Anda di halaman 1dari 6

Materi 1

Sumber Pendidikan Pancasila : Historis (peristiwa sejarah), Sosiologis (perubahan sosial), Yuridis (Pancasila sebagai dasar
negara merupakan landasan dan sumber membentuk dan menyelenggarakan negara hukum), Politik (konsep meliputi
negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan, dan pembagian sumber daya negara pusat dan daerah)

Permasalahan yang mendera Indonesia : perpajakan, korupsi, lingkungan, terorisme, dekandensi moral, disintegrasi
bangsa, keadilan, narkoba.

Urgensi Pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok
dan bintang penunjuk jalan bagi calon pemegang kepemimpinan bangsa di berbagai bidang dan tingkatan, selain itu agar
tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham asing.

Pentingnya pendidikan pancasila di perguruan tinggi adalah untuk menjawab tantangan dunia dengan mempersiapkan
warga negara yang mempunyai pengetahuan, pemahaman, penghargaan, penghayatan, komitmen, dan pola pengalaman
pancasila.

Materi 2
Landasan pendidikan pancasila : historis, kultural, yuridis, filosofi

Landasan yuridis pendidikan pancasila di perguruang tinggi : UU no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

Pendidikan kepribadian : surat keputusan direktur Jendral Pendidilan Nasional Republik Indonesia No 265/Dikti/Kep/2000,
penyempurnaan dari kurikulum keputusan dirjen dikti nomor 356/Dikti/Kep/1995.

Tgl 29 Mei 1945 Muhammad Yamin


1. Peri kebangsaan
2. Peri ketuhanan
3. Peri kemanusiaan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat

Tgl 30 Mei 1945 Soepomo


1. Teori negara perseorangan (individualis)
2. Paham negara kelas
3. Paham negara integralistik

Tgl 1 Juni 1945 Soekarno


1. Nasionalisme
2. Internasionalisme
3. Mufakat
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang maha Esa

Piagam jakarta disahkan oleh sidang PPKI : 18 Agustus 1945 menjadi pembentukan UUD 1945

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 (Soekarno)


1. Pembubaran konstituante
2. Pemberlakuan kembali UUD 1945
3. Pembentukan MPRS

Panduan dalam mengucapkan pancasila sebagai dasar negara : instruksi presiden nomor 12 tahun 1968 (Soeharto)

Pancasila menjadi dasar negara republik indonesia secara normatif : ketetapan MPR nomor XVIII/MPR/1998.

Pancasila menjadi sumber hukum : ketetapan MPR nomor III/MPR/2000.

UU NO. 11 Tahun 2012 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan pasal 2 : “penempatan pancasila sebagai
sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan pembukaan UUD NRI tahun 1945 alinea keempat yaitu (isi
pancasila) menempatkan pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis negara sehingga setiap
materi muatan peraturan perundang-undangan”
Materi 3
1. Periode pengusulan pancasila
BPUPKI dilantik : Letjen Kumakichi Harada : 28 Mei 1945
Sidang BPUPKI pertama : 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945
Anggota BPUPKI : 60
Ketua : dr. Rajiman Wedyodiningrat
Wakil ketua : Raden Panji & Ichibangase

2. Periode perumusan pancasila


Sidang BPUPKI kedua : 16 Juli 1945
Hasil : disetujuinya naskah awal Pembukaan Hukum Dasar/ Piagam Jakarta

3. Periode pengesahan pancasila


Anggota : 27
Hasil sidang : perumusan pancasila

Alasan diperlukaannya pancasila dalam kajian sejarah bangsa indonesia :


1. Pancasila sejarah bangsa Indonesia
Buku Negara Pancasila : Asad Ali : “jalan kemashlahatan berbangsa mengatakan bahwa pancasila sebagai identitas
kultural dapat ditelusuri dari kehidupan agama yang berlaku dalam masyarakat Indonesia, dst.”
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Artinya nilai-nilai pancasila diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku dan perbuatan bangsa.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
Artinya nilai-nilai pancasila diyakini kebenarannya dan kegunaannya oleh bangsa Indonesia.
4. Pancasila sebagai jiwa bangsa
Von Savigny : “setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing, yang dinamakan Volkgeist (jiwa rakyat atau jiwa
bangsa)”
5. Pancasila sebagai perpanjian luhur
Artinya nilai-nilai pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa disepakati oleh pendiri negara

Pancasila merupakan Philosofische Grondslag & Weltanschahung


Pancasila sebagai filsafat negara karena mengandung agama, budaya, adat-istiadat.

Materi 4
Definisi negara :
1. Aristoteles : “persekutuan daripada keluarga dan desa guna memperoleh hidup yang sebaik-baiknya”
2. Jean Bodin : “suatu persekutuan daripada keluarga-keluarga dengan segala kepentingannya yang dipimpin oleh
akal dari suatu kuasa yang berdaulat.
3. Hugo de Groot : “suatu persekutuan yang sempurna daripada orang-orang yang merdeka untuk memperoleh
perlindungan hukum”
4. Bluntschli : “diri rakyat yang disusun dalam suatu organisasi politik di suatu daerah tertentu”
5. Hansen Kelsen : “susunan pergaulan hidup bersama dengan tata-paksa”
6. Harrold Laski : negara sebagai suatu organisasi paksaan
7. Woodrow Wilson : “rakyat yang terorganisasi untukhukum dalam wilayah tertentu”

Konsep negara republik : pasal 1 ayat (2) UUD NRI 1945, “kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar”

Pasal 1 ayat (3) 1945, “negara indonesia adalah negara hukum”. Sejalan dengan sila kedua pancasila

Konsep negara hukum indonesia merupakan perpaduan 3 unsur : pancasila, hukum nasional, tujuan negara

Tujuan negara republik indonesia : mewujudkan kesejahteraan umum & menjamin keamanan seluruh bangsa dan wilayah
negara. Pendekatan kesejahteraan & keamanan

Terminologis, dasar negara : landasan dan sumber dalam membentuk dan menyelenggarakan negara. Sumber dari segala
sumber hukum.
Teoritik, dasar negara : norma dasar
Dasar negara merupakan suatu norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara yang menjadi sumber dari segala sumer
hukum sekaligus sebagai cita hukum, baik tertulis maupun tidak tertulis dalam suatu negara.

Sumber pancasila sebagai negara negara : yuridis, historis, sosiologis, politis.

Sumber yuridis pancasila sebagai dasar negara : pancasila merupakan dasar negara RI sebagaimana terdapat pada
Pembukaan Undang-Undang Dasar NRI tahun 1945
Peneguhan pancasila sebagai dasar negara : ketetapan MPR nomor XVIII/MPR/1998

Sumber politis : pancasila merupakan norma hukum dalam memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan publik

Pancasila sebagai dasar negara dst. Hal tersebut bermakna bahwa, pancasila harus senantiasa menjadi ruh yang menjiwai
kegiatan membentuk negara seperti kegiatan mengamandemen UUD dan menjiwai segala urusan penyelenggaraan
negara

Materi 5
Argumen tentang dinamika pancasila : era kemerdekaan, dekrit presiden, peristiwa G30SPKI, reformasi 1998, 2004-
sekarang.

4 kaidah penuntun dalam pembuatan kebijakan negara :


1. Kebijakan umum harus menjaga integrasi
2. Harus didasarkan pada upaya membangun demokrasi dan nomokrasi
3. Harus didasarkan pada upaya membangun keadilan sosial
4. Harus didasarkan pada prinsip toleransi beragama

Pancasila sebagai dasar negara :


1. Sumber dari segala sumber tertib hukum indonesia
2. Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945
3. Mewujudkan cita-cita hukum dasar negara
4. Mengandung norma UUD
5. Merupakan sumber semangat UUD 1945

Pancasila sebagai dasar negara : pendekatan institusional (kelembagaan) & human resourses (personal/sdm)

Pendekatan institusional : membentuk dan menyelenggarakan negara yang bersumber pada nilai-nilai pancasila sehingga
negara indonesia memenuhi unsur-unsur sebagai negara modern.

Tugas TNI : mempertahankan dan memliharan keutuhan dan kedaulatan negara.

Tugas POLRI : menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Melindungi, mengayomi, melayani masyarakat dan
menegakkan hukum.

Materi 6
Istilah ideologi berasal dari kata idea, yang artinya gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita; dan logos yang berarti
ilmu. Ideologi secara etimologis, artinya ilmu tentang ide-ide atau ajaran tentang pengertian dasar.

KBBI : ideologi : kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup

Sastraprateja : “ideologi adalah seperangkat gagasan/pemikiran yang berorientasi pada tindakan dan diorganisir menjadi
suatu sistem yang teratur”

Soerjanto : “ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya menjaga jarak dengan dunia kehidupannya”

Mubyarto : “ideologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan, dan simbol-simbol sekelompok masyarakat atau suatu bangsa
yang menjadi pegangan dan pedoman kerja untuk mencapai tujuan masyarakat atau bangsa itu”
Martin Seliger : ideologi sebagai sistem kepercayaan
Ideologi : sekumpulan kepercayaan dan penolakan yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang bernilai yang
dirancang untuk melayani dasar-dasar permanen yang bersifat relatif bagi sekelompok orang
Martin seliger : ideologi didasarkan pada dua hal, ideologi fundamental dan ideologi operatif.
Ideologi fundamental : meletakkan preskripsi moral pada posisi sentral yang didukung oleh undur deskripsi, analisis,
preskripsi teknis, pelaksanaan, dan penolkkan.
Ideologi operatif : meletakkan preskripsi teknis pada posisi sentral

Alvin Gouldner : ideologi sebagai proyek nasional


Alvin Gouldner : ideologi merupakan sesuatu yang muncul dari suatu cara baru dalam wacana politis.

Paul Hirst : ideologi sebagai relasi sosial


Hirst : ideologi merupakan suatu sistem gagasan politis yang dapat digunakan dalam perhitungan politis.

Fungsi ideologi :
1. Struktur kognitif; keseluruhan pengetahuan yang dapat menjadi landasan
2. Orientasi dasar dengan membuka wawasan
3. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan
4. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya
5. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk mencapai tujuan
6. Pendidikan bagi masyarakat

marxisme-leninisme : meletakkan ideologi dalam perspektif evolusi sejarah


liberalisme : kebebasan individual
sosialisme : kepentingan masyarakat
kapitalisme : memberi kebebasan kepada setiap individu untuk menguasai sistem perekonomian

Magnis Suseno : pelaksanaan ideologi pancasila bagi penyelenggara negara merupakan suatu orientasi kehidupan
konstitusional. Artinya, ideologi pancasila dijabarkan ke dalam berbagai peraturan perundang-undangan.

Unsur kedudukan pancasila sebagai orientasi kehidupan konstitusional :


1. Kesediaan untuk saling menghargai
2. Aktualisasi lima sila pancasila

Sumber historis pancasila sebagai ideologi negara


Pada masa pemerintahan Soeharto, pancasila dijadikan sebagai asas tunggal organisasi politik dan kemasyarakatan,
periode ini diawali dengan keluarnya TAP MPR NO. II/1978 tentang pemasyarakatan nilai-nilai pancasila.

Pada masa pemerintahan Megawati, pancasila sebagai ideologi semakin kehilangan formalitasnya dengan disahkannya
Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 yang tidak mencantumkan pendidikan Pancasila sebagai mata pelajaran
wajib.

Presiden SBY menandatangani Undang-Undang RI No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang mencantumkan mata
kuliah Pancasila sebagai mata kuliah wajib pada pasal 35 ayat (3)

Sumber sosiologis pancasila sebagai ideologi negara


Sila 1 : kehidupan beragama masyarakat Indonesia dalam bentuk kepercayaan dan keyakinan terhadap kekuatan gaib.
Sila 2 : saling menghargai dan menghormati hak orang lain, tidak bersikap sewenang-wenang.
Sila 3 : solidaritas, rasa setia kawan, rasa cinta tnah air yang berwujud pada mencintai produk dalam negeri.
Sila 4 : menghargai pendapat orang lain, semangat musyawarah dalam mengambil keputusan.

Sumber politis pancasila sebagai ideologi negara


Sila 1 : semangat toleransi antarumat beragama
Sila 2 : penghargaan terhadap pelaksanaan HAM
Sila 3 : mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan kelompok
Sila 4 : mendahulukan pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah daripada voting
Sila 5 : tidak menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri atau kelompok
Pada era reformasi, pancasila sebagai ideologi negara mengalami pasang surut, ditandai beberapa hal seperti :
1. Enggannya para penyelenggara negara mewacanakan tentang pancasila
2. Hilangnya pancasila dari kurikulum nasional

Faktor eksternal yang memengaruhi tantangan pancasila sebagai ideologi negara:


1. Banjir, kebakaran hutan.
2. Menguatnya isu kebudayaan global, masuknya ideologi asing.
3. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi

Faktor internal :
1. Pergantian rezim
2. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi)
Hakikat pancasila sebagai ideologi negara memiliki tiga dimensi, yaitu:
1. Dimensi realitas; nilai-nilai pancasila bersumber dari nilai-nilai real dalam masyarakat.
2. Dimensi idealitas; mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan.
3. Dimensi fleksibilitas; mengandung kekuatan yang merangsang masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-
pemikiran baru tentang nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya

Pancasila sebagai ideologi yang bersifat terbuka karena bersifat demokratis dan mengandung dinamika internal yang
mengundang dan merangsang warga negara yang meyakininya untuk mengembangkan pemikiran baru, tanpa khwatir
kehilangan hakikat dirinya.

Peran konkret pancasila sebagai ideologi meliputi:


1. Ideologi negara sebagai penuntun warga negara.
2. Ideologi negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-sila pancasila.

Pentingnya pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah untuk memperlihatkan peran ideologi sebagai
penuntun moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman berupa penyalahgunaan
narkoba, terorisme, dan korupsi dapat dicegah.

Anda mungkin juga menyukai