PENDAHULUAN
1
c. Bagaimana kedudukan pancasila dalam sistem hukum nasional?
d. Apa tantangan dan harapan dalam menjaga pancasila sebagai sumber
hukum?
e. Apa yang dimaksud dengan sumber hukum?
f. Apa tugas pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum?
g. Bagaimana penerapan pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum?
1.3 Tujuan
Mengedukasi pembaca tentang pentingnya Pancasila sebagai sumber hukum
dan bagaimana hal ini berkaitan dengan identitas dan budaya hukum
Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah dasar atau falsafah negara Indonesia. Kata "Pancasila"
berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "lima prinsip" atau "lima asas."
Pancasila mencerminkan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan berdirinya
negara Indonesia dan diakui secara resmi dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Pancasila terdiri dari lima prinsip atau asas utama, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa (Belief in the One and Only God): Pancasila
mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa. Prinsip ini mencerminkan nilai-
nilai keagamaan dan kepercayaan pada Tuhan sebagai dasar moral dan
etika.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Humanitarianism): Pancasila
menganut nilai-nilai kemanusiaan yang adil, beradab, dan menghormati
martabat manusia. Prinsip ini menekankan perlunya menghargai hak asasi
manusia, kesetaraan, dan keadilan sosial.
3. Persatuan Indonesia (National Unity): Prinsip persatuan Indonesia
menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dalam
keragaman budaya, suku, dan agama. Pancasila menciptakan semangat
persatuan dan nasionalisme.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan (People's Sovereignty): Prinsip ini
menggarisbawahi prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Masyarakat memiliki kedaulatan dan hak untuk memilih
pemimpin dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Social Justice): Pancasila
menekankan perlunya keadilan sosial dalam masyarakat. Prinsip ini
mencakup distribusi kekayaan dan sumber daya secara merata, serta
perlindungan terhadap yang lemah.
3
Pancasila adalah dasar hukum tertinggi di Indonesia dan digunakan
sebagai panduan dalam menyusun peraturan perundang-undangan serta dalam
mengambil keputusan pemerintahan. Pancasila juga merupakan lambang dan
identitas nasional Indonesia, mencerminkan semangat persatuan, demokrasi,
keadilan, dan kemanusiaan.
B. Arti dan Makna Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
Menurut Pasal 1 ayat (3) Ketetapan MPR Nomor III/MPR/2000 tentang
Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan, sumber hukum
dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, yaitu lima sila tersebut beserta batang tubuh
Undang-Undang Dasar 1945. Artinya, Pancasila merupakan norma dasar yang
menjadi induk dari segala macam tatanan norma di Indonesia. Pancasila juga
merupakan sumber atau tempat untuk menggali serta menemukan hukum dalam
suatu masyarakat dan negara. Dengan demikian, Pancasila berkedudukan sebagai
sumber dari tertib hukum negara Indonesia.
Pancasila termasuk sumber hukum materiel yang ditentukan oleh muatan atau
bobot materinya. Ada tiga kualitas materi Pancasila, yaitu:
Fungsi Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum berarti bahwa
Pancasila berkedudukan sebagai:
Asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan hukum
di Indonesia
4
Sebagai suatu pernyataan dari nilai kejiwaan serta keinginan bangsa
Indonesia.
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Daerah
5
D. Tantangan dan Harapan untuk Menjaga Pancasila sebagai Sumber
Hukum Nasional
Pancasila sebagai sumber hukum nasional menghadapi berbagai tantangan
yang harus diatasi agar dapat terus berfungsi secara optimal. Beberapa tantangan
tersebut antara lain:
Adanya sikap apatis, skeptis, atau sinis terhadap Pancasila dan hukum di
kalangan masyarakat, khususnya generasi muda.
6
Harapan dari upaya-upaya tersebut adalah agar Pancasila dapat terus
menjadi sumber hukum nasional yang mampu menciptakan ketertiban, keadilan,
kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan demikian,
Pancasila dapat terus menjadi jati diri bangsa Indonesia yang berdaulat dalam
politik, ekonomi, sosial budaya, serta berperan aktif dalam perdamaian dunia.
E. Sumber Hukum
Satjipto Rahardjo,menyatakan ; salah satu aspekdalam hukum adalah
kepastian,artinya hukum berkehendak untuk menciptakan kepastian dalam
hubungan antar orang dalam masyarakat. Salah satu hal yang berhubungan erat
dengan masalah kepastian tersebut adalah masalah dari hukum itu berasal.
Kepastian mengenai asal atau sumber hukum menjadi penting sejak hukum
menjadi lembaga yang semakin formal. Dalam konteks perkembangan yang
demikian itu pertanyaan mengenai “Sumber yang manakah yang kita anggap sah,
menjadi penting“. Sumber hukum dapat dilihat dari berbagai segi, baik dari segi
hukum atau ilmu hukum, sosiologis, dan filosofis. Dan menurut Satjipto Rahardjo
sumber hukum yang melahirkan hukum bisa di golongkan dalam dua kategori
besar, yaitu sumber yang bersifat hukum dan yang bersifat social. Sumber yang
pertama merupakan sumber yang diakui oleh hukum sendiri sehingga secara
langsung bisa melahirkan atau menciptakan hukum. Adapun sumber yang kedua
merupakan sumber yang tidak mendapatkan pengakuan secara formal oleh
hukum, sehingga tidak secara langsung bisa diterima sebagai hukum.
Dilihat dari sisi historis, menurut sejarawan hukum, sumber hukum
mempunyai dua arti, yaitu dalam arti sumber tempat orang-orang untuk
mengetahui hukum dan sumber bagi pembentuk undang-undang menggali bahan
dalam penyusunan undang-undang. Ditilik dari sisi sosiologis, sumber hukum
berarti faktor-faktor yang benar-benar menyebabkan hukum benar-benar
berlaku. Faktor-faktor tersebut adalah fakta-fakta dan keadaanyang menjadi
tuntutan social untuk menciptakan hukum. Dari segi sosiologis, hukum tidak lebih
dari pencerminan realita sosial. Oleh karena itu hukum dikondisikan oleh faktor-
faktor politik, ekonomi, agama, geografis dan sosial dalam mengundangkan
undang-undang dan memutus perkara. Tanpa mempertimbangkan faktor-faktor
7
tersebut, maka hukum tidak lebih dari pada kehendak penguasa. Didalam
perspektif filsafat, istilah sumber hukum mempunyai arti keadilan yang
merupakan esensi hukum. Sumber hukum menetapkan kriterium untuk menguji
apakah hukum yang berlaku sudah mencerminkan keadilan dan fairness. Secara
filosofis, hukum di pandang sebagai aturan tingkah laku, sudut pandang ini akan
menela’ah lebih dalam mengenai esensi hukum. Titik berat filsufis terhadap
hukum, bahwa hukum harus betul-betul memuat nilainiali keadilan dan fairness,
dengan memperhatikan faktor politik, ekonomi, budaya, dan sosial serta aspek
fisik dan eksistensial manusia.
Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum selain itu, pancasila
merupakan sumber segala sumber hukum atau ketertiban hukum di negara kesatuan
republik indonesia. Hal ini ditegaskan oleh peraturan MPR no. III/MPR/2000 tentang
sumber hukum dan tata cara perundang-undangan. Pasal 1 TAP MPR mempunyai
tiga pokok, antara lain:
1. Sumber hukum adalah sumber yang digunakan sebagai bahan penyusunan
peraturan perundang-undangan.
2. Sumber hukum terdiri dari sumber hukum tertulis dan sumber hukum tidak tertulis.
8
G. Penerapan Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum Negara
dalam membangun negara hukum di Indonesia
10
3. Norma hukum, yang meliputi: peraturan perundang-undangan dalam negeri
(undang-undang dan sebagainya), yurisprudensi; dan hukum umum;
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila berkedudukan sebagai ideologi hukum di Indonesia.sebagai
warga negara kita harus tahu kedudukan pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum. Selain itu kita harus tahu bagaimana cara menerapkan pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum negara dalam membangun negara
hukum di Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum negara dalam sistem hukum Indonesia yang memberikan arah dan jiwa
serta menjadi norma-norma dalam pasal pasal UUD 1945.
B. Saran
Teruntuk pemerintah dan lembaga-lembaga hukum mempertimbangkan
nilai-nilai Pancasila ketika merancang kebijakan, undang-undang, dan peraturan
baru. Hal ini untuk memastikan bahwa kebijakan dan undang-undang sesuai
dengan prinsip-prinsip Pancasila, terutama dalam hal hak asasi manusia dan
keadilan sosial. Masyarakat juga harus berpartisipasi dalam pemantauan dan
evaluasi implementasi Pancasila dalam hukum dan kebijakan. Masyarakat harus
didorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses demokratis dan memberikan
masukan pada perubahan hukum.
12