0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan8 halaman
Webinar ini membahas tentang meneguhkan Pancasila dalam penegakan hukum di Indonesia saat pandemi Covid-19. Pemateri pertama membahas tentang konstruksi Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara serta paradigma penegakan hukum. Pemateri kedua membahas tentang pendidikan ekologi kewarganegaraan untuk meneguhkan Pancasila di era pandemi. Pemateri ketiga membahas tentang membangun karakter demokratis dalam masy
Webinar ini membahas tentang meneguhkan Pancasila dalam penegakan hukum di Indonesia saat pandemi Covid-19. Pemateri pertama membahas tentang konstruksi Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara serta paradigma penegakan hukum. Pemateri kedua membahas tentang pendidikan ekologi kewarganegaraan untuk meneguhkan Pancasila di era pandemi. Pemateri ketiga membahas tentang membangun karakter demokratis dalam masy
Webinar ini membahas tentang meneguhkan Pancasila dalam penegakan hukum di Indonesia saat pandemi Covid-19. Pemateri pertama membahas tentang konstruksi Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar negara serta paradigma penegakan hukum. Pemateri kedua membahas tentang pendidikan ekologi kewarganegaraan untuk meneguhkan Pancasila di era pandemi. Pemateri ketiga membahas tentang membangun karakter demokratis dalam masy
NIM : 2008321 Kelas : 3F PGSD Resume Webinar “Meneguhkan Pancasila dalam Penegakan hukum di Indonesia saat Pandemi Covid 19”
Pemateri 1 : Prof. Dr. Hj. Imas Rosidawati Wr., S.H., M.H
“Pancasila dalam Penegakan Hukum yang Berkeadilan di Indonesia” Konstruksi Pancasila dan UUD 1945 Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis negara sehingga setiap materi muatan Peraturan Perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila (UU No. 12/2011 Tentang Pembentukan Peraturan Per-UU-an). UUD 1945 sebagai Hukum Dasar (Ps. 3 ayat (1) UU No. 12/2011 ). Yang dimaksud dengan “hukum dasar” adalah norma dasar bagi Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang merupakan sumber hukum bagi Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di bawah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Penjelasan Ps. 3 ayat (1) UU No. 12/2011). Norma hukum Indonesia adalah norma-norma yang terdapat di dalam UUD 1945 yang tidak bertentangan dengan Pancasila sebagai Ideologi dan dasar filosofis negara. Kemudian, lahirnya norma hukum positif yakni penegakan hukum dan penafsiran norma hukum. Paradigma Penegakan Hukum Paradigma adalah 1. Kerangka berpikir (menurut arti kata) 2. Landasan berpikir, konsep dasar (Thomas Kuhn) 3. Kumpulan tata nilai yang membentuk sebuah pola pikir seseorang (Robert Friedrichs) 4. Sekumpulan keyakinan dasar yang membimbing tindakan manusia itu di dalam kehidupannya (Egon G. Guba) 5. Seperangkat kepercayaan atau juga keyakinan dasar yang menuntun seseorang itu di dalam bertindak di dalam kehidupan sehari-hari (Salim) Paradigma adalah tentang bagaimana seseorang melakukan sesuatu… Penegakan Hukum Penegakan hukum adalah… 1. Usaha untuk mewujudkan ide-ide dan konsep-konsep hukum yang diharapakan rakyat menjadi kenyataan (Shant Dellyana) 2. Kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan didalam kaidah- kaidah/pandangan nilai yang mantap dan mengejewantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup (Soerjono Soekanto) 3. Proses dilakukannya upaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas atau hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (Jimly Asshiddiqie) Penegakan hukum adalah bagaimana peraturan perundang-undangan dapat dioperasionalkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana institusi melakukan sesuatu agar peraturan perundang-undangan dapat dioperasionalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kekuatan mengikat dari pada hukum / UU Dasar mengikat daripada hukum: 1. Alasan politis 2. Alasan psikologis 3. Alasan sosiologis 4. Alasan ekonomis 5. Alasan filosofis Dasar mengikat daripada hukum Penegakan Hukum Di Indonesia Menurut RPJMN Tahun 2020-2024 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2020- 2024 1. Paradigma efektif dan efisiensi hukum, Hyper regulation… 2. Paradigma kepastian hukum, Inkonsistensi, multitafsir, dishamoni = Ketidakpastian hukum 3. Paradigma meningkatkan kepercayaan, Ketidakpastian hukum = rendahnya kepercayaan masyarakat Sistem Hukum Lawrence M. Friedman = Teori Efektivitas Hukum Soerjono Soekanto Sistem hukum yang berfungsi dengan baik akan mengfungsikan hukum secara efektif Unsur Penegakan Hukum 1. Unsur Kepastian Hukum 2. Unsur Kemanfaatan Hukum 3. Unsur Keadilan Penegakan hukum di Indonesia melalui Pembentukan UU berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 Tujuan pembentukan pemerintahan negara Indonesia salah satunya adalah; “melindungi segenap bangsa Indonesia” (UUD 1945, Pembukaan Alinea Keempat), Mencegah gangguan terhadap masyarakat Indonesia, Pembentukan UU yang efektif, efisien dan futuristic, Kepastian Hukum. Penegakan hukum di Indonesia melalui nilai-nilai Pancasila Nilai sosial adalah nilai yang diakui bersama sebagai hasil konsensus, erat kaitannya dengan pandangan terhadap harapan kesejahteraan bersama dalam hidup bermasyarakat (Syani, 2002:52) “Kesejahteraan Umum” yang menjadi tujuan pembentukan pemerintahan negara Indonesia sebagaimana dimaksud alinea keempat Pembukaan UUD 1945 Dasar “kesejahteraan umum” tersebut adalah; (1) kemerdekaan, (2) perdamaian abadi, dan (3) keadilan sosial Nilai sosial bangsa Indonesia adalaah nilai-nilai sosial yang didasarkan kepada tiga hal, yaitu; (1) kemerdekaan, (2) perdamaian abadi, dan (3) keadilan sosial Nilai sosial bangsa Indonesia merupakan nilai-nilai hasil konsensus berbagai golongan masyarakat Indonesia, baik yang berlaku lokal maupun nasional. Bhinneka Tunggal Ika menjadi paradigmanya Kesimpulan: Penegakan hukum di Indonesia adalah “proses penegakan hukum di Indonesia dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku” Dengan demikian, bukan suatu proses penegakan hukum di Indonesia apabila dilakukan dengan cara-cara yang tidak sesuai sehingga bertentangan Pancasila dan UUD 1945. Pemateri 2 : Dr. Eko Digdoyo “Pendidikan Ekologi Kewarganegaraan sebagai Gerakan Kearifan Budaya” Tatanan kehidupan baru Kondisi dimana masyarakat dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan melakukan adaptasi untuk dapat hidup berdampingan dengan konflik . Masyarakat perlu beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti bekerja, beribadah, berdagang, mengajar, bersosialisasi, aktualisasi diri, dan lain-lain. Masyarakat tetap harus sehat bugar dan produktif. Disini terdapat peraturan baru, gaya hidup baru, dan kebiasaan baru. Meneguhkan Pancasila sebagai landasan hidup bangsa Indonesia di era pandemic - Nilai-nilai Pancasila perlu dijadikan sebagai dasar dalam hidup bernegara dalam konteks kegiatan kemanusiaan. - Gerakan-gerakan gotong royong dan teller hewan menjadi ciri khas masyarakat nusantara mulai dari tingkat warga RT RW dan pemerintah kota sampai tingkat nasional. - Gerakan donasi melalui kekuatan media sosial yang berujung memberi donasi kepada masyarakat terdampak covid. - Berapa tujuan perang ideologi bangsa untuk seluruh kepentingan bangsa hilangkan ego sektoral etnisitas dan sebagainya. - Penghargaan tenaga kesehatan profesional sebagai pahlawan terdepan di era pandemi. - Kunci dalam menghadapi sebuah masalah hakikatnya nya adalah bersatu tanpa memandang perbedaan antara golongan. nyalakan pemerintah tentu bukan salah satu bagian dari karakter pribadi bangsa Indonesia karena sejatinya prinsip dari implementasi Pancasila adalah menemukan solusi melalui kerjasama bangsa Indonesia. Penerapan nilai-nilai Pancasila di era pandemi 1. Sila 1 berdasarkan pada nilai ajaran ketuhanan yang lebih universal untuk keselamatan manusia. 2. Sila 2 nilai kemanusiaan yang beradab 3. Sila 3 prinsip persatuan dari perbedaan atas kenyataan sosial kehidupan 4. Sila 4 mendukung kebijakan pemerintah dalam menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau plastik b dan PPKI adalah salah satu cara untuk meminimalisir penyebaran covid-19. 5. Sila 5 rasa keadilan dalam menangani kasus pelanggaran perlu diperankan sesuai porsi atau tupoksi Fungsi Pancasila berupa hadir dan dihadirkan sebagai kepribadian bangsa yang meningkatkan bahwa bangsa Indonesia tetap harus bekerja sama serta bersatu dalam menanggulangi demi covid-19. Pemateri 3 : Asep Anggi Buldani M.Pd. “Membangun Karakter Demokratis dalam Civil Society” Peneguhan Pancasila dalam kondisi tidak menentu. Kondisi disini pandemic yang tak tahu kapan kunjung selesai. Bagaimana membangun karakter demokratis? Nilai demokratis ini terdapat dalam sila ke-4 Pancasila. Digaris bawahi ‘dengan hikmat dalam kebijaksanaan’. Dalam keadaan ini, sikap kita perlu bijak. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia. Pertama, Philosophische Grondslag atau dasar filsafat negara lebih bersifat teoritis dan abstrak yaitu cara berpikir dan memandang realitas yang sedalam-dalamnya untuk mencapai kebenaran mengacu pada pandangan hidup yang bersifat praktis serta tumbuh dan berkembang secara alamiah di dalam kehidupan masyarakat. Way of life. Way of thinking. sudut pandang yang tidak menitik beratkan hanya pada segi filosofis melainkan sebagai sebuah hasil kesepakatan bersama konsensus Mari merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita. Sempurnanya Pancasila dalam Indonesia sebagai dasar negara. Tantangan Pancasila yaitu, kapitalisme : bertolakbelakang dg Pancasila, Sekulerisme (memisahkan kepentingan negara dengan agama), Komunisme, dan Otoritarianisme Definisi Civil Society 1. Civil society sebagai kegiatan di luar pemerintahan yang melibatkan individu dalam memelihara ketentraman dan produktivitas dalam masyarakat dalam konteks itu titik berat diletakkan pada peran asosiasi individu yang bersifat sukarela untuk membangun kepercayaan dan kerjasama yang memungkinkan modal sumber daya manusia berfungsi dengan efektif tanpa bill halangan dari pemerintah. 2. Civil society sebagai hal yang menitikberatkan pada konsep keadaan yang menuntut individu untuk mampu hidup damai dalam masyarakat secara ber keadaban dalam ruang sosial budaya suatu masyarakat Chandoke (dalam Suwondo, 2005) menyebutkan bahwa terdapat 4 syarat keberadaan Civil Society, yaitu : 1. Nilai dari civil society yang berupa partisipasi politik dan state accountability 2. Institusi dari civil society yang berupa forum yang representative dan asosiasi sosial 3. Perlindungan dari civil society adalah berhubungan dengan hak-hak individual secara umum 4. Anggota civil society adalah semua individu yang dilindungi hukum
Pemateri 4 : Dr. Dinie Anggraeni Dewi, M.Pd.
“Implementasi Pancasila di Era Digital” Tantangan utama dewasa ini, penggunaan internet, gadget. Sikap Pancasila harus ditonjolkan. Adanya perubahan global yang terjadi. Perubahan ini dimaknai dengan canggihnya teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi. Ini menghilangkan batas dan mengubah masyarakat secara dinamis. Kecenderungan global, yaitu pertama, berlangsungnya revolusi industri keempat, fenomena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam era revolusi digital. Kedua perubahan peradaban masyarakat, rumahnya sendi-sendi kehidupan kebudayaan peradaban dan kemasyarakatan termasuk pendidikan. Ketiga, semakin tegas fenomena abad kreatif mendapatkan informasi, pengetahuan kreativitas inovasi dan jejaring sebagai sumber daya strategis bagi individu masyarakat korporasi dan negara. Terdapat Mega tren dunia 2045, yaitu kemajuan teknologi, perubahan geopolitik, perubahan geoekonomi, demografi dunia, organisasi global, perdagangan internasional, keuangan global, kelas pendapatan menengah, persaingan sumber daya alam, dan perubahan iklim. Indonesia menempati ketiga penggunaan internet setelah India dan Cina. Kondisi yang dihadapi generasi milenial abad 21 Pendidikan masa depan? 1. Revolusi industri 4.0 35% jenis pekerjaan akan hilang pada 2025 65% tumbuh kompetensi baru yang berbasis teknologi informasi. 2. Globalisasi 14,2 juta tenaga kerja cakap akan bermigrasi antar negara ASEAN terjadinya benturan peradaban 3. Kebutuhan domestic 58 juta tambahan tenaga kerja cakap pada 2030 terjadinya peningkatan daya saing SDM 4. Milenial gen z Digital natives dan aktif pengguna sosial media terjadinya pembelajaran cepat dan cerdas
Tantangan identitas generasi bangsa. Pertama, masuknya budaya lain seperti
masuknya budaya Korea. Kedua, gempuran dan pola serangan pintar melalui 7F (food, fuel, fashion, film, fantasi, filosofi, dan finansial). Selain itu, ada radikalisme dan terorisme itu terus mengintai potensi radikalisme baik sosial-keagamaan sekitar 108 juta muslim Indonesia tidak radikal, sekitar 11 juta muslim Indonesia bersedia radikal, dan sekitar 60rb muslim Indonesia pernah terlibat tindakan radikal. Kehadiran media sosial sebagai wadah berbincang dan bertukar informasi antara satu dengan yang lain tentu memberikan dampak yang sangat positif. Sayangnya, media sosial juga menjadi arena bagi penyampaian opini ujaran penuh kebencian atau hate speech dan berita-berita palsu atau hoax. Bagaimana kita harus bersikap? 1. Kita harus tahu situasi dan kondisi negara dan bangsa saat ini 2. Meneguhkan Pancasila 3. Pancasila Hal mendasar bagi bangsa Indonesia untuk mempersatukan Indonesia menjadi satu nusa satu bangsa dan satu bahasa dalam bingkai NKRI. 4. Bangsa berdaulat, mandiri, dan berkepribadian. Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika di ruang digital : 1. Sila pertama, nilai utamanya adalah cinta kasih saling menghormati perbedaan kepercayaan di ruang digital. 2. Sila kedua, nilai utamanya adalah kesetaraan memperlakukan orang lain dengan adil dan manusia di ruang digital. 3. Sila ketiga, nilai utamanya adalah harmoni mengutamakan kepentingan Indonesia di atas kepentingan pribadi atau golongan di ruang digital. 4. Sila keempat, nilai utamanya adalah demokratis memberi kesempatan setiap orang untuk bebas berekspresi dan berpendapat di ruang digital. 5. Sila kelima, nilai utamanya adalah gotong royong bersama-sama membangun ruang digital yang aman dan etis bagi setiap pengguna. Meneguhkan pancasila khususnya di kalangan muda pada era digital adalah tugas kita bersama bukan tugas individu. “Ilmu untuk amal kebijakan untuk kebajikan”.
Pemateri 5 : Nani Nuraeni
“Eksistensi Pancasila sebagai Dasar Negara dalam Bidang Hukum” Ketika kita berbicara Pancasila yang berhubungan dengan hukum mau tidak mau kita harus menggali proses bagaimana munculnya atau bagaimana awal ditetapkannya Pancasila ini menjadi dasar negara dan kemudian berdampak terhadap sistem hukum. Pancasila hakikatnya nya kajian filsafat yang telah disepakati oleh para pendiri negara kita sebagai konsensus kebangsaan dan kenegaraan. Pancasila sebagai sistem nilai hasil pemikiran filsafat memiliki nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis. Nilai dasar yaitu rumusan isi dan struktur yang tidak bisa diubah isinya. Nilai instrumental maka isinya dapat disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan dinamika peradaban masyarakat. Nilai praktis yaitu dalam bentuk kebijakan bisa berubah sesuai kebutuhan dan artinya isi nilainya harus memungkinkan dapat dilaksanakan dalam kehidupan karena ini adalah kausal material yang terdiri dari kehidupan nyata dan masyarakat Indonesia sehingga aplikatif. Setelah memiliki nilai filsafat pada 1945, kita membikin organisasi negara maka negara itu harus memiliki sistem hukum karena hukum itu menjadi alat dalam negara. Pancasila sebagai nilai yang sudah dianggap terbaik dalam masyarakat Indonesia dalam mengatur penyelenggaraan kehidupan bernegara yang pluralistik maka ini sekaligus menjadi ideologi dan pandangan hidup bangsa. Ketika berdiri negara Indonesia maka ini masuk ke dalam sistem hukum supaya nilai-nilai ideologi pandangan hidup itu memiliki kekuatan maka kemudian masuklah ke dalam sistem hukum Indonesia dalam sistem hukum Indonesia. Pancasila itu kedudukannya adalah sebagai cita hukum yaitu gagasan sistem nilai yang menjadi gagasan untuk menjadi pedoman dalam penyusunan hukum. Cita hukum Pancasila itu dalam hukum Indonesia belum memiliki aturan ketika belum ditetapkan dalam hukum. Hukumnya sendiri baru ada dalam pembukaan UUD 1945. Menjadi dasar negara berarti menjadi aturan hukum sendiri terdapat dalam aturannya. Terakhir, yang menjadi rujukan peneguhan Pancasila adalah UU No 12 tahun 2011. Yang telah ril sekarang adalah aturan UUD NRI 1945, TAP MPR, UU/Perpu, Perpres, Perda provinsi, dan Perda Kabupaten/Kota. Pancasila cita hukum yaitu pertama, gagasan dan rasa cipta pikiran. Kedua, konstruksi berpikir untuk mengarahkan cita-cita yang diinginkan. Ketiga, berfungsi sebagai bintang pemandu bagi tercapainya cita-cita. Pembukaan UUD NRI terdapat alinea ke-1, alinea ke-2, alinea ke-3, dan Alinea ke-4. Pancasila sebagai dasar negara Pancasila mendasari segala isi pembuatan kebijakan atau hukum dalam berbagai aspek kehidupan negara Pancasila menjadi ideologi atau sistem nilai akar sistem gagasan atau pandangan atau wawasan berbangsa atau bernegara. Pada alinea keempat Pancasila menjadi norma dan nilai maka ini harus diimplementasikan dalam peraturan negara. Eksistensi Pancasila sebagai dasar negara dalam bidang hukum. 1. Nilai Pancasila mengikat secara normal atau etika hukum nilai 2. Pancasila memberi isi aturan materiil hukum (norma hukum) 3. Nilai Pancasila alat kontrol pelaksanaan hukum atau implementasi Di sini yaitu menjunjung tinggi nilai ketuhanan YME, kemanusiaan, persatuan Indonesia, kerakyatan, dan keadilan sosial.