Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN KOTA

(DIMENSI DAN PERKEMBANGAN KOTA)

DOSEN:
DR. ISHAK KADIR, S.T., M.T.

OLEH:

1. IBRA ASISI (22102006)


2. HERMANSYAH (22202001)
3. MUH. KAMIL JAMAL (22102039)
4. SAHRAUL HUSEIN (21902045)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 19 Desember 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan kota merupakan suatu fenomena yang terus berlangsung dan
memiliki dampak besar terhadap kehidupan masyarakat. Perkembangan ini mencakup
berbagai dimensi, termasuk pertumbuhan fisik, aspek ekonomi, sosial, dan dampak
lingkungan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam mengenai dimensi dan
perkembangan kota menjadi sangat penting dalam merancang kebijakan
pembangunan yang berkelanjutan.
Berdasarkan data World Bank, lebih dari separuh populasi dunia saat ini
tinggal di perkotaan, dan perkembangan kota terus meningkat sejalan dengan
urbanisasi yang pesat. Dengan demikian, kota tidak hanya menjadi pusat kegiatan
ekonomi, tetapi juga tempat di mana berbagai kompleksitas kehidupan manusia saling
berinteraksi.
Melalui pemahaman yang mendalam terhadap dimensi dan perkembangan
kota, kita dapat merancang solusi yang sesuai untuk mengatasi tantangan yang
dihadapi oleh kota-kota modern. Keberlanjutan, inklusivitas, dan keseimbangan
antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan menjadi fokus utama
dalam perencanaan perkembangan kota di era globalisasi ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja dimensi perkembangan kota yang perlu dipahami?
2. Bagaimana faktor-faktor tertentu mempengaruhi perkembangan kota?
3. Apa dampak dari perkembangan kota terhadap masyarakat dan lingkungan?
BAB II
DIMENSI FISIK KOTA

II. DIMENSI FISIK KOTA


A. Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk menjadi salah satu aspek utama dalam dimensi fisik
kota. Urbanisasi, migrasi, dan kebijakan populasi menjadi faktor yang signifikan
dalam menentukan tingkat pertumbuhan kota. Urbanisasi sebagai fenomena
perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan menjadi pendorong utama
pertumbuhan kota. Hal ini tercermin dari peningkatan kebutuhan akan fasilitas
perumahan, transportasi, dan layanan kota lainnya.
Pertumbuhan yang cepat seringkali mendesak pemerintah kota untuk
merancang kebijakan yang dapat mengakomodasi kebutuhan penduduk yang
meningkat. Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan
aspek-aspek seperti keberlanjutan, kesetaraan akses, dan pemberdayaan masyarakat
dalam menjawab tantangan pertumbuhan penduduk.
B. Pengembangan Infrastruktur
Pengembangan infrastruktur mencakup jaringan jalan, transportasi publik, dan
fasilitas umum lainnya. Hal ini menjadi kunci dalam mendukung keberlanjutan dan
daya dukung kota terhadap pertumbuhan ekonomi. Pembangunan jalan yang
terintegrasi dengan transportasi publik yang efisien dapat mengurangi kemacetan dan
meningkatkan mobilitas penduduk. Sementara itu, fasilitas umum seperti taman kota,
pusat perbelanjaan, dan area rekreasi dapat meningkatkan kualitas hidup penduduk.
Pentingnya pengembangan infrastruktur yang terencana dengan baik adalah
untuk memastikan bahwa kota dapat menyediakan layanan dan fasilitas yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terus bertambah. Selain itu,
aspek keberlanjutan harus diperhatikan dalam setiap tahap perencanaan dan
pembangunan infrastruktur.
C. Pola Pemukiman
Pola pemukiman mencerminkan evolusi kebutuhan masyarakat dan struktur
ekonomi. Zonasi perumahan, komersial, dan industri menjadi indikator perubahan
dalam pola pemukiman kota. Dalam beberapa kasus, perkembangan pola pemukiman
dapat menciptakan ketimpangan sosial dan ekonomi, dengan adanya pusat-pusat
bisnis yang berkembang pesat sementara sebagian daerah mengalami kurangnya
fasilitas dan layanan.
BAB III
DIMENSI EKONOMI KOTA

III. DIMENSI EKONOMI KOTA


A. Pusat Ekonomi
Kota seringkali menjadi pusat kegiatan ekonomi. Pertumbuhan sektor bisnis,
investasi, dan inovasi menjadi tolok ukur penting dalam dimensi ekonomi
perkembangan kota. Pusat ekonomi kota mencakup distrik keuangan, pusat
perbelanjaan, dan kawasan bisnis lainnya yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Investasi yang masif dalam sektor bisnis dan infrastruktur ekonomi merupakan
dorongan bagi perkembangan ekonomi kota.
Dalam mengelola pusat ekonomi, pemerintah kota perlu memastikan
keberlanjutan dan inklusivitas. Kebijakan yang mendukung inovasi, peluang bisnis
lokal, dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat dapat meningkatkan daya saing
kota dalam skala nasional dan internasional.

B. Ketidaksetaraan Ekonomi
Perkembangan kota tidak selalu merata, dan ketidaksetaraan ekonomi dapat
menjadi tantangan. Disparitas pendapatan dan peluang ekonomi perlu diatasi untuk
mencapai perkembangan kota yang inklusif. Pemerintah kota memiliki peran kunci
dalam mengimplementasikan kebijakan yang mengurangi kesenjangan ekonomi,
seperti program bantuan sosial, pelatihan keterampilan, dan pembangunan ekonomi
inklusif.
BAB IV
DIMENSI SOSIAL DAN BUDAYA KOTA

A. Keanekaragaman Kultural
Kota sering menjadi melting pot berbagai budaya. Keanekaragaman kultural
menciptakan lingkungan yang dinamis dan multikultural, memperkaya kehidupan
sosial masyarakat. Pemberdayaan dan promosi keanekaragaman budaya di kota dapat
meningkatkan toleransi, pemahaman lintas budaya, dan kreativitas.

Pentingnya pelestarian dan peningkatan keanekaragaman kultural perlu diakui


dalam perencanaan kota. Festival budaya, galeri seni, dan ruang publik yang
mendukung interaksi antarbudaya dapat menjadi instrumen penting dalam
membentuk identitas kota yang inklusif.

B. Kesejahteraan Sosial

Dimensi sosial kota juga mencakup kesejahteraan masyarakat. Akses


pendidikan, layanan kesehatan, dan keamanan menjadi faktor penentu dalam
mencapai tingkat kesejahteraan yang optimal. Kesejahteraan sosial mencakup hak
setiap warga kota untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, layanan kesehatan
yang terjangkau, dan keamanan yang memadai.

Pemerintah kota perlu berfokus pada penyediaan layanan dasar dan


menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan masyarakat. Investasi dalam
infrastruktur sosial dan kebijakan inklusif dapat meningkatkan kualitas hidup
penduduk kota secara keseluruhan.
BAB V
DIMENSI LINGKUNGAN KOTA

A. Keberlanjutan Lingkungan
Keberlanjutan lingkungan menjadi aspek kritis dalam perkembangan kota
modern. Pengelolaan sumber daya alam, pengurangan emisi, dan pelestarian
lingkungan menjadi prioritas untuk menjaga keseimbangan ekologis. Upaya kota
dalam mengadopsi praktik hijau, seperti energi terbarukan, tata kelola air yang
berkelanjutan, dan pelestarian lahan hijau, dapat memberikan dampak positif terhadap
lingkungan.
Pemerintah kota perlu memprioritaskan kebijakan dan regulasi yang
mendukung keberlanjutan lingkungan. Dukungan terhadap transportasi berkelanjutan,
pengelolaan limbah yang efektif, dan pelestarian ruang terbuka hijau adalah langkah-
langkah konkrit yang dapat diambil untuk menjaga kualitas lingkungan kota.

B. Pengelolaan Limbah
Pertumbuhan kota sering diiringi oleh peningkatan limbah. Pengelolaan
limbah yang efektif dan daur ulang menjadi langkah penting dalam menjaga
kebersihan dan keberlanjutan lingkungan. Program pengelolaan limbah yang baik
dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk pencemaran tanah,
air, dan udara.
Pemerintah kota perlu mengimplementasikan kebijakan dan inisiatif yang
mendorong perilaku masyarakat yang ramah lingkungan, seperti pengurangan
penggunaan plastik dan promosi daur ulang. Investasi dalam fasilitas daur ulang dan
pengelolaan limbah yang inovatif dapat membantu mengurangi jejak lingkungan
kota.

BAB VI
TANTANGAN DAN PELUANG

A. Urbanisasi yang Berkelanjutan


Tantangan utama adalah mengelola pertumbuhan kota agar berkelanjutan dari
segi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kebijakan yang berfokus pada pembangunan
berkelanjutan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini. Integrasi antara
perencanaan tata ruang, transportasi, dan lingkungan akan membentuk dasar untuk
pertumbuhan yang seimbang dan berkelanjutan.
Selain itu, pemerintah kota dapat memanfaatkan konsep pengembangan kota
berkelanjutan, seperti pembangunan berbasis transit, pemukiman berkepadatan tinggi,
dan penanaman ruang terbuka hijau. Dengan demikian, kota dapat tumbuh secara
efisien tanpa merusak ekosistem sekitarnya.

B. Teknologi dan Inovasi


Pemanfaatan teknologi dan inovasi dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan
perkembangan kota. Smart city, energi terbarukan, dan sistem transportasi pintar
adalah contoh implementasi teknologi dalam meningkatkan kualitas hidup di kota.
Penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan kota, termasuk
sistem informasi geografis (SIG) untuk perencanaan tata ruang, dapat membantu
mewujudkan kota yang cerdas dan berkelanjutan.
Inovasi juga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Dukungan pemerintah
kota terhadap ekosistem start-up, penelitian dan pengembangan, serta pelatihan
keterampilan untuk industri masa depan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan
meningkatkan daya saing ekonomi kota.
VII
KESIMPULAN

Perkembangan kota melibatkan berbagai dimensi yang saling terkait.


Pemahaman mendalam terhadap pertumbuhan fisik, aspek ekonomi, sosial, dan
dampak lingkungan menjadi kunci dalam merancang kebijakan pembangunan yang
holistik. Dengan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan
sosial, dan keberlanjutan lingkungan, kota dapat menjadi tempat yang berkualitas
tinggi untuk hidup bagi penduduknya. Kesadaran akan tantangan dan peluang yang
dihadapi dalam perkembangan kota akan membantu menciptakan lingkungan urban
yang berdaya tahan dan berdampak positif bagi masyarakat dan generasi mendatang.
Dengan terus menggali inovasi dan berkolaborasi antarstakeholder, kita dapat
membentuk kota-kota yang tidak hanya maju secara ekonomi tetapi juga
berkelanjutan, inklusif, dan mempromosikan kualitas hidup yang tinggi.
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA

Berikut merupakan beberapa referensi yang dapat digunakan sebagai sumber


informasi dalam memahami dimensi dan perkembangan kota:
Angel, S., Parent, J., Civco, D. L., Blei, A. M., & Potere, D. (2010). The dimensions
of global urban expansion: Estimates and projections for all countries, 2000–
2050. Progress in Planning, 75(2), 53-107.
Carmona, M., Tiesdell, S., & Heath, T. (2010). Public Places, Urban Spaces: The
Dimensions of Urban Design. Routledge.
Firman, T. (2009). Pembangunan Wilayah dan Perkotaan. Penerbit PT Pustaka LP3ES
Indonesia.
Newman, P., & Kenworthy, J. (1999). Sustainability and Cities: Overcoming
Automobile Dependence. Island Press.
World Bank. (2015). Urbanization Beyond Municipal Boundaries: Nurturing
Metropolitan Economies and Connecting Peri-Urban Areas in India.
Washington, DC: World Bank.

Anda mungkin juga menyukai