara yang mempunyai pengetahuan, pemahaman, penghargaan, penghayatan, komitmen, dan pola pengalaman
pancasila.
Materi 2
Landasan pendidikan pancasila : historis, kultural, yuridis, filosofi
Landasan yuridis pendidikan pancasila di perguruang tinggi : UU no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Pendidikan kepribadian : surat keputusan direktur Jendral Pendidilan Nasional Republik Indonesia No 265/Dikti/Kep/2000,
penyempurnaan dari kurikulum keputusan dirjen dikti nomor 356/Dikti/Kep/1995.
Piagam jakarta disahkan oleh sidang PPKI : 18 Agustus 1945 menjadi pembentukan UUD 1945
Panduan dalam mengucapkan pancasila sebagai dasar negara : instruksi presiden nomor 12 tahun 1968 (Soeharto)
Pancasila menjadi dasar negara republik indonesia secara normatif : ketetapan MPR nomor XVIII/MPR/1998.
UU NO. 11 Tahun 2012 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan pasal 2 : “penempatan pancasila sebagai
sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan pembukaan UUD NRI tahun 1945 alinea keempat yaitu (isi
pancasila) menempatkan pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis negara sehingga setiap
materi muatan peraturan perundang-undangan”
Materi 3
1. Periode pengusulan pancasila
BPUPKI dilantik : Letjen Kumakichi Harada : 28 Mei 1945
Sidang BPUPKI pertama : 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945
Anggota BPUPKI : 60
Ketua : dr. Rajiman Wedyodiningrat
Wakil ketua : Raden Panji & Ichibangase
Materi 4
Definisi negara :
1. Aristoteles : “persekutuan daripada keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang sebaik-baiknya”
2. Jean Bodin : “suatu persekutuan daripada keluarga-keluarga dengan segala kepentingannya yang dipimpin oleh
akal dari suatu kuasa yang berdaulat.
3. Hugo de Groot : “suatu persekutuan yang sempurna daripada orang-orang yang merdeka untuk memperoleh
perlindungan hukum”
4. Bluntschli : “diri rakyat yang disusun dalam suatu organisasi politik di suatu daerah tertentu”
5. Hansen Kelsen : “susunan pergaulan hidup bersama dengan tata-paksa”
6. Harrold Laski : negara sebagai suatu organisasi paksaan
7. Woodrow Wilson : “rakyat yang terorganisasi untukhukum dalam wilayah tertentu”
Konsep negara republik : pasal 1 ayat (2) UUD NRI 1945, “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar”
Pasal 1 ayat (3) 1945, “negara indonesia adalah negara hukum”. Sejalan dengan sila kedua pancasila
Konsep negara hukum indonesia merupakan perpaduan 3 unsur : pancasila, hukum nasional, tujuan negara
Tujuan negara republik indonesia : mewujudkan kesejahteraan umum & menjamin keamanan seluruh bangsa dan wilayah
negara. Pendekatan kesejahteraan & keamanan
Terminologis, dasar negara : landasan dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan negara. Sumber dari segala
sumber hukum.
Teoritik, dasar negara : norma dasar
Dasar negara merupakan suatu norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara yang menjadi sumber dari segala sumer
hukum sekaligus sebagai cita hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis dalam suatu negara.
Sumber yuridis pancasila sebagai dasar negara : pancasila merupakan dasar negara RI sebagaimana terdapat pada
Pembukaan Undang-Undang Dasar NRI tahun 1945
Peneguhan pancasila sebagai dasar negara : ketetapan MPR nomor XVIII/MPR/1998
Sumber politis : pancasila merupakan norma hukum dalam memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan publik
Pancasila sebagai dasar negara dst. Hal tersebut bermakna bahwa, pancasila harus senantiasa menjadi ruh yang menjiwai
kegiatan membentuk negara seperti kegiatan mengamandemen UUD dan menjiwai segala urusan penyelenggaraan
negara
Materi 5
Argumen tentang dinamika pancasila : era kemerdekaan, dekrit presiden, peristiwa G30SPKI, reformasi 1998, 2004-
sekarang.
Pancasila sebagai dasar negara : pendekatan institusional (kelembagaan) & human resourses (personal/sdm)
Pendekatan institusional : membentuk dan menyelenggarakan negara yang bersumber pada nilai-nilai pancasila sehingga
negara indonesia memenuhi unsur-unsur sebagai negara modern.
Tugas POLRI : menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Melindungi, mengayomi, melayani masyarakat dan
menegakkan hukum.
Materi 6
Istilah ideologi berasal dari kata idea, yang artinya gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita; dan logos yang berarti
ilmu. Ideologi secara etimologis, artinya ilmu tentang ide-ide atau ajaran tentang pengertian dasar.
KBBI : ideologi : kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup
Sastraprateja : “ideologi adalah seperangkat gagasan/pemikiran yang berorientasi pada tindakan dan diorganisir menjadi
suatu sistem yang teratur”
Soerjanto : “ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya menjaga jarak dengan dunia kehidupannya”
Mubyarto : “ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan simbol-simbol sekelompok masyarakat atau suatu bangsa
yang menjadi pegangan dan pedoman kerja untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu”
Martin Seliger : ideologi sebagai sistem kepercayaan
Ideologi : sekumpulan kepercayaan dan penolakan yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang bernilai yang
dirancang untuk melayani dasar-dasar permanen yang bersifat relatif bagi sekelompok orang
Martin seliger : ideologi didasarkan pada dua hal, ideologi fundamental dan ideologi operatif.
Ideologi fundamental : meletakkan preskripsi moral pada posisi sentral yang didukung oleh undur deskripsi, analisis,
preskripsi teknis, pelaksanaan, dan penolkkan.
Ideologi operatif : meletakkan preskripsi teknis pada posisi sentral
Fungsi ideologi :
1. Struktur kognitif; keseluruhan pengetahuan yang dapat menjadi landasan
2. Orientasi dasar dengan membuka wawasan
3. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan
4. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya
5. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk mencapai tujuan
6. Pendidikan bagi masyarakat
Magnis Suseno : pelaksanaan ideologi pancasila bagi penyelenggara negara merupakan suatu orientasi kehidupan
konstitusional. Artinya, ideologi pancasila dijabarkan ke dalam berbagai peraturan perundang-undangan.
Pada masa pemerintahan Megawati, pancasila sebagai ideologi semakin kehilangan formalitasnya dengan disahkannya
Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 yang tidak mencantumkan pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran
wajib.
Presiden SBY menandatangani Undang-Undang RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang mencantumkan mata
kuliah Pancasila sebagai mata kuliah wajib pada pasal 35 ayat (3)
Faktor internal :
1. Pergantian rezim
2. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi)
Hakikat pancasila sebagai ideologi negara memiliki tiga dimensi, yaitu:
1. Dimensi realitas; nilai-nilai pancasila bersumber dari nilai-nilai real dalam masyarakat.
2. Dimensi idealitas; mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan.
3. Dimensi fleksibilitas; mengandung kekuatan yang merangsang masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-
pemikiran baru tentang nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya
Pancasila sebagai ideologi yang bersifat terbuka karena bersifat demokratis dan mengandung dinamika internal yang
mengundang dan merangsang warga negara yang meyakininya untuk mengembangkan pemikiran baru, tanpa khwatir
kehilangan hakikat dirinya.
Pentingnya pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah untuk memperlihatkan peran ideologi sebagai
penuntun moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman berupa penyalahgunaan
narkoba, terorisme, dan korupsi dapat dicegah.