Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Urbanisasi, Migrasi Dan Transmigrasi”

Oleh

DOSEN PEMBIMBING

SIMON FATAR RIZKI MANALU, S.E., MSP

DISUSUN OLEH:

Nama : Sisca Medania


NPM : 2129041015

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TJUT NYAK DIEN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Urbanisasi, Migrasi Dan Transmigrasi” dengan tepat
waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Analisis Kependudukan, Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Urbanisasi, Migrasi Dan Transmigrasi bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.Penulis menyadari makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan,12 Juni 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................1

DAFTAR ISI.................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang...................................................................................................................3


1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3. Tujuan Pembahasan...........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Urbanisasi...........................................................................................................................5

2.2. Migrasi...............................................................................................................................7

2.3. Transmigrasi.......................................................................................................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran.......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Suatu negara, tentunya, terbagi menjadi dua bagian: bagian perkotaan dan bagian
pedesaan. Zona kota adalah wilayah hiruk pikuk dari suatu negara. Kota dikenal sebagai
pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Selain itu, kota
juga menyediakan berbagai fasilitas kehidupan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan,
transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan. Zona desa adalah wilayah sunyi yang
lengang, damai, dan menenangkan. Selain itu, bagi warga kota, desa juga menyediakan
tempat yang nyaman untuk menghilangkan stres setelah penat bekerja di kota.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Ta`ala yang mempunyai akal dan hati. Akal
adalah bagian dari manusia yang membuat seseorang menpunyai pikiran logis, sistematis,
analitis, rasional, atau bahkan irasional. Hati merupakan bagian dari manusia yang
membuatnya menjadi seseorang yang perasa, lembut, pengiba, dermawan, atau bahkan
tamak. Hatilah yang biasanya cenderung membuat manusia tidak puas akan sesuatu. Hal
inilah yang pada akhirnya membuat penduduk desa merasa bisa memuaskan hatinya jika
mereka tinggal di kota. Inilah yang menyebabkan terjadinya urbanisasi. Urbanisasi berarti
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke
kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan menjadi dua
macam, yakni migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota,
sedangkan mobilitas penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara
saja atau tidak menetap.
Dalam perspektif ilmu kependudukan, urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa
ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk
yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan
kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa
didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang
harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media
massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya. Pengaruh-pengaruh

3
tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong
seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor
penarik. Oleh karena itu makalah ini mencoba mengurai beberapa hal mengenai urbanisasi
sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh pembaca.

1.2. Rumusan Masalah


Agar pembahasan dalam makalah ini tidak menyimpang dari sub judul, penyusun
merumuskan masalah-masalah yang akan dibahas, antara lain:
a. Pengertian urbanisasi, Migrasi dan Transmigrasi
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya urbanisasi, Migrasi dan Transmigrasi
c. Bagaimana solusi mengatasi urbanisasi, Migrasi dan Transmigrasi

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penyusun menulis makalah ini antara lain:
a. Mahasiswa memahami pengertian urbanisasi Migrasi dan Transmigrasi;
b. Mahasiswa mampu mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi urbanisasi
Migrasi dan Transmigrasi
E. Mahasiswa mampu menganalisis bagaimana solusi mengatasi urbanisasi Migrasi dan
Transmigrasi

4
BAB II

ISI

1.2. Urbanisasi

A. Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan


manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri
dikategorikan menjadi dua macam, yakni migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal
menetap di kota, sedangkan mobilitas penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya
bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Dalam perspektif ilmu kependudukan, urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa
ke kota. Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban. Urbanisasi adalah masalah yang
cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan
kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah
lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan,
dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

B. Faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya Urbanisasi


a. faktor pendorong
Faktor pendorong dan desa yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai beriikut:
 Terbatasnya kesempatan kerja atau lapangan kerja di desa.

 Tanah pertanian di desa banyak yang sudah tidak subur atau mengalami kekeringan.

 Kehidupan pedesaan lebih monoton (tetap/tidak berubah) daripada perkotaan.

 Fasilitas kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai.

 Upah kerja di desa rendah.

 Timbulnya bencana desa, seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan wabah penyakit.
b. faktor penarik
Adapun faktor penarik dari kota yang menyebabkan terjadinya urbanisasi sebagai berikut.

 Kesempatan kerja lebih banyak dibandingkan dengan di desa.


 Upah kerja tinggi.

5
 Tersedia beragam fasilitas kehidupan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi,
rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.
 Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. 

A. Solusi Mengatasi Urbanisasi


Maraknya pembangunan di kota-kota besar di Indonesia dapat memacu pertumbuhan
ekonomi. Sebagai dampaknya, kota-kota tersebut akan menjadi magnet bagi penduduk untuk
berdatangan mencari pekerjaan dan bertempat tinggal. Hal tersebut lazim disebut dengan
urbanisasi yang berarti perpindahan penduduk dari desa ke kota. Jika ditelaah lebih jauh
ternyata urbanisasi tidak hanya sekedar berpindahnya penduduk saja dari desa ke kota,
melainkan diikuti pula oleh perubahan gaya hidup yang tadinya bersifat kedesaan menjadi
kekotaan . Tuntutan hidup di perkotaan, bagi sebagian penduduk yang pindah merupakan
kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup, apalagi bagi yang memiliki pendidikan dan
keterampilan. Urbanisasi sebagai dampak dari kesenjangan tersebut tentunya akan semakin
tak terelakkan lagi.
Untuk mengatasi permasalahan urbanisasi yang dari tahun ke tahun terjadi, diperlukan
berbagai upaya untuk menekan hal tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi
dampak urbanisasi yang akan timbul di kemudian hari. Adapun beberapa upaya yang dapat
dilakukan sebagai solusi masalah urbanisasi diantaranya melalui peningkatan aspek
pendidikan, aspek aksesibilitas, serta pengembangan aspek potensi desa.
Pertama, upaya peningkatan aspek pendidikan di desa dapat dilakukan dengan
menggalakkan pendidikan menengah yang bersifat kejuruan. Melalui peningkatan
aksesibilitas di desa seperti pembangunan jalan dan jembatan serta sarana telekomunikasi,
pemberdayaan potensi sumber daya yang terdapat di desa dapat dikembangkan secara
optimal. Adanya kemudahan akses tersebut juga bisa menjadi faktor penarik bagi pihak
pemerintah dan swasta untuk bermitra dan mengembangkan aspek unggulan desa yang
bersangkutan.
Ketiga, pemberdayaan potensi utama desa dapat dilakukan untuk menekan urbanisasi.
Salah satu cara untuk mengembangkan potensi desa dapat dilakukan sesuai dengan sumber
daya yang ada seperti potensi agribisnis maupun aspek pariwisatanya.

6
2.2. Migrasi

a. Pengertian Migrasi

Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melalui batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian dari suatu
negara.-Perserikatan Bangsa-Bangsa merumuskan : Migrasi penduduk sebagai suatu perpindahan
tempat tinggal dari suatu unit administrasi ke unit administrasi yang lain (United Nations 1970, 1)-
Konsep migrasi menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa ini sejalan dengan pendapat Lee (1966, 5a)
yang memberikan rumusan tentang migrasi adalah perubahan tempat tinggal secara permanen.-Gould
dan Prothero (1975, 41) juga menekankan unsurperpindahan tempat tinggal.

Namun menurut mereka, walaupun seseorang telah secara resmi pindah tempat, tetapi apabila
ada niat sebelumnya untuk kembali ke tempat semula, maka harus dianggap sebagai mobilitas
sirkuler, bukan sebagai migrasi.-Konsep migrasi yang digunakan dalam sensus 1971 sama dengan
sensus1980. Migrasi adalah perpindahan seseorang melewati batas propinsi menuju ke propinsi lain
dalam jangka waktu 6 bulan atau lebih.Hampir semua migrasi berkaitan dengan ruang dan
waktu,mengenai keterkaitan antara ruang dan waktu ini, para ahli dihadapkan kepada suatu kesulitan
untuk menetapkannya. Sehingga definisi terhadap migrasi oleh beberapa ahli sering dirasa adanya
kekuranBerangkat dari masalah tersebut, sebagaimana dikemukakan oleh Elspeth Young
mengatakan : beberapa penulis mengusulkan agar migrasi dianggap bagian dari suatu
rangakaian kesatuan yang meliputi semua jenis perpindahan penduduk, yaitu mulai dari yang
nglaju sampai pindah tempat untuk jangka panjang yang digambarkan sebagai mobilitas
penduduk. Menurut Mantra (1985:157); mobilitas penduduk dapat dibagi menjadi 2bentuk yaitu
mobilitas permanen atau migrasi dan mobilitas non permanen atau mobilitas sirkuler. Migrasi
adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah lain dengan maksud untuk menetap di daerah
tujuan. Sedangkan mobilitas non permanen ialah gerakan penduduk dari suatu tempat ke tempat
lain dengan tidak ada niatanuntuk menetap di daerah tujuan.

B. Faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya Urbanisasi


1.Faktor Penarik (Pull Factors)
 Penduduk desa yang menganggap bahwa di kota memiliki banyak pekerjaan dan
mudah mendapatkan penghasilan.
 Kota memiliki fasilitas yang lengkap terutama pada bidang pendidikan,rekreasi, dan
kesehatan.
 Kota dianggap memiliki tingkat kebudayaan yang lebih tinggi.
 Kota dianggap sebagai tempat untuk menggantungkan keahlian

7
2. Faktor Pendorong (Push Factors)
Berikut adalah faktor pendorong urbanisasi:
 Kemiskinan yang terjadi di desa. Hal ini diakibatkan dari pembagian tanah warisan
yang makin menyempit.
 Lapangan pekerjaan yang terbatas. Orang desa terkenal memiliki sifat yang ulet,
sabar, dan suka bekerja keras, tetapi memiliki jumlah penduduk yang tinggi sehingga
lapangan pekerjaan kurang.
 Desa memiliki upah buruh yang lebih rendah daripada di kota.
 Desa memiliki adat istiadat yang ketat bagi yang mereka berpendidikan. Hal ini
menghambat kemajuannya terhambat. Sehingga memunculkan pemikiran lebih baik
mencari pekerjaan di kota.
 Di desa fasilitas pendidikan yang tersedia minim, hal ini mengakibatkan banyak
penduduk desa yang pindah ke kota.

A. Solusi Mengatasi Migrasi


1. Pembangunan yang merata
Perlu adanya keseimbangan penciptaan ekonomi dan lapangan kerja yang memadai baik
di kota maupun di desa. Kegiatan ini harus difokuskan pada pembangunan sektor pedesaan,
perluasan industri kecil ke seluruh negeri, dan peninjauan kembali investasi bagi daerah
pedesaan.

2. Mempermudah akses transportasi dan komunikasi


Pada daerah pelosok, masyarakat perlu akses transportasi yang baik untuk
memperlancar proses jual beli dan distribusi produk. Sayangnya, banyak daerah pelosok yang
belum mendapatkan pembangunan jalan yang memadai untuk mendukung proses ini. Selain
itu, kelancaran komunikasi tidak kalah penting.
Sejak terjadi pandemi, sebagian besar sekolah menerapkan sistem belajar daring. Ini menjadi
kendala karena tidak semua masyarakat desa memiliki akses ke internet.

3. Penyamarataan pendidikan
Salah satu tujuan orang merantau dari desa ke kota adalah untuk mendapatkan
pendidikan yang lebih baik. Hal ini benar karena biasanya orang yang bersekolah di kota
lebih mudah untuk masuk ke perguruan tinggi. Ini menunjukkan kesenjangan pendidikan di

8
desa dan di kota. 4. Menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai Fasilitas kesehatan yang
memadai akan membantu agar masyarakat yang sakit di desa tidak perlu jauh-jauh pergi ke
kota untuk mendapatkan perawatan. 5. Menciptakan lapangan pekerjaan di pedesaan Dengan
melakukan pembangunan di daerah pedesaan dan menciptakan lapangan pekerjaan yang
cukup, ini akan membantu mencegah terjadinya urbanisasi.
4. Menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai
Fasilitas kesehatan yang memadai akan membantu agar masyarakat yang sakit di desa
tidak perlu jauh-jauh pergi ke kota untuk mendapatkan perawatan.
5. Menciptakan lapangan pekerjaan di pedesaan
Dengan melakukan pembangunan di daerah pedesaan dan menciptakan lapangan
pekerjaan yang cukup, ini akan membantu mencegah terjadinya urbanisasi.

3. Transmigrasi

a. Pengertian Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk, dari daerah padat ke wilayah yang
penduduknya masih jarang. Program transmigrasi sudah dilakukan di Indonesia beberapa
tahun lalu.
Program pemerintah ini bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup terutama di bidang
pertanian. Masyarakat bisa memanfaatkan sumber daya alam dan menciptakan lapangan kerja
baru.

b. Faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya transmigrasi

1. Persebaran penduduk tidak merata

Pulau Jawa merupakan pulau yang paling padat di dunia. Saat ini penduduk di pulau Jawa
kurang lebih 160 juta jiwa. Transmigrasi dibutuhkan agar kepadatan penduduk di pulau Jawa bisa
dikurangi dengan memindah sebagian penduduk ke Pulau Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan
Papua. Diharapkan dipulau tujuan bisa ikut membangun daerha tersebut.

2. Alasan ekonomi

Sebagian besar transmigran mengikuti program ini karena ingin mendapatkan kehidupan yang
lebih layak daripada sebelumnya. Dengan transmigrasi mereka mendapatkan tanah sebanyak 2 hektar
dan tunjangan. Modal dari pemerintah tersebut bisa dijadikan lahan pertanian yang nantinya bisa
meningkatkan pendapatan transmigran. Transmigrasi dengan alasan ini biasanya ditempatkan di

9
pulau-pulau yang ada perkebunannya atau mempunyai potensi pertanian tertentu. Misalnya : pulau
Kalimantan dan Pulau Sumatera karena di sana banyak di jumpai perkebunan kelapa sawit dan karet.

3 .Bencana alam

Jika suatu daerah dekat dengan gunung berapi yang sangat aktif maka transmigrasi diperlukan
untuk memberikan tempat baru yang lebih aman dari tempat sebelumnya. Usaha ini juga untuk
mengurangi jumlah korban jiwa jika terjadi bencana alam. Pulau Kalimantan merupakan tujuan yang
tepat untuk transmigrasi karena di sana tidak ada gunung berapi dan relatif aman dari gempa bumi
karena tidak dilewati lempeng bumi.

4. Adanya proyek pembangunan

Dulu ada desa yang bertransmigrasi karena ada proyek pembangunan bendungan. Seluruh
warga desa pindah tan terkecuali. Nama program ini adalah transmigrasi bedol desa. Karena satu desa
yang pindah maka tempat tujuannya juga buat lahan yang luas dijadikan satu desa di pulau yang lain.
Pulau yang bisa dijadikan sebagai tujuan transmigasri jenis ini adalah Pulau Kalimantan, Sumatera,
Sulawesi dan Papua.

C . Solusi Mengatasi Transmigrasi


Memindahkan penduduk terutama dari Pulau Jawa, Bali dan Madura yang paling
padat penduduknya ke wilayah-wilayah pulau-pulau besar di luar Jawa yang masih jarang
penduduknya, sudah dimulai sejak jaman penjajahan Belanda yang dikenal dengan
kolonisasi. Setelah kemerdekaan Indonesia kolonisasi dikenal dengan progran transmigrasi.
Transmigrasi mempunyaintujuan untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan
masyarakat sekitarnya, meninbgkatkan dan melakukan pemerataan pembangunan serta
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.Selain sisi keberhasilah program transmigrasi
juga memiliki sisi kegagalan yang menimbulkan kritik yang padadasarnya program ini hanya
memindahan kemiskinan.
Permasalahan transmigrasi sangat kompleks, mulai dari perencanaan, penyiapan lahan
sampai dengan penempatan dan pascapenempatan. Perbedaaan latarbelakan sosial budaya
juga merupakan tantangan sehingga isu-isu jawanisasi, islamisasi selalu mengemuka. selain
itu adanya optonomi daerah menyebabkan program transmigrasi kurang populer. Untuk
pengembangan transmigrasi kedepan, pemerintah harus belajar dari pengalaman negera-
negara lain seperti Malaysia. Pengembangan transmigrasi harus didukung oleh investor, oleh
karena itu pemerintah harus berupaya untuk menarik investor guna mendukung
programpercepatan pusat pertumbuhan ekonomi dan pengembangan Kota Terpadu Mandiri.

10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan sejumlah pembahasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa urbanisasi


yang merupakan suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota memberikan dampak
yan positif maupun yang negatif. Urbanisasi memberikan dampak positifnya apabila
penduduk yang pindah dari desa ke kota tersebut mempunyai keterampilan yang sesuai
dengan permintaan pasar tenaga di kota.
Namun, jika penduduk tersebut tidak mempunyai keterampilan, sedangkan ia berniat
untuk mendapatkan pekerjaan di kota, hal itu cukup berisiko untuk menimbulkan sejumlah
masalah kependudukan lainnya, terutama semakin meningkatnya pengangguran sekaligus
kriminalitas di wilayah perkotaan

3.2 Saran

Untuk mengatasi permasalahan urbanisasi yang dari tahun ke tahun terjadi, diperlukan
berbagai upaya untuk menekan hal tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangi
dampak urbanisasi yang akan timbul di kemudian hari. Adapun beberapa upaya yang dapat
dilakukan sebagai solusi masalah urbanisasi diantaranya melalui peningkatan aspek
pendidikan, aspek aksesibilitas, serta pengembangan aspek potensi desa.

Dari hasil makalah kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua umumnya kami pribadi. Dan segala yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruk
datangnya dari diri saya. Penyusun sedar bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna,
masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami harapkan saran dan kritik nya yang
bersifat membangun, untuk perbaikan karya ilmiah selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bintarto, R. Urbanisasi dan Permasalahannya . Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986.

Chotib. “Dinamika Mobilitas Internal Dan Urbanisasi Di Indonesia: Kajian Data Sensus
Penduduk 1980, 1990 dan SUPAS 1995.

Nas, P.J.M. Kota di dunia ketiga : pengantar sosiologi kota terdiri dari tiga bagian.
1984.Jakarta: Bhratar Karya Aksara.

Marbun,BN. Kota Indonesia Masa Depan Masalah dan Prospek.1988. Jakarta: Erlangga

Utoyo, Bambang. 2006. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII SMA/MA
Program IPS. Bandung: Setia Purna Inves.

https://id.wikipedia.org/wiki/Migrasi_manusia

12

Anda mungkin juga menyukai