Anda di halaman 1dari 27

CAPAIAN

PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat menjelaskan


ekologi manusia dan ekologi sosial serta fungsi dari RTH di lingkungan
perkotaan perkotaan
A.
F. Taman Pengantar
Kota
B. Problem:
Lingkungan
Perkotaan

E. Ruang
Terbuka Hijau

C. Ekologi
Manusia dan
Sosial
D. Ekologi
Kota
A. PENGANTAR

EKOLOGI KOTA Teori konsentris

adalah kajian atas hubungan antaradimensi


sosial dan fisik dari berbagai kota Teori konsentris meyakini bahwa
perkembangan kota dimulai dari pusatnya
yang kemudian meluas ke wilayah yang jauh
dari pusat akibat peningkatan penduduk.
Interaksi antara penggunaan lahan dan
manusia, baik dalam segi ekonomi, sosial,
menurut Ernest Burgess dan Robert Park (1950) ataupun politik membentuk beberapa
menyebutkan bahwa pola kota dengan selalu zona konsentris.
ada pusatnya yang dilingkari oleh berbagai
daerah disebut sebagai concentric.
Salah satu dampak pembangunan terjadi pada sumber daya alam dan lingkungan

Untuk menangani masalah perkotaan ini


Degradasi lingkungan, yang apabila dibiarkan
diperlukan perangkat pengaturan
akan merusak lingkungan dan selanjutnya
pengelolaan yang memadai, terutama
akan menurunkan kualitas lingkungan.
penataan ekologi kota
B. Problem: Lingkungan Perkotaan

lingkungan perkotaan adalah wujud interaksi antarasubsistem sosial, subsistem alam, dan subsistem
buatan pada suatu wilayah.

Ekosistem kota merupakan salah satu bentuk lingkungan buatan (man-made environment).

Bentuk lain dari lingkungan buatan adalah desa. Disebut lingkungan buatan karena desa terbentuk dari
berbagai kegiatan (aktivitas) manusia

Kegiatan manusia tersebut, selain meningkatkan kualitas alam, juga mengakibatkan penurunan kualitas
alam (udara, air, dan tanah). Peningkatan suhu iklim mikro, banjir serta erosi merupakan dampak yang
diakibatkan oleh kegiatan manusia yang terjadi di kota-kota besar saat ini.
C. Ekologi Manusia dan Sosial

Ekologi manusia (human ecology) yang tugasnya


mempelajari hubungan manusia dengan Dalam ekologi manusia hubungan timbal-balik
lingkungannya. itu terjadi antara manusia dengan seluruh
komponen lingkungan di mana manusia berada
atau berkepentingan.

(Nelissen,) menyatakan bahwa ekologi yang


mempelajari manusia sebagai makhluk disebut
ekologi manusia
ilmu lingkungan hubungan timbal-balik itu
harus dinilai benar kalau menimbulkan manfaat
bagi dirinya serta bagi manusia dan makhluk
hidup lain, tetapi menjadi salah kalau justru
Sedang ekologi yang mempelajari manusia
merugikan dirinya sendiri maupun manusia dan
sebagai makhluk sosial disebut ekologi sosial
makhluk hidup lain
Ekologi manusia berhubungan dengan biologi,
fisiologi, dan ilmu kedokteran,

Dalam literatur Amerika memang tidak ada


pemisahan antaraekologi manusia dan
ekologi sosial karena keduanya disebut
human ecology.

sedangkan ekologi sosial berkaitan dengan


sosiologi, geografi, dan biologi.
DEFINISI EKOLOGI MANUSIA DAN SOSIAL

a. Ekologi sosial merupakan studi tentang relasi


subsosial antarmanusia. Aspek subsosial
masyarakat adalah keseluruhan relasi yang non-
personal antarmanusia, yang muncul dari rasa
nasib sosial yang sama yang tidak dapat
c. Ekologi sosial berfungsi menggambarkan
diterangkan dari interaksi manusia yang disadari
sebaran keruangan dari gejala sosial, mirip
geografi sosial, sehingga ditelaah para ahlinya
dengan banyak kartogram dan diagram,
sebagai teknik penggambaran sebaran gejala
sosial.
b. Ekologi sosial merupakan studi tentang
daerah-daerah sosial budaya (culture areas).
D. Ekologi Kota

Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-


organisme atau kelompok organisme terhadap
lingkungannya (Zoer’ani Djamal Irwan, 2005: 19)
Karena sekarang dengan tingkat
pertumbuhan kota begitu pesat, maka pola
pertumbuhan kota juga terpaksa mengikuti
pertumbuhan yang dipengaruhi oleh sosial,
Ekologi kota berarti mempelajari lingkungan
ekonomi, dan perdagangan yang begitu kuat.
perkotaan
Munculnya bangunan-bangunan fisik
mengakibatkan semakin sedikitnya lahan
terbuka hijau kota, dan memberi andil
terhadap pemanasan temperatur kota

Mengapa lingkungan kota dipelajari?


Ruang terbuka memiliki fungsi

Fungsi RTH

1) menyediakan cahaya dan sirkulasi udara


4) melindungi fungsi ekologi kawasan;
dalam bangunan, terutama di pusat kota;

2) menghadirkan kesan perspektif dan visa pada


pemandangan kota (urban scane) terutama di 5) memberikan bentuk solid foid pada kawasan;
kawasan pusat kota yang padat;

6) sebagai area cadangan untuk penggunaan


3) menyediakan arena rekreasi dengan bentuk
untuk masa depan (cadangan area
aktivitas khusus;
pengembangan).
RUANG TERBUKA HIJAU

PUBLIK PRIVAT

RTH yang berlokasi pada lahan-lahan publik


yang dimiliki oleh pemerintah pusat dan RTH privat merupakan taman lingkungan yang
pemerintah daerah. dimiliki oleh pribadi atau masyarakat dan swasta
yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas
Fungsi utama dari RTH publik maupun privat
adalah ekologis dan fungsi tambahan, yaitu
sosial budaya, ekonomi, estetika atau
arsitektural.
Proporsi RTH pada wilayah perkotaan minimal
30 persen yang terdiri dari 20 persen ruang
Khusus untuk RTH dengan fungsi sosial seperti tempat
istirahat, sarana olahraga dan area bermain, ketersediaan terbuka hijau publik dan 10 persen terdiri dari
RTH harus memiliki aksesibilitas yang baik untuk semua ruang terbuka hijau privat.
orang, termasuk aksesibilitas bagi penyandang cacat.
PERMASALAHAN RUANG TERBUKA HIJAU

Ruang Terbuka Hujau (RTH) ketersediaanya


menjadi bagian terpenting bagi wilayah
perkotaan,
Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan
Yogyakarta, belum memenuhi standar untuk
ketersediaan RTH baik publik maupun RTH
privat. Proporsi RTH pada wilayah perkotaan
minimal sebesar 30 persen yang terdiri dari
RTH kawasan perkotaan adalah area 20 persen RTH publik dan 10 persen RTH
memanjang atau jalur, yang penggunaannya privat (Permen PU No. 05/2008).
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah
maupun yang sengaja ditanam (Permen PU
No.05/2008).
RUANG TERBUKA HIJAU di JAKARTA

Provinsi Jakarta mempunyai potensi Salah satu implementasi dari pemanfaatan


pengembangan gang hijau dengan keterbatasan lahan tersebut adalah program gang hijau di
lahannya. lahan pekarangan. Gang hijau adalah sebuah
gang atau jalur jalan kecil yang ditanami
dengan berbagai jenis tanaman hortikultura
yang diatur sedemikian rupa membentuk
satu kesatuan manfaat dan estetika dalam
Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Provinsi suatu area pemukiman dan lahan
(Pemprov) Jakarta. Salah satunya adalah
pekarangan warga di perkotaan (Meidiantie
mengeluarkan kebijakan melalui Instruksi
2019). Keberadaan gang hijau merupakan
Gubernur Nomor 14 tahun 2018 (Ingub) untuk
salah satu pengembangan dari pertanian
meningkatkan RTH dengan melaksanakan
pertanian perkotaan dan pemanfaatan lahan perkotaan di Jakarta (Medianti 2017).
pekarangan rumah dan gang-gang di sekitar
pemukiman
Jalur Pejalan Kaki

1) mengurangi kebergantungan dari kendaraan


bermotor dalam areal kota;

Salah satu fasilitas umum perkotaan yang


dapat digunakan sebagai indikator dalam
2) meningkatkan kualitas lingkungan dengan
mengetahui kualitas lingkungan hidup suatu
memprioritaskan skala manusia;
kota adalah ketersediaan ruang terbuka hijau
(RTH)

3) lebih mengekspresikan aktivitas PKL mampu


menyajikan kualitas udara.
Kapasitas Pengelola Gang Hijau
• Tingkat kapasitas pengelola • Kapasitas pengelola gang hijau
meliputi kapasitas teknis, merupakan gambaran
manajerial dan sosial dalam kemampuan individu yang di
mengelola kegiatan program miliki secara personal dalam
gang hijau. menunjang kegiatan
• Tingkat kapasitas pengelola pengelolaan lahan pekarangan
gang Hijau di Provinsi DKI untuk penyediaan RTH privat
Jakarta berada pada kategori dan publik.
sedang.
KAPASITAS PENGELOLA GANG
HIJAU

kapasitas teknis pengelola gang hijau untuk


Kapasitas teknis merupakan kemampuan yang kegiatan budidaya tanaman pada gang hijau
dimiliki pengelola gang hijau terkait teknis berada pada kategori sedang yaitu 49,7
budidaya tanaman pada gang hijau. persen. Hal ini menunjukkan bahwa
pengelola gang hijau memilki cukup
pemahaman dan keyakinan yang baik
tentang teknis budidaya tanaman meliputi
waktu yang tepat untuk penyiraman
Kemampuan teknis tersebut meliputi: tanaman, identifikasi hama/penyakit
kemampuan pengolahan tanah, pembenihan, tanaman dan waktu yang tepat untuk panen
menanam, menentukan kriteria luas lahan, hasil tanaman. Namun kemampuan teknis
waktu yang tepat untuk penyiraman, juga rendah karena pengelola gang hijau ada
pemeliharaan tanaman, identifikasi OPT sampai yang tidak melakukan pengolahan tanah
kemampuan menentukan waktu panen yang untuk media tanam
tepat
Kapasitas manajerial dan Kapasitas
Sosial
Kapasitas manajerial Kapasitas sosial

Kapasitas manajerial pengelola gang hijau untuk


kegiatan program gang hijau berada pada
kategori sedang yaitu 63,8 persen. Kapasitas sosial pengelola gang hijau berada
pada kategori sedang yaitu 57,6 persen.
Artinya bahwa secara umum pengelola gang
hijau memiliki pemahaman dan keterampilan
yang cukup untuk berkomunikasi, mudah
beradaptasi dengan lingkungan, sehingga
Hal ini berarti bahwa pengelola gang hijau dapat mengantisipasi munculnya konflik.
sudah cukup memiliki kemampuan manajerial
dalam pengelolaan manajemen kelompoknya.
H. Taman Kota

Taman diartikan sebagai sebidang tanah terbuka dengan luasan tertentu di dalamnya ditanami
pepohonan, perdu, semak, dan rerumputan yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dari bahan
lainnya.

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/ PRT/M/2008, taman kota adalah taman untuk
melayani penduduk kota atau bagian dari wilayah perkotaan.

Taman kota ini dapat melayani minimal 480.000 penduduk dengan stándar minimal 144.000 m2 .
Taman kota ini merupakan lapangan hijau yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi, dan olahraga
dengan minimal RTH 80%-90%
MANFAAT TAMAN KOTA

RTH taman kota dapat dimanfaatkan penduduk untuk melakukan berbagai kegiatan sosial pada satu
kota atau bagian wilayah kota yang dilengkapi dengan fasilitas olahraga, taman bermain anak dan
balita, fasiltas rekreasi, taman khusus lansia, taman bunga, semua fasilitas ini terbuka untuk umum.

Fungsi taman kota sangat besar karena berusaha menciptakan suatu ruang yang manusiawi bagi
penduduk kota

Fungsi dari taman kota terdiri atas 3 (tiga) yaitu: fungsi sosial, fungsi ekologi, dan fungsi estetika
(Mulyani, 2006: 97-99)
Tingkat Keberlanjutan RTH
Daftar Pustaka
• Suryani,Mulyono P, Susanto J dan Harijati.2020 Faktor-Faktor
yang Memengaruhi Kapasitas Pengelola Gang Hijau dalam
Pemanfaatan Pekarangan untuk Ruang Terbuka Hijau di Jakarta
• Soerjani M. Ekologi Manusia dan Alam Semesta. Modul
Universitas Terbuka. Jakarta
• Jamaludin AN. 2017. Sosiologi Perkotaan. Penerbit CV Pustaka
Setia. Bandung
Tugas 15
• Apa yang anda ketahui tentang Ekologi manusia dan ekologi sosial
• Mengapa ketersediaan RTH di wilayah kota itu penting?
• Apakah ketersediaan tanaman kota dapat memberikan citra
positif bagi wilayah perkotaan?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai