Anda di halaman 1dari 64

1.

Latar Belakang
Pancasila pada kedudukannya sebagai kristalisasi nilai-nilai yang dianut dan
diyakıni kebenarannya oleh bangsa Indonesia dirumuskan dalam pembukaan
Undang - Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945). Pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa, memiliki fungsi utama sebagai dasar negara Indonesia.
Hal ini diatur dalam Pembukaan UUD 1945, yang menyatakan bahwa "dengan
berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia". Dalam kedudukan yang demikian, Pancasila memiliki kedudukan
tertinggi sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber hukum
dasar nasional dalam tata hukum Indonesia.

Pancasila inilah yang harus dirumuskan dalam sistem hukum untuk menata
sistem ketatanegaraan. Konstitusi adalah hukum fundamental tertinggi negara dan
penjabaran atau manifestasi dari nilai-nilai inti dan norma-norma bangsa.
Konstitusi Indonesia yang kemudian secara fungsional akan diterjemahkan secara
operasional dalam undang-undang merupakan upaya untuk melaksanakan
konsensus yang mendasar dan disepakati, yaitu Pancasila. Oleh karena itu,
perbaikan konstitusi harus mengarah pada pembangunan sistem hukum yang
konsisten dan koheren sesuai dengan falsafah dan pendirian negara, yang disebut
Philosofische Grondslag menurut Soekarno, yakni Pancasila.

Dengan demikian, ketatanegaraan kontemporer sudah seharusnya searah dan


sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar filosofis
negara Indonesia. Hal ini mencakup nilai-nilai seperti Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang
nantinya dapat mengimplementasikan tata kelola pemerintah dan politik yang
mengacu pada nilai-nilai Pancasila yang jelas bagi arah pembangunan bangsa
Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Namun, melihat situasi saat ini ketatanegaraan kontemporer Indonesia masih


dihadapkan dengan banyak permasalahan yang perlu diatasi. Beberapa di antaranya
adalah korupsi, kesenjangan ekonomi dan sosial, ketidakadilan dalam sistem
hukum, kurangnya partisipasi publik dalam pengambilan keputusan, dan masih
adanya konflik horizontal yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Adapun
dalam rechtstaat menurut Julius Stahl terdapat 4 elemen penting, yakni
perlindungan hak asasi manusia, pembagian kekuasaan, pemerintah berdasarkan
undang – undang dan peradilan Tata Usaha Negara.1 Selain itu, UUD 1945 juga
memberikan panduan mengenai tujuan pembentukan negara, cita-cita negara,
agenda yang ingin dicapainya, serta prinsip-prinsip kehidupan yang terkandung di
dalamnya. 2 Hukum yang berlandaskan Pancasila menjadi dasar dalam
pembentukan dan penegakan hukum di Indonesia, dengan tujuan untuk
menciptakan keadilan dan kepastian hukum bagi seluruh warga negara.

Teori the rule of law, rechtsstaat, nomokrasi, atau negara hukum adalah sebuah
konsep penyelenggaraan negara yang berasal dari hukum. Semua tindakan yang
dilakukan oleh pihak penyelenggara negara harus berdasarkan pada hukum yang
berlaku. Dengan kata lain, semua kegiatan dalam konteks penyelenggaraan negara
harus didasarkan pada aturan main (rule of the game) yang ditetapkan dan
disepakati bersama.3 Konstitusi di Indonesia berupa UUD 1945 merupakan dasar
hukum utama yang tak terpisahkan dari negara hukum. Fungsinya adalah untuk
melindungi warga negara dari perlakuan yang sewenang-wenang. Konsep negara
konstitusional (the constitutional state) muncul sebagai hasilnya, dimana UUD
1945 dianggap paling efektif dalam melindungi warganya melalui prinsip rule of
law atau rechtsstaat.

Oleh karena itu, kebutuhan reaktualisasi ketatanegaraan di Indonesia timbul


karena beberapa alasan. Pertama, perubahan sosial dan politik memerlukan
penyesuaian ketatanegaraan agar relevan dengan tantangan dan kebutuhan zaman.
Ini bisa melibatkan pembaruan sistem pemerintahan, struktur kelembagaan, dan
peran institusi negara. Kedua, penguatan demokrasi menjadi fokus reaktualisasi

1
Jimly Asshiddiqie. Gagasan Negara Hukum Indonesia. Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.
hal.2.
2
Miriam Budiardjo. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
hal.171
3
Ali Safaat. 2016. Modul Negara Hukum dan Demokrasi. Modul Pendidikan Negara Hukum dan
Demokrasi. hal. 10.
ketatanegaraan dengan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi
publik dalam pengambilan keputusan politik. Ketiga, perlindungan hak asasi
manusia menjadi tujuan reaktualisasi untuk memastikan pemenuhan hak-hak dasar
warga negara. Ini melibatkan perubahan undang-undang, kebijakan publik, dan
lembaga perlindungan hak asasi manusia. Keempat, efisiensi dan efektivitas
pemerintahan menjadi perhatian dalam reaktualisasi ketatanegaraan dengan
penyederhanaan birokrasi, peningkatan pelayanan publik, dan penggunaan
teknologi informasi yang lebih baik. Kelima, penyesuaian terhadap perkembangan
global juga penting dalam reaktualisasi ketatanegaraan, integrasi ekonomi, hukum
internasional, dan isu lingkungan. Ini melibatkan penyesuaian regulasi nasional
agar sesuai dengan standar internasional.

Meskipun demikian, dalam mengimplementasikan reaktualisasi ketatanegaraan


Indonesia masih menimbulkan tantangan untuk menciptakan negara hukum yang
lebih baik antara lain, masih lemahnya independensi lembaga negara dalam
menegakkan hukum. Hal ini dapat mengakibatkan munculnya kasus-kasus
penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi yang tidak ditindak secara tegas. Masih
adanya perbedaan dalam penerapan hukum di berbagai wilayah di Indonesia, serta
masih adanya ketimpangan dalam memperoleh akses keadilan bagi masyarakat
marginal dan rentan. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
menjunjung tinggi prinsip negara hukum dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat
mengakibatkan munculnya perilaku yang tidak sejalan dengan hukum dan
mengganggu ketertiban masyarakat. Fenomena ini mempengaruhi harmoni dan
persatuan di masyarakat serta menyulitkan upaya menanamkan nilai-nilai
Pancasila.

Selanjutnya, bonus demografi yang akan segera dinikmati oleh bangsa


Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri dalam penanaman nilai-nilai Pancasila
kepada generasi muda. Pengaruh globalisasi yang kuat dalam konteks demografi
yang dinamis memerlukan perhatian khusus untuk memastikan bahwa nilai-nilai
Pancasila tidak tergerus oleh pengaruh negatif. Oleh karena itu, reaktualisasi
ketatanegaraan Indonesia memerlukan kerja keras dan kolaborasi antara
pemerintah dan masyarakat dalam menyatukan persepsi dan memperkuat integritas
dan kesepahaman tentang nilai-nilai Pancasila sebagai landasan negara. Selain itu,
perlu juga upaya nyata dalam memperkuat pemerintahan yang bersih, transparan,
dan akuntabel, serta meningkatkan partisipasi publik dalam mengambil keputusan
demi terciptanya tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Dengan demikian,
diharapkan akan terwujud ketatanegaraan yang lebih modern, progresif, dan
merakyat untuk Indonesia yang lebih baik.

Ketatanegaraan yang berlandaskan Pancasila sangat penting bagi Indonesia


karena Pancasila menjadi dasar negara dan ideologi terbuka yang memuat nilai-
nilai dasar bagi penyelenggaraan negara. Kelima sila Pancasila menjadi pedoman
dalam membentuk kebijakan, undang-undang, dan institusi negara Indonesia.
Ketatanegaraan berlandaskan Pancasila juga penting untuk menjaga keutuhan dan
kesatuan bangsa, serta mencegah timbulnya perpecahan dan konflik antar etnis,
agama, dan golongan. Sebagai negara yang heterogen, Indonesia memerlukan
kebijakan dan institusi yang mampu menyeimbangkan kepentingan berbagai
kelompok masyarakat. Pancasila menjadi landasan bagi terciptanya persatuan dan
kesatuan Indonesia, serta menegakkan prinsip keadilan dan kesetaraan bagi semua
rakyat Indonesia. Selain itu, Pancasila juga penting sebagai pedoman dalam
memperkuat institusi dan sistem demokrasi Indonesia. Pancasila memuat nilai-nilai
dasar seperti persatuan, musyawarah, dan mufakat yang menjadi kunci
keberhasilan pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Tanpa penghargaan terhadap
nilai-nilai Pancasila, sistem demokrasi Indonesia tidak akan berjalan dengan efektif
dan adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam konteks globalisasi dan pasar bebas,
kearifan lokal dan budaya nasional yang dimuat dalam Pancasila perlu dijaga dan
dikembangkan. Ketatanegaraan yang berlandaskan Pancasila dapat memperkuat
jati diri bangsa Indonesia sebagai negara yang demokratis, pluralis, dan
berkeadilan.

Berdasarkan latar belakang di atas, Komunitas Basilek Lidah (KOMBAD)


Justitia Fakultas Hukum Universitas Andalas sebagai Unit Kegiatan Fakultas yang
secara khusus berdedikasi dalam pengembangan intelektual mahasiswa yang
berfokus pada debat dan penulisan hukum. Kembali menyelenggarakan Andalas
Law Competition (ALCOM) VI dengan tema "Reaktualisasi Ketatanegaraan
Kontemporer Indonesia dalam Menciptakan Negara Hukum Berlandaskan
Pancasila". ALCOM VI 2023 sebagai sebuah ajang tahunan yang memperebutkan
piala bergilir Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., M.P.A. Penyelenggaraan kegiatan ALCOM
pada hakikatnya merupakan langkah proaktif dalam membangun pemahaman
hukum di kalangan masyarakat umum, terutama di kalangan generasi penerus
bangsa, yaitu mahasiswa dengan tujuan mewujudkan pembangunan nasional secara
tidak langsung yang lebih komprehensif.

2. Tema Kegiatan

Berlandaskan kepada latar belakang di atas, maka kami mengemukakan tema


Andalas Law Competition VI yaitu “Reaktualisasi Ketatanegaraan
Kontemporer Indonesia dalam Menciptakan Negara Hukum Berlandaskan
Pancasila”.

3. Tujuan

Tujuan utama dari pelaksanaan kegiatan Andalas Law Competition adalah


untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap peristiwa hukum yang terjadi
sekarang ini serta mengukur kekritisan dan kepedulian para mahasiswa terhadap
peristiwa tersebut. Di samping itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji isu-isu
hukum terkini dengan menghadirkan pembicara yang berkompeten di bidangnya
dalam rangka pengembangan dan aktualisasi diri mahasiswa pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta meningkatkan sikap kritis dan peran serta
mahasiswa dalam upaya mewujudkan sistem ketatanegaraan Indonesia sebagai
negara hukum yang berlandaskan pada Pancasila.

4. Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah civitas akademika
Fakultas Hukum Universitas Andalas, civitas akademika Fakultas Hukum Seluruh
Indonesia, Peserta Lomba Debat Hukum Nasional, Debat Hukum Internal, Karya
Tulis Ilmiah Nasional, Kompetisi Essay Ilmiah Internal, dan Seminar Nasional
serta masyarakat pada umumnya.

5. Bentuk Kegiatan
Andalas Law Competition terdiri dari beberapa rangkaian acara yaitu:
a. Kompetisi Debat Hukum Nasional (KDHN)
Kegiatan Debat Hukum Nasional akan mempertandingkan tim debat dari
berbagai universitas di seluruh Indonesia, dimana ada pihak pro (affirmative
team) dan ada pihak kontra (opposition team) terhadap suatu isu-isu terkini
yang berkaitan dengan hukum nasional. Penilaian terhadap masing-masing tim
atau perseorangan didasarkan pada isi argumen, kemampuan untuk berargumen
dengan baik serta kemampuan mempertahankan argumentasinya. Penilaian
akan diserahkan kepada dewan juri yang independen yang terdiri dari Dosen
Fakultas Hukum Universitas Andalas dan adjudicator debat.
Adapun hadiah yang akan diperoleh oleh para peserta adalah sebagai berikut :
1. Juara I : Sertifikat Finalis, Piala dan Uang Tunai
Rp6.000.000,00 (Enam Juta Rupiah)
2. Juara II : Sertifikat Finalis, Piala dan Uang Tunai
Rp5.000.000,00 (Lima Juta Rupiah)
3. Juara III : Sertifikat Finalis, Piala dan Uang Tunai
Rp4.000.000,00 (Empat Juta Rupiah)
Best Speaker : Sertifikat dan Uang Tunai Rp1.000.000,00 (Satu
Juta Rupiah)

b. Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Nasional


Tema Lomba Karya Tulis Ilmiah ini adalah “Reaktualisasi
Ketatanegaraan Kontemporer Indonesia dalam Menciptakan Negara
Hukum Berlandaskan Pancasila”. Subtema dalam kegiatan ini meliputi
berbagai bidang dalam ilmu hukum, yang akan ditentukan kemudian oleh
panitia. Di dalam lomba karya tulis ilmiah ini para calon peserta akan
mengirimkan naskah karya tulis ilmiah disertai dengan penjelasannya yang
selanjutnya akan melalui tahap seleksi berkas oleh dewan juri. Setelah seleksi
berkas karya tulis terbaik yang akan dipresentasikan secara langsung oleh
pembuat karya tulis tersebut di depan dewan juri. Kemudian dewan juri akan
memberikan penilaian dan menentukan 3 (tiga) tim terbaik untuk menjadi
pemenang dari lomba karya tulis ilmiah. Setelah itu itu lomba akan dinyatakan
berakhir.
Adapun hadiah yang diperoleh oleh para peserta adalah sebagai berikut :
1. Juara I : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai
Rp5.500.000,00 (Lima Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
2. Juara II : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai
Rp4.500.000,00 (Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
3. Juara III : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai
Rp3.500.000,00 (Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)
Best Paper : Sertifikat, 1 Buah Piala dan Uang Tunai Rp500.000,00
(Lima Ratus Ribu Rupiah)

c. Kompetisi Debat Hukum Internal


Kompetisi Debat Hukum Internal merupakan salah satu bagian dari
Kompetisi Hukum Nasional ALCOM 2023 yang diselenggarakan oleh
Komunitas Basilek Lidah (KOMBAD) Justitia Fakultas Hukum Universitas
Andalas. Kompetisi debat internal mempertemukan peserta dari pihak pro
maupun kontra untuk saling menyampaikan dan mempertahankan argumentasi
sesuai dengan mosi yang diperdebatkan. Kompetisi Dehat Hukum Internal
terdiri dari tiga babak, yaitu babak penyisihan, babak semifinal dan babak final
secara offline di Fakultas Hukum Universitas Andalas. Pengaturan lebih lanjut
mengenai Kompetisi debat internal termuat dalam peraturan umum dan tata
tertib terlampir.
Adapun hadiah Lomba Debat Hukum Internal Kombad Justitia adalah :
1. Juara I : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai
Rp1.000.000,00 (Satu Juta Rupiah)
2. Juara II : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai
Rp700.000,00 (Tujuh Ratus Ribu Rupiah)
Best Speaker : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai
Rp500.000,00 (Lima Ratus Ribu Rupiah)

d. Essay Ilmiah Internal


Kompetisi Essay Ilmiah merupakan salah satu bagian dari Kompetisi
Hukum Nasional Andalas Law Competition 2023 yang diselenggarakan oleh
Komunitas Basilek Lidah (KOMBAD) Justitia Fakultas Hukum Universitas
Andalas. Di dalam kompetisi essay ilmiah ini, para calon peserta merupakan
mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas angkatan 2020, 2021, 2022,
dan 2023 yang akan mengirimkan naskah essay ilmiah disertai dengan
penjelasannya yang selanjutnya akan melalui tahap seleksi berkas dan tahap
presentasi oleh dewan juri. Setelah seleksi berkas, akan ditentukan lima besar
finalis dari seluruh peserta essay ilmiah. Kemudian, finalis essay ilmiah
selanjutnya diseleksi oleh dewan juri melalui tahapan presentasi untuk menilai
dan menentukan Juara 1, Juara 2, dan Best Paper dari seluruh angkatan sebagai
pemenang dari kompetisi essay ilmiah internal. Setelah itu kompetisi
dinyatakan berakhir.

Adapun hadiah yang akan diperoleh oleh para peserta adalah sebagai berikut:
1. Juara I : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai
Rp800.000,00 (Delapan Ratus Ribu Rupiah)
2. Juara II : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai
Rp500.000,00 (Lima Ratus Ribu Rupiah)
Best Paper : Sertifikat Finalis, 1 Buah Piala dan Uang Tunai
Rp300.000,00 (Tiga Ratus Ribu Rupiah)

e. Seminar Nasional
Seminar Nasional merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan
ALCOM yang akan membawakan tema sesuai dengan tema besar ALCOM
VI 2023 yaitu “Kolaborasi Membangun Pemilu 2024 yang Inklusif,
Transparan dan Demokratis”. Acara ini akan mendatangkan pembicara-
pembicara ternama yang ahli dalam bidangnya untuk memaparkan materi
seputar tema tersebut. Seminar Nasional ini diadakan untuk membuka
cakrawala pemikiran dan memancing akal kritis mahasiswa untuk lebih peka
terhadap isu terkini yang sedang hangat di kalangan masyarakat. Adapun
sasaran dari Seminar Nasional ini adalah para peserta ALCOM VI 2023 dan
khalayak umum khususnya civitas akademika. Pembicara yang turut
berpartisipasi dalam Seminar Nasional ini, diantaranya:
1. Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., M.P.A. *
(Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia)
2. Dr. Khairul Fahmi, S.H., M.H. *
(Civitas Akademika Fakultas Hukum Universitas Andalas)
3. Fadli Ramadhanil, S.H., M.H. *
(Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem))
*Pembicara bersifat sementara dan dalam konfirmasi

6. Waktu Pelaksanaan
Tanggal Kegiatan
9 Juli 2023 Pembukaan Pendaftaran Kompetisi Lomba Debat Hukum
Nasional dan Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Nasional
9 Juli 2023-18 Pengumpulan Berkas Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Nasional
Agustus 2023
5 Agustus 2023 Pembukaan Pendaftaran Lomba Debat Hukum Internal dan
Essay Ilmiah Internal
5 Agustus – 10 Pengumpulan Berkas Essay Ilmiah Internal
September 2023
21 Agustus – 8 Penjurian Berkas Kompetisi Karya Tulis Ilmiah Nasional
September 2023
24 Agustus 2023 Pengumuman Mosi Lomba Debat Hukum Nasional
26 Agustus 2023 Penutupan Pendaftaran Kompetisi Lomba Debat Hukum
Nasional
7 September 2023 – Pembukaan dan Penutupan Pendaftaran Seminar Nasional
7 Oktober 2023 ALCOM VI 2023
10 September 2023 Penutupan Pendaftaran Lomba Essay Ilmiah Internal dan
Lomba Debat Hukum Internal
11– 26 September Penjurian Berkas Essay Ilmiah Internal
2023
12 September 2023 Pengumuman Mosi Lomba Debat Hukum Internal
15 September 2023 Pengumuman 5 Tim Karya Tulis Ilmiah Nasional
21 September 2023 Technical Meeting Babak Penyisihan Lomba Debat Hukum
Nasional
23 September 2023 Tahap Penyisihan Lomba Debat Hukum Nasional
23 September 2023 Technical Meeting Tahap Semifinal dan Final Lomba Debat
Hukum Nasional
30 September 2023 Technical Meeting Lomba Debat Hukum Internal
2 Oktober 2023 Pembukaan ALCOM VI 2023
3 Oktober 2023 Tahap Penyisihan Lomba Debat Hukum Internal
4 Oktober 2023 Tahap Semifinal dan Final Lomba Debat Hukum Internal
6 Oktober 2023 Kedatangan Delegasi Nasional
7 Oktober 2023 Tahap Semifinal Lomba Debat Hukum Nasional
7 Oktober 2023 Presentasi 5 Tim KTI untuk Babak Presentasi
8 Oktober 2023 Tahap Final Lomba Debat Hukum Nasional
8 Oktober 2023 Seminar Nasional ALCOM VI 2023
8 Oktober 2023 Pengumuman Seluruh Hasil Kompetisi dan Penutupan
ALCOM VI 2023

7. Penyelenggara
Kegiatan ini terselenggara dari kerja sama KOMBAD JUSTITIA, Fakultas Hukum
Universitas Andalas, Pihak Swasta, Lembaga Negara, Masyarakat, dan Alumni Fakultas
Hukum Universitas Andalas.

8. Anggaran Dana
Terlampir

9. Susunan Panitia

Pelindung : Dekan Fakultas Hukum

Universitas Andalas

Dr. Ferdi, S.H., M.H.

Penasehat : Wakil Dekan I Fakultas Hukum

Universitas Andalas

Dr. Nani Mulyati, S.H., M.C.L.

Pembina KOMBAD JUSTITIA

Dr. Khairul Fahmi, S.H., M.H.


Pembina : Almaududi, S.H., M.H.

Penanggung Jawab : Ketua KOMBAD JUSTITIA

Fakultas Hukum

Universitas Andalas

Pujha Ravhena

Steering Committee : Rozin Falih Alify

M. Syammakh Daffa Alghazali

Afdhal Fadhila

Bella Eka Saputri

Salsabila Azaria Rachma

Ridho Septa Yorianda

M. Naufal Al - Hadi Kasuma

Habib Ferian Fajar

Revi Putri Asriani

Yanda Wijaya

Mulyadi Ilham

Ketua Pelaksana : Adam Alfarid

Wakil Ketua Pelaksana : Chindy Trivendi Junior

Sekretaris : Trisna Septyan Putri

Bendahara : Yesi Meilani

Koordinator Lapangan : Julfahmi Syahputra


Koordinator Acara : Khairun Natijah

Penanggung Jawab

Debat Nasional : Salwa Adimaya

Debat Internal : Sherly Oktariani

Karya Tulis Ilmiah Nasional : Mareta Puri Nur Ayu Ningsih

Essay Ilmiah Internal : Vianie Putri Jasmitha

Penjurian : Muthmainah Sassabila

Seminar Nasional : Fadhillah Arinny

Koordinator Divisi Dana dan Usaha : Basthotan Milka Gumilang

Sekretaris Divisi Dana dan Usaha : Dianti Siska

Koordinator Divisi Publikasi, : Muhammad Shiddiq Putra

Dokumentasi dan Hubungan Masyarakat

Penanggung Jawab

Hubungan Masyarakat : Thalia Salsadila

Informasi dan Teknologi : Bunga Enjeli Zamaris

Koordinator Divisi Perlengkapan : Sayyidi Fajri Ahmad

Penanggung Jawab

Akomodasi : Muhammad Zhafran Hibrizi

Konsumsi : Tari Suswinda

Koordinator Panitia Eksternal dan : Putri Rahmadani

Liaison Officer
10. Penutup
Demikianlah usulan kegiatan Andalas Law Competition (ALCOM) VI tahun
2023 kami ajukan agar dapat diketahui oleh pihak-pihak yang terkait dalam
pelaksanaannya. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas
Hukum pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Kami sadari bahwa
kegiatan ini nantinya tidak akan terlepas dari dukungan dan kerja sama dari berbagai
pihak serta rahmat dan karunia dari Allah SWT.

Atas perhatian, bantuan, serta partisipasi dari semua pihak, kami


mengucapkan terima kasih.
Hormat Kami
Panitia Pelaksana,
Andalas Law Competition 2023

Ketua Pelaksana Sekretaris

Adam Alfarid Trisna Septyan Putri


NIM.2010113099 NIM.2110112082

Mengetahui,
Pembina Ketua
Andalas Law Competition 2023 Kombad Justitia

Almaududi, S.H., M.H. Pujha Ravhena


NIP.199111112019031009 NIM.2010112170

Pembina Kombad Justitia


Fakultas Hukum Universitas Andalas

Dr. Khairul Fahmi, S.H., M.H.


NIP.198111302010121005

Menyetujui,

Wakil Dekan I
Fakultas Hukum Universitas Andalas

Dr. Nani Mulyati, S.H., M.C.L.


NIP.198208092005012002
LAMPIRAN I
KOMPETISI DEBAT HUKUM INTERNAL
ANDALAS LAW COMPETITION 2023
KOMPETISI DEBAT INTERNAL
ANDALAS LAW COMPETITION 2023
KOMUNITAS BASILEK LIDAH KOMBAD JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS

A. UMUM
Kompetisi Debat Hukum Internal merupakan salah satu bagian dari Kompetisi Hukum
Nasional Andalas Law Competition (ALCOM) 2023 yang diselenggarakan oleh Komunitas
Basilek Lidah (KOMBAD) Justitia Fakultas Hukum Universitas Andalas. Kompetisi debat
internal mempertemukan peserta dari pihak pro maupun kontra untuk saling menyampaikan
dan mempertahankan argumentasi sesuai dengan mosi yang diperdebatkan.
Kompetisi Debat Hukum Internal terdiri dari tiga babak, yaitu babak penyisihan, babak
semifinal dan babak final secara offline di Fakultas Hukum Universitas Andalas. Pengaturan
lebih lanjut mengenai Kompetisi debat internal termuat dalam peraturan umum dan tata
tertib terlampir.

B. TEMA KEGIATAN
“REAKTUALISASI KETATANEGARAAN KONTEMPORER INDONESIA DALAM
MENCIPTAKAN NEGARA HUKUM BERLANDASKAN PANCASILA”.

C. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Tanggal
Pendaftaran 5 Agustus 2023
Penutupan Pendaftaran 10 September 2023
Pengumuman Mosi 12 September 2023
Technical Meeting 30 September 2023
Pembukaan ALCOM VI 2023 2 Oktober 2023
Babak Penyisihan 3 Oktober 2023
Babak Semifinal dan Final 4 Oktober 2023
Pengumuman Pemenang 8 Oktober 2023
Penutupan 8 Oktober 2023
D. PERSYARATAN PESERTA
1. Delegasi Andalas Law Competition (ALCOM) 2023 merupakan mahasiswa aktif
Fakultas Hukum Universitas Andalas Angkatan 2022 dan 2023;
2. Peserta wajib melakukan pendaftaran sesuai dengan ketetapan Registrasi Andalas
Law Competition (ALCOM) 2023;
3. Peserta tidak diperkenankan untuk mengundurkan diri setelah resmi terdaftar sebagai
peserta Andalas Law Competition (ALCOM) 2023.

E. PENGHARGAAN
Setiap peserta yang mengikuti rangkaian Kompetisi berhak mendapatkan Sertifikat
peserta. Dari seluruh peserta yang mengikuti rangkaian Kompetisi, akan dipilih dua tim
terbaik melalui mekanisme yang ditetapkan panitia dalam tata tertib. Dua tim terbaik
tersebut masing- masing akan menjadi Juara I dan Juara II Kompetisi Debat Hukum Internal
Andalas Law Competition 2023 Komunitas Basilek Lidah Justitia Fakultas Hukum
Universitas Andalas. Selain itu, dari seluruh peserta akan dipilih 1 (satu) orang peserta yang
akan menjadi pembicara terbaik. Rincian penghargaan adalah sebagai berikut:
a. Uang Tunai Sebesar Rp1.000.000,00 (Satu Juta Rupiah);
JUARA I b. Sertifikat Penghargaan;
c. Trophy Pemenang.
a. Uang Tunai Sebesar Rp700.000,00 (Tujuh Ratus Ribu
JUARA II Rupiah);
b. Sertifikat Penghargaan;
c. Trophy Pemenang.
a. Uang Tunai Sebesar Rp500.000,00 (Lima Ratus Ribu Rupiah);
BEST SPEAKER
b. Sertifikat Penghargaan;
c. Trophy Pemenang.

F. NARAHUBUNG
Informasi lebih lanjut mengenai Kompetisi Debat Hukum Internal Andalas Law
Competition 2023 dapat menghubungi Sherly Oktariani (0895341905319) dan Tiara
Sakinah (083193454011) via whatsapp.
TATA TERTIB

KOMPETISI DEBAT INTERNAL

ANDALAS LAW COMPETITION 2023

KOMUNITAS BASILEK LIDAH KOMBAD JUSTITIA 2023

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Pasal ini yang dimaksud dengan :
1. ANDALAS LAW COMPETITION 2023, yang selanjutnya disingkat dengan ALCOM
2023 adalah rangkaian kegiatan Kompetisi Hukum Tingkal Internal dan Nasional serta
Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh UKM KOMBAD JUSTITIA Fakultas
Hukum Universitas Andalas;
2. Kompetisi Debat Hukum Internal adalah kegiatan di bidang debat hukum yang diikuti
oleh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas dengan jumlah maksimal peserta
adalah 16 (enam belas) tim;
3. Peserta adalah mahasiswa aktif Fakultas Hukum Universitas Andalas Angkatan 2022
dan 2023;
4. Delegasi adalah tim yang mengikuti kompetisi debat hukum, terdiri dari 3 (tiga) orang
peserta;
5. Ketua Delegasi adalah salah satu peserta dari tim debat yang ditunjuk sebagai pemimpin
tim tersebut;
6. Hadiah adalah penghargaan atau penghormatan kepada peserta pemenang Kompetisi
Debat Hukum ALCOM 2023;
7. Panitia adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas;
8. Liaison Officer adalah Panitia yang bertugas untuk mendampingi Delegasi selama
Rangkaian kegiatan ALCOM 2023;
9. Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Panitia sebelum
perlombaan dimulai yang bertujuan untuk mensosialisasikan mengenai sistem, teknis
pertandingan dan pengundian tim debat;

10. Babak Penyisihan adalah babak pertandingan yang dilakukan secara offline di
Fakultas Hukum Universitas Andalas sesuai dengan mosi dan posisi yang telah
ditentukan dengan sistem victory point;

11. Babak Semifinal adalah babak pertandingan sebelum final yang mempertandingkan
4 (empat) tim terbaik dengan dilakukan secara offline di Fakultas Hukum
Universitas Andalas;

12. Babak Final adalah babak akhir yang mempertandingkan 2 tim terbaik dengan
melakukan perdebatan secara offline di Fakultas Hukum Universitas Andalas;

13. Mosi adalah topik yang telah ditentukan oleh panitia yang akan diberikan kepada
peserta untuk diperdebatkan dalam lomba;

14. Chamber adalah nama sinonim dari grup yang terdiri dari beberapa tim di dalamnya;

15. Tim pro adalah tim yang setuju terhadap mosi debat dan bertugas untuk memberikan
argumentasi untuk mendukung mosi tersebut;

16. Tim kontra adalah tim yang tidak setuju terhadap mosi debat dan bertugas
memberikan argumentasi untuk menolak mosi tersebut;

17. Pembicara adalah peserta yang sedang memaparkan argumentasinya;

18. Moderator adalah panitia yang bertugas memfasilitasi jalannya perdebatan;

19. Time keeper adalah panitia yang bertugas mengawasi alur waktu dalam perdebatan;

20. Interupsi adalah sanggahan atau pertanyaan yang diberikan tim lawan atas
argumentasi pembicara yang sedang memiliki hak bicara menurut ketentuan yang
berlaku;

21. Dewan Juri adalah pihak yang mempunyai kewenangan untuk memberikan
penilaian sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam lomba ini;

22. Victory Point adalah skor yang ditentukan berdasarkan menang-kalah tim yang
bernilai 1 (satu) untuk tim yang menang dan 0 (nol) untuk tim yang kalah;

23. Case Building adalah waktu yang diberikan kepada peserta beberapa saat sebelum debat
dimulai untuk mempersiapkan materi serta argumentasi yang akan diperdebatkan;
24. Penilaian adalah hasil pengamatan dewan juri terhadap setiap tahap pertandingan
lomba debat berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan panitia, berbentuk point yang
diberikan setelah debat berlangsung.

BAB II
PESERTA
Pasal 2
(1). Peserta adalah mahasiswa aktif Fakultas Hukum Universitas Andalas angkatan 2022
dan 2023 serta telah mendaftarkan diri, dan dicatat oleh panitia sebagai peserta;
(2). Setiap tim terdiri dari 3 (tiga) orang yang berstatus sebagai mahasiswa tingkat Sarjana
(S1);
(3). Setiap Tim peserta didampingi oleh Liaison Officer yang ditentukan oleh panitia.

Pasal 3

(1). Peserta wajib melakukan konfirmasi keikutsertaan kepada Liaison Officer (LO)
masing- masing tim, selambat-lambatnya dua hari setelah pengumuman mosi Babak
penyisihan;
(2). Peserta diwajibkan hadir 30 (tiga puluh) menit sebelum acara dimulai;
(3). Peserta wajib melakukan pendaftaran dengan melampirkan;
a. Formulir pendaftaran yang telah diisi;
b. Scan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau KRS bagi yang belum memiliki KTM.
(4). Peserta wajib melampirkan Berkas Kompetisi dan Berkas Administrasi melalui
Google Form Andalas Law Competition https://bit.ly/DebatInternalALCOMVI2023

BAB III
PENDAFTARAN
Pasal 4
(1). Calon peserta Kompetisi diwajibkan untuk melakukan pendaftaran sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan oleh Panitia;
(2). Setiap peserta kompetisi diwajibkan untuk melakukan pendaftaran melalui link google
form pendaftaran dan melampirkan berkas kelengkapan, terdiri dari:
a. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Kartu Rencana Studi (KRS) terakhir bagi
mahasiswa/i yang belum mendapatkan KTM;
b. Formulir Pendaftaran (terdapat di Lampiran);
c. Surat Pernyataan Pendaftaran (terdapat di Lampiran);
d. Bukti follow akun sosial media Andalas Law Competition dan Kombad Justitia,
yang terdiri atas;
● Instagram @alcomunand
● Instagram @kombadjustitia
● Channel Youtube Kombad Justitia
(3). Peserta mengirim konfirmasi pengisian google form pendaftaran melalui WhatsApp
kepada Narahubung atas nama Sherly Oktariani (WhatsApp: 0895341905319);
(4). Seluruh pendaftaran Kompetisi Internal tidak dipungut biaya;
(5). Peserta yang telah melakukan pendaftaran, tidak diperkenankan untuk mengundurkan
diri.

BAB IV
TECHNICAL MEETING
Pasal 5
(1). Setiap tim wajib mengikuti technical meeting secara offline pada waktu yang akan
ditentukan oleh Panitia;

(2). Agenda technical meeting adalah sosialisasi peraturan lomba, teknik pelaksanaan,
sistem lomba, sistem penilaian, yang akan dilanjutkan dengan pengundian untuk
menentukan lawan serta jadwal pertandingan dan bukan sarana untuk tawar-menawar
peraturan yang telah ditetapkan;
(3). Technical Meeting minimal diwakilkan oleh satu orang dari setiap tim;
(4). Setiap tim yang tidak mengikuti technical meeting dianggap menyetujui dan
mengetahui hasil dari technical meeting;

(5). Hanya delegasi tim yang berhak mengikuti technical meeting;

(6). Hal-hal yang telah disampaikan oleh pihak Panitia saat technical meeting bersifat
mengikat.
BAB V
SISTEMATIKA LOMBA
Pasal 6
Lomba terdiri dari 3 (tiga) babak pertandingan, yaitu:

a) Babak penyisihan;

b) Babak semifinal; dan

c) Babak final.

Pasal 7
(1). Panitia akan melakukan pengundian untuk menentukan lawan dari masing-masing tim

dalam perlombaan debat ALCOM 2023;

(2). Pengundian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saat technical

meeting.

Bagian Kedua
BABAK PENYISIHAN
Pasal 8
(1). Tim terdiri dari 3 (tiga) pembicara yang bertindak sebagai pembicara pertama,
pembicara kedua, dan pembicara ketiga secara berurutan ;
(2). Peserta mengikuti perlombaan debat secara ofline di Fakultas Hukum Universitas
Andalas sesuai mosi yang sudah ditentukan untuk debat dengan informasi sebagai
berikut :
a) Pembicara pertama pihak Pro dan dilanjutkan pihak kontra menyampaikan
Opening Statement ;
b) Dilanjutkan Pembicara kedua sebagai pihak Pro dan dilanjutkan pihak kontra;
c) Dilanjutkan Pembicara ketiga sebagai pihak pro dan dilanjutkan oleh pihak
kontra;
d) Dilanjutkan dengan Closing Statement oleh pembicara pertama atau pembicara
kedua dari pihak kontra dan dilanjutkan oleh pihak pro.
(3). Pembicara pertama diberikan waktu 3 (tiga) menit dan toleransi waktu 20 (dua puluh)
detik;
(4). Pembicara kedua dan ketiga diberikan waktu 5 (lima) menit dan toleransi waktu 20
(dua puluh) detik;
(5). Bidasan dilakukan oleh Pembicara Pihak Pro dan Pembicara Pihak Kontra;
(6). Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu dan menyebutkan
‘interupsi’ sebanyak 1 (satu) kali;
(7). Interupsi baru diperkenankan apabila diterima oleh moderator;
(8). Waktu untuk interupsi yakni dimulai pada menit pertama (01:00) hingga menit ke-4
(04:00);
(9). Waktu maksimal untuk menyampaikan interupsi adalah 20 (dua puluh) detik;
(10). Pembicara Pihak Pro dan Pembicara Pihak Kontra dapat mengajukan interupsi
maksimal sebanyak 3 (tiga) kali;
(11). Orang yang boleh menjawab interupsi hanyalah pembicara yang sedang memaparkan
argumennya, baik Pihak Pro maupun Pihak Kontra;
(12). Pembicara penutup diberikan waktu 2 (dua) menit tanpa toleransi waktu;
(13). Timekeeper akan menampilkan timer pada saat penyampaian argumentasi sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.

Bagian Ketiga

BABAK SEMIFINAL DAN FINAL

Pasal 9

(1). Babak semifinal dan final dilakukan secara offline di Fakultas Hukum Universitas
Andalas;

(2). Tim terdiri dari 3 (tiga) pembicara yang bertindak sebagai pembicara pertama,
pembicara kedua, dan pembicara ketiga secara berurutan;

(3). Pada saat pertandingan, delegasi yang sedang bertanding diwajibkan hadir 30 menit
sebelum pertandingan dimulai;

(4). Pembicara pertama diberikan waktu 5 (lima) menit dan toleransi waktu 20 (dua puluh)
detik;

(5). Pembicara kedua, dan ketiga diberikan waktu 7 (tujuh) menit dan toleransi waktu 20
(dua puluh) detik, dengan ketentuan adalah sebagai berikut;
(6). Pembicara penutup diberikan waktu 3 (tiga) menit tanpa toleransi waktu;

(7). Peserta diperkenankan menyampaikan interupsi di antara menit kedua hingga keenam
ketika pembicara kedua dan ketiga tim lawan sedang memaparkan argumennya;

(8). Interupsi hanya boleh dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dan dimulai pada menit kedua
hingga keenam saat pembicara kedua atau ketiga sedang melakukan pemaparan
argumennya;

(9). Interupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (8) dilarang dilakukan saat pembicara
pertama dan pembicara penutup sedang melakukan pemaparan argumennya;

(10). Penyampaian interupsi adalah maksimal 20 (dua puluh) detik; dan

(11). Jika pembicara masih tetap menyampaikan interupsinya sementara waktu yang
diberikan telah habis, maka moderator akan menghentikan penyampaian argumen
pembicara;

(12). Permohonan untuk Interupsi wajib dilakukan dengan ketentuan :

a) Mengucapkan “interupsi”;

b) Interupsi dilakukan atas izin moderator yang sedang memandu perdebatan;

(13). Interupsi hanya boleh dijawab oleh pembicara yang sedang memaparkan argumen;
dan

(14). Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (8), (9), dan (10) akan mempengaruhi penilaian
dari Dewan Juri.

BAB VI
TIME KEEPER

Pasal 10

(1). Jalannya pertandingan debat akan diawasi oleh Panitia yang bertugas sebagai Time
Keeper;
(2). Pada setiap waktu berbicara di Babak Semifinal dan Final akan diberikan tanda
bendera sebagai berikut:
a) Bendera Hijau pada menit pertama (01.00) waktu berbicara yang
menandakan waktu dimulainya pemaparan opening statement, bidasan dan
argumentasi ataupun closing statement;
b) Bendera Kuning pada 1 (satu) menit terakhir waktu berbicara untuk
mengingatkan akan berakhirnya waktu bagi pembicara sekaligus
menandakan habisnya waktu untuk menyampaikan interupsi;
c) Bendera Merah pada akhir waktu berbicara sekaligus menandakan
berakhirnya waktu untuk memaparkan opening statement, bidasan dan
argumentasi, ataupun closing statement.

BAB VI

PENJURIAN dan DEWAN JURI

Pasal 11

Ketentuan dewan juri dalam setiap babak pertandingan adalah sebagai berikut;
(1). Pada babak penyisihan, dewan juri berjumlah 3 (tiga) orang;
(2). Pada babak semifinal dan final , dewan juri berjumlah 5 (lima) orang.

Pasal 12

(1). Semua pertandingan dalam lomba ini akan dinilai dan diputuskan oleh Dewan Juri;
(2). Putusan Dewan Juri bersifat final, binding, dan tidak dapat diganggu gugat.

Pasal 13

(1). Penjurian akan dilakukan dengan berdasarkan 3 (tiga) aspek, yaitu Matter
(materi/gagasan), Manner (etika dalam perdebatan), dan Method (metode
penyampaian);
(2). Materi Penilaian meliputi :

a) Matter dalam borang penilaian berarti isi/materi muatan yang disampaikan


dalam perdebatan (skala 0-50);

b) Manner dalam borang penilaian berarti gaya atau tingkah laku peserta lomba
debat nasional meliputi nada dan artikulasi suara (skala 0-20);

c) Method dalam borang penilaian berarti tata cara/metode penyampaian meliputi


kekompakan tim debat nasional yang sedang bertanding (skala 0-30).

(3). Penentuan tim yang lolos ke babak selanjutnya terlebih dahulu ditentukan
berdasarkan Victory Point;
(4). Apabila terdapat kesamaan jumlah Victory Point, maka penilaian dilakukan
berdasarkan jumlah kemenangan Dewan Juri terbanyak;
(5). Best Speaker ditentukan berdasarkan nilai rata-rata tertinggi di dalam satu
pertandingan, dimulai sejak babak semifinal.

Pasal 14

(1). Dewan Juri akan memberikan evaluasi verbal selama maksimal 5 (lima) menit;
(2). Evaluasi verbal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya diberikan pada babak
semifinal dan final.

BAB VII
MOSI
Pasal 15
(1). Mosi yang akan dipertandingkan akan diinformasikan melalui akun Official Instagram

ALCOM 2023 @alcomunand;

(2). Mosi yang telah ditentukan bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat;
(3). Posisi perdebatan yang akan dipertandingkan pada babak penyisihan akan ditentukan
pada saat Technical Meeting;
(4). Posisi perdebatan yang akan dipertandingkan pada babak semifinal dan final akan
ditentukan pada saat 10 menit sebelum babak semifinal dan final dimulai.

BAB VIII
LARANGAN DAN SANKSI
Pasal 16

(1). Setiap peserta menggunakan pakaian formal yang sopan dan rapi;

(2). Sebelum memasuki babak penyisihan, semifinal dan final seluruh peserta wajib hadir

pada ruangan perlombaan paling lambat 30 (tiga puluh) menit sebelum pertandingan
dimulai;

(3). Apabila tidak dapat memenuhi ketentuan ayat (1), maka maksimal 20 (dua puluh) menit

sebelum waktu pertandingan wajib memberitahukan perihal tersebut kepada ketua

panitia melalui Liaison Officer (LO); dan

(4). Apabila pertandingan harus dimulai dan tim belum datang, diberikan toleransi 5 (lima)

menit, apabila melewati waktu tersebut maka tim dianggap gugur;

(5). Setiap peserta dilarang melakukan serangan secara pribadi terhadap peserta lainnya
selama pertandingan;
(6). Setiap peserta dilarang menggunakan bahasa kasar, tidak senonoh dan/atau
menyinggung SARA;
(7). Setiap peserta dilarang melakukan tindakan yang dapat mengganggu konsentrasi
peserta lain selama pertandingan; dan
(8). Setiap peserta dilarang menggunakan alat komunikasi selama pertandingan
berlangsung.
Pasal 17
Pada saat babak penyisihan, semifinal dan final, setiap peserta harus memberitahukan
urutan pembicara dalam memaparkan argumen kepada moderator sebelum pertandingan
dimulai.
Pasal 18
(1). Anggota tim pembicara dapat memberikan tanda kepada pembicara yang sedang
memaparkan argument sepanjang tanda tersebut tidak menganggu jalannya
perdebatan;
(2). Pembicara dilarang berkomunikasi dengan rekan setimnya selama memaparkan
argumen, sepanjang komunikasi tersebut dapat mengganggu jalannya perdebatan;
(3). Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (1) dan (2) akan mempengaruhi penilaian dari
Dewan Juri.
BAB IX
HADIAH
Pasal 19
(1). Hadiah sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ayat (8) terdapat (3) klasifikasi yaitu ;
a) Juara 1 (satu) mendapatkan hadiah sebesar Rp1.000.000,- (Satu Juta Rupiah),
Piala, dan Sertifikat;
b) Juara 2 (dua) mendapatkan hadiah sebesar Rp700.000,- (Tujuh Ratus Ribu
Rupiah), Piala dan Sertifikat; dan
c) Pembicara terbaik mendapatkan hadiah sebesar Rp.500.000,- (Lima Ratus
Ribu Rupiah), dan Sertifikat.
(2). Hadiah sebagaimana dimaksud ayat (1) diserahkan secara tunai pada saat penutupan
acara Andalas Law Competition 2023.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 20

Penyelesaian sengketa antara peserta dengan panitia diselesaikan melalui mekanisme


musyawarah mufakat.

Pasal 21
(1). Segala hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan ditetapkan kemudian oleh Panitia.
(2). Jika terdapat perubahan aturan akan disosialisasikan kemudian oleh Panitia.

Pasal 22
Tata tertib ini berlaku dan mengikat seluruh Peserta sejak dimulainya rangkaian acara Andalas
Law Competition 2023.
Lampiran 1. Formulir Pendaftaran

FORMULIR PENDAFTARAN
KOMPETISI DEBAT HUKUM INTERNAL ANDALAS LAW COMPETITION 2023

I. DATA KELOMPOK
Nama kelompok :

II. DATA KETUA DELEGASI


a. Nama Lengkap :
b. Tempat/Tanggal Lahir:
c. Jurusan/Fakultas :

PAS FOTO 3 X 4 d. Semester :


e. No. Telp./HP :
f. E-mail :
g. Alamat :

III. DATA ANGGOTA I


a. Nama Lengkap :
b. Tempat/Tanggal Lahir:
c. Jurusan/Fakultas :

PAS FOTO 3 X 4 d. Semester :


e. No. Telp./HP :
f. E-mail :
g. Alamat :
IV. DATA ANGGOTA II
a. Nama Lengkap :
b. Tempat/Tanggal Lahir:
c. Jurusan/Fakultas :

PAS FOTO 3 X 4 d. Semester :


e. No. Telp./HP :
f. E-mail :
g. Alamat :

(Kota, Tanggal Bulan dan Tahun)


Ketua Delegasi

(Nama Ketua Delegasi)


NIM.
Lampiran 2. Formulir Surat Keterangan Delegasi

SURAT PERNYATAAN PENDAFTARAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
NIM :
Jurusan : Ilmu Hukum
Jabatan : Ketua Delegasi

Dengan ini menyatakan bahwa kami bersedia mematuhi tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Kompetisi Debat Hukum Internal Andalas Law Competition 2023 yang diselenggarakan
oleh Komunitas Basilek Lidah Justitia (Kombad Justitia) Fakultas Hukum Universitas
Andalas. Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
kami bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta digugurkan
dalam kompetisi ini.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.

(Kota, Tanggal Bulan dan Tahun)


Ketua Delegasi

(Nama Ketua Delegasi)


NIM.
Lampiran 3. Bagan Pertandingan

SKEMA PERTANDINGAN
ANDALAS LAW COMPETITION 2023

Chamber A Chamber C
Tim A1 Tim C1
Tim A2 Tim C2
Tim A3 Tim C3
Tim A4 Tim C4
Juara Chamber A Juara Juara Chamber C
vs Kompetisi vs
Tim A4
Juara Chamber B ALCOM Juara Chamber D
2023 Chamber D
Chamber B Tim D1
Tim B1 Tim D2
Tim B2 Tim D3
Tim B3 Tim D4
Tim B4
LAMPIRAN 2
KOMPETISI ESSAY ILMIAH INTERNAL
ANDALAS LAW COMPETITION 2023
KOMPETISI ESSAY ILMIAH INTERNAL
ANDALAS LAW COMPETITION 2023
KOMUNITAS BASILEK LIDAH JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS

A. UMUM
Kompetisi Essay Ilmiah merupakan salah satu bagian dari Kompetisi Hukum
Nasional Andalas Law Competition 2023 yang diselenggarakan oleh Komunitas Basilek
Lidah (Kombad) Justitia Fakultas Hukum Universitas Andalas. Essay Ilmiah merupakan
tulisan yang ditulis secara sistematis dan komprehensif berdasarkan data yang akurat yang
dianalisis secara mendalam dan kemudian diakhiri dengan saran beserta kesimpulan yang
relevan. Pengaturan lebih lanjut mengenai Kompetisi Essay Ilmiah termuat dalam
Peraturan Umum Kompetisi dan Tata Tertib terlampir.
Kompetisi Essay Ilmiah Andalas Law Competition 2023 mengangkat subtema yang
merupakan lanjutan dari tema besar acara, yaitu dengan tema “Reaktualisasi
Ketatanegaraan Kontemporer Indonesia dalam Menciptakan Negara Hukum Berlandaskan
Pancasila” yang kemudian dielaborasi lebih lanjut dalam Kompetisi Essay Ilmiah. Tema
ini diharapkan kepada para delegasi dapat memberikan sebuah karya tulis ilmiah dan solusi
sebagai langkah progresif guna menegakkan hukum tata negara nasional yang
berlandaskan Pancasila.

B. TEMA
Tema Kompetisi Karya Tulis Ilmiah ini adalah “REAKTUALISASI
KETATANEGARAAN KONTEMPORER INDONESIA DALAM MENCIPTAKAN
NEGARA HUKUM BERLANDASKAN PANCASILA”.

SUBTEMA :

1. Polemik Pemilihan Umum


Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) merupakan salah satu bentuk
perwujudan kedaulatan rakyat yang sekaligus menjadi salah satu cara dan sarana yang
terbaik untuk menyampaikan aspirasi rakyat, terutama dalam hal politiknya melalui
pemilihan yang dilakukan dalam penyelenggaraan Pemilu. Penyelenggaraan Pemilu
juga menjadi salah satu instrumen penting dalam membangkitkan kebebasan serta hak
masyarakat terutama dalam hal politik. Saat ini konteks Pemilu tengah menjadi isu
yang sangat krusial mengingat di tahun 2024 akan segera diselenggarakan Pemilu.
Banyak dinamika politik yang terjadi menjelang pelaksanaan Pemilu, mulai dari
perdebatan waktu pelaksanaan, disinformasi dalam tahapan persiapan Pemilu, money
politic, bahkan terdapat kontroversi terhadap sistem Pemilu. Beberapa polemik
tersebut telah menjadi tantangan tersendiri bagi proses pelaksanaan Pemilu di tahun
2024 mendatang. Adanya permasalahan tersebut tentu harus segera ditangani demi
menciptakan agar tetap tegaknya demokrasi. Begitupun dengan aspirasi masyarakat,
harus didengar, bukan dibatasi. Hal ini dikarenakan dari aspirasi masyarakat inilah
yang nantinya akan membangun negara yang mencerminkan demokrasi yang
berlandaskan dengan konstitusi Pancasila.
Contoh Topik:
- Polemik Penghapusan Badan Peradilan Khusus dalam Pelaksanaan Pemilihan
Umum Kepala Daerah Tahun 2024.
2. Kemandirian Kekuasaan Kehakiman dalam Ketatanegaraan Indonesia
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Lika-liku
dinamika politik dalam mewujudkan kekuasaan kehakiman yang mandiri sejatinya
tidak terlepas dari sejarah panjang yang ada. Meskipun banyak kontroversi, terutama
dalam setiap perubahan-perubahan konstitusi, namun kedudukan lembaga yang hadir
saat ini sejatinya telah mendorong perkembangan dari sistem kekuasaan kehakiman,
serta menunjukkan keberhasilan dalam mewujudkan kekuasaan kehakiman yang
merdeka, mandiri, adil, dan berintegritas sesuai dengan Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia.
Salah satu lembaga tersebut yakni hadirnya Mahkamah Konstitusi sebagai pelaku
kekuasaan kehakiman selain Mahkamah Agung yang telah memberi dampak baik
terhadap pengembangan sistem peradilan di Indonesia, terutama dalam menjawab
persoalan otoritarianisme yang sempat dilegalkan melalui undang-undang. Mahkamah
Konstitusi saat ini hadir dalam rangka melakukan pengujian undang-undang terhadap
UUD 1945, hal ini tentunya dapat menunjang terhadap pencegahan alat legitimasi
yang merupakan sarana mencapai keinginan penguasa semata. Selain itu, hadir pula
lembaga Komisi Yudisial dalam rangka melakukan pengangkatan hakim agung
dengan didasarkan pada keinginan untuk mewujudkan hakim yang sesuai dengan
kehendak publik dalam rangka memberikan keadilan dan penegakan hukum yang
berintegritas, menjaga, dan menegakkan keluhuran martabat dan perilaku hakim dari
setiap proses peradilan yang berlangsung.
Contoh Topik:
- Dinamika Persinggungan Antar Kewenangan Lembaga Kekuasaan Kehakiman
3. Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia merupakan hak yang melekat pada diri manusia, dimana tanpa
hak tersebut manusia tidak akan mungkin dapat hidup dalam harkat dan martabatnya
sebagai manusia. Di Indonesia sebagai negara demokrasi, Hak Asasi Manusia sangat
diakui dan dijunjung tinggi dalam konstitusi UUD 1945 yang berlandaskan pada nilai-
nilai Pancasila. Dimensi Hak Asasi Manusia bukan hanya menyangkut hak sipol (sipil
dan politik), melainkan juga menyangkut hak ekosob (ekonomi, sosial, dan budaya).
Namun, pada kenyataannya, isu pelanggaran Hak Asasi Manusia masih sering
terjadi, baik di lingkungan bermasyarakat maupun bernegara, seperti pembunuhan yang
dilakukan hingga menewaskan korban, bom bunuh diri, dan sebagainya. Hal ini dapat
disebabkan karena kurangnya pemahaman akan pentingnya menghormati dan mengakui
hak setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, penting bagi
kita untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip Hak Asasi Manusia, yang meliputi prinsip
kesetaraan (equality), non-diskriminasi (non-discrimination), Ketergantungan
(Interdependence), tidak bisa dibagi-bagi (indivisibility), tidak dapat dicabut,
universalitas (universalitas), martabat kemanusiaan (human dignity) dan kewajiban
negara (state obligation).
Contoh Topik:
- Jaminan Perlindungan Hak Seseorang Yang Menjadi Korban Eksploitasi Anak
Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia.
4. Penguatan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam Membangun
Negara Hukum Indonesia
Ideologi Pancasila telah menjadi landasan dasar negara Indonesia sejak
kemerdekaannya pada tahun 1945. Sebagai ideologi yang menggabungkan nilai-nilai
universal seperti keadilan sosial, persatuan, demokrasi, kemanusiaan, dan ketuhanan
yang maha esa, Pancasila berperan penting dalam membentuk identitas nasional dan
menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis. Namun, dalam era
globalisasi dan tantangan zaman yang terus berkembang, ideologi Pancasila
menghadapi ancaman yang perlu diperhatikan. Penyebaran ideologi radikal,
ekstremisme, dan polarisasi sosial menjadi tantangan serius yang dapat mengikis nilai-
nilai Pancasila dan mengancam stabilitas sosial. Oleh karena itu, penguatan pembinaan
ideologi Pancasila menjadi sangat penting untuk memperkuat kesatuan, membangun
keberagaman yang inklusif, dan menjaga keutuhan negara Indonesia.
Upaya penguatan pembinaan ideologi Pancasila memiliki tujuan yang jelas dan
penting dalam konteks Indonesia. Selain memperkuat identitas nasional, pembinaan
ideologi Pancasila bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap nilai-
nilai Pancasila, mempromosikan sikap saling menghormati, menghargai perbedaan, dan
mengedepankan persatuan. Melalui pendidikan dan sosialisasi yang efektif, penguatan
pembinaan ideologi Pancasila dapat melibatkan semua lapisan masyarakat, mulai dari
pendidikan formal di sekolah hingga partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan sosial
dan politik. Dengan memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila,
diharapkan masyarakat dapat mengatasi tantangan dan ancaman yang ada serta
membangun bangsa yang kokoh, berdaulat, adil, dan sejahtera.
Contoh Topik:
- Eksistensi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia.
5. Penguatan Peran dan Fungsi Komisi Yudisial dalam Sistem Ketatanegaraan
Komisi Yudisial (KY) sebagai lembaga mandiri yang bertanggung jawab atas
pengawasan, pengendalian, dan disiplin terhadap hakim di Indonesia memiliki peran
penting dalam penguatan fungsi ideologi Pancasila dalam sistem peradilan. Pancasila
sebagai ideologi negara Indonesia mengandung nilai-nilai seperti keadilan sosial,
persatuan, dan kemanusiaan yang menjadi pijakan dalam menjalankan kekuasaan
kehakiman. Dalam konteks ini, KY berperan sebagai pengawas independen yang
mampu menjamin bahwa hakim-hakim di Indonesia bertindak sesuai dengan prinsip-
prinsip Pancasila dan menjunjung tinggi keadilan dalam pengambilan keputusan
hukum. Melalui penguatan fungsi KY, diharapkan dapat tercipta sistem peradilan yang
adil, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Penguatan fungsi Komisi Yudisial berperan dalam menjaga integritas dan
profesionalisme hakim-hakim dalam menjalankan tugas dan kewajiban mereka. KY
memiliki peran penting dalam melakukan evaluasi kinerja hakim, menangani
pengaduan terhadap hakim yang diduga melanggar etika atau standar perilaku, serta
memberikan sanksi atau tindakan disiplin jika diperlukan. Dengan demikian, KY
berfungsi sebagai filter yang memastikan bahwa hakim-hakim yang bertugas
memahami, menginternalisasi, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
pengambilan keputusan hukum. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan
masyarakat terhadap lembaga peradilan dan memastikan bahwa kekuasaan kehakiman
dijalankan secara independen, adil, dan sejalan dengan semangat ideologi Pancasila
sebagai landasan negara. Dengan adanya penguatan fungsi KY, diharapkan dapat
terwujudnya sistem peradilan yang berintegritas, menjunjung tinggi nilai-nilai
Pancasila, dan memberikan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Contoh Topik :
- Eksistensi Komisi Yudisial dalam Mewujudkan Negara Demokrasi Berlandaskan
Pancasila.
6. Peran Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam Proses Ketatanegaraan Indonesia
Seiring perkembangan zaman, peran Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam proses
penyelenggaraan ketatanegaraan di Indonesia kian menurun. Hal ini disebabkan oleh
hadirnya peraturan perundang-undangan baru, yakni Undang-Undang Cipta Kerja.
Sejatinya, undang-undang ini juga telah banyak menuai polemik di masyarakat, dimana
jika dilihat dari segi perizinan lingkungan saja, kewenangan terhadap perizinan
lingkungan daerah bahkan telah lebih didominasi oleh pemerintah pusat dibandingkan
pemerintah daerah itu sendiri. Begitupun dalam lingkup tahapan pembentukan undang-
undang, terlihat jelas bahwa peran DPD telah berkurang, dimana DPD hanya sebagai
alat pelengkap saja, bukan lagi sebagai lembaga yang setara dengan Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR). Hal ini dapat dilihat pada tahapan pengesahan undang-undang, dimana
DPD tidak diikutsertakan dalam pelaksanaannya.
Dengan banyaknya ketimpangan dan kesenjangan kewenangan yang diterima oleh
DPD sebagai lembaga negara yang turut serta dalam proses ketatanegaraan Indonesia,
semestinya Pemerintah menghadirkan regulasi yang jelas dan adil, terutama dalam
undang-undang cipta kerja yang seakan mengesampingkan kinerja dan menyepelekan
hak DPD sebagai lembaga negara yang setara dengan DPR. Maka dari itu, hal inilah
yang menjadi polemik di masyarakat karena merasa partisipasinya dikurangi sebab
perwakilan daerah yang terus diminimalisir kewenangannya.
Contoh topik:
- Tergerusnya Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah Dalam Pembentukan
Undang-Undang Pasca Amandemen UUD 1945.
7. Bank Tanah Sebagai Lembaga Penjamin Keadilan Pendistribusian Tanah Objek
Reforma Agraria (Tora) Menuju Negara Hukum Yang Berkeadilan
Dewasa ini seiring dengan pertumbuhan masyarakat dan perkembangan
pembangunan, persoalan tanah menjadi salah satu isu yang krusial. Hal ini disebabkan
karena tuntutan akan kebutuhan tanah untuk kepentingan pembangunan nasional masih
menemui jalan buntu. Hakekat tanah yang erat dengan penghormatan negara kepada
masyarakat hukum adat menjadi salah faktor utama terhambatnya penyediaan lahan
untuk pembangunan nasional. Padahal, tidak sedikit tanah yang menjadi hak ulayat
masyarakat hukum adat terlantar dan tidak terkelola secara maksimal. Persoalan inilah
yang kemudian menuntut pemerintah untuk menghadirkan solusi bank tanah di
Indonesia.
Bank Tanah adalah salah satu sarana manajemen sumber daya yang penting untuk
meningkatkan produktivitas pemanfaatan tanah. Metode yang diusung dalam bank
tanah adalah kontrol pasar dan stabilisasi tanah pasar lokal. Bank tanah berguna dalam
menjamin ketersediaan tanah untuk pelbagai keperluan pembangunan di masa yang
akan datang, efisiensi APBN/ APBD, mengurangi konflik dalam proses pembebasan
tanah, dan mengurangi dampak buruk liberalisasi tanah. Manajemen bank tanah
berhubungan dengan bagaimana perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan kegiatan,
serta pengawasan terhadap kegiatan bank tanah.
Namun, kehadiran bank tanah masih menuai polemik di tengah masyarakat, dimana
dalam pengaturan tugas dan kewenangannya memiliki kesamaan dengan beberapa tugas
dan kewenangan yang dimiliki oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional (ATR/BPN), terutama dalam pengembangan dan pengadaan tanah
sehingga akan menyebabkan tidak efektifnya pembentukan bank tanah tersebut.
Permasalahan lain yang menjadi kontroversi adalah bank tanah diasumsikan berpotensi
untuk menghidupkan kembali domein verklaring yang terjadi pada zaman penjajahan
Belanda, dimana negara melalui pemerintah dapat memiliki tanah negara. Hal ini
bertentangan dengan amanat konstitusi Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, dimana
permasalahan ini dinilai dapat memberi celah bagi pemerintah untuk melakukan
kesewenangan dalam pengelolaan tanah. Maka dari itu, kehadiran bank tanah
memerlukan formulasi yang tepat dalam menjawab berbagai kekhawatiran tersebut,
agar praktik dan tujuan pengelolaan tanah dapat dicapai sebagaimana yang dicita-
citakan.
Contoh Topik :
- Eksistensi Bank Tanah dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia
8. Progresivitas Hukum Terkait Blue Economy Untuk Mewujudkan Indonesia
Sebagai Poros Maritim Dunia
Indonesia yang terletak pada cross-position menjadi suatu keuntungan tersendiri bagi
perekonomian nasional. Sudah tidak diragukan lagi, Indonesia sebagai negara yang
terdiri dari kepulauan secara otomatis memiliki potensi maritim yang besar atau dengan
kata lain dikenal dengan istilah blue economy (ekonomi biru/ekonomi laut). Jika
ditelisik lebih jauh, peran laut sangat besar dalam mewujudkan kesejahteraan Indonesia,
dengan sektor perikanan senilai 27 miliar dollar AS, menghidupi 7 juta tenaga kerja,
dan mememenuhi lebih dari 50 persen kebutuhan protein hewani di Indonesia. Oleh
karena itu, pengoptimalan ekonomi laut dengan tetap memperhatikan prinsip
berkelanjutan sangat penting untuk mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045” dengan
menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim.
Namun, terdapat tantangan bagi ekosistem laut dan pesisir, yang apabila tidak
dikelola secara berkelanjutan, dapat mengurangi potensi ekonomi laut Indonesia.
Sekitar 38 persen dari ikan ditangkap melebihi kemampuan ekosistem untuk
mengembalikan jumlahnya (overfishing), sekitar sepertiga dari terumbu karang yang
berharga bagi Indonesia berada dalam kondisi kurang baik, ekosistem pesisir yang
penting, seperti mangrove, mengalami pengurangan yang besar. sementara sampah laut
menimbulkan kerugian bagi perekonomian Indonesia senilai lebih dari USD 450 juta
setiap tahunnya. Beberapa destinasi wisata laut dan pesisir juga telah menunjukkan
dampak dari pengunjung yang terlalu padat dan belum memiliki infrastruktur dasar yang
memadai. Berbagai tantangan tersebut menuntut adanya jaminan perlindungan bagi
ekosistem laut dan pesisir, agar cita-cita Indonesia sebagai poros maritim tercapai tanpa
melupakan aspek lingkungan hidup yang berkelanjutan. Oleh sebab itu, dibutuhkan
strategi yang matang lewat formulasi kebijakan yang tepat dan berdaya guna untuk
mencapai “Indonesia Emas 2045” lewat penguatan blue economy.
Contoh Topik :
- Arah Kebijakan Blue Economy Sebagai Strategi Dalam Mewujudkan
Pembangunan Nasional Berkelanjutan

C. JADWAL KEGIATAN
No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1. Pendaftaran dan Pengumpulan Berkas 5 Agustus 2023 – 10 September 2023


Essay Ilmiah Internal

2. Penutupan Pendaftaran Essay Ilmiah 10 September 2023


Internal

3. Penilaian Penjurian dan Seleksi Berkas 11 September 2023 – 26 September


Essay Ilmiah Internal 2023

4. Pengumuman Finalis Essay Ilmiah 27 September 2023


Internal

5. Pengumpulan Power Point Finalis 1 Oktober 2023


Essay Ilmiah Internal

6. Technical Meeting Finalis Essay 2 Oktober 2023


Ilmiah Internal

7. Pembukaan ALCOM VI 2023 dan 2 Oktober 2023


Seminar Hukum Nasional

8. Babak Final Essay Ilmiah Internal 4 Oktober 2023

9. Penutupan ALCOM VI 2023 dan 8 Oktober 2023


Pengumuman Pemenang

D. PERSYARATAN PESERTA
1. Kompetisi Essay Ilmiah Internal ditujukan bagi mahasiswa/i Fakultas Hukum
Universitas Andalas semester 1, semester 3, semester 5, dan semester 7;
2. Kompetisi Essay Ilmiah Internal diikuti oleh peserta yang bersifat
perorangan/individual;
3. Setiap peserta kompetisi diwajibkan untuk mengikuti dan mematuhi tata tertib dalam
penyelenggaraan Kompetisi Essay Ilmiah Internal;
4. Setiap peserta kompetisi diwajibkan untuk melakukan pendaftaran melalui link google
form pendaftaran dan melampirkan berkas kelengkapan sebagaimana dijelaskan lebih
lanjut dalam tata tertib Kompetisi Essay Ilmiah Internal;
Berikut link google form :
https://bit.ly/EssayInternalALCOMVI2023

E. PENGHARGAAN
a. Trophy Juara I;
b. Uang pembinaan Rp800.000 (Delapan Ratus Ribu Rupiah);
JUARA I
c. Sertifikat Penghargaan Juara I.

a. Trophy Juara II;


b. Uang pembinaan Rp500.000 (Lima Ratus Ribu Rupiah);
JUARA II
c. Sertifikat Penghargaan Juara II.

a. Trophy Best Paper;


b. Uang pembinaan Rp300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah);
BEST PAPER
c. Sertifikat Penghargaan Best Paper.

F. NARAHUBUNG
Informasi lebih lanjut mengenai Kompetisi Essay Ilmiah Internal Andalas Law
Competition 2023 dapat menghubungi (via whatsapp) :
- Vianie Putri Jasmitha (082386580883/WA)
- Suci Rizka Fadhilla (082287149693/WA)
TATA TERTIB
KOMPETISI KARYA ESSAY ILMIAH INTERNAL
ANDALAS LAW COMPETITION 2023
KOMUNITAS BASILEK LIDAH JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalam Tata Tertib ini yang dimaksud dengan:
1. ANDALAS LAW COMPETITION 2023, yang selanjutnya disingkat dengan ALCOM
2023 adalah rangkaian kegiatan perlombaan di bidang hukum yang diselenggarakan
oleh UKM KOMBAD JUSTITIA Fakultas Hukum Universitas Andalas;
2. Kompetisi Essay Ilmiah Internal adalah salah satu rangkaian Kompetisi Hukum Internal
yang diselenggarakan oleh Komunitas Basilek Lidah Justitia (Kombad Justitia) Fakultas
Hukum Universitas Andalas, yang selanjutnya disebut Kompetisi.
3. Panitia adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas yang terdaftar dalam
Surat Keterangan Dekan Fakultas Hukum Universitas Andalas yang bertindak sebagai
penyelenggara Kompetisi;
4. Peserta adalah Mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Andalas Angkatan 2020,
2021, 2022, dan 2023;
5. Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh Panitia dengan Peserta
sebelum Kompetisi berlangsung yang bertujuan untuk membahas Teknis Pelaksanaan
dan Komponen Penilaian Kompetisi;
6. Dewan Juri adalah pihak yang mempunyai kewenangan untuk memberikan penilaian
sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam Kompetisi;
7. Hadiah adalah penghargaan atau penghormatan kepada peserta pemenang Kompetisi
Essay Ilmiah Internal ALCOM 2023;
8. Liaison Officer adalah Panitia yang bertugas untuk mendampingi Peserta selama
rangkaian kegiatan ALCOM 2023;
9. Babak seleksi berkas adalah babak penilaian berkas oleh dewan juri sesuai dengan bobot
penilaian yang ditentukan oleh panitia;
10. Babak final adalah babak akhir penilaian dengan melakukan presentasi secara luring di
Fakultas Hukum Universitas Andalas;
11. Moderator adalah Panitia yang ditunjuk untuk memandu jalannya presentasi Peserta
lomba;
12. Time keeper adalah panitia yang bertugas untuk mengawasi alokasi waktu dalam suatu
pertandingan.

BAB II
PESERTA
Pasal 2
(1). Peserta Kompetisi Essay Ilmiah Internal terdiri atas mahasiswa/i jenjang S1 yang
terdaftar sebagai mahasiswa aktif Fakultas Hukum Universitas Andalas angkatan 2020,
2021, 2022, dan 2023;
(2). Peserta bersifat perorangan/individual;
(3). Setiap peserta kompetisi diwajibkan untuk melakukan pendaftaran melalui link google
form pendaftaran dan melampirkan berkas kelengkapan sebagaimana dijelaskan lebih
lanjut dalam tata tertib Kompetisi Essay Ilmiah Internal;
Berikut link google form :
https://bit.ly/EssayInternalALCOMVI2023

BAB III
PENDAFTARAN
Pasal 3
(1). Calon peserta Kompetisi diwajibkan untuk melakukan pendaftaran sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan oleh Panitia;
(2). Setiap peserta kompetisi diwajibkan untuk melakukan pendaftaran melalui link google
form pendaftaran dan melampirkan berkas kelengkapan, terdiri dari;
a. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau Kartu Rencana Studi (KRS) terakhir bagi
mahasiswa/i yang belum mendapatkan KTM;
b. Formulir Pendaftaran (terdapat di Lampiran);
c. Surat Pernyataan Pendaftaran (terdapat di Lampiran);
d. Bukti follow akun sosial media Andalas Law Competition dan Kombad Justitia,
yang terdiri atas:
● Instagram @alcomunand
● Instagram @kombadjustitia
● Channel Youtube Kombad Justitia
(3). Peserta mengirim konfirmasi pengisian google form pendaftaran melalui WhatsApp
kepada Narahubung atas nama Suci Rizka Fadhilla (WhatsApp: 082287149693);
(4). Seluruh pendaftaran Kompetisi Internal tidak dipungut biaya;
(5). Peserta yang telah melakukan pendaftaran, tidak diperkenankan untuk mengundurkan
diri.

BAB IV
KETENTUAN PENGUMPULAN BERKAS
Pasal 4
(1). Berkas pendaftaran dikumpulkan melalui google form yang disediakan panitia;
(2). Naskah essay dikumpulkan dalam bentuk soft copy dan hard copy;
(3). Pengumpulan naskah essay soft copy dikumpulkan melalui google form yang terpisah
dari google form pendaftaran;
(4). Naskah essay soft copy beserta lampirannya dikirimkan dengan format PDF melalui
google form dengan format nama file: Kompetisi Essay Internal_Nama
Peserta_Angkatan;
Berikut link google form :
https://bit.ly/PengumpulanBerkasEssayInternalALCOMVI
(5). Naskah essay hard copy dikumpulkan dalam 3 (tiga) rangkap, tidak perlu dijilid;
(6). Naskah essay hard copy dikumpulkan di Sekretariat Kombad Justitia yang beralamat
di Gedung Fakultas Hukum Universitas Andalas Lantai 5;
(7). Naskah essay soft copy dan hard copy dikirimkan paling lambat tanggal 10 September
2023;
(8). Dalam hal peserta terlambat atau mengumpulkan naskah essay tidak sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan, maka naskah essay tetap diterima, namun dikenakan
sanksi berupa pengurangan poin nilai sebesar 30 per hari keterlambatan;
(9). Panitia tidak menerima susulan atau revisi, apabila terdapat Berkas yang dikirimkan
lebih dari 1 (satu) kali, maka Berkas yang pertama kali dikirim yang akan diikutkan
dalam kompetisi;
(10). Dalam hal terjadi perbedaan isi substansi essay ilmiah di berkas yang dikirimkan secara
soft copy dan hard copy, maka peserta akan didiskualifikasi;
(11). Dalam hal ditemukan bahwa pembuatan Essay tidak dilakukan oleh yang terdaftar
sebagai peserta, maka peserta akan didiskualifikasi;
(12). Dalam hal peserta tidak menyatakan mengundurkan diri, namun juga tidak
mengumpulkan berkas Essay, maka peserta dianggap telah mengundurkan diri;
(13). Naskah essay ilmiah yang diterima oleh panitia menjadi hak milik panitia sepenuhnya
dan dapat dipublikasikan dengan tetap mencantumkan identitas penulis.

BAB V
SISTEMATIKA KOMPETISI
Pasal 5
Kompetisi ini terdiri dari 2 (dua) babak kompetisi, yaitu:
(1). Babak Seleksi Berkas;
(2). Babak Final.

BAB VI
BABAK SELEKSI BERKAS
Pasal 6
(1). Peserta kompetisi dapat memilih salah satu topik dari sub tema yang telah ditentukan;
(2). Peserta hanya diperkenankan mengirimkan 1 (satu) buah naskah essay ilmiah sesuai
dengan waktu yang telah diberikan;
(3). Peserta tidak dapat menarik kembali atau mengganti naskah essay dengan yang lain
setelah naskah essay dikumpulkan kepada panitia;
(4). Tahap penilaian seleksi berkas dilakukan oleh Dewan Juri;
(5). Bobot penilaian ditentukan oleh panitia;
(6). Karya yang dikirimkan adalah karya asli yang belum pernah dipublikasikan. Segala
bentuk pelanggaran dan plagiarisme akan diberikan sanksi yang tegas berupa
diskualifikasi dari keikutsertaan kompetisi;
(7). Karya yang diterima oleh panitia menjadi sepenuhnya hak milik panitia dengan tetap
memberikan hak cipta kepada penulis;
(8). Keputusan Dewan juri bersifat final, mengikat, dan tidak dapat diganggu gugat.

BAB VII
KETENTUAN PENILAIAN NASKAH KEPENULISAN
Pasal 7
(1). Tahap seleksi berkas menggunakan sistem poin;
(2). Berkas memiliki bobot penilaian yang ditentukan panitia;
(3). Penilaian berkas essay ilmiah dilakukan oleh Dewan Juri yang ditentukan oleh panitia;
(4). Aspek yang akan dinilai dalam karya tulis antara lain:
a. Kesesuaian Tema dan Subtema (Bobot Nilai 10%);
b. Orisinalitas, Kreativitas, dan Kebaruan (Aktual dan Faktual) (Bobot Nilai 30%);
c. Argumentasi/ Kedalaman Analisis (Bobot Nilai 40%);
d. Penulisan (Bobot Nilai 20%).
(5). Toleransi terhadap total plagiasi adalah 25%, apabila melebihi akan mendapatkan
pengurangan poin sebagai berikut:
a. Plagiasi 26% - 29% akan dikurangi 150 poin
b. Plagiasi 30% - 35% akan dikurangi 200 poin
c. Plagiasi lebih dari 35% akan didiskualifikasi
(6). Mekanisme pengecekan plagiasi akan dilakukan melalui Turnitin oleh Panitia;
(7). Hasil pengecekan plagiasi akan dikirimkan oleh Panitia kepada masing-masing peserta
sebagai bentuk transparansi terhadap setiap peserta;
(8). Keputusan dewan juri bersifat final, mengikat, dan tidak dapat diganggu gugat.

Pasal 8
Pengumuman finalis essay ilmiah internal akan diumumkan pada tanggal 27 September
2023 melalui e-mail yang akan dikirimkan oleh panitia dan akun Official Instagram
@alcomunand.
BAB VIII
TECHNICAL MEETING
Pasal 9
(1). Finalis 5 (lima) besar yang lolos dalam babak final wajib mengikuti Technical Meeting
pada tanggal 2 Oktober 2023 yang diselenggarakan secara offline oleh Panitia setelah
pembukaan ALCOM 2023. Technical Meeting ini nantinya membahas mengenai
peraturan kompetisi, sistem pelaksanaan kompetisi, sistem penilaian, dan pengundian
urutan tampil;
(2). Peserta finalis pada saat mengikuti Technical Meeting diharuskan sudah
mengumpulkan file presentasi yang akan dipresentasikan saat babak final;
(3). Peserta yang tidak mengikuti Technical Meeting, dianggap telah menyetujui hasil dari
Technical Meeting.

BAB IX
PENJURIAN
Pasal 10
(1). Dewan juri terdiri dari minimal 3 (tiga) orang dan/atau harus berjumlah ganjil pada
masing-masing tahap;
(2). Persentase masing-masing babak kompetisi, yaitu:
a. Babak Seleksi Berkas (Bobot Nilai 40%);
b. Babak Presentasi (Bobot Nilai 60%).
(3). Kriteria penilaian berkas essay, meliputi:
a. Kesesuaian Tema dan Subtema
Naskah essay yang dikirim sesuai dengan subtema yang dipilih.
b. Orisinalitas
Tidak meniru/plagiat karya orang lain, serta menyajikan gagasan yang baru dan
menarik.
c. Kreativitas:
Memiliki ide baru terkait permasalahan yang digagas.
d. Kebaruan (Aktual dan Faktual)
Gagasan sesuai dengan keadaan terkini, diikuti dengan menyajikan data dan
fakta.
e. Argumentasi/ Kedalaman Analisis
- Ide gagasan bersifat jelas dan mudah dipahami;
- Kemampuan menganalisis dan merumuskan permasalahan yang
diangkat;
- Kesesuaian antara argumentasi yang dicantumkan dengan keadaan
empiris masyarakat.
f. Penulisan
- Rapi (minim typo);
- Sesuai EYD edisi V;
- Sesuai dengan sistematika penulisan yang ditentukan oleh panitia.
(4). Kriteria penampilan presentasi essay, meliputi:
a. Pembawaan
- Intonasi dan artikulasi yang jelas dan lugas;
- Manner/Tata Perilaku dalam penyampaian materi.
b. Penyampaian Materi
- Sistematika penyampaian;
- Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c. Media presentasi
- Kreativitas presentasi
d. Ketepatan Jawaban dalam Sesi Tanya Jawab
- Kebenaran dan ketepatan jawaban;
- Cara penyampaian.
e. Waktu
- Ketepatan waktu;
- Proporsi penggunaan waktu.
(5). Keputusan dewan juri bersifat final, mengikat, dan tidak dapat diganggu gugat.

BAB X
BABAK FINAL
Pasal 11
(1). Tahap penilaian babak final menggunakan sistem poin;
(2). Babak final dilakukan dalam bentuk presentasi secara luring;
(3). Bobot penilaian babak final ditentukan oleh panitia;
(4). Penilaian babak final dilakukan oleh Dewan Juri yang telah ditentukan oleh panitia;
(5). Peserta yang lolos dalam babak final wajib mengirimkan bahan presentasi dengan
format power point (.pptx) dengan nama file: Nama Peserta_Angkatan_Judul Essay,
paling lambat pada Minggu, 1 Oktober 2023 pukul 23.59 WIB melalui google form
yang telah disediakan panitia;
(6). Peserta finalis yang tidak mengikuti babak final dianggap gugur;
(7). Aspek yang akan dinilai dalam babak final, yakni:
a. Pembawaan (Bobot Nilai 10%);
b. Penyampaian Materi dan Kreativitas Presentasi (Bobot Nilai 40%);
c. Ketepatan Jawaban dalam Sesi Tanya Jawab (Bobot Nilai 40%);
d. Waktu (Bobot Nilai 10%).
(8). Saat melakukan presentasi, peserta tidak diperkenankan menggunakan alat
komunikasi;
(9). Peserta diberi waktu selama 25 menit waktu keseluruhan dari presentasi, sesi tanya
jawab, hingga penutup, berikut rincian waktu babak final:
a. Presentasi materi selama 10 menit
b. Sesi tanya jawab dengan Dewan Juri selama 15 menit
(10). Time keeper akan menampilkan timer pada saat presentasi dimulai sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan;
(11). Waktu presentasi mulai berjalan ketika peserta sudah berbicara dengan kata pertama,
dengan ketentuan, yakni:
a. Apabila waktu presentasi tersisa 2 menit, peserta akan diberitahu oleh time
keeper;
b. Apabila waktu presentasi sudah selesai akan diberhentikan oleh moderator;
c. Setelah waktu presentasi habis, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh dewan
juri;
d. Setelah selesai tanya jawab, peserta dipersilahkan menyampaikan salam
penutup.
(12). Keputusan dewan juri bersifat final, mengikat, dan tidak dapat diganggu gugat.
BAB XI
HADIAH
Pasal 12
(1). Hadiah essay ilmiah internal yaitu:
a. Juara 1 (satu) mendapatkan hadiah sebesar Rp800.000 (Delapan Ratus Ribu
Rupiah), Piala, dan Sertifikat;
b. Juara 2 (dua) mendapatkan hadiah sebesar Rp500.000 (Lima Ratus Ribu
Rupiah), Piala, dan Sertifikat;
c. Best paper mendapatkan hadiah sebesar Rp300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah),
Piala, dan Sertifikat.
(2). Hadiah sebagaimana dimaksud ayat (1) dikirimkan ke nomor rekening peserta,
maksimal 60 (enam puluh) hari kerja setelah ditetapkannya juara;
(3). Nomor rekening peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didaftarkan kepada
panitia ketika nama pemenang sudah diumumkan.

BAB XII
LARANGAN DAN SANKSI
Pasal 13
(1). Setiap Peserta dilarang menggunakan kata-kata kasar, tidak senonoh atau menyinggung
SARA selama rangkaian kegiatan ALCOM 2023 berlangsung;
(2). Setiap Peserta dilarang melakukan tindakan yang dapat mengganggu konsentrasi
peserta lain selama berjalannya pertandingan;
(3). Setiap Peserta dilarang mengaktifkan dering alat komunikasi atau alat elektronik lainnya
saat pertandingan berlangsung.
Pasal 14
(1). Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 12 ayat (1) dikenakan sanksi diskualifikasi dari
Kompetisi;
(2). Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 12 ayat (2), dan ayat (3) dikenakan sanksi teguran
oleh Panitia.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Penyelesaian sengketa antara peserta dengan panitia diselesaikan melalui mekanisme
musyawarah mufakat.

Pasal 16
Segala hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan ditetapkan kemudian oleh Panitia
melalui technical meeting.
.
Pasal 17
Tata tertib ini berlaku dan mengikat seluruh Peserta sejak dimulainya rangkaian acara
Andalas Law Competition 2023.
PEDOMAN PENULISAN
KOMPETISI KARYA ESSAY ILMIAH INTERNAL
ANDALAS LAW COMPETITION 2023
KOMUNITAS BASILEK LIDAH JUSTITIA
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS

A. PEDOMAN PENULISAN
1. Sifat dan Isi Tulisan
Sifat dan isi tulisan haruslah memenuhi standar berikut:
a. Objektif
1) Tulisan tidak bersifat emosional atau menonjolkan permasalahan yang subjektif.
2) Tulisan tidak mengandung unsur pelecehan terhadap suku, agama, ras, dan
antargolongan.
3) Tulisan didukung dengan data dan informasi yang akurat dan terpercaya.
4) Tulisan bersifat orisinil (asli) dan tidak mengandung unsur plagiasi.
b. Logis dan Sistematis
1) Setiap bagian dari penulisan karya dirancang secara sistematis berdasarkan
prosedur penulisan.
2) Karya essay berisi tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan konklusi.
3) Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku dengan tata bahasa
dan ejaan yang disempurnakan sesuai dengan EYD Edisi V.
B. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penulisan essay ilmiah Andalas Law Competition 2023, terdapat beberapa
ketentuan penulisan, sebagai berikut :
1. Ketentuan Formil
a. Essay harus orisinil, belum pernah dipublikasikan, dan belum pernah
dimenangkan dalam lomba, serta bukan hasil plagiat karya orang lain.
b. Naskah essay diketik dalam kertas berukuran A4, dengan batas pengetikan
(margin) kiri 4 cm, atas 3 cm, bawah 3 cm, kanan 3 cm, serta rata kanan-kiri
(justify).
c. Jenis font yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran 12 dan spasi
1,5.
d. Judul karya tulis dicetak tebal (bold) berukuran font 12 dengan alignment tengah
(center) dan spasi 1,5.
e. Naskah essay berisi tiga bagian, yaitu pendahuluan (berisi latar belakang), isi
(pembahasan) dan konklusi (kesimpulan/penutup).
f. Naskah essay terdiri atas 5 sampai 10 halaman (tidak termasuk halaman sampul
(cover) dan daftar pustaka atau referensi). Setiap halaman diberi nomor secara
berurutan.
g. Diakhir essay terdapat lembar orisinalitas karya sesuai format yang terlampir.
h. Catatan kaki dan daftar pustaka menggunakan font Times New Roman dengan
ukuran 10. Catatan kaki mengacu pada sistem Chicago Manual of Style, yaitu
sebagai berikut :
a) Buku Penulis
1) Satu Pengarang
Contoh:
Zulkarnain Sitompul, 2002, Perlindungan Dana Nasabah: Suatu Gagasan
Tentang Pendirian Lembaga Penjamin Simpanan di Indonesia, Universitas
Indonesia Fakultas Hukum Program Pasca Sarjana, Jakarta, hlm.1.
2) Dua Pengarang
Contoh:
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2007, Penelitian Hukum Normatif
Suatu Tinjauan Singkat, ed. 1, cet.10, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm.
61.
3) Tiga Pengarang
Contoh:
Tri Hayati, Harsanto Nursadi dan Andhika Danesjvara, 2005, Hukum
Administrasi Pembangunan Pendekatan dari Sudut Hukum dan
Perencanaan, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
Jakarta, hlm. 7.
4) Lebih dari tiga Pengarang
Contoh:
C.P.F. Luhulima, Et. Al., 1994, Seperempat Abad ASEAN, Proyek
Kerjasama Antara Negara ASEAN Sekretariat Nasional ASEAN
Departemen Luar Negeri, Jakarta, hlm. 22.
5) Editor (Penyunting)/penghimpun
Contoh:
Lynton K. Caldwell, 1994, “Concepts in Development of International
Environmental Policies," dalam Ludwik A. Teclaff and Albert Utton, Ed.,
International Environmental Law, Praeger Publishers, New York, hlm. 46.
6) Terjemahan/Saduran
Contoh:
J. G. Starke, 1995, Pengantar Hukum Internasional, [An Introduction to
International Law], diterjemahkan oleh Sumitro LS. Danuredjo, Jilid 1,
Edisi Kesembilan, Aksara Persada Indonesia, Jakarta, hlm. 153.
7) Bab/chapter dari buku yang merupakan kumpulan karangan
Contoh:
Mardjono Reksodiputro, 2004, “Masih Adakah Harapan Reformasi di
Bidang Hukum?” dalam Pembaharuan Hukum Kumpulan Karangan
Alumni FHUI, ILUNI-FHUI, Jakarta, hlm. 197.
b) Sumber Kutipan Artikel
1) Majalah
Contoh:
Topo Santoso, 2004, “Prospek dan Urgensi Uji Materiil UU No 32 Tahun
2004,” Hukum dan Pembangunan 3 (Juli – September 2004), hlm. 259.
2) Harian
Contoh:
Imam Prihadiyoko, 2009, “Pertanyaan Rakyat, untuk Siapa Pemilu Itu?”
Kompas, (10 Maret 2009), hlm. 6.
c) Sumber Kutipan Skripsi/Tesis/Disertasi/Makalah/Jurnal
1) Skripsi/Tesis/Disertasi
Contoh:
A.Wangsawidjaja. Z, 2011, “Problem Dan Penyelesaian Pembiayaan
Macet Pada Unit Usaha Syariah Bank Umum Milik Pemerintah,” Disertasi
Doktor Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta, hlm. 11.
2) Makalah
Contoh:
Takdir Rahmadi, 2009, “Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun
2008 tentang Mediasi di Pengadilan: Prosedur Penyusunan, Lingkup
Muatannya dan Kaitannya dengan Mediasi di Luar Pengadilan,” Makalah
disampaikan pada Seminar Sehari tentang Legalitas Institusional Dewan
Pers Sebagai Lembaga Mediasi Sengketa Pers, Jakarta, 5 Februari 2009,
hlm. 8.
3) Jurnal
Contoh:
Saldi Isra, 2019, “Asymmetry in Decentralized, Unitary State : Lessons
from the Special Regions of Indonesia”, Journal on Ethnopolitics and
Minority Issue in Europe, Vol. 18, No. 2, 2019, hlm. 46.
d) Sumber Kutipan Peraturan Perundang-Undangan
Contoh:
Pasal 142 ayat (1) huruf f Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas.
e) Sumber Kutipan Internet
Contoh:
Hasan Wirayudha, “Peran Strategis Indonesia di Kawasan ASEAN”,
http://www.aseansec.org, dikunjungi pada tanggal 6 Juli 2000 Jam 17.35.
Adapun penulisan daftar pustaka, yakni sebagai berikut:
a) Buku Penulis
1) Satu Pengarang
Contoh:
Sitompul, Zulkarnain, 2002, Perlindungan Dana Nasabah: Suatu Gagasan
Tentang Pendirian Lembaga Penjamin Simpanan di Indonesia. Universitas
Indonesia Fakultas Hukum Program Pasca Sarjana, Jakarta.
2) Dua Pengarang
Contoh:
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, 2007, Penelitian Hukum Normatif
Suatu Tinjauan Singkat. ed. 1, cet.10, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
3) Tiga Pengarang
Contoh:
Hayati, Tri, Harsanto Nursadi dan Andhika Danesjvara, 2004, Hukum
Administrasi Pembangunan Pendekatan dari Sudut Hukum dan
Perencanaan, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
Jakarta, 2005.
4) Lebih dari tiga Pengarang
Contoh:
Luhulima, C.P.F. Et. Al. 1994, Seperempat Abad ASEAN, Proyek
Kerjasama Antara Negara ASEAN Sekretariat Nasional ASEAN
Departemen Luar Negeri, Jakarta, 1994.
5) Editor (Penyunting)/penghimpun
Contoh:
Caldwell, Lynton K., 1994, “Concepts in Development of International
Environmental Policies," dalam Ludwik A. Teclaff and Albert Utton, Ed.
International Environmental Law, Praeger Publishers, New York.
6) Terjemahan/Saduran
Contoh:
Starke, J. G., 1995, Pengantar Hukum Internasional, [An Introduction to
International Law]. Diterjemahkan oleh Sumitro LS. Danuredjo, Jilid 1,
Edisi Kesembilan, Aksara Persada Indonesia, Jakarta, 1995.
7) Bab/chapter dari buku yang merupakan kumpulan karangan
Contoh:
Reksodiputro, Mardjono. 2004, “Masih Adakah Harapan Reformasi di
Bidang Hukum?” dalam Pembaharuan Hukum Kumpulan Karangan
Alumni FHUI, ILUNI-FHUI, Jakarta.
b) Sumber Kutipan Artikel
1) Majalah
Contoh:
Santoso, Topo. 2004, “Prospek dan Urgensi Uji Materiil UU No 32 Tahun
2004.” Hukum dan Pembangunan 3 (Juli – September 2004), hlm. 259-
270.
2) Harian
Contoh:
Prihadiyoko, Imam, 2009, “Pertanyaan Rakyat, untuk Siapa Pemilu Itu?”
Kompas. (10 Maret 2009), hlm. 6.
c) Skripsi/Tesis/Disertasi/Makalah/Jurnal
1) Skripsi/Tesis/Disertasi
Contoh:
Wangsawidjaja, A., 2011, “Problem dan Penyelesaian Pembiayaan Macet
Pada Unit Usaha Syariah Bank Umum Milik Pemerintah.” Disertasi
Doktor Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta.
2) Makalah
Contoh:
Rahmadi, Takdir, 2009, “Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun
2008 tentang Mediasi di Pengadilan: Prosedur Penyusunan, Lingkup
Muatannya dan Kaitannya dengan Mediasi di Luar Pengadilan.” Makalah
disampaikan pada Seminar Sehari tentang Legalitas Institusional Dewan
Pers Sebagai Lembaga Mediasi Sengketa Pers, Jakarta, 5 Februari 2009.
3) Jurnal
Contoh:
Isra, Saldi, 2019, “Asymmetry in Decentralized, Unitary State : Lessons
from the Special Regions of Indonesia.” Journal on Ethnopolitics and
Minority Issue in Europe, Vol. 18, No. 2, 2019.
f) Rujukan Daftar Pustaka berupa Peraturan Perundang-Undangan
Contoh:
Undang Undang UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (LN No.
106 Tahun 2007, TLN No. 4756).
g) Rujukan Daftar Pustaka berupa Internet
Contoh:
Wirayudha, Hasan. “Peran Strategis Indonesia di Kawasan ASEAN”,
http://www.aseansec.org, dikunjungi pada tanggal 6 Juli 2000, Jam 17.35.
2. Struktur Essay
a. Naskah essay berisi tiga bagian, yang terdiri dari pendahuluan, isi, dan konklusi
(kesimpulan/penutup);
b. Pendahuluan;
berisi latar belakang yang memuat alasan memilih topik permasalahan
berdasarkan subtema yang telah ditentukan (didukung dengan data dan informasi
yang akurat dan terpercaya), serta memuat uraian singkat mengenai identifikasi
masalah dari topik yang dibahas.
c. Isi;
berisi pembahasan yang berupa pemaparan ataupun analisis topik permasalahan
yang diangkat, didasarkan pada data dan fakta yang akurat, serta didukung bahan
kepustakaan, seperti buku, jurnal, dan sebagainya.
d. Konklusi
berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan Essay sesuai dengan analisis
permasalahan, serta rekomendasi peserta terhadap permasalahan yang diangkat
dalam tulisan Essay.
e. Daftar pustaka;
f. Nomor halaman naskah essay dicantumkan di sudut kanan bawah dengan
menggunakan angka (1, 2, dst.).
Lampiran I. Format Halaman Sampul

JUDUL ESSAY ILMIAH


(Times New Roman, 12 Pt, all caps bold, centered, 1.5 spacing)

LOGO ALCOM VI
(WARNA)

Diusulkan oleh
Nama
Nim
(Times New Roman, 12 Pt, all caps bold, centered, 1.5 spacing)

KOMPETISI ESSAY ILMIAH INTERNAL


ANDALAS LAW COMPETITION 2023
(Times New Roman, 12 Pt, all caps bold, centered, 1.5 spacing)
Lampiran II. Formulir Pendaftaran

FORMULIR PENDAFTARAN
PESERTA LOMBA ESSAY ILMIAH INTERNAL
ANDALAS LAW COMPETITION 2023
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS

DATA DIRI PESERTA


a. Nama Lengkap :
b. NIM :
c. Jurusan :
PAS FOTO
d. Angkatan :
3x4
e. No. Telp/HP :
f. E-mail :
g. Alamat :

(Kota, Tanggal, Bulan, dan Tahun)

(Penulis)
(NIM)
Lampiran III. Format Surat Pernyataan Pendaftaran

SURAT PERNYATAAN PENDAFTARAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :
NIM :
Angkatan :

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia mematuhi tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Kompetisi Essay Ilmiah Internal Andalas Law Competition 2023 yang diselenggarakan
oleh Komunitas Basilek Lidah Justitia (Kombad Justitia) Fakultas Hukum Universitas
Andalas.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka kami
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta digugurkan dalam
kompetisi ini.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya.

(Kota, Tanggal, Bulan, dan Tahun)

(Penulis)
(NIM)
Lampiran IV. Lembar Pernyataan Orisinalitas Karya

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Judul Karya :
Nama Penulis :
NIM :
Angkatan :

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa benar karya tulis dengan
judul diatas merupakan karya orisinal saya dan belum pernah dipublikasikan dan/atau
memenangkan perlombaan sejenis di tempat lain.
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila terbukti terdapat
pelanggaran di dalamnya, maka saya siap untuk didiskualifikasi dari kompetisi ini sebagai
bentuk tanggung jawab saya.

(Kota, Tanggal, Bulan, dan Tahun)

Materai 10.000

(..............................................)

Anda mungkin juga menyukai