Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum

DOSEN PENGAMPU :

Dr. I Nyoman Bagiastra, S.H.,M.H.

KELAS A

PUTU APRILIA NATASYA PUTRI

2304551030

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga tim penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas dengan judul “Pancasila
Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum” pada akhirnya dapat terselesaikan
dengan baik. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai
konsep dari Pancasila. Dalam rangka penulisan tugas ini, tim penulis banyak
mengalami kesulitan dan kendala. Namun karena dorongan moril dan material serta
bimbingan dari berbagai pihak sehingga tim penulis dapat menyelesaikan penulisan
tugas ini.

Tidak lupa pula pada bagian ini, dengan segala kerendahan hati dan rasa
hormat yang setinggi- tingginya tim penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu tim penulis dalam menyelesaikan
tugas ini. Tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini tidak terlepas dari
segala kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati tim
penulis mengharapkan saran kritik dari pembaca sebagai bahan masukan sehingga
dapat berguna baik bagi penulis dikemudian hari. Akhir kata, tim penulis
mengucapkan terimakasih, semoga mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT, dan
semoga penulisan tugas ini dapat bermanfaat bagi tim penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.

Penulis

6 Januari 2023

2
DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR………………………………………………………………...2

DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………..3

BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………………
4

BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………….6

BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………


14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang "Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum" dapat
dipahami melalui sejarah dan pemikiran para pendiri bangsa Indonesia. Pada saat
kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada 17 Agustus 1945, negara ini harus
segera menyusun dasar hukumnya. Pada awalnya, terdapat perdebatan tentang
sumber hukum yang akan menjadi landasan bagi negara yang baru merdeka ini. Para
founding fathers, seperti Soekarno dan Mohammad Hatta, akhirnya sepakat untuk
menjadikan Pancasila sebagai dasar negara.

Pancasila, yang terdiri dari lima sila, dianggap sebagai nilai-nilai fundamental yang
mencakup aspek kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Keberagaman dan semangat
persatuan dalam Pancasila dianggap sebagai pondasi yang kuat untuk membangun
negara Indonesia yang pluralistik. Oleh karena itu, Pancasila diakui sebagai sumber
dari segala sumber hukum, yang artinya segala peraturan perundang-undangan harus
sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Hal ini tercermin dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan
bahwa "Negara Indonesia adalah negara hukum" dan "melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia." Pancasila, sebagai ideologi negara,
menjadi landasan moral dan filosofis yang mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dengan menjadikan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum,

4
Indonesia berupaya membangun sistem hukum yang berkeadilan, menghormati hak
asasi manusia, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam keberagaman.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa konsep dasar dari Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum?

2. Bagaimana peran Pancasila dalam membentuk nilai-nilai hukum di Indonesia?

3. Bagaimana implementasi Pancasila sebagai sumber hukum dalam perundang-


undangan di negara ini?

4. Apa dampak positif yang muncul dari pengakuan Pancasila sebagai sumber hukum
utama di Indonesia?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui konsep dasar dari Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum.

2. Untuk mengetahui peran Pancasila dalam membentuk nilai-nilai hukum di


Indonesia.

3. Untuk mengetahui implementasi Pancasila sebagai sumber hukum dalam


perundang-undangan di negara ini.

4. Untuk mengetahui dampak positif yang muncul dari pengakuan Pancasila sebagai
sumber hukum utama di Indonesia.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep dasar dari Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum

Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip pokok
yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsep dasar
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum tercermin dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), yang menyatakan bahwa Pancasila
merupakan dasar negara. Berikut adalah konsep dasar Pancasila sebagai sumber
hukum:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila Pertama):

 Konsep ini menekankan pengakuan dan penghormatan terhadap Tuhan


Yang Maha Esa.

 Implikasinya dalam hukum adalah pengakuan hak asasi manusia yang


berasal dari kodrat ketuhanan.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Sila Kedua):

 Menghormati martabat dan hak asasi manusia serta mendorong


terwujudnya keadilan sosial.

 Implikasinya dalam hukum adalah keadilan, kesetaraan, dan hak asasi


manusia.

3. Persatuan Indonesia (Sila Ketiga):

6
 Menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

 Implikasinya dalam hukum adalah menjaga keutuhan negara dan


mendorong kebijakan yang mendukung persatuan.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan (Sila Keempat):

 Mendorong praktik demokrasi, kebijaksanaan, dan musyawarah dalam


pengambilan keputusan.

 Implikasinya dalam hukum adalah penerapan demokrasi dan


partisipasi masyarakat dalam pembuatan kebijakan.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Sila Kelima):

 Mendorong terwujudnya keadilan sosial dalam segala aspek


kehidupan.

 Implikasinya dalam hukum adalah adanya kebijakan yang mendukung


distribusi kekayaan yang merata dan perlindungan terhadap kelompok
yang lebih lemah.

Konsep dasar Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum mengandung
makna bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi landasan moral dan etika dalam
pembentukan, pelaksanaan, dan penegakan hukum di Indonesia. Oleh karena itu,
setiap peraturan dan kebijakan di Indonesia diharapkan dapat mencerminkan dan
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

B. Peran Pancasila dalam membentuk nilai-nilai hukum di Indonesia

Pancasila memiliki peran sentral dalam membentuk nilai-nilai hukum di Indonesia.


Sebagai dasar negara, Pancasila memberikan arah dan landasan filosofis bagi
pembentukan, pelaksanaan, dan penegakan hukum di Indonesia. Beberapa peran
Pancasila dalam membentuk nilai-nilai hukum tersebut antara lain:

7
1. Landasan Filosofis Hukum:

 Pancasila memberikan dasar filosofis bagi hukum di Indonesia. Nilai-


nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti keadilan sosial,
demokrasi, dan hak asasi manusia menjadi pijakan dalam merumuskan
undang-undang dan kebijakan hukum.

2. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia:

 Pancasila mencerminkan pandangan hidup bangsa Indonesia yang


pluralistik dan multikultural. Hal ini tercermin dalam nilai-nilai
kebhinekaan dan persatuan yang mempengaruhi pembentukan hukum
agar dapat mengakomodasi keragaman dan persatuan dalam
masyarakat.

3. Pedoman dalam Pembentukan Undang-Undang:

 Proses pembentukan undang-undang di Indonesia harus sesuai dengan


nilai-nilai Pancasila. Hal ini tercermin dalam pembahasan dan
penyusunan undang-undang yang mengacu pada prinsip-prinsip
Pancasila.

4. Pelaksanaan Keadilan dan Hak Asasi Manusia:

 Pancasila menekankan pentingnya keadilan sosial dan menghormati


hak asasi manusia. Oleh karena itu, nilai-nilai ini menjadi dasar dalam
penegakan hukum untuk mewujudkan keadilan dan melindungi hak
asasi manusia.

5. Pengakuan Terhadap Hukum Adat:

 Pancasila mengakui dan menghargai keberagaman budaya dan adat


istiadat di Indonesia. Hukum adat diakui sebagai bagian dari sistem

8
hukum nasional, dan pengakuan ini tercermin dalam upaya untuk
mengintegrasikan nilai-nilai lokal dalam sistem hukum nasional.

6. Pembentukan Etika dan Moral Hukum:

 Pancasila memberikan fondasi bagi etika dan moral hukum di


Indonesia. Nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan
ketertiban diimplementasikan dalam norma dan nilai-nilai hukum yang
berlaku.

Pancasila bukan hanya sebagai simbol atau deklarasi semata, tetapi sebagai pedoman
konkret dalam pembentukan dan pelaksanaan hukum di Indonesia. Dengan demikian,
nilai-nilai Pancasila tidak hanya terbatas pada tingkat konstitusional, melainkan juga
menjadi panduan dalam semua lapisan hukum dan kebijakan di negara ini.

C. Implementasi Pancasila sebagai sumber hukum dalam perundang-undangan di


negara ini

Implementasi Pancasila sebagai sumber hukum dalam perundang-undangan di


Indonesia tercermin dalam beberapa aspek, baik dalam proses pembentukan undang-
undang maupun dalam substansi peraturan-peraturan yang diterapkan. Berikut adalah
beberapa cara implementasi Pancasila sebagai sumber hukum di negara ini:

1. Pembukaan UUD 1945:

 Pancasila secara resmi diakui sebagai dasar negara melalui Pembukaan


UUD 1945. Pembukaan ini menjadi prasyarat bagi semua peraturan
perundang-undangan yang akan dibuat di Indonesia.

2. Landasan Filosofis Pembentukan Undang-Undang:

 Proses pembentukan undang-undang di Indonesia harus


mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Undang-undang dibahas dan

9
disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip Pancasila sebagai
landasan filosofis.

3. Asas Pancasila dalam Pembuatan Peraturan Perundang-Undangan:

 Asas-asas Pancasila seperti keadilan sosial, demokrasi, dan


keseimbangan antara hak dan kewajiban dijadikan pedoman dalam
penyusunan dan pembahasan peraturan perundang-undangan.

4. Pentingnya Konsultasi dan Musyawarah:

 Pancasila menekankan pentingnya musyawarah dalam pengambilan


keputusan. Oleh karena itu, dalam proses pembuatan undang-undang,
konsultasi dan musyawarah dengan berbagai pihak, termasuk
masyarakat, diutamakan.

5. Perlindungan Hak Asasi Manusia:

 Nilai-nilai Pancasila yang menghargai martabat dan hak asasi manusia


tercermin dalam perlindungan hak asasi manusia yang diatur dalam
undang-undang di Indonesia.

6. Keadilan Sosial:

 Asas keadilan sosial Pancasila tercermin dalam kebijakan dan regulasi


yang diarahkan untuk mewujudkan distribusi kekayaan yang merata
dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

7. Penerapan Kebhinnekaan:

 Pancasila mengakui keberagaman dan menghargai hak untuk


berkeyakinan. Hal ini tercermin dalam undang-undang yang
mengakomodasi keberagaman budaya, agama, dan suku bangsa di
Indonesia.

10
8. Pengakuan Terhadap Hukum Adat:

 Nilai-nilai Pancasila mendukung pengakuan terhadap hukum adat


sebagai bagian dari sistem hukum nasional. Undang-undang diarahkan
untuk mengintegrasikan hukum adat dalam kerangka hukum nasional.

9. Penghormatan Terhadap Lembaga-Lembaga Negara:

 Pancasila menekankan penghormatan terhadap lembaga-lembaga


negara dan prinsip-prinsip dasar negara. Hal ini tercermin dalam
regulasi yang mengatur tata cara dan fungsi lembaga-lembaga tersebut.

Melalui implementasi nilai-nilai Pancasila dalam perundang-undangan, Indonesia


berusaha menciptakan sistem hukum yang adil, demokratis, dan sesuai dengan
karakteristik dan nilai-nilai masyarakatnya. Pentingnya implementasi ini bertujuan
untuk menjaga konsistensi dan keberlanjutan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

D. Dampak positif yang muncul dari pengakuan Pancasila sebagai sumber hukum
utama di Indonesia

Pengakuan Pancasila sebagai sumber hukum utama di Indonesia memiliki sejumlah


dampak positif yang mendalam terhadap berbagai aspek kehidupan sosial, politik,
dan hukum di negara ini. Berikut adalah beberapa dampak positif dari pengakuan
Pancasila sebagai sumber hukum utama:

1. Konsistensi dan Kesatuan Ideologi:

 Pengakuan Pancasila sebagai sumber hukum utama memastikan


konsistensi dan kesatuan ideologi dalam pembentukan hukum dan
kebijakan di Indonesia. Hal ini menciptakan fondasi yang kokoh bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Kedaulatan Hukum yang Berbasis Nilai:

11
 Dengan Pancasila sebagai sumber hukum utama, sistem hukum
Indonesia berakar pada nilai-nilai moral dan etika yang mencerminkan
pandangan hidup bangsa. Ini memberikan dasar bagi kedaulatan
hukum yang tidak hanya berlandaskan aturan formal, tetapi juga nilai-
nilai luhur.

3. Perlindungan Terhadap Hak Asasi Manusia:

 Pengakuan Pancasila memberikan dasar yang kuat untuk perlindungan


hak asasi manusia. Nilai-nilai Pancasila, seperti kemanusiaan yang adil
dan beradab, menjadi dasar bagi kebijakan dan regulasi yang
mendukung hak asasi manusia.

4. Penguatan Demokrasi dan Musyawarah:

 Nilai dasar Pancasila mendorong pelaksanaan demokrasi yang lebih


kuat dan prinsip musyawarah dalam pengambilan keputusan. Ini
membantu membangun partisipasi masyarakat dalam proses
pembentukan kebijakan dan undang-undang.

5. Integrasi Kebhinnekaan:

 Pengakuan Pancasila sebagai sumber hukum utama mendukung


integrasi kebhinekaan Indonesia. Hal ini tercermin dalam undang-
undang yang memperhitungkan dan menghormati keragaman budaya,
agama, dan suku bangsa.

6. Keadilan Sosial dan Pembangunan Berkelanjutan:

 Nilai-nilai Pancasila, terutama keadilan sosial, menjadi dasar bagi


kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan distribusi
kekayaan yang merata.

7. Pengakuan terhadap Hukum Adat:

12
 Pancasila memungkinkan pengakuan terhadap hukum adat sebagai
bagian dari sistem hukum nasional. Ini menghargai kearifan lokal dan
tradisi masyarakat adat.

8. Ketahanan Nasional dan Persatuan:

 Pancasila memberikan dasar untuk pembentukan hukum yang


mendukung ketahanan nasional dan persatuan Indonesia. Hal ini
menciptakan kestabilan politik dan keamanan di tingkat nasional.

9. Pembentukan Karakter Bangsa:

 Pengakuan Pancasila sebagai sumber hukum utama membantu


membentuk karakter bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila menjadi
landasan moral dan etika yang diinternalisasi oleh masyarakat.

Dengan demikian, pengakuan Pancasila sebagai sumber hukum utama memberikan


fondasi yang kuat untuk pembangunan hukum yang berkualitas, berkeadilan, dan
sesuai dengan karakteristik dan nilai-nilai masyarakat Indonesia. Ini tidak hanya
memengaruhi sistem hukum, tetapi juga membentuk dasar bagi kehidupan sosial dan
politik yang seimbang dan berkelanjutan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan, pengakuan Pancasila sebagai sumber hukum utama di Indonesia


memainkan peran sentral dalam membentuk dasar filosofis dan etika bagi seluruh
sistem hukum negara. Pancasila, dengan lima sila dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya, tidak hanya menjadi fondasi konstitusional, tetapi juga mewujud dalam
proses pembentukan undang-undang, pelaksanaan hukum, dan pembangunan
masyarakat. Dampak positifnya terlihat melalui konsistensi ideologi, perlindungan
hak asasi manusia, penguatan demokrasi, integrasi kebhinekaan, dan upaya mencapai
keadilan sosial. Pengakuan terhadap hukum adat, pembentukan karakter bangsa, serta
kontribusi terhadap ketahanan nasional dan persatuan juga menjadi bukti bahwa
Pancasila bukan sekadar teori, melainkan mendasari segala aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sebagai sumber hukum utama, Pancasila tidak hanya
membentuk hukum formal, tetapi juga meresapi kehidupan bermasyarakat, membawa
Indonesia menuju pembangunan yang berkelanjutan dan harmonis.

B. Saran

Sebagai saran, perlu terus ditingkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai


Pancasila dalam setiap aspek pembentukan hukum di Indonesia. Penguatan
pendidikan hukum yang mendalam mengenai Pancasila menjadi kunci untuk
memastikan pemahaman yang mendalam dan komprehensif dari semua pihak yang
terlibat dalam proses hukum. Selain itu, perlu meningkatkan dialog dan konsultasi

14
dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, untuk memastikan bahwa setiap
peraturan yang dibuat benar-benar mencerminkan aspirasi dan kebutuhan rakyat.
Diperlukan juga upaya konkret dalam melibatkan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan, sehingga prinsip musyawarah dalam nilai Pancasila dapat
terwujud dengan lebih nyata. Selain itu, peningkatan transparansi dan akuntabilitas
dalam penerapan hukum akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem
hukum. Terakhir, perlu terus mendorong inovasi hukum yang responsif terhadap
perkembangan zaman dan dinamika masyarakat. Dengan mengambil sisi positif dan
saran tersebut, Indonesia dapat memperkokoh fondasi hukumnya dengan lebih baik,
menjadikan Pancasila bukan hanya sebagai teori, tetapi panduan yang hidup dalam
setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kunantiyorini, A. (2015). Pancasila Sebagai Sumber Segala Sumber Hukum. Pena:


Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 26(2).

Daullah, R., Srinita, D., Ramadhani, O., & Fitriono, R. A. (2022). Pancasila Sumber
Dari Segala Sumber Hukum. Gema Keadilan, 9(2), 108-116.

Bo’a, F. Y. (2018). Pancasila sebagai sumber hukum dalam sistem hukum


nasional. Jurnal Konstitusi, 15(1), 21-49.

Hadi, S. (2021). Eksistensi Pancasila Sebagai Sumber Segala Sumber Hukum Dalam
Konstitusi Indonesia. Indonesian Journal of Law and Islamic Law, 3(2), 304-
341.

Susilowati, C. M. I. (2016). Pancasila sebagai Sumber Segala Sumber Hukum dan


Kekerasan Atas Nama Agama di Indonesia. Masalah-Masalah Hukum, 45(2),
93-100.

Prabandani, H. W. (2022). Menelusuri Kedudukan Pancasila Sebagai Sumber Dari


Segala Sumber Hukum (Discovering The Position Of Pancasila As The Basic
Norm In Indonesia). Iblam Law Review, 2(1), 158-180.

Pelawi, J. T. (2020). Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum. Jurnal
LPPM, 10(3).

Dairani, D. (2021). Argumentasi Hukum Dan Upaya Mempertahankan Eksistensi


Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum Negara. HUKMY:
Jurnal Hukum, 1(1), 19-34.

16
Pinasang, D. (2012). Falsafah Pancasila Sebagai Norma Dasar (Grundnorm) Dalam
Rangka Pengembanan Sistem Hukum Nasional. Jurnal Hukum
UNSRAT, 20(3), 1-10.

Nasution, B. J., & Febrian, F. (2020). Aktualisasi Pancasila Sebagai Sumber Hukum
Dalam Pembentukan Undang-Undang. Undang: Jurnal Hukum, 3(2), 377-
407.

Kurnisar, K. (2011). Pancasila Sumber Dari Segala Sumber Hukum di


Indonesia. Media Komunikasi FPIPS, 10(2).

Siregar, M. H., & Muharam, S. (2022). PENATAAN SISTEM HUKUM DAN


PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BERDASARKAN
PANCASILA SEBAGAI SUMBER SEGALA SUMBER HUKUM
NEGARAPENATAAN SISTEM HUKUM DAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN BERDASARKAN PANCASILA SEBAGAI
SUMBER SEGALA SUMBER HUKUM NEGARA. YUDABBIRU JURNAL
ADMINISTRASI NEGARA, 4(2), 104-118.

Putra, A. A. (2019). Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum (Analisis
Sejarah Hukum Atas Rezim Reformasi) (Doctoral dissertation, Universitas
Brawijaya).

Ochtorina, D. (2021). PANCASILA DALAM TEORI JENJANG NORMA HUKUM


HANS KELSEN. Jurnal Legislasi Indonesia, 18(4), 514-525.

Utami, I. W., & Nugrahaningsih, W. (2015). Pancasila sebagai Sumber Hukum bagi
Anti Korupsi dan Menjunjung Hak Asasi Manusia. Serambi Hukum, 8(02),
190-201.

Arafat, Y., & Fathurrahman, F. (2023). Peningkatan Pemahaman Wartawan tentang


Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum Melalui Penyuluhan
Hukum. DAS SEIN: Jurnal Pengabdian Hukum dan Humaniora, 3(1), 16-31.

17
Fransisco, W. (2017). Pancasila sebagai landasan hukum di Indonesia. PROGRESIF:
Jurnal Hukum, 11(1).

Aziz, A. S. (2019). Pancasila Sebagai Cita Luhur Pembangunan Hukum


Nasional. QISTIE, 12(2), 219-238.

Wauran, I. PANCASILA SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA SUMBER


HUKUM: HARUSKAH DITUANGKAN DALAM PASAL-PASAL UUD
1945?. www. mpr. go. id, 1.

18

Anda mungkin juga menyukai