Petunjuk :
SOAL :
1. Jelaskan secara ringkas tujuan yang ingin dicapai oleh Pendidikan Pancasila!
2. Sebutkan tiga orang tokoh yang menyampaikan pandangan dan usulan dasar negara pada
sidang BPUPKI I, dan sebutkan usulan dasar negara dari tiga tokoh tersebut!
3. Coba saudara jelaskan pengertian Pancasila secara etimologis, terminologis , historis, dan
yuridis!
4. Mengapa Pancasila dipilih menjadi dasar negara Indonesia?
5. Keterbukaan ideologi Pancasila mengandung nilai-nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis.
Jelaskan ketiga nilai tersebut!
selamat mengerjakan
Nama : Liya Herlina
NIM : P07314223019R
Prodi : TLM Program RPL
Jawaban :
1. Tujuan pendidikan Pancasila menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan
Nasional yang juga tercantum di dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, ialah
guna menunjukan arah tujuan pada moral dan diharapkan dapat terealisasi di
kehidupan bermasyarakat sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan
taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai
golongan agama, kebudayaan, dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang
mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran diarahkan pada
perilaku yang mendukung upaya terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
2. 3 tokoh yang menyampaikan pandangan dan usulan dasar negara pada sidang BPUPKI I
yaitu :
a. Mr. Muh Yamin, pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin mengusulkan
calon rumusan dasar negara Indonesia sebagai berikut :
Perikebangsaan
Perikemanusiaan
Periketuhanan
Perikerakyatan
Kesejahteraan rakyat
b. Mr. Soepomo, pada tanggal 30 Mei 1945 Prof Mr. Soepomo mengemukakan
teori2 negara, yaitu :
Persatuan
Kekeluargaan
Keseimbangan Lahir dan Batin
Musyawarah
Keadilan Rakyat
c. Ir. Soekarno, pada tanggal 1 Juni 1945 yg mengusulkan 5 dasar negara, yaitu :
Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
Internasionalisme (perikemanusiaan)
Mufakat (demokrasi)
Kesejahteraan sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa
4. Pancasila dipilih menjadi dasar negara Indonesia karena beberapa alasan yang
mendasar dan kontekstual dalam perjalanan sejarah dan perjuangan kemerdekaan
Indonesia:
Kesatuan dan Keanekaragaman : Pancasila mengandung prinsip persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia, meskipun Indonesia terdiri dari beragam suku,
budaya, dan agama. Pancasila memberikan landasan untuk mempersatukan
berbagai elemen masyarakat dalam satu identitas nasional.
Ketahanan Nasional : Pancasila menyediakan kerangka nilai-nilai yang
diperlukan untuk menjaga ketahanan nasional. Prinsip-prinsipnya, seperti
keadilan sosial, persatuan, dan kemanusiaan yang adil, mendukung
pembangunan negara yang kuat dan berkelanjutan.
Toleransi Agama dan Kebudayaan : Prinsip "Ketuhanan Yang Maha Esa" dalam
Pancasila mengakomodasi pluralitas agama dengan menghargai keberagaman
keyakinan. Hal ini penting untuk menjaga harmoni antaragama dan
menghindari konflik.
Musyawarah dan Demokrasi : Pancasila menegaskan prinsip demokrasi dalam
bentuk musyawarah dan perwakilan dalam pengambilan keputusan. Ini
mendukung partisipasi masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan dan
pengelolaan negara.
Keadilan Sosial : Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila menggarisbawahi
pentingnya distribusi kekayaan dan kesempatan secara merata kepada seluruh
rakyat Indonesia. Ini membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.
Menghormati Hak Asasi Manusia : Pancasila menempatkan kemanusiaan yang
adil dan beradab sebagai prinsip penting, yang mendukung penghormatan
terhadap hak asasi manusia dan martabat setiap individu.
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan : Pancasila muncul dalam konteks
perjuangan kemerdekaan Indonesia. Keberagaman pandangan dan
kepentingan di BPUPKI mengarah pada penyusunan Pancasila sebagai titik
kesepakatan, yang kemudian diakui sebagai dasar negara.
Konteks Internasional : Pancasila menyampaikan pesan kemandirian dan
kepribadian Indonesia dalam wacana internasional. Ini memberikan kerangka
panduan dalam menjalankan hubungan dengan negara-negara lain.
Secara keseluruhan, Pancasila dipilih menjadi dasar negara Indonesia karena
mampu mengakomodasi kompleksitas bangsa Indonesia, mendorong
persatuan, mempromosikan demokrasi, dan mendukung pembangunan yang
adil dan berkelanjutan.
5. Keterbukaan ideologi Pancasila mengandung nilai-nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai
praksis.
a. Nilai-nilai Dasar :
Nilai-nilai dasar adalah prinsip-prinsip mendasar yang menjadi pijakan ideologi
Pancasila. Ini termasuk lima prinsip dasar Pancasila:
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai-nilai dasar ini membentuk fondasi moral dan etika bangsa, serta
menggambarkan visi ideal negara Indonesia.
b. Nilai Instrumental :
Nilai-nilai instrumental merupakan panduan atau prinsip yang mendukung
implementasi nilai-nilai dasar dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk nilai-
nilai seperti:
Gotong royong : Semangat bekerja sama dan saling membantu dalam
masyarakat.
Musyawarah : Mencari solusi melalui diskusi dan perundingan.
Keterbukaan : Menghargai beragam pandangan dan ide.
Toleransi : Menghormati perbedaan budaya, agama, dan pandangan.
Kemandirian : Mengutamakan kebijakan dan tindakan yang mendukung
kemandirian nasional.
c. Nilai Praksis :
Nilai-nilai praksis adalah bagaimana nilai-nilai dasar dan instrumental
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan kebijakan pemerintah. Ini
melibatkan tindakan konkret untuk mewujudkan tujuan-tujuan Pancasila dalam
masyarakat dan negara. Contoh-contoh nilai praksis adalah :
Pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Penerapan hukum yang adil dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Penghormatan terhadap kebebasan beragama dan hak warga negara
lainnya.
Pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan.
Ketiga dimensi nilai ini saling terhubung dan memberikan arah bagi pembangunan
negara yang adil, demokratis, dan berkeadilan. Keterbukaan ideologi Pancasila
memungkinkan adaptasi dan aplikasi nilai-nilai ini sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan tuntutan zaman.