Anda di halaman 1dari 4

Sisilia Hermawati - 2013420106

ARSITEKTUR KOTA - KAT 4


KOTA SEBAGAI LINGKUNGAN BINAAN (2)

Kota sebagai lingkungan binaan memunculkan fenomena-fenomena kota yang


berkembang saat ini. Salah satunya adalah fenomena kota sebagai pengaruh dari
urbanisasi. Urbanisasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dari desa ke kota
sehingga menyebabkan pertumbuhan penduduk yang tinggi di daerah perkotaan.
Tren pertumbuhan penduduk di perkotaan berlangsung secara pesat. Pertumbuhan
yang sangat cepat dari pertumbuhan penduduk disebut dengan population
explosion.

Urbanisasi menyebabkan penduduk perkotaan meningkat tajam. Urbanisasi


mengakibatkan daerah pedesaan ditinggalkan penduduknya. Urbanisasi
menyebabkan ketimpangan jumlah penduduk antara perkotaan dan pedesaan.
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dan kota kecil ke
kota besar yang disebabkan oleh adanya faktor penarik dari kota besar dan faktor
pendorong dari desa. Orang-orang yang melakukan urbanisasi disebut urban. Di
Indonesia, urbanisasi masih terus berlangsung hingga saat ini dan semakin sulit
untuk dicegah.

Urbanisasi terjadi karena berbagai faktor penyebab, perkembangan daerah


perkotaan melalui sektor industri dan perdagangan serta keinginan untuk
memperoleh penghasilan merupakan faktor utama. Proses urbanisasi juga terjadi
akibat kebijakan dan peraturan di daerah perkotaan, terutama bidang ekonomi yang
dikembangkan oleh pemerintah kota. Secara garis besar, penyebab urbanisasi
dibedakan menurut 2 faktor:

Faktor Pendorong dari Desa


Faktor pendorong dan desa yang menyebabkan terjadinya urbanisasi adalah sebagai
berikut:
1. Kurang dan terbatasnya kesempatan kerja atau lapangan kerja di pedesaan.
2. Upah kerja di pedesaan relatif rendah.
3. Fasilitas dan infrastruktur kehidupan di pedesaan kurang tersedia dan tidak
memadai.
4. Tanah pertanian di pedesaan banyak yang sudah tidak produktif karena tidak
subur atau mengalami kekeringan.
5. Kehidupan pedesaan lebih monoton daripada perkotaan.
6. Timbulnya bencana di pedesaan, seperti banjir, gempa bumi, kemarau
panjang, dan wabah penyakit.
7. Momentum hari raya atau hari-hari tertentu.

Faktor Penarik dari Kota


1. Kesempatan kerja di perkotaan lebih banyak dibandingkan dengan di
pedesaan.
2. Upah kerja yang tinggi di perkotaan.
3. Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan
teknologi sangat menarik untuk kehidupan sosial.
4. Tersedia beragam fasilitas kehidupan dan infrastruktur, seperti fasilitas
pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.

Hubungan positif antara urbanisasi dan konsentrasi penduduk, akan berpengaruh


terhadap kegiatan masyarakat dan akan menyebabkan semakin besarnya area
konsentrasi penduduk di daerah perkotaan. Hal itu berdampak pada munculnya
permasalahan pada daerah perkotaan. Persebaran penduduk yang akhirnya tidak
merata antara pedesaan dan perkotaan menimbulkan kesenjangan sosial yang
cukup memprihatinkan. Apalagi kualitas masyarakat yang melakukan urbanisasi
masih rendah jika dilihat dari tingkat pendidikan, keahlian maupun kepedulian
terhadap kualitas lingkungan maka urbanisasi akan berdampak pada permasalahan
kependudukan, lingkungan dan tatanan fisik perkotaan. Permasalahan yang paling
utama akibat urbanisasi adalah tatanan perkotaan dan daya dukung kota. Daya
dukung kota sulit mengikuti proses urbanisasi yang menimbulkan ledakan jumlah
penduduk di perkotaan karena lahan kosong sangat sulit ditemui, banyak ruang
terbuka yang beralihfungsi menjadi lapak pedagang kaki lima (PKL), tempat parkir,
bahkan perumahan warga. Banyak DAS (daerah aliran sungai) yang berubah fungsi
menjadi permukiman warga dan kawasan industry illegal. Dalam jangka panjang,
permasalahan lingkungan muncul akibat urbanisasi, lingkungan pemukiman menjadi
kumuh dan tidak layak huni serta tidak sehat karena sering terkena banjir,
kebakaran dan asap polusi. Penduduk-penduduk yang tidak memiliki ketrampilan
serta pendidikan yang cukup justru akan sulit mendapatkan pekerjaan yang pada
akhirnya akan bekerja seadanya dan tidak layak sehingga terjadi peningkatan
pengangguran, kriminalitas, dan masalah sosial di kota besar.

Dampak Positif Urbanisasi Bagi Desa


Dampak positif urbanisasi bagi desa (daerah asal) sebagai berikut:
1. Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah
penduduk.
2. Meningkatnya kesejahteraan penduduk desa melalui kiriman uang dan
hasil pekerjaan dari keluarga yang bekerja secara layak di kota.
3. Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui
kemajuan dikota.
4. Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.

Dampak Negatif Urbanisasi Bagi Desa


Adapun dampak negatif urbanisasi bagi desa sebagai berikut:
1. Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian karena sebagian
besar penduduknya pindah ke kota.
2. Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat akibat contoh dari
gaya hidup di perkotaan sering ditularkan di kehidupan pedesaan.
3. Desa banyak kehilangan penduduk yang memiliki potensi dan berkualitas.

Dampak Positif Urbanisasi Bagi Kota


Dampak positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut:
1. Kota dapat memenuhi kebutuhan jumlah tenaga kerja.
2. Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berpotensi dan
berkualitas.

Dampak Negatif Urbanisasi Bagi Kota


Dampak negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut.
1. Meningkatnya pengangguran di perkotaan
2. Munculnya tunawisma, tunasosial dan gubuk-gubuk liar di kota.
3. Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
4. Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial
lainnya.

Urbanisasi tidak bisa dicegah dan ditanggulangi selama pembangunan antar


daerah terutama antara perkotaan dan pedesaan masih terjadi. Untuk
mengantisipasi dan mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat urbanisasi,
pemerintah perlu menyusun kebijakan yang orientasinya adalah membangun
daerah pedesaan dengan menciptakan lapangan kerja serta perputaran ekonomi
yang tinggi di daerah pedesaan untuk meratakan pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai