PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH :
ABDUL HAFIZ
23.23.1218
JURUSAN / SEMESTER :
EKONOMI SYARIAH / I D
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Adapun makalah
ini berjudul “ Permasalahan Kependudukan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan”.
Abdul Hafiz
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................12
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan.Selain belum ada kesempatan umum tentang keberadaan
masyarakat desa sebagai suatu pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan
pembangunan yang orientasinya banyak dicurahkan kepedesaan,maka pedesaan
memiliki arti tersendiri dalam kajian struktur,sosial atau kehidupanya.
Orang kota membayangkan bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul
dengan rukun,tenang,selaras,dan akur.Akan tetapi justru dengan
berdekatan,mudah terjadi konflik atau persaingan yang bersumber dari peristiwa
kehidupan sehari-hari,hal tanah,gengsi,perkawinan,perbedaan antara kaum muda
dan tua serta antara pria dan wanita.Bayangan bahwa desa tempat ketentraman
pada konstelasi tertentu ada benarnya,akan tetapi yang nampak justru bekerja
keraslah yang merupakan syarat pokok agar dapat hidup di desa.
Demikian pula dalam konteks pembangunan desa (pertanian),semula orang
beranggapan bahwa masyarakat pertanian mangalami involusi (kemunduran)
pertanian yang berjalan dalam proses pemiskinan dan apapun teknologi dan
kelembagaan modern yang masuk ke pedesaan akan sia-sia.Pernyataan-
pernyataan sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam makalah yang ringkas
dan singkat ini,yang mana adanya kontroversi kesan atau pendapat ini mungkin
lebih tepat apabila dihubungkan dengan berbagai gejala sosial seperti konsep-
konsep perubahan sosial atau kebudayaan.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penulis menjelaskan tentang Masyarakat Perkotaan dari
Aspek Positif dan Negatif ?
2. Bagimana penulis menjelaskan tentang Masyarakat Pedesaan dari
Aspek Positif dan Negatif ?
3. Bagaimana penulis menjelaskan tentang Urbanisasi dan
Transmigrasi ?
BAB II PEMBAHASAN
A. Masyarakat perkotaan dari Aspek Positif dan Negatif.
Kota menurut definisi universal adalah sebuah area urban yang berbeda dari
desa ataupun kampong berdasarkan ukuranya,kepadatan penduduk,kepentingan
atau status hukum.
Beberapa definisi (secara etimologis) “kota”dalam bahasa lain yang agak
tepat dengan pengertian ini,seperti dalam bahasa Cina,kota artinya dinding dan
dalam bahasa Belanda kuno,tuiin,bisa berarti pagar.Jadi dengan demikian kota
adalah batas.Selanjutnya masyarakat perkotaan sering disebut juga urban
community,Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat
kehidupanya serta ciri-ciri kehidupanya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan. Namun Masyarakat perkotaan bisa di nilai juga dari 2 Aspek yaitu :
1. Aspek Positif. Ada beberapa hal yang lebih dominan jika kita
memandang dari sudut aspek Positif Masyarakat perkotaan diantaranya adalah :
2
2. Aspek Negatif. Namun ada juga beberapa hal yang menjadi Asepek
Negatif Masyarakat perkotaan diantaranya adalah :
3
b. Mendorong Pembangunan di Desa. Dari perkembangan
teknologi yang pesat, masyarakat pedesaan bisa melakukan pembangunan
yang menunjang kemajuan desa. Misalnya, ketika ada orang yang belajar
mengenai sistem pembangunan di kota ia akan kembali ke desa untuk
membangun desa lebih baik Pembangunan tersebut bertujuan untuk
kesejahteraan masyarakat desa. Misalnya membangun resapan air,
membangun waduk, membangun pembangkit listrik agar dapat
dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.
2. Aspek Negatif. Namun ada beberapa hal dari sudut aspek Negatif
masyarakat pedesaan diantaranya adalah :
4
internasional adalah perpindahan penduduk yang dilakukan antarnegara. Migrasi
internasional dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
Dan yang menjadi fokus pada pembahasan kali ini adalah urbanisasi. Hal ini
terkait dengan pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu daerah. Seperti
yang kita ketahui bahwasannya urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi
kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan
menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi
5
dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum,
perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah
yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi
media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
6
3. Berubahnya kehidupan desa atau suasana desa menjadi suasana kehidupan
kota.
Dimana:
Migran biasanya mempunyai alasan yang selektif. Sifat selektif itu berbeda-
beda, ada arus migrasi yang sifat positif dan selektif negatif. Sifat positif berarti
7
bahwa migrasi itu melibatkan orang-orang yang berkualitas tinggi dan sifat
negatif adalah sebaliknya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa ada dua faktor yang
mempengaruhi urbanisas, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik. Faktor
pendorong merupakan pengaruh yang mendorong seseorang untuk melakukan
urbanisasi. Fakor pendorong urbanisasi diantaranya adalah:
8
6. Diusir dari desa asal, sehingga ke kota menjadi tujuan. Diusir dari desa hal
ini biasanya jarang terjadi, walaupun ada tapi hanya sedikit yang menjadikan
alasan urbanisasi karena diusir dari asalnya. Apabila seseorang/ keluarga di usir
biasanya seseorang/keluarg tersebut melakukan kesalahan yang menyebabkan
kerugian terhadap penduduk desa.
7. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya, karena tingkat upah di kota
lebih tinggi. Penduduk pedesaan selalu dibombardir dengan kehidupan serba wah
yang ada di kota besar sehingga semakin mendorong mereka meninggalkan
kampungnya Ketimpangan pembangunan daerah perdesaan dengan daerah
perkotaan sangat tidak berimbang yang mengakitbatkan kurangnya peralatan dan
perkembangan teknologi di desa.
9. Pengaruh cerita orang atau keluarga bahwa hidup di kota Jakarta mudah
untuk mencari pekerjaan, atau mudahnya membuka usaha kecil-kecilan. Jakarta
sebagai kota besar dan berpenduduk banyak tentunya sangat menjanjikan untuk
orang-orang kecil yang berniat untuk mencari sesuap nasi dikota ini mulai dari
pedagang kaki lima (PKL), pedagang asongan, tukang ojek, tukang sngat
menjanjikan untuk hidup. Padahal tidak semuanya yang datang ke Jakarta
mendapatkan pekerjaan. Para peruraban harus mempunyai keahlian khusus agar
dapat diterima bekerja di Jakarta.
9
yang ada di desa. Tetapi masih dalam hal yang wajar dan mengikuti dari peraturan
dari pemerintah.
11. Adat atau adanya toleransi antar agama . Jakarta menjadi tempat
berkumpulan para migran yang berpindah dari berbagai daerah, agama, suku.
Karena itu budaya adat dari daerah tersebut tidak begitu kental lagi di jakarta.
Saling menghormati agama orang lain tidak menggangu satu sama lain merupakan
kunci dari toleransi itu sendiri.
11. Keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis (tidak
mengalami perubahan yang sangat lambat). Hal ini bisa terjadi karena adat istiadat
yang masih kuat atau pun pengaruh agama.
13. Lapangan kerja yang hampir tidak ada karena sebagian besar hidup
penduduknya hanya bergantung dari hasil pertanian pendapatan yang rendah yang
di desa
15. Fasilitas pendidikan sekolah atau pun perguruan tinggi yang kurang
berkualitas. Kebanyakan dari pelajar di desa berpindah sekolah/ kuliah di jakarta
karena fasilitas sarana dan prasarana pendidikan di jakarta lebih baik dan
menggunakan teknologi yang memadai di bandingkan dengan di desa asal
mereka.
10
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota.
4. Pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, atau
mudahnya membuka usaha kecil-kecilan.
11
3. Urbanisasi merupakan salah satu aspek yang akan selalu mengiringi proses
pembangunan suatu negara. Dimana urbanisasi sendiri memiliki dampak positif
dan negative. Sehingga hal ini harus menjadi perhatian bagi Pemerintah
khususnya, agar dampak positif yang dihasilkan lebih dominan dari pada dampak
negative
B. Saran.
Pembangunan wilayah perkotaan seharusnya berbanding lurus dengan
pengembangan wilayah desa yang berpengaruh besar terhadap pembangunan
kota. Masalah yang terjadi di kota tidak terlepas karena adanya problem
masalah yang terjadi di desa, kurangnya sumber daya manusia yang produktif
akibat urbanisasi menjadi masalah yang pokok untuk diselesaikan dan
paradigma yang sempit bahwa dengan mengadu nasib dikota maka kehidupan
menjadi bahagia dan sejahtera menjadi masalah serius. Problem itu tidak
akan menjadi masalah serius apabila pemerintah lebih fokus terhadap
perkembangan dan pembangunan desa tertinggal dengan membuka lapangan
pekerjaan dipedesaan sekaligus mengalirnya investasi dari kota dan juga
menerapkan desentralisasi otonomi daerah yang memberikan keleluasaan
kepada seluruh daerah untuk mengembangkan potensinya menjadi lebih baik,
sehingga kota dan desa saling mendukung dalam segala aspek kehidupan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Drs. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineke Cipta.
Bintarto. 1983 Urbanisasi dam Permasalahannya, Yogyakarta: Galia Indonesia.
Kosim, H, E. 1996. Bandung: Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari
Marwanto, 12 November 2006. Jangan bunuh desa kami. Jakarta:Kompas
1994. Sosiologi 3 SMU. Jakarta: Yudistira
http://bhoeks-dou-mbozo.blogspot.co.id/2014/05/urbanisasi.html
https://daramuliya.wordpress.com/2013/11/30/ekonomi-pembangunan-urbanisasi-
dan-migrasi-desa-kota-teori-dan-kebijakan/
http://rencute-ozha.blogspot.co.id/2013/01/urbanisasi-dan-migrasi-desa-kota-
teori.html
http://terunesupiandi.blogspot.co.id/2014/09/summary-michael-p-todaro-and-
stephen-c_92.html
13