UNIVERSITAS TERBUKA
Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ-UT) Semarang
Jalan Semarang-Kendal, Mangkang Wetan Semarang
Laman: ut-semarang@upbjj.ac.id
UNIVERSITAS TERBUKA Telepon. (024) 8666044 Faksimile (024) 8666045
TUGAS TUTORIAL 3
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Program Studi : S1 Ekonomi Syaraiah
Semester : 8 (Delapan)
Nama Tutor : Dr. Wawan Shokib Rondli, S.Pd., M.Pd.
Soal
1. Jelaskan secara singkat sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia?
2. Jelaskan secara singkat arti masing – masing sila Pancasila?
3. Prinsip – prinsip dalam pemikiran dan pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara
dapat ditinjau dalam dua segi yaiti segi instrinsik dan ekstrinsik. Jelaskan secara
singkat pelaksanaan Pancasila dalam kedua segi tersebut?
4. Jelaskan beberapa argumentasi mengapa Pancasila masih dianggap relevan dalam era
reformasi! Jawab?
Selamat Bekerja
TUGAS TUTORIAL 3
PANCASILA
JAWABAN
1. Jelaskan secara singkat sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar filsafat Negara
Republik Indonesia?
Jawab :
Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia. Sejarah lahirnya Pancasila
dapat diringkas sebagai berikut:
Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang bertujuan untuk membahas dasar negara
Indonesia yang baru, terdapat usulan dari para anggota untuk membentuk sebuah
komite yang bertugas menyusun dasar negara. Komite ini diberi nama Panitia
Sembilan dan dipimpin oleh Soepomo.Panitia Sembilan kemudian bertugas menyusun
rancangan dasar negara yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Indonesia. Mereka
meninjau berbagai pandangan filsafat, agama, dan ideologi untuk mencari landasan
yang sesuai dengan keberagaman Indonesia.Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia
Sembilan mengumumkan rancangan dasar negara yang terdiri dari lima sila, yang
kemudian dikenal sebagai Pancasila. Sila-sila tersebut adalah:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui dan mempercayai adanya Tuhan yang
Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menghormati martabat dan hak asasi
manusia serta memperjuangkan keadilan sosial.
3. Persatuan Indonesia: Menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: Mewujudkan demokrasi yang berlandaskan
musyawarah mufakat.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mewujudkan keadilan sosial,
memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan semua rakyat Indonesia.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Sila ini mengakui dan mempercayai adanya Tuhan
yang Maha Esa. Sila ini menegaskan bahwa Indonesia adalah negara dengan
keragaman agama, dan semua warga negara memiliki kebebasan untuk memeluk
agama dan keyakinan mereka sendiri. Sila ini juga mengajarkan nilai-nilai
ketaqwaan, toleransi, dan penghormatan terhadap sesama manusia.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Sila ini menekankan pentingnya
menghormati martabat dan hak asasi manusia. Artinya, setiap individu harus
diperlakukan secara adil, tanpa diskriminasi, dan dengan sikap beradab. Sila ini
mengajarkan nilai-nilai keadilan sosial, persamaan, empati, dan tanggung jawab
terhadap kesejahteraan bersama.
3. Persatuan Indonesia: Sila ini menegaskan pentingnya menjaga keutuhan dan
kesatuan bangsa Indonesia di tengah keberagaman suku, agama, budaya, dan
bahasa. Sila ini mengajarkan nilai-nilai persatuan, solidaritas, gotong royong, dan
semangat kebhinekaan sebagai kekuatan untuk membangun negara yang kokoh
dan harmonis.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: Sila ini menggarisbawahi pentingnya demokrasi
dan musyawarah dalam pengambilan keputusan. Artinya, keputusan-keputusan
penting diambil melalui musyawarah dan perwakilan yang adil. Sila ini
mengajarkan nilai-nilai partisipasi aktif, kebebasan berekspresi, menghargai
perbedaan pendapat, dan pemenuhan kepentingan rakyat.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Sila ini menekankan pentingnya
mewujudkan keadilan sosial untuk seluruh rakyat Indonesia. Artinya, negara
harus berupaya memastikan kesempatan yang adil, perlindungan sosial, dan
distribusi yang merata terhadap sumber daya dan hasil pembangunan. Sila ini
mengajarkan nilai-nilai keadilan, keberlanjutan, dan kesetaraan dalam hal
ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap kehidupan yang layak.
3. Prinsip – prinsip dalam pemikiran dan pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara
dapat ditinjau dalam dua segi yaiti segi instrinsik dan ekstrinsik. Jelaskan secara
singkat pelaksanaan Pancasila dalam kedua segi tersebut?
Jawab :
Pelaksanaan Pancasila sebagai dasar negara dapat ditinjau dari segi instrinsik dan
ekstrinsik. Berikut penjelasan singkat mengenai kedua segi tersebut:
• Penegakan Hukum dan Keadilan: Menerapkan aturan hukum yang adil dan
merata untuk semua warga negara. Melalui sistem hukum yang
berlandaskan Pancasila, diharapkan tercipta keadilan sosial dan
perlindungan terhadap hak asasi manusia.
• Demokrasi dan Partisipasi: Memastikan pelaksanaan demokrasi yang
melibatkan partisipasi aktif rakyat dalam proses pengambilan keputusan.
Demokrasi yang berlandaskan Pancasila menjunjung tinggi prinsip
musyawarah dan perwakilan yang adil.
• Kesejahteraan Rakyat: Membangun kebijakan dan program pemerintah
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Prinsip keadilan sosial dalam Pancasila
mendorong redistribusi sumber daya dan pembangunan yang berkeadilan.
4. Jelaskan beberapa argumentasi mengapa Pancasila masih dianggap relevan dalam era
reformasi! Jawab?
Jawab :
Pancasila masih dianggap relevan dalam era reformasi dengan beberapa argumentasi
sebagai berikut: