Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI BANGSA

Disusun Oleh:
Nama : Muhammad Aldin
Nim : 23013101

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI 45 MATARAM
TAHUN AKADEMIK
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas karunia,
rahmat, dan nikmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Pancasila: Sebagai Dasar Negara dan Ideologi dalam Berbangsa dan Bernegara.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan.
Makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna karena memiliki banyak kekurangan,
baik dalam hal isi dan sistematika maupun dalam teknik penulisannya. Oleh sebab itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para
pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................

B. Rumusan Masalah...........................................................................................

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................

D. Manfaat Penulisan...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. Pengertian Pancasila.......................................................................................

B. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa..................................................

C. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.............................

1. Pengertian Ideologi........................................................................................

2. Hubungan antara Filsafat dan Ideologi..........................................................

BAB III SIMPULANDANSARAN.........................................................................

A. Simpulan.........................................................................................................

B. Saran................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Terdapat berbagai macam pengertian kedudukan dan fungsi pancasila yang masing-
masing harus dipahami sesuai dengan konteks kualitasnya, dalam pengertian proses
terbentuknya pancasila secara kausalitas. Misalnya, Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Bangsa Indonesia, sebagai Dasar Filsafat Bangsa Indonesia, sebagai Ideologi Bangsa dan
Negara Indonesia, dan masih banyak lagi kedudukan serta fungsi pancasila yang lainnya.
Seluruh fungsi dan kedudukan pancasila itu tidak berdiri sendiri-sendiri namun bila
mana kita kelompokan maka akan kembali pada dua kedudukan dan fungsi pokok
pancasila, yaitu sebagai Dasar Filsafat Negara dan sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia.
Sebelum pancasila dirumuskan dan disahkan sebagai Dasar Filsafat Negara, nilai-
nilai yang terkandung dalam pancasila sebenarnya sudah ada pada Bangsa Indonesia yang
merupakan pandangan hidup yaitu berupa nilai-nilai adat-istiadat dan kebudayaan, serta
sebagai kausamaterialis pancasila.
Dalam pengertian inilah maka antara pancasila dengan bangsa Indonesia tidak
dapat dipisahkan sehingga pancasila sebagai jatidiri bangsa Indonesia. Sebagai suatu
bangsa dan negara, Indonesia memiliki cita-cita yang dianggap paling sesuai dan benar
sehingga segala cita-cita, gagasan-gagasan, ide-ide tertuang dalam pancasila. Maka dalam
pengertian inilah pancasila berkedudukan sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia
dan sekaaligus sebagai Asas Persatuan dan Kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Dengan demikian pancasila sebagai dasar filsafat negara, secara objektif diangkat
dari pandangan hidup yang sekaligus juga sebagai dasar filsafat hidup bangsa Indonesia
yang telah ada dalam sejarah bangsa Indonesia sendiri. Jadi jika disimpulkan berbagai
kedudukan dan fungsi pancasila diantara satu dengan yang lainnya berhubungan dalam
hubungan kausalitas.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pancasila?
2. Bagaimana pancasila sebagai pandangan hidup bangsa?
3. Bagaimana pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia?
4. Bagaimana pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pancasila;
2. Untuk mengetahui bagaimana pancasila sebagai pandangan hidup bangsa;
3. Untuk mengetahui bagaimana pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia;
4. Untuk mengetahui bagaimana pancasila sebagai asas persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia.

D. Manfaat
Manfaat penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi penulis dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan mengenai pancasila: sebagai dasar negara dan ideologi
dalam berbangsa dan bernegara.
2. Manfaat bagi pembaca dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai acuan atau
sarana untuk lebih megetahui tentang pancasila: sebagai dasar negara dan ideologi
dalam berbangsa dan bernegara.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila
Etimologi kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta dari India (bahasa kasta
Brahmana) yaitu panca yang berarti “lima” dan sila yang berarti “dasar”. Jadi secara
harfiah, “Pancasila” dapat diartikan sebagai “lima dasar”.
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit
dimana sila-sila yang terdapat dalam Pancasila itu sudah diterapkan dalam kehidupan
masyarakat maupun kerajaan meskipun sila-sila tersebut belum dirumuskan secara
konkrit. Menurut kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, Pancasila berarti “berbatu
sendi yang lima” atau “pelaksanaan kesusilaan yang lima”.
Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi ideologi
tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila merupakan ideologi bagi
negara Indonesia. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai dasar mengatur
pemerintahan negara. Pancasila merupakan kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang
mementingkan semua komponen dari Sabang sampai Merauke. Ada pengertian pancasila
yang dikemukakan oleh beberapa para ahli, diantaranya adalah sebgai berikut:
1. Muhammad Yamin. Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila
yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik.
Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau
aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
2. Notonegoro. Pancasila adalah dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi
negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar
pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan
negara Indonesia.
3. Ir. Soekarno. Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun
sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian,
Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa
Indonesia.
Dari beberapa pendapat dan pengertian pancasila di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pancasila adalah lima dasar negara yang
dijadikan pedoman dalam berbagai hal dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Hal ini menunjukan bahwa pancasila dijadikan ideologi serta landasan utama
atau pondasi dasar bangsa Indonesia.

B. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa


Pancasila sebagai objek pembahaasan ilmiah memiliki ruang lingkup yang luas
terutama berkaitan dengan kedudukan dan fungsi pancasila. Setiap kedudukan dan fungsi
pancasila pada hakikatnya memiliki makna serta dimensi masing-masing yang
konsekuensinya aktualisasinyapun juga memiliki aspek yang berbeda-beda, walaupun
hakikat dan sumbernya sama. Pancasila sebagai dasar negara memiliki pengertian yang
berbeda dengan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Demikian pula
halnya dengan fungsi dan kedudukan pancasila lainnya.
Dari berbagai macam kedudukan dan fungsi pancasila sebagai titik sentral
pembahasan adalah kedudukan dan fungsi pancasila sebagai dasar negara Republik
Indonesia. Oleh karena itu dari berbagai macam fungsi dan kedudukan pancasila
sebenarnya dapat dikembalikan pada dua macam kedudukan dan fungsi pancasila yang
pokok, yaitu sebagai Dasar Negara Republik Indonesia dan sebagai Pandangan Hidup
Bangsa Indonesia.
Dalam pengertian inilah pancasila sebagai Pandangan Hidup Negara dan
sekaligus sebgai Ideologi Negara.Bangsa Indonesia dalam hidup bernegara telah
memiliki suatu pandangan hidup bersama yang bersumber pada akar budayanya dan
nilai-nilai religiusnya. Dengan pandangan hidup yang mantap maka bangsa Indonesia
mengetahui kearahmana tujuan yang ingin dicapainya. Dengan suatu pandangan hidup
yang diyakini oleh bangsa Indonesia yang akan mampu memandang dan memecahkan
segala persoalan yang dihadapinya secara tepat sehingga tidak terombang-ambing dalam
menghadapi persoalan tersebut. Dengan suatu pandangan hidup yang jelas maka bangsa
Indonesia akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana mengenal dan memecahkan
berbagai masalah politik, sosial budaya, ekonomi, hukum, hankam dan persoalan lainnya
dalam gerak masyarakat yang semakin maju.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa tersebut terkandung dalam konsepsi
dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan, terkandung dasar pemikiran terdalam dan
gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena itu, pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat Indonesia. Pancasila bagi bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika
tersebut harus merupakan asas pemersatu bangsa sehingga tidak boleh mematikan
keanekaragaman.
Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilainilainya
bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka nilai-nilai tersebut
merupakan perwujudan dari aspirasi (cita-cita hidup bangsa) (Muzayin, 1992:16).
Dengan Pancasila, perpecahan bangsa Indonesia akan Urgensi Memahai dan.....Wendy
Anugrah Octavian 125 mudah dihindari karena pandangan Pancasila bertumpu pada pola
hidup yang berdasarkan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian sehingga perbedaan
apapun yang ada dapat dibina menjadi suatu pola kehidupan yang dinamis, penuh dengan
keanekaragaman yang berada dalam satu keseragaman yang kokoh (Muzayin,
1992:16).Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memuat cita-cita bangsa Indonesia
yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea kedua yang berbunyi “Negara
Indonesia yang merdeka, bersatu,bedaulat, adil dan makmur”.Pikiran-pikiran yang
mendalam dalam Pancasila merupakan hasil dari kajian yang sistematis, teratur, dan
terukur sesuai dengan kehidupan masyarakat Indonesia.Gagasan mengenai wujud
kehidupan yang lebih baik Pancasila memiliki nilai yang tetap dan tidak bisa dirubah
kehidupan bermasyarakat harus sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.Dengan peraturan
yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, maka perasaan adil dan tidak adil dapat
diminimalkan. Hal tersebut dikarenakan Pancasila sebagai dasarnegara menaungi dan
memberikan gambaran yang jelas tentang peraturan tersebut berlaku untuk semua tanpa
ada perlakuan diskriminatif bagi siapapun.
Sebagai intisari dari nilai budaya masyarakat Indonesia, maka pancasila
merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah
bagi bangsa untuk berprilaku luhur dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

C. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia


1. Pengertian ideologi
Ideologi berasal dari kata ’idea’ dan dari bahasa Yunani ’eidos’, yang berarti
’gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita’ dan logos yang berarti ilmu. Kata Ideologi
pertama sekali diperkenalkan oleh filsufPrancis Destutt de Tracy pada tahun 1796. Kata
ini berasal dari bahasa Prancisidéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, idéo yang
mengacu kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa
Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio.
Ideologi adalah ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh
Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains
tentang ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi
politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh
anggota masyarakat.

2. Hubungan antara Filsafat dan Ideologi


Filsafat sebagai pandangan hidup pada hakikatnya merupakan sistem nilai
yang secara epistemologis kebenarannya telah diyakini sehingga dijadikan dasar
atau pedoman bagi manusia dalam memandang realitas semesta, manusia,
masyarakat, bangsa dan negara. Filsafat dalam pengertian yang demikian ini
merupakan suatu sistem cita-cita atau keyakinan-keyakinan yang telah menyangkut
praktis karena dijadikan landasan bagi cara hidup manusia atau organisasi dalam
masyarakat dalam berbagai bidang di kehidupannya. Hal ini berarti bahwa filsafat
telah menjelma menjadi ideologi.
Tiap ideologi sebagai satu kesatuan cita-cita yang mendasar dan menyeluruh
yang jalin menjalin menjadi suatu sistem pemikiran yang logis, adalah bersumber
kepada filsafat. Dengan kata lain, ideologi sebagai system of thought mencari nilai
dan norma yang bersumber pada filsafat yang bersifat mendasar dan nyata untuk
diaktualisasikan, artinya secara potensial mempunyai kemungkinan pelaksanaan
yang tinggi, sehingga dapat memberi pengaruh yang positif krena mampu
membangkitkan dinamika msyarakat tersebut secara nyata kearah kemajuan.
Ideologi dapat juga dikatakan sebagai konsep operasionalisasi dari suatu
pandangan atau filsafat hidup akan norma ideal yang melandasi ideologi, karena
norma itu akan dituangkan kedalam perilaku, juga dalam kelembagaan sosial,
politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan. Jadi filsafat sebagai dasar perumusan
ideologi yang juga menyangkut strategi dan doktrin, dalam menghadapi
permasalahan yang timbul didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dari uraian di atas maka permasalahan ideologi merupakan permasalahan
yang disamping berkadar kefilsafatan juga sekaligus menyangkut praksis. Ideologi
menganduung kadar kefilsafatan karena ideologi merupakan cita-cita dan norma,
dan sekaligus praksis kaarena menyangkut operasionalisasi, doktrin dan stategi.
Sebab ideologi juga menyangkut hal-hal yang berdasarkan satu ajaran yang
menyeluruh tentang makna dan nilai-nilai hidup, ditentukan secara konkret,
bagaimana manusia harus bersikap dan bertindak. Dari tradisi filsafat Barat dapat
dibuktikan bahwa tumbuhnya ideologi seperti liberalisme, kapitalisme, marxisme,
leninisme, maupun nazisme dan faisme, adalah bersumber pada aliran-aliran filsafat
yang berkembang disana. Persepsi mengenai kebebasan yang tumbuh pada zaman
naisance dan aufklarung mengakibatkan tumbuhnya dan berkembangnya ideologi
liberal dan kapitalis di Barat.
Demikian pula dengan pemikiran-pemikiran Karl Marx dan Engels yang
historis materialistik dan dialektik telah menumbuhkan ideologi marxisme atau
komunisme di negara-negara sosialis komunis. Begitu pula dengan pemikiran
Nietzche tentang Ulbermenshc (superman) dan Wille zur Macht (kehendak untuk
berkuasa). Hitler adalah salah satu tokoh yang mengembangkan Naziisme yang
militeristik. Namun harus dikemukakan pula bahwa ada aliran-aliran filsafat
terutama yang timbul di Barat yang tidak berfungsi sebagai ideologi dalam suatu
negara.
Begitu pula ada juga negara-negara yang tidak menganut pada suatu ideologi
tertentu. Hanya unsur-unsur suatu aliran filsafat yang dikembangkan secara aktif,
sitematik, dan diaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Dari berbagai penjelasan yang telah penulis paparkan di bab sebelumnya, penulis dapat
menyimpulkan bahwa:
1. Pancasila adalah lima dasar negara yang dijadikan pedoman dalam berbagai hal
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
2. Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan
kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk berprilaku luhur dalam kehidupan sehari-
hari;
3. Makna ideologi Pancasila adalah sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita,
keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
4. Pancasila dalam kenyataannya yang secara objektifnya merupakan suatu
pemersatu dan kesatuan yang telah ditentukan bersama setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia sebagai dasar filsafat negara.

B. Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai ideologi negara harusnya bisa menjadi pedoman dalam
mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia jika saja masyarakatnya mengamalkan secara
penuh nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
2. Kita sebagai warga negara Indonesia harusnya bisa bertingkah laku atau berprilaku
sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan menerapkan asas kekeluargaan serta asas
kerohanian agar tujuan pancasila sebagai kesatuan dan pemersatu bangsa bisa
terwujud.
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. (2014). Pendidikan Pacasila. Yogyakarta: Paradigma.


Koesdiyo, R. Poerwanto. (2007). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Fahrizal, R. (2021). Warga Negara Memahami Dan Melaksanakan Pancasila Sebagai Ideologi
Negara.

Rahma, A. N., & Dewi, D. A. (2021). Implementasi Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia Dalam Kehidupan Sehari-Hari. Jurpis: Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 18(1), 63-74.

Anda mungkin juga menyukai