Anda di halaman 1dari 25

PANCASILA

Kajian Ilmiah terhadap Pancasila

 Pendidikan Pancasila  suatu studi tentang


Pancasila sebagai dasar dan ideologi
negara.
 Kajianbersifat interdisipliner artinya
tinjauan dari berbagai disiplin ilmu sebagai
satu kesatuan.
 Pancasila sendiri mempunyai ciri ilmiah.
Kajian ilmiah terhadap Pancasila dilihat dari ciri berpikir
ilmiah.

 Ada 4 ciri berpikir ilmiah:


1. Berobjek: o. material & o. formal
2. Bermetode: analisis-sintesis, induktif-deduktif,
hermeneutik,dll.
3. Bersistem: saling terkait antar hal/pernyataan sebagai satu
keutuhan.
4. Bersifat universal/umum: kebenarannya tdk terbatas ruang
dan waktu.
SEJARAH
PERUMUSAN
PANCASILA
 JEPANG MEMBERI JANJI KEMERDEKAAN KEPADA
BANGSA INDONESIA
 1944, JEPANG MENGALAMI KEKALAHAN
BPUPKI
 SIDANG I
29 MEI - 1 JUNI 1945.
 MEMBAHAS RUMUSAN DASAR NEGARA DAN
UNDANG-UNDANG DASAR DISAMPAIKAN OLEH
: MOH. YAMIN, MR. SUPOMO, DAN IR. SUKARNO.
 Sidang I BPUPKI (29-31 Mei dan 1 Juni 1945) membahas dasar negara.
 Sidang II BPUPKI (10-17 Juli 1945) membahas Rancangan Pembukaan dan UUD

 Usulan rumusan dasar negara :

1. Muhammad Yamin (29 Mei 1945) :


usulan secara lisan :

a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ketuhanan
d. Peri Kerakyatan
e. Kesejahteraan rakyat
 Setelah berpidato Muhammad Yamin menyampaikan usulan tertulis tentang rancangan
UUD yang didalamnya terdapat rumusan lima asas negara merdeka yaitu :
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kebangsaan Persatuan Indonesia
c. Rasa Kemanusiaan Yang adil dan beradab
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
 Soepomo (31 Mei 1945 ) menyampaikan pokok-pokok pikirannya sebagai
berikut :

a. Paham Negara Persatuan


b. Warga negara hendaknya tunduk kepada Tuhan dan supaya ingat
kepada Tuhan (hubungan negara dan agama)
c. Sistem badan permusyawaratan
d. Ekonomi negara bersifat kekeluargaan
 3. Soekarno (1 Juni 1945) menyampaikan lima dasar negara sebagai
berikut :

a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionlisme atau Peri kemanusiaan
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan yang berkebudayaan

 Soekarno mengusulkan kelima dasar tersebut diberi nama Pancasila


1 Juni 1945  Pidato Soekarno

 Dasar negara = Philosophische grondslag.


 Mengajukan 3 usulan dasar negara:
 Pancasila, Trisila atau Ekasila.
Pancasila:
 1. Kebangsaan (nasionalisme)
 2. Kemanusiaan (internasionalisme)
 3. Musyawarah mufakat (demokrasi)
 4. Kesejahteraan rakyat
 5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Trisila

 1. Sosio-nasionalisme
 2. Sosio-demokrasi
 3. Ketuhanan

 Ekasila:
 - Gotongroyong
(Ide asli orang Indonesia)
Setelah pidato Soekarno sidang I dihentikan dan dibentuk
panitia kecil.
 Ketiga usulan rumusan dasar negara tersebut tidak
ada yang ditetapkan sebagai dasar negara, maka
dibentuklah Panitia Kecil (Panitia Sembilan) yang
terdiri atas :
Soekarno (ketua), Moh. Hatta, Moh. Yamin,
Achmad Soebardjo, Wachid Hasyim, Agus Salim,
Abdulkahar Moedzakir, Abikusno Tjokrosoejoso,
AA. Maramis.
 Panitia Kecil berhasil menyusun Piagam Jakarta
(Jakarta Charter) nama ini diberikan oleh M. Yamin
: 22 Juni 1945, yaitu dokumen yang berisikan asas
dan tujuan negara Indonesia Merdeka.
 Rumusan Dasar Negara dalam Piagam Jakarta :
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
SIDANG II BPUPKI
10 JULI 1945

Pada sidang II disampaikan hasil musyawarah antara golongan Islam dan golongan
nasionalis tentang Rancangan Mukadimah Hukum Dasar, di dalamnya memuat
lima sila Pancasila (versi Piagam Jakarta).
Seluruh anggota sidang dapat menerima kesepakatan tsb sehingga masalah dasar
negara dianggap telah selesai.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI

NILAI ADALAH KUALITAS ATAU KEBERHARGAAN YANG


MELEKAT PADA SESUATU ( BENDA-BENDA, PERBUATAN,
PERASAAN MAUPUN PIKIRAN MANUSIA).

NILAI ADA KARENA MANUSIA YANG MELAKUKAN


PENILAIAN TERHADAP OBJEK YANG DINILAI.

SESUATU BERNILAI BERARTI SESUATU ITU MEMENUHI


ATAU MENDEKATI HARAPAN IDEAL MANUSIA, PENTING
BAGI HIDUP MANUSIA.
JADI, NILAI ITU BERUPA:
 PENGHARAPAN
 MASIH ABSTRAK  MAKA PERLU DIJABARKAN DALAM NORMA-
NORMA ATAU STANDAR TERTENTU UNTUK MENGUKURNYA ATAU
MENCAPAINYA.

 NILAI  MENJADI ACUAN DALAM MELIHAT MEWUJUDKAN DAN


MENILAI FAKTA
 MANUSIA HIDUP DIGERAKKAN OLEH NILAI-NILAI YANG DIYAKINI
DAN DIJADIKAN ACUAN HIDUPNYA.
PANCASILA ADALAH KUMPULAN NILAI-NILAI KEBAIKAN
YANG SISTEMATIS

PANCASILA JUGA MEMUAT NILAI KEBENARAN, KARENA


ADA PEMIKIRAN LOGIS YANG MENJADI LANDASANNYA
DAN MEMENUHI SYARAT ILMIAH DALAM PROSES
PERUMUSANNYA.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI MORAL/KEBAIKAN


ARTINYA PANCASILA MENJADI ACUAN DALAM
BERPERILAKU DAN BERSIKAP BANGSA INDONESIA
BAIK
SEBAGAI ARAH ATAU PEDOMAN BERPERILAKU
MAKA PANCASILA DIJABARKAN KE DALAM NORMA-
NORMA AGAR LEBIH MUDAH UNTUK
MELAKSANAKANNYA.

PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM


NORMA-NORMA KEHIDUPAN MELIPUTI:
NORMA KESUSILAAN DAN NORMA HUKUM.

NORMA AGAMA TIDAK DIJABARKAN DARI


PANCASILA TETAPI MENJADI SUMBER NILAI
YANG BERDIRI SENDIRI DAN JUGA DIAKUI OLEH
PANCASILA
NILAI-NILAI PANCASILA DIBENTUK DALAM
RANGKA UNTUK KEHIDUPAN BERNEGARA
PANCASILA BERCIRI MAJEMUK TUNGGAL, ARTINYA
TERDIRI DARI LIMA NILAI TETAPI MERUPAKAN SATU
KESATUAN.

 SUSUNAN PANCASILA BERSIFAT HIERARKIS-PIRAMIDAL, ARTINYA


SILA YANG MENDAHULUI MENJADI DASAR DAN MELIPUTI SILA
SESUDAHNYA.

 SILA SESUDAHNYA DILIPUTI ATAU DIJIWAI SILA DIATASNYA.

 SILA PERTAMA MENDASARI SILA II, III, IV DAN V

 SILA KEDUA DIDASARI SILA I DAN MENDASARI SILA III, IV DAN V,


DST.

 SILA KELIMA DIDASARI DAN DIJIWAI SILA I, II, III, IV DAN V.


PANCASILA

SEBAGAI IDEOLOGI

BANGSA INDONESIA
Fungsi Ideologi:

1. Struktur kognitif, merupakan keseluruhan pengetahuan


yang menjadi landasan utk memahami dan menafsirkan
dunia dan alam.
2. Orientasi dasar yang memberi wawasan, makna dan tujuan
hidup manusia
3. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan dalam
bertindak.
4. Bekal dan jalan untuk menemukan identitas.
5. Kekuatan yang menyemangati dan mendorong utk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
Pancasila juga bersifat yuridis ketata negaraan yang artinya pancasila
sebagai dasar negara, pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala
sumber hukum. Artinya segala peraturan perundangan secara material
harus berdasar dan bersumber pada pancasila. Apabila ada peraturan
(termasuk di dalamnya UUD 1945) yang bertentangan dengan nilai – nilai
luhur pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut dicabut.

Berdasarkan uraian tersebut pancasila sebagai dasar negara mempunyai sifat


imperatif atau memaksa, artinya mengikat dan memaksa setiap warga
negara untuk tunduk kepada pancasila dan bagi siapa saja yang melakukan
pelanggaran harus ditindak sesuai hukum yang berlaku di Indonesia serta
bagi pelanggar dikenakan sanksi – sanksi hukum.
Pancasila sebagai ideologi terbuka

 Ideologi terbuka ialah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari
luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakatnya sendiri.

 Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan


zaman dan adanya dinamika.
Syarat Sebuah Ideologi Terbuka
Dimensi realitas : Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi
harus berakar dalam masyarakat atau bangsa itu

Dimensi Idealisme : Bahwa nilai dasar ideologi


mengandung idealisme yang memberi harapan tentang masa depan yang
lebih baik

Dimensi Fleksibilitas:bahwa ideologi itu memiliki keluasan yang merangsang


pengembangan pemikiran baru, tanpa menghilangkan hakekat atau jati
diri

Anda mungkin juga menyukai