DOSEN PENGAMPU
OLEH :
KELOMPOK VII
JURUSAN / SEMESTER :
EKONOMI SYARIAH / I D
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Adapun makalah
ini berjudul “ Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi dalam berbangsa dan
bernegara”.
Kelompok VII
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................19
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terdapat berbagai macam pengertian kedudukan dan fungsi pancasila yang
masing-masing harus dipahami sesuai dengan konteks kualitasnya, dalam
pengertian proses terbentuknya pancasila secara kausalitas. Misalnya, Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai dasar Filsafat bangsa
Indonesia, sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia, dan masih banyak lagi
kedudukan serta fungsi pancasila yang lainnya.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut :
2
BAB II PEMBAHASAN
3
3. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
4. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.
5. Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia.
6. Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa
Indonesia.
7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.
8. Pancasila sebagai moral pembangunan.
9. Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.
Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia adalah
kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu sendiri, yang diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkannya
1. Aspek Biologis.
2. Aspek Epistemologi.
1
Edy Prihartono, S,Sos.,MMSi, Pancasila, Universitas Gunadharma, Jakarta, hal 22
4
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya adalah suatu sistem
pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari Pancasila menjadi pedoman
dasar bagi bangsa Indonesia dalam memandang realitas alam semesta,
manusia, masyarakat, bangsa, dan negara tentang makna hidup serta dasar
bagi manusia Indonesia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
dalam hidup dan kehidupan. Aspek Aksiologi Kehidupan manusia sebagai
makhluk subjek budaya, pencipta, dan penggerak nilai berarti manusia
secara sadar mencari, memilih, dan melaksanakan (menikmati) nilai. Jadi
nilai merupakan fungsi rohani jasmani manusia. Pancasila dalam hal ini
menjadi nilai, sumber nilai, hakikat nilai, termasuk membingkai etika,
ketuhanan, dan agama.
2
BJ Habibie, Reaktualisasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Pidato Hari
Kesaktian Pancasila 1 Juni 2011, Republika.co.id
5
eksklusif, si berkuasa. Yang ketiga, mendukung Pancasila dengan ancaman
kekerasan. Reaktualisasi Pancasila atau seperti kata Bung Karno yang dikutip oleh
Gunawan Mohammad ‘Menggali Pancasila Kembali’ perlu memberhatikan
beberapa hal berikut :
6
pengembangan nilai-nilai Pancasila secara kreatif dan dinamik. Kreativitas
dalam konteks ini dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyeleksi
nilai-nilai baru dan mencari alternatif bagi pemecahan masalah-masalah
politik, sosial, budaya, ekonomi, dan pertahanan keamanan. Ideologi
Pancasila tidak apriori menolak bahan- bahan baru dan kebudayaan asing,
melainkan mampu menyerap nilai-nilai yang dipertimbangkan dapat
memperkaya dan memperkembangkan kebudayaan sendiri, serta
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia,
sebagai pengemban ideeologi Pancasila, tidak defensif dan tertutup
sehingga sesuatu yang berbau asing harus ditangkal dan dihindari karena
dianggap bersifat negatif. Sebaliknya tidak diharapkan bahwa bangsa
Indonesia menjadi begitu kaku, sehingga segala sesuatu yang menimpa
dirinya diterima secara buta tanpa pedoman untuk menentukan mana yang
pantas dan mana yang tidak pantas untuk diintegrasikan dalam
pengembangan dirinya.3
Nilai-nilai Pancasila diungkapkan dan dirumuskan dari sumber nilai utama yaitu :
3
Mulyono, Dinamika Aktualisasi Nilai Pancasila dalam kehidupan, UNDIP, hal 5
7
selamat sampai ke seberang.4
Ideologi berasal dari kata ’idea’ dan dari bahasa Yunani ’eidos’,
yang berarti ’gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita’ dan logos yang
berarti ilmu. Kata Ideologi pertama sekali diperkenalkan oleh filsuf
Prancis Destutt de Tracy pada tahun 1796. Kata ini berasal dari bahasa
Prancis idéologie, merupakan gabungan 2 kata yaitu, idéo yang mengacu
kepada gagasan dan logie yang mengacu kepada logos, kata dalam bahasa
Yunani untuk menjelaskan logika dan rasio. Destutt de Tracy
menggunakan kata ini dalam pengertian etimologisnya, sebagai "ilmu
yang meliputi kajian tentang asal usul dan hakikat ide atau gagasan".
4
Ir. Soekarno, Op.Cit, hal 7
8
a. Keyakinan, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu
menunjuk adanya gagasan-gagasan vital yang sudah diyakini
kebenarannya untuk dijadikan dasar dan arah strategik bagi
tercapainya tujuan yang telah ditentukan.
b. Mitos, dalam arti bahwa setiap kosep ideologi selalu
memitoskan suatu ajaran yang secaraoptimik dan determistik pasti
akan menjamin tercapanya tujuan melalui cara-cara yang telah
ditentukan pula.
c. Loyalitas, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menuntut
keterlibatan optimal atas dasar loyalitas dari para subjek
pendukungnya.
Secara umum ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran
yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem
yang teratur. Dalam ideologi terkandung tiga unsur,yaitu:
9
Masalah ideologi negara dalam arti cita-cita negara pada
hakikatnya merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki ciri:
Pertama, mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan
dan kenegaraan; Kedua, mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan
dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara,
dikembangkan, diamalkan, delestarikan kepada generasi berikutnya,
diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.5
5
Notonagoro, Pancasila Yuridis Kenegaraan, tanpa tahun, hal 2-3.
10
dapat memberi pengaruh yang positif krena mampu membangkitkan
dinamika msyarakat tersebut secara nyata kearah kemajuan.
11
pula bahwa ada aliran-aliran filsafat terutama yang timbul di Barat yang
tidak berfungsi sebagai ideologi dalam suatu negara.
12
hidup, dan supaya dapat hidup subur dan kuat maka diperlukan ruang
untuk hidup.
13
Dengan adanya kesamaan dan asas kerohanian dan keatuan
ideologi, maka perbedaan itu perlu diarahkan ke arah persatuan dan
kesatuan. Maka disinilah letak fungsi dan kedudukan pancasila sebagai
asas kerohanian, asaass persatuan dan kesatuan, serta asas kerjasama
bangsa Indonesia. Dalam masalah ini maka membina, membangkitkan,
memperkuat dan mengembangkan persatuan dalam suatu pertalian
kebangsaan menjadi sangat penting. Artinya, persatuan dan kesatuan tidak
hanya bersifat statis namun harus juga bersifat dinamis. Perbedaan adalah
merupakan sifat dasar manusia sebagai makhluk pribadi. Namun demikian
bahwa sifat manusia adalah sebagai individu dan makhluk ssial dan
keduanya tidak dapat dipisahkan dari kodrat manusia.
Hal inilah yang sering disebut sebagai asas gotong royong atau
kekeluargaan. Maka perbedaan itu tidaklah akan mempengaruhi persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia jika asas kekeluargaan itu benar-benar
diamalkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
14
prinsip kehidupan bangsa Indonesia. THE FIVE PRINCIPLES dalam
bahasa inggrisnya. Dengan demikian maka sila-sila dalam Pancasila
memberikan corak pada pola fikir dan pola tindak bangsa Indonesia dalam
menghadapi segala permasalahannya. Adapun ke lima prinsip beserta
perwujudan terhadap jati diri bangsa adalah :
3. Persatuan Indonesia.
15
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Dalam Permusyawaratan
Perwakilan.
16
Sejak berdirinya Negara Republik Indonesia, Pancasila selalu ditetapkan
sebagai dasar negaranya, hal ini nampak dalam setiap Pembukaan atau
Mukadimah setiap Undang-Undang Dasar yang berlaku di Indonesia, sehingga
Pancasila sebagai jatidiri bangsa memiliki legitimasi atau keabsahan, karena
merupakan kesepakatan bangsa.
Dari uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jatidiri bangsa,
adalah pandangan hidup yang berkembang dalam masyarakat yang menjadi
kesepakatan bersama, berisi konsep, prinsip dan nilai dasar, yang diangkat
menjadi dasar negara sebagai landasan statis, dan ideologi nasional, dan sebagai
landasan dinamis bagi bangsa yang bersangkutan dalam menghadapi segala
permasalahan menuju cita-citanya. Jatidiri bangsa Indonesia tiada lain adalah
Pancasila yang bersifat khusus, otentik dan orisinal yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa yang lain..
17
2. Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan
pedoman dan kekuatan rohaniah bagi bangsa untuk berprilaku luhur dalam
kehidupan sehari-hari;
3. Makna ideologi Pancasila adalah sebagai keseluruhan pandangan,
cita-cita, keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu
diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
4. Pancasila dalam kenyataannya yang secara objektifnya merupakan
suatu pemersatu dan kesatuan yang telah ditentukan bersama setelah
proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai dasar filsafat negara.
B. Saran.
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut:
18
DAFTAR PUSTAKA
19