Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan sejarah periode pengesahan Pancasila sejak sidang BPUPKI pertama hingga disahkan

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang diadopsi pada saat kemerdekaan
pada tanggal 17 Agustus 1945. Proses pengesahan Pancasila melalui sidang-sidang BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) merupakan bagian dari sejarah penting dalam proses kemerdekaan Indonesia.

Berikut adalah rangkaian peristiwa sejarah periode pengesahan Pancasila:

1) Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei - 1 Juni 1945) Pada sidang pertama BPUPKI, dibahas rencana
dasar negara yang nantinya menjadi Pancasila. Sidang tersebut dihadiri oleh 62 anggota BPUPKI
dan dipimpin oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Beberapa usulan dasar negara yang diajukan
antara lain: Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa, Negara Kesejahteraan, dan Kebangsaan
Indonesia.
2) Sidang Kedua BPUPKI (10-16 Juli 1945) Pada sidang kedua BPUPKI, disepakati penggunaan istilah
Pancasila sebagai dasar negara. Sidang ini juga membahas dan menyepakati empat asas dalam
Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia, dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.
3) Sidang Ketiga BPUPKI (14-22 Agustus 1945) Pada sidang ketiga BPUPKI, dibahas teks proklamasi
kemerdekaan yang kemudian diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sidang ini juga
membahas rancangan UUD dan rancangan pembentukan pemerintah. Meskipun tidak ada
pengesahan resmi, Pancasila sudah menjadi dasar negara.
4) Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945) Pada sidang pertama PPKI, disetujui empat asas dalam
Pancasila sebagai dasar negara. Sidang ini juga membahas susunan pemerintah dan
pengangkatan Soekarno sebagai presiden dan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden.
5) Sidang Kedua PPKI (18 Agustus 1945) Pada sidang kedua PPKI, disahkan UUD dan Pancasila
secara resmi menjadi dasar negara Republik Indonesia. Pancasila kemudian ditetapkan sebagai
ideologi negara pada sidang-sidang berikutnya.

Itulah beberapa peristiwa sejarah periode pengesahan Pancasila sejak sidang BPUPKI pertama hingga
disahkan secara resmi. Proses ini menunjukkan bahwa Pancasila merupakan hasil dari diskusi dan
konsensus antara para tokoh nasional Indonesia pada masa itu.

2. Jelaskan yang dimaksud Pancasila sebagai ideologi terbuka

Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang berisi lima asas atau prinsip, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila disebut sebagai ideologi terbuka karena dapat
diinterpretasikan dan dikembangkan secara dinamis sesuai dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan masyarakat.

Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan untuk dilakukan pembaharuan dan


pengembangan dalam menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan masyarakat. Misalnya, ketika
Indonesia memasuki era reformasi pada tahun 1998, terdapat pemikiran baru yang ingin
menambahkan asas kebebasan dan keadilan dalam Pancasila sebagai respon atas tuntutan masyarakat
yang ingin memperoleh hak-hak asasi dan keadilan sosial yang lebih baik.

Pancasila sebagai ideologi terbuka juga berarti bahwa Pancasila bukanlah doktrin atau pandangan
yang dipaksakan kepada masyarakat, tetapi merupakan dasar negara yang dibentuk bersama sama
oleh rakyat Indonesia. Setiap orang berhak menginterpretasikan Pancasila sesuai dengan perspektif
dan pemahamannya masing-masing, asal tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar Pancasila itu
sendiri.

Dalam praktiknya, konsep Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan untuk dilakukan
diskusi, dialog, dan kerja sama antar masyarakat, partai politik, serta pemangku kepentingan lainnya.
Hal ini dapat menghasilkan kebijakan publik yang lebih inklusif dan responsif terhadap kepentingan
masyarakat secara keseluruhan.

Secara singkat, Pancasila sebagai ideologi terbuka memberikan kesempatan bagi masyarakat
Indonesia untuk mengembangkan nilai-nilai dasar Pancasila dengan cara yang lebih kreatif, dinamis,
dan partisipatif dalam membangun bangsa dan negara Indonesia yang lebih baik.

3. Pendapat tentang pengesahan perpu no. 2 tahun 22 tentang cipta kerja dari sudut pandang
Pancasila sebagai dasar negara

Pancasila sebagai dasar negara memiliki tujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang
adil dan makmur. Oleh karena itu, setiap kebijakan pemerintah harus diarahkan untuk mencapai
tujuan tersebut dengan memperhatikan nilai-nilai dasar Pancasila, seperti keadilan sosial, persatuan,
dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Dalam konteks perpu no. 2 tahun 2020 tentang cipta kerja, perlu diperhatikan bagaimana
dampak dari kebijakan tersebut terhadap kesejahteraan masyarakat. Sebuah kebijakan yang hanya
menguntungkan sebagian kecil orang atau kelompok saja, tanpa memperhatikan kesejahteraan
seluruh rakyat, tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila.

Selain itu, dalam proses pengambilan keputusan mengenai perpu no. 2 tahun 2020 tentang
cipta kerja, penting untuk dilakukan proses musyawarah dan dialog antara pemerintah, pengusaha,
buruh, dan masyarakat luas, sesuai dengan asas kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam perwakilan, sebagai salah satu nilai dasar Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap hak-hak
asasi manusia, termasuk hak-hak pekerja dan buruh. Oleh karena itu, kebijakan yang berdampak
negatif terhadap hak-hak pekerja dan buruh, harus ditinjau ulang untuk memastikan bahwa
kebijakan tersebut sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dalam kesimpulannya, Pancasila sebagai dasar negara memerlukan kebijakan yang berpihak
kepada seluruh rakyat Indonesia, dengan memperhatikan nilai-nilai dasar Pancasila dan melakukan
proses musyawarah dan dialog antara pemerintah, pengusaha, buruh, dan masyarakat luas.
4. Berikan masing-masing contoh sila 1-5 implementasi seperti apa dan sebagai bentuk kontribusi anak
muda dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang bebas korupsi

Berikut adalah contoh implementasi dari masing-masing sila Pancasila beserta kontribusi anak muda
dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang bebas korupsi:

1) Ketuhanan Yang Maha Esa Implementasi: Meningkatkan spiritualitas dan nilai-nilai agama di
dalam kehidupan sehari-hari. Kontribusi anak muda: Membangun toleransi antar umat
beragama, mengembangkan pemahaman dan praktik agama yang inklusif dan damai, serta
mempraktikkan nilai-nilai moral agama dalam kehidupan sehari-hari.
2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Implementasi: Memastikan hak asasi manusia dihormati
dan dilindungi, serta membangun masyarakat yang adil dan bermartabat. Kontribusi anak muda:
Mendorong pemenuhan hak asasi manusia bagi semua orang tanpa diskriminasi,
memperjuangkan hak-hak minoritas dan kelompok rentan, serta membangun masyarakat yang
inklusif dan berkeadilan melalui kegiatan sosial dan advokasi.
3) Persatuan Indonesia Implementasi: Membangun rasa persatuan, solidaritas, dan kebersamaan
antara seluruh warga Indonesia. Kontribusi anak muda: Memperkuat rasa persatuan dan
kebersamaan antar warga dengan memperkenalkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, serta
terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang memperkuat solidaritas dan persatuan nasional.
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Implementasi: Mendorong partisipasi aktif rakyat dalam proses pengambilan keputusan yang
bersifat nasional maupun lokal. Kontribusi anak muda: Terlibat dalam kegiatan yang
memperkuat partisipasi politik dan sosial, termasuk pengawasan terhadap kinerja pemerintah,
ikut serta dalam pemilihan umum dan partisipasi aktif dalam forum-forum demokrasi.
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Implementasi: Membangun masyarakat yang adil
dan merata dalam pemerataan pembangunan dan redistribusi sumber daya. Kontribusi anak
muda: Mendorong pengembangan sektor ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta
memperjuangkan hak-hak sosial ekonomi rakyat, terutama kelompok yang rentan dan
terpinggirkan. Selain itu, juga bisa melakukan aksi-aksi sosial seperti memberikan bantuan dan
donasi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai