Anda di halaman 1dari 3

Nama : Moch Firiansyah Affandi

Kelas : XII IPS 2 / 18

 A. URBANISASI BAGI PERKEMBANGAN KOTA DI DUNIA

Maraknya pembangunan kota-kota besar di Indonesia dapat memacu pertumbuhan


ekonomi. Sebagai dampaknya, kota-kota tersebut akan menjadi magnet bagi penduduk
untuk berdatangan mencari pekerjaan dan ertempat tinggal. Hal ini sering disebut dengan
urbanisasi. Namun urbanisasi ini menimbulkan berbagai macam masalah karena tidak ada
pengendalian di dalamnya. Masalah ini lah yang dihadapi Negara Indonesia saat ini yaitu
pertumbuhan konsentrasi penduduk yang tinggi. Lebih buruk lagi, hal ini tidak diikuti
dengan kecepatan yang sebanding dengan perkembangan industrialisasi. Masalah ini
akhirnya menimbulkan fenomena yaitu urbanisasi berlebih. Adanya urbanisasi yang
berlebih ini telah menimbulkan berbagai masalah di Indonesia. Tidak hanya
menimbulkan masalah di kota yang dituju namun juga menimbulkan masalah di desa
yang ditinggalkan. Masalah yang terjadi kota antara lain yaitu meningkatnya angka
kemiskinan sehingga pemukiman kumuhnya juga meningkat, peningkatan urban crime
dan masih banyak masalah lain. Urbanisasi dipicu adanya perbedaan pertumbuhan atau
ketidakmerataan fasilitas-fasilitas dari pembangunan, khususnya antara daerah pedesaan
dan perkotaan. Akibatnya, wilayah perkotaan menjadi magnet menarik bagi kaum urban
untuk mencari pekerjaan. Ada fenomena kota-kota besar akan selalu tumbuh dan
berkembang, kemudian membentuk kota yang disebut kota-kota metropolitan. Salah satu
kota yang telah mengalami hal ini adalah kota Jakarta sebagai ibu kita dari negara
Indonesia sendiri. Kondisi perkotaan yang semakin tidak terkendali akibat adanya
urbanisasi yang berlebih, telah menimbulkan berbagai masalah baru seperti meningkatnya
kriminalitas akibat kemiskinan, pengangguran besar-besaran, bertambahnya pemukiman
kumuh, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, urbanisasi akan dlihat sebagai faktor
penentu bagai sebuah kota dapat berkembang baik secara fisik, maupun secara sosial.
Kondisi perkotaan yang semakin tidak terkendali akibat adanya urbanisasi yang berlebih,
telah menimbulkan berbagai masalah baru seperti meningkatnya kriminalitas akibat
kemiskinan, pengangguran besar-besaran, bertambahnya pemukiman kumuh, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, urbanisasi akan dlihat sebagai faktor penentu bagai sebuah
kota dapat berkembang baik secara fisik, maupun secara sosial.
B. PEMUKIMAN KUMUH
Permukiman kumuh merupakan masalah yang dihadapi oleh hampir semua kota-kota
besar di Indonesia, bahkan kota-kota besar di negara berkembang lainnya. Kawasan
permukiman kumuh dianggap sebagai penyakit kota yang harus diatasi. Pertumbuhan
penduduk merupakan faktor utama yang mendorong pertumbuhan permukiman.
Sedangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan kemampuan pengelola kota akan
menentukan kualitas permukiman yang terwujud. Permukiman kumuh adalah produk
pertumbuhan penduduk kemiskinan dan kurangnya pemerintah dalam mengendalikan
pertumbuhan dan menyediakan pelayanan kota yang memadai. Kondisi kota-kota di
Indonesia yang berkembang dan berfungsi sebagai pusat-pusat kegiatan mengundang
penduduk daerah sekitarnya untuk datang mencari lapangan kerja dan kehidupan yang
lebih baik. Mereka yang bermigrasi ke perkotaan relatif meningkat dari tahun ke tahun.
Mereka ini berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda dan sebagian
dari mereka datang tanpa tujuan yang jelas. Terbatasnya dana yang dimiliki pemerintah
untuk penataan dan pengelolaan kota dalam menghadapi masalah kependudukan tersebut
di atas juga telah menyebabkan fasilitas perumahan dan permukiman menjadi terbatas
dan mahal pembiayaannya. Di daerah perkotaan, warga yang paling tidak terpenuhi
kebutuhan fasilitas perumahan dan permukimannya secara memadai adalah mereka yang
tergolong berpenghasilan rendah dan atau dengan kata lain orang miskin. Masalahnya,
bagi mereka masyarakat miskin yang berpenghasilan rendah, tidak dapat mengabaikan
begitu saja kebutuhan akan rumah dan tempat tinggal karena masalah ini penting dalam
dan bagi kehidupan mereka, tetapi di satu sisi mereka juga tidak mampu untuk
mengeluarkan biaya prioritas bagi pengembangan dan pemeliharaan rumah dan
lingkungan permukimannya agar layak untuk dihuni. Semakin kecil bagian dari
penghasilan yang dapat disisihkan guna pembiayaan pemeliharaan rumah dan fasilitas
permukiman, semakin kumuh pula kondisi permukimannya.Jika pertumbuhan lingkunan
permukiman kumuh ini dibiarkan, derajat kualitas hidup masyarakat miskin akan tetap
rendah. Akan mudah menyebabkan kebakaran, memberi peluang tindakan kriminalitas,
terganggunya norma tata susila, tidak teraturnya tata guna tanah dan sering menimbulkan
banjir yang akhirnya menimbulkan degradasi lingkungan yang semakin parah.
 dua wilayah (desa-kota)
Positif
a. Teknologi pertanian menjadi meningkat
b. Pendidikan di desa semakin maju
c. Sarana dan prasarana transportasi meningkat
d. kesadaran atas keluarga berencana meningkat
e. Koperasi dan organisasi sosial semakin berkembang
f. Bahan pangan kota terpenuhi oleh pasukan dari desa dan begitu juga
sebaliknya
g. Tenaga kerja tercukupi dari penduduk desa
h. Produk dari kota dapat di sebarkan ke seluruh pelosok desa
Negatif :
a. Meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin
b. Akibat urbanisasi penduduk kesulitan mencukupi kebutuhannya dan
munculnya pemukiman kumuh dan degradasi kualitas lingkungan
c. Kehidupan agraris memudar
d. Konsumerisme dan kriminalitas meningkat
e. Tenaga produktif bidang pertanian berkurang
f. Perubahan tata guna lahan yang semulanya lahan produktif menjadi lahan
kritis
3. 1. munculnya pemukiman kumuh
2. timbulnya perilau menyimpang seperti kejahatan
3. timbulnya sarang penyakit
3.)
a. munculnya pemukiman kumuh
b. timbulnya perilau menyimpang seperti kejahatan
c. timbulnya sarang penyakit
4.) A. Kemudahan dalam menjangkau kebutuhan dasar. Dari satu pusat pertumbuhan ini
akan mudah untuk mengelola kebutuhan masyarakat. Masyarakat juga mudah untuk
menjangkaunya karena jaraknya yang lebih dekat daripada ke pusat negara.
B. Peningkatkan perbaikan fisik dan infrastruktur. Perbaikan fisik akan menjadi lebih
mudah. Manajemen pengelolaan wilayah akan semakin fokus dan bisa
berkembang dengan lebih cepat
C. Fasilitas terpenuhi. Masyarakat sekitar menjadi lebih leluasa dalam mengakses
fasilitas untuk kegiatan sosial. Kegiatan akan menjadi lebih maju karena masukan
akan lebih mudah tersampaikan
D. Perekonomian menjadi semakin maju. Masyarakat semakin kreatif untuk
mengembangkan usahanya karena potensi lokal semakin diperhatikan.

5.) Setuju, karena jika ibukota dipindahkan akan terjadi pemerataan ekonomi karena bisnis
sektor pemukiman di daerah sekitar ibu kota dapat meningkat disebabkan tingginya
permintaan karena datangnya Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai-pegawai swasta
yang bekerja di daerah ibu kota. yang pasti kegiatan pertanian di Kaltim maupun daerah
sekitar akan meningkat karena kebutuhan produk pertanian meningkat,
lalu infrastruktur penghubung antar provinsi di Kalimantan akan meningkat

Anda mungkin juga menyukai