Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI ETIKA DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila


Dosen pengampu: Fari Aus, S.Sos., M.Hum

OLEH:

SARFIANTI
C1D323034

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta berkat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan harapan dan tepat pada
waktunya. Makalah ini penulis buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Pancasila. Makalah ini berjudul “Pancasila Sebagai Etika Dalam Kehidupan Bernegara”.

Penulis berterima kasih kepada Dosen pengampu Bapak Fari Aus, S.Sos., M.Hum
yang telah mengajar mata kuliah Pendidikan Pancasila.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki.penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah
ini Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan

Kendari, 23 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pancasila, Sistem, Dan Etika.................................................................2
2.2. Makna Nilai Dasar Pancasila...................................................................................4
2.3. Pancasila Sebagai Dasar Etika Berbangsa Dan Bernegara......................................4
2.4. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Nilai Fundamental Terhadap Sistem Etika Negara. .6
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................8
3.2. Saran........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pancasila sebagai sistem etika merupakan struktur pemikiran yang di susun untuk
memberikan tuntutan atau panduan kepada setiap warga negara indonesia dalam bersikap dan
bertingkah laku. Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan untuk mengembangkan
dimensi moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan
sikap spiritualitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Di dalam etika
pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, kerakyatan dan keadilan.
Pancasila adalah suatu sistem, artinya setiap sila mempunyai nilai, akan tetapi sila saling
berhubungan, saling kergantungan secara sistematik, dan diantara nilai satu sila dengan sila
lainnya mempunyai tingkatan. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan nilai-nilai etika yang
terkandung dalam Pancasila merupakan sekumpulan nilai yang diangkat dari prinsip nilai
yang hidup dan berkembang dalam masyarakat, nilai-nilai tersebut berupa nilai agama, adat
istiada,t budaya, dan setelah disahkan menjadi dasar negara terkandung di dalamnya nilai
kenegaraan. Dalam kedudukannya sebagai dasar filsafat negara, maka nilai-nilai pancasila
harus di jabarkan dalam suatu norma yang merupakan pedoman pelaksaan dalam
penyelenggaraan kenegaraan. bahkan kebangsaan dan kemasyarakatan, terdapat dua macam
norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu norma hukum dan norma moral atau
etika.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pancasila, sistem, dan etika?
2. Apa saja makna dari pancasila?
3. Mengapa pancasila dianggap sebagai dasar etika dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara?
4. Apa saja nilai-nilai pancasila terhadap sistem etika negara?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari pancasila, sistem, dan etika.
2. Untuk mengetahui makna dari pancasila.
3. Untuk menjelaskan pancasila sebagai dasar etika dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
4. Untuk mengetahui nilai-nilai pancasila terhadap etika negara.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pancasila, Sistem, Dan Etika.
Pancasila adalah pilar ideologis negara indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
sansekerta: panca berarti lima dan silaberarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
atau pedomam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat indonesia. Lima
ideologi utama peyusun pancasila adalah ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil
dan beradap, persatuan indonesi, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, dan
tercantum dalam alinea ke-4 pembukaan UUD 1945.
Kedudukan dan fungsi pancasila bila di kaji secara ilmiah memiliki pengertian-pengertian
yang luas, baik dalam kedudukannya sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup bangsa,
sebagai ideologi bangsa dan negara, sebagai kepribadian bangsa bahkan dalam proses
terjadinya terdapat berbagai macam terminologi yang harus di dekskripsikan secara objektif.
Selain itu pancasila secara kedukakan dan fungsinya juga harus di pahami secara kronologis.
Oleh karna itu, memahami pancasila secara kronologis baik menyangkut rumusnya maupun
peristilahannya maka pengertian pancasila tersebut melimputi lingkup pengertian sebagai
berikut:

1. Pengertian pancasila secara etimologi

Secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata,
Panca dan Sila. Panca berarti lima dan Sila berarti dasar. Sila juga diartikan sebagai aturan
yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang
menurut adab (sopan santun); akhlak dan moral.

2. Pengertian pancasila secara historis

Pengertian Pancasila secara historis berarti perumusan Pancasila sebagai dasar negara
tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Proses
perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidan BPUPKI pertama dr.Radjiman
Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada sidang tersebut.

Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang
akan dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu
Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945 di dalam sidang
tersebut Ir.Soerkarno berpidato secara lisan (tanpa teks) mengenai calon rumusan dasar
negara Indonesia. Kemudian untuk memberi nama istilah dasar negara tersebut Soekarno
memberikan nama “Pancasila” yang artinya lima dasar.

2
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, kemudian
keesokan harinya tanggal 18 Agustus 1945 disahkanlah Undang-Undang Dasar
1945termasuk Pembukaan UUD 1945 dimana di dalamnya termuat isi rumusan lima prinsip
atau lima prinsip sebagai satu dasar negara yang diberi nama Pancasila.

3. Pengertian pancasila secara terminologi

Secara terminologi Pancasila dapat diartikan sebagai lima prinsip dasar negara. Pasca
kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, keesokan harinya PPKI mengadakan sidang sebagai
sarana untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang telah merdeka. Dalam sidang
tersebut telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia, yang selanjutnya
dikenal dengan nama UUD 1945. Pada saat sidang pengesahan UUD 1945 beserta
Pembukaannya oleh PPKI, naskah Pancasila yang terdapat dalam bagian Pembukaan UUD
1945 adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Pesatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Pancasila sebagaimana tecantum dalam pembukaan UUD 1945 inilah yang secara
konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara RI.

 Pengertian Pancasila sebagai suatu system

Dikatakan pancasila merupakan suatu sistem karna sila-sila pancasila mencangkup


seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, pancasila juga sudah di atur sedemikian
rupa sehingga membentuk suatu susunan yang teratur dan tidak bisa di bolak balik.

 Pancasila sebagai sistem etika

Etika di ambil dari bahasa Yunani kuno. Bentuk kata tunggalnya yaitu “ethos” yang
berarti kebiasaan adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berfikir. Sedangkan bentuk
jamaknya’ta etha’ yan berarti adat istiadat (kebiasaan). Ini berarti segala sesuatu yang akan
kita lakukan berlandaskan kepada etika. Etika merupakan suatu ilmu yang membahas tentang
bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu.

Etika pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai
pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyataan, dan keadilan.

3
Suatu hal yang dapat di anggap baik bukan hanya karena tidak bertentangan dengan nilai-
nilai pancasila, tetapi juga sesuai dengan isi dari nilai-nilai pancasila tersebut. nilai-nilai
pancasila meskipun merupakan penegasan dari nilai yang hidup di dalam kenyataan bersosial,
keagamaan, maupun adat kebudayaan bangsa indonesia,namun pada dasarnya nilai-nilai
pancasila bersifat umum atau universal dan dapat di terima oleh siapapun dan kapanpun.

Misalnya pada sila kedua yaitu, kemanusiaan yang adil dan beradab, adil dengan
memiliki sifat yang tidak membeda bedakan suatu hal dan sesuai dengan apa yang di
perlukan. Kemudian beradap yaitu memiliki kepribadian dan etika yang baik

2.2. Makna Dari Nilai Dasar Pancasila.

Makna dari nilai Pancasila dikaji dalam perspektif filosofis yaitu Pancasila sebagai dasar
filsafat negara sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia yang pada hakekatnya merupakan
suatu nilai yang bersifat sistematis pengertian Pancasila harus dimaknai kesatuan yang bulat
hierarkis dan sistematis dalam pengertian itu maka Pancasila merupakan suatu sistem filsafat
sehingga kelima silanya memiliki esensi makna yang utuh dan pemikiran filosofinya yaitu
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia mempunyai makna bahwa
dalam setiap aspek kehidupan kebangsaan kemasyarakatan serta kenegaraan harus
berdasarkan nilai-nilai ketuhanan kemanusiaan persatuan kerakyatan dan keadilan

2.3. Pancasila sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan bernegara

Pancasila sebagai sistem etika terbentuk karena pentingnya suatu negara untuk
memiliki dasar panutan dan pedoman sebagai dasar etika kehidupan berbangsa dan bernegara
Anda dapat bayangkan apabila dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara tidak ada sistem
etika yang menjadi guidance atau tuntunan bagi para penyelenggara negara niscaya negara
akan hancur akan terombang-ambing dan perlahan-lahan kehilangan identitas dirinya sendiri
beberapa alasan mengapa Pancasila sebagai sistem etika itu diperlukan dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara di Indonesia meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat, terutama generasi muda


sehingga membahayakan kelangsungan hidup bernegara. generasi muda yang tidak
mendapat pendidikan karakter yang memadai dan juga dihadapkan pada keberagaman
nilai yang melanda Indonesia sebagai akibat globalisasi menjadikan mereka
Kehilangan Arah. dekadensi moral itu terjadi ketika pengaruh globalisasi tidak sejalan
dengan nilai-nilai Pancasila, tetapi justru nilai-nilai dari luar berlaku dominan. contoh-
contoh dekadensi moral, antara lain: penyalahgunaan narkoba, kebebasan tanpa batas,
rendahnya rasa hormat kepada orang tua, menipisnya rasa kejujuran, tawuran di
kalangan para pelajar.semuanya itu menunjukkan lemahnya tatanan nilai moral dalam
kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila sebagai sistem etika

4
diperlukan kehadirannya sejak dini, terutama dalam bentuk pendidikan karakter di
sekolah-sekolah.
2. Korupsi akan merajalela karena para penyelenggara negara tidak memiliki rambu-
rambu normatif dalam menjalankan tugasnya. para penyelenggara negara tidak dapat
membedakan batasan yang boleh dan tidak, pantas dan tidak, baik dan buruk (good
and bad). Bagaimana Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan pemahaman atas
kriteria baik (good) dan buruk (bad) archie Bahm dalam axiology of Science,
menjelaskan bahwa baik dan buruk merupakan dua hal yang terpisah, namun baik dan
buruk itu eksis dalam kehidupan manusia, maksudnya godaan untuk melakukan
perbuatan buruk selalu muncul ketika seseorang menjadi pejabat dan mempunyai
peluang untuk melakukan tindak buruk (korupsi) maka hal tersebut dapat terjadi pada
siapa saja.
3. Kurangnya rasa perlu berkontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran pajak.
hal tersebut terjual dari kepatuhan pajak yang masih rendah, padahal peranan pajak
dari tahun ke tahun semakin meningkat dalam membiayai APBN. Pancasila sebagai
sistem etika akan dapat mengarahkan wajib pajak untuk secara sadar memenuhi
kewajiban perpajakannya dengan baik. dengan kesadaran pajak yang tinggi Maka
program pembangunan yang tertuang dalam APBN akan dapat dijalankan dengan
sumber penerimaan dan sektor perpajakan
4. Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan bernegara di Indonesia
ditandai dengan melemahnya penghargaan seseorang terhadap hak pihak lain. kasus-
kasus pelanggaran HAM yang dilaporkan di berbagai media, seperti penganiayaan
terhadap pembantu rumah tangga (PRT), penelantaran anak-anak yatim oleh pihak-
pihak yang seharusnya melindungi, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan lain-
lain. Semuanya itu menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai
Pancasila sebagai sistem etika belum berjalan maksimal. Oleh karena itu, di samping
diperlukan bersosialisasi sistem etika Pancasila, diperlukan pula penjabaran sistem
etika dalam peraturan perundang-undangan tentang HAM.
5. Kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia,
seperti kesehatan, kelancaran penerbangan, nasib generasi yang akan datang, global
warming, perubahan cuaca, dan lain sebagainya. kasus-kasus tersebut menunjukkan
bahwa kesadaran terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai sistem etika belum dapat
tempat di hati masyarakat. masyarakat Indonesia dewasa ini cenderung memutuskan
tindakan berdasarkan sikap emosional, mau menang sendiri, keuntungan sesaat tanpa
memikirkan dampak yang ditimbulkan dari perbuatannya itu.

5
2.4.Nilai-nilai Pancasila Sebagai Nilai-nilai Fundamental Terhadap Sistem Etika
Negara

Pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia
baik dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara di dalam etika Pancasila
terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadila, Pada
pembukaan UUD 1945 yang didalamnya memuat nilai-nilai Pancasila mengandung empat
pokok pikiran yang merupakan penjabaran dari nilai-nilai Pancasila yaitu sendiri. pokok
pikiran pertama menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara persatuan, yaitu negara
yang melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mengatasi segala
paham golongan maupun perseorangan. ketentuan dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu,“maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu undang-undang dasar negara
Indonesia” menunjukkan sebagai sumber hukum. nilai dasar yang fundamental dalam hukum
mempunyai hakikat dan kedudukan yang kuat dan tidak dapat merubah mengingat
pembukaan undang-undang 1945 sebagai cita-cita negara, para pendiri bangsa sekaligus
perumus konstitusi. di samping itu, Nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu landasan
moral etik dalam kehidupan kenegaraan yang ditegaskan dalam alinea keempat Pembukaan
undang-undang 1945 bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa berdasar atas
kemanusiaan yang adil dan beradab. konsekuensinya dalam penyelenggaraan kenegaraan
antara lain operasional pemerintahan negara, pembangunan negara, pertahanan keamanan
negara, politik negara serta pelaksanaan demokrasi negara harus senantiasa berdasarkan pada
moral ketuhanan dan kemanusiaan. Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara
Republik Indonesia merupakan nilai yang tidak dapat dipisah-pisahkan dengan masing-
masingnya.untuk lebih memahami nilai-nilai yang terkandung dalam masing-masing sila
Pancasila, maka dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha esa


Dalam sila ini terkandung nilai bahwa negara yang didirikan adalah wujud dari tujuan
manusia sebagai makhluk Tuhan yang maha esa bahwa Tuhan merupakan poin
penting yang tidak boleh dilupakan dalam mewujudkan dasar negara yang akan
menjadi pedoman dan tuntutan kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia yaitu makhluk yang berbudaya dengan
memiliki potensi pikir, rasa, Karsa dan Cipta. potensi itu yang mendudukan manusia
pada tingkatan martabat yang tinggi menyadari nilai-nilai dan norma-norma.
3. Persatuan Indonesia
Persatuan mengandung pengertian bersatunya bermacam-macam corak yang
beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Persatuan Indonesia dalam sila ketiga ini
mencakup persatuan dalam arti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
keamanan. persatuan Indonesia ialah persatuan yang mendiami seluruh wilayah

6
Indonesia. persatuan Indonesia merupakan faktor yang dinamis Dalam kehidupan.
karena jika persatuan tidak terbentuk maka akan memiliki potensi besar munculnya
perpecahan yang dapat mengiring kepada konflik-konflik dalam negara itu sendiri.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
Rakyat merupakan sekelompok manusia yang berdiam dalam suatu wilayah negara
tertentu. di Mana demu tercapainya wilayah yang ditempati berlangsung dengan
nyaman, aman dan tentram maka haruslah segala sesuatu yang bertujuan demi
kepentingan bersama merupakan hasil kesepakatan kesepakatan atau semua orang
yang terlibat, bukan dari suatu atau beberapa pihak saja. dengan sila ini berarti bahwa
bangsa Indonesia menganut sistem demokrasi yang menempatkan rakyat di posisi
tertinggi dalam hirarki kekuasaan
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang
kehidupan, berarti materi maupun spiritual.

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut


a. Pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena merupakan
suatu sistem yang membentuk satu kesatuan yang utuh saling berkaitan satu dengan
yang lain yang dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara
b. implementasi Pancasila sebagai sistem etika dapat terwujud apabila pemerintah dan
masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila dengan
mengedepankan prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban

3.2. Saran

1. Pancasila hendaknya menjadi dasar dan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam
bersikap dan bertingkah laku Sehingga nantinya akan terwujud masyarakat adil dan
makmur sesuai dengan tujuan negara itu sendiri.
2. pada setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat, harus senantiasa menerapkan nilai-
nilai Pancasila baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara sehingga terwujud perilaku etika yang menjunjung tinggi nilai
moralitas sebagai perwujudan dari ciri-ciri dan kepribadian dari bangsa Indonesia

8
DAFTAR PUSTAKA

Http//sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/07/Pancasila-sejarah-dasar-negara-
pengertian-makna-lambang-nilai-ideologi.html

https://www.researchgate.net/publication/
335898355_PANCASILA_SEBAGAI_SISTEM_ETIKA

https://www.academia.edu/17078782/
pancasila_sebagai_nilai_dasar_dan_sistem_etika_negara_indonesia

Anda mungkin juga menyukai