Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU

Nama Mata Kuliah : Pembangunan Masyarakat Kota dan Desa

Nama Prodi : Ilmu Pemerintahan

JUDUL TUGAS : Tugas Terstruktur Membaca, Kemudian Membuat

Ringkasan (Resume) dari Materi Kuliah (Pokhas 1-6)

Nama : Sylviana Astika Br Tarigan

NIM : E1031201003

REGULER : A

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2022
POKHAS 1

A. Fungsi Dan Peranan Kota;

 Fungsi Kota yaitu sebagai Pertumbuhan Ekonomi Dan Kehidupan

Masyarakat yang menjadi Pemerintahan, Pusat Perdagangan, dan

Pusat Lalu Lintas serta Angkutan.

 Peranan Kota yaitu sebagai peran penting dalam pengembangan

sistem ekonomi-sosialnya.

 Kebutuhan warga kota meliputi, yaitu : Di satu sisi; -penyediaan

perumahan, lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, rekreasi, dll;

-Fasilitas pelayanan perkotaan, seperti : air bersih, listrik, angkutan

umum, komunikasi, dll. Di lain sisi; Tersedianya pusat-pusat

kegiatan, seperti : kegiatan dibidang ekonomi, sosial, budaya,

administrasi pemerintahan, dibidang politik, dll.

 Dalam Pembangunan Perkotaan, memerlukan penanganan serius

terkait : Pembangunan prasarana perkotaan yang berkualitas

dibidang pelayanan umum, meningkatkan peranan sektor swasta

dalam pengadaan pelayanan umum.

B. Penatalaksanaan Lahan Perkotaan;

 Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK), disatu sisi berfungsi

untuk memberikan pedoman pembangunan perkotaan jangka

panjang kepada PemProv dan PemKot.

 Kawasan Lindung dalam Wilayah Kota, misalnya : Memiliki hutan

kota, Memiliki kawasan resapan air, dsb.


 Kawasan Budidaya yaitu Kawasan yang ditetapkan dengan fungsi

utama, untuk dibudidayakan berdasarkan kondisi dan potensi SDA,

SDM dan Sumber Daya Buatan, dimanfaatan secara terencana dan

terarah; agar dpt berdaya guna dan berhasil guna.

 Dalam penyusunan RUTRK, ada 4 unsur yang harus dikerjakan :

Arah pengembangan, Rencana struktur tata ruang, Rencana alokasi

pemanfaatan ruang, Rencana tahapan pelaksanaan pembangunan jangka

panjang.

C. Revitalisasi Kota Dan Tata Ruang Perkotaan

 Revitalisasi Kota (urban revitalization); upaya peningkatkan kembali

fungsi dan kegiatan perkotaan untuk pemanfaatan lahan perkotaan

agar pendptan kota meningkat.

 Tata ruang perkotaan adalah; wujud struktural dan pola pemanfaatan

ruang perkotaan baik yang direncanakan maupun yg tidak

direncanakan. Tata Ruang terbagi menjadi Tata Ruang Matematik,

Tata Ruang Geografis, Tata Ruang Ekonomi.

 Bentuk penyimpangan yang sering terjadi dalam pemanfaatan dan

tata ruang perkotaan, karena beralih fungsi peruntukannya

 Tantangan Yang Dihadapi Pemerintah Kota Dalam Pembangunan

Prasarana dan Sarana Di Perkotaan : Pemulihan kondisi sosial-

ekonomi masyarakat yang mengalami dampak krisis

moneter/ekonomi yang berkepanjangan, Pengurangan tingkat

kemiskinan masyarakat di daerah perkotaan, dsb.


POKHAS 2

A. Pertambahan Pendudukan Kota; Di Kota Pertambahan Penduduk

Terus Meningkat. Beberapa Faktor Sebagai Penyebab : Kelahiran,

Menurunnya Angka Kematian. Arus Urbanisasi yang tinggi.

B. Pembangunan Fisik Perumahan, Keterbatasan Tanah dan

Solusinya; Sasaran yang hendak dicapai oleh PemKot Terpenuhinya

kebutuhan rumah yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan aspirasi tiap-

tiap golongan masyarakat, Terbentuknya lingkungan perumahan yang layak,

nyaman, memiliki tingkat kemudahan warga kota Terwujudnya

pembangunan sektor perumahan sbg : (a) Penyebaran kepadatan penduduk

sesuai dengan arah perkembangan kota; (b) Penyebaran tenaga kerja dan

fasilitas umum.

C. Masalah Transportasi di Perkotaan dan Alternatif Pemecahannya; 4

Faktor Penyebab Masalah Transportasi : Manusia, Prasarana (infrastruktur),

Alat transportasi, Rencana Pembangunan Kota. Kelancaran transportasi di

kota meningkatkan : - mobilitas pertumbuhan & pertambahan penddk kota,

- kemajuan & perkembangan perekonomian warga kota, - transaksi barang

dan perdagangan. Apabila macet akan berdampak pada berbagai aspek

kehidupan bagi warga kota. Beberapa alternatif mengatasi masalah

transportasi di kota Pengaturan jalan-jalan di lokasi yg padat, perbaikan

manajemen usaha angkutan umum, Menyesuaikan pola transportasi dgn

bentuk dan kondisi kota, Pola perparkiran sesuai dengan zaman,

Perencanaan jangka panjang.


D. Masalah Lingkungan dan Pencemaran di Perkotaan serta Sulusi

Mengatasinya; Faktor penyebab masalah pencemaran Di Satu sisi

Pertambahan penduduk yang dalam keseimbangan lingkungan hidup di

kota, Daya pikul lingkungan di kota bersama arealnya tidak bertambah, dsb.

Di lain sisi Perkembangan industri/teknologi, asap knalpot kendaraan,

cerobong pabrik, air buangan pabrik/produk obat-obatan anti hama, plastik.

Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Sulitnya memberantas

kemiskinan dan lahirnya industri, yang berdampak pd rusaknya lingkungan

di kota. Perdagangan yang menjamur di kota juga berdampak pada rusaknya

lingkungan hidup. Kota menjadi pusat segala-galanya, termasuk pusat

masalah sosial.

E. Masalah Sampah; Sampah di Perkotaan bersumber dari : a.

Pabrik/perusahaan; (b) Pasar dan Pertokoan; (c) Rumah/limbah tangga; (d)

Restoran, rumah makan, €, hotel, dan € Dari bahan kimia, fisika, bahan

mikrobiologi. Dampak dari Tumpukan Sampah di Perkotaan dapat

menimbulkan : Kekumuhan kota, Pencemaran di udara, darat dan di air,

Sumber gejala penyakit, banjir, Bau yang kurang sedap.

F. Masalah Air Bersih Bagi Warga Kota, faktor penyebabnya yaitu

Persediaan air bersih sudah merupakan permasalah bagi warga kota, PDAM

sering tidak mampu memenuhi kebutuhan warga kota, karena bahan

bakunya yang terbatas, Sebagian warga kota masih menggunakan air tanah,

Air tanah juga tidak selamanya dapat dimanfaatkan, karena disebabkan

banyak faktor sebagai kendala.


POKHAS 3

A. Urbanisasi dan Dilemanya di Beberapa Kota Besar di Asia;

Urbanisasi menimbulkan inovasi, spesialisasi, diverssitas dan anomitas.Kota

dapat menciptakan cara hidup yang berbeda “Urbanism”. Faktor Penyebab

Terjadinya Urbanisasi terbagi atas Faktor Penarik (pull factors) datang dari

kota dan Faktor Pendorong (push factors) Berasal dari Desa. Urbanisasi

dapat berdampak Positif dan Negatif bagi Kota. Alasan rasional bagi kaum

migrasi ke kota, antara lain : karena adanya perbedaan kemajuan antara

kota dan desa, kehidupan di kota yang jauh lebih enak : -banyaknya

kesempatan kerja yang bisa diperoleh di kota, -mengundang penduduk desa

untuk datang ke kota.

B. Kesempatan Kerja dan Pengangguran Di Kota; faktor yang

menyebabkan meningkatnya pengangguran yaitu Tamatan SD; cenderung

mau menerima pekerjaan apapun, berpendidikan lebih tinggi memilih

pekerjaan yang sesuai. Sarjana; masih banyaknya yang idealis dalam

memilih pekerjaan, Tidak sesuai kualifikasi pekerjaannya, mereka lebih

pilih nganggur dulu, baru bekerja. Pertumbuhan Penduduk Kota Yang

Pesat Berdampak terhadap Fasilitas Pelayanan : Terbatasnya

prasarana dan sarana perekonomian, Terbatasnya lapangan pekerjaan dan

pendapatan; Terbatasnya lokasi pemukiman (perumahan yang layak),

Terbatasnya prasarana dan sarana; pendidikan, kesehatan, transportasi dan

jaringan komunikasi.

C. Mengatasi Lajunya Urbanisasi dan Pengangguran di Kota; Prinsip

Umum Strategi Pembangunan Masyarakat Desa : Pertumbuhan dan


pemerataan untuk peningkatan kaum miskin di desa, Sektor pertanian harus

mendapat prioritas, Para petani kecil harus dapat menjadi kunci keberhasilan

produksi pertanian, Land reform masih dibutuhkan, untuk mendorong

petani meningkatkan penghasilannya, Pembangunan prasarana (jalan dan

gudang penampungan), Lembaga pemasaran (koperasi/keuangan) yang

melayani petani, Industri kecil padat karya harus dikembangkan untuk

meningkatkan kesempatan kerja, Pengembangan teknologi yang lebih

banyak menggunakan tenaga kerja secara efisien, Partisipasi dalam

pengambilan keputusan harus terbuka bagi rakyat dari semua lapisan.

D. Sektor Informal di Kota (Keith Hart) dan Solusinya, Berdasarkan

hasil penelitian, mereka yang bekerja di sektor informal ini : -pada

umumnya miskin; -kebanyakan dlm usia kerja utama (prime age); -

berpendidikan rendah; -upah yg diterima dibawah upah minimum (UMR);-

modal usaha rendah; -memberikan kemungkinan untuk mobilitas vertikal.

Hasil penelitian, menemukan paling sedikit 5 permasalahan baru yang harus

dicarikan solusinya : pertentangan antara sektor formal dan sektor informal,

prospek permintaan jasa sektor informal, implikasi sektor informal untuk

mengurangi migrasi, tingkat ketergantungan dengan perdagangan

internasional, faktor-faktor yang mungkin mendorong pengembangan

sektor informal serta kemungkinan untuk kebijakan. Memperoleh

Penghasilan Informal ; Sah yaitu : Kegiatan-kegiatan primer dan sekunder,

Usaha tersier dengan modal yang relatif besar, Distribusi kecil-kecilan, Jasa

lain, Transaksi pribadi.


POKHAS 4

A. Penatalaksanaan Lahan Perkotaan; suatu istilah yang digunakan

untuk menunjukkan pembagian dalam ruang dari peran kota; kawasan

tempat tinggal, kawasan tempat kerja, kawasan tempat rekreasi dan

seterusnya. Pembangunan kawasan perkotaan secara fisik cenderung

menghabiskan ruang-ruang terbuka dan menjadikannya area terbangun.

Kebijakan ini lahir didorong oleh antisipasi tuntutan alih fungsi lahan yang

semakin meningkat di wilayah perkotaan dan menjaga keseimbangan

lingkungan.

B. Revitalisasi Kota Dan Tata Ruang Perkotaan; Revitalisasi merupakan

upaya untuk menghidupkan kembali kawasan yang sudah mati,

meningkatkan vitalitas kawasan, dan menyuntikan sesuatu yang baru

(aktivitas dan bangunan) pada suatu kawasan. Tata kota adalah pola

penataan atau perencanaan yang terorganisasi untuk sebuah kota dalam

membangun sarana dan prasarannya. Misalnya saja seperti jalan, taman,

tempat usaha, dan tempat tinggal.

C. Peranan Pemerintah Kota Dlm Menentukan

Kebijakan Pengembangan Kota, Peranan pemerintah daerah dalam

perencanaan pembangunan daerah adalah mempunyai wewenang dan

kemampuan untuk mengelola, melaksanakan program-program

pembangunan daerah. karena pemerintah daerah memegang peranan untuk

menentukan keberhasilan proses pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan

pembangunan di daerah.
POKHAS 5

A. Pembangunan Perkotaan Bersifat Relatif Pesat, Daerah perkotaan

memiliki fungsi yang penting yaitu sebagai pusat perdagangan dan

pelayanan pendidikan, kesehatan, keuangan dan administrasi pemerintahan.

Kota mempunyai daya tarik yang kuat karena menjanjikan kesempatan kerja

yang luas, pendapatan yang tinggi, peluang untuk maju yang lebih luas, dan

tersedianya kemudahan lainnya, mendorong penduduk pedesaan pindah ke

kota sehingga beban daerah perkotaan menjadi lebih berat. Sebaliknya ciri

masyarakat perkotaan d itandai oleh struktur. Masyarakat berbasis perdagan

gan dan jass, kepadatan penduduk rapat, tempat tinggal pendidikan uduk

berkelompok, tenaga berpendidikan relatif tinggi, sistem orga nisasi kerja ya

kompleks berbasis kegiatan forma l. Kawasan perkotaan juga dianggap

sebagai tempat terjadi nya proses pem usatankekuasaa n dan perubahan

budaya, pusat kreativitas yang menyebabkan terjadi nya pola perkembangan

kehidupan masyarakat dan lingkungan fisiknya sa ngat berbeda dengan

kawasan perdesaan yang biasa disebut pinggiran.

B. Peranan dan Fungsi Daerah Perkotaan Dlm Pembangunan Sistem

Spasial; Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang

mempunyai batas wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan

perundang-undangan serta pemukiman yang telah memperlihatkan watak

dan ciri kehidupan perkotaan. Sistem kota adalah sekelompok kota-kota

yang saling tergantung satu sama lain secara fungsional dalam suatu

wilayah dan berpengaruh terhadap wilayah sekitarnya. Sistem kota berisi

tentang distribusi kota, indeks dan keutamaan kota serta fungsi kota.[1]
Kota merupakan kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk yang relatif

besar dan kepadatan penduduk yang tinggi. Selain itu, pemukiman yang ada

bersifat tetap dan dihuni oleh masyarakat heterogen.[2] Pembentukan kota

merupakan hasil dari perkembangan desa dalam perluasan pemukiman dan

peningkatan jumlah penduduk.[3] Kota berfungsi sebagai pusat pemukiman

dan aktivitas manusia sehingga keberadaannya menjadi sangat penting bagi

wilayah di sekitarnya dalam kegiatan perdagangan, pemerintahan, industri

dan kebudayaan.[4] Pemilihan kota sebagai tempat pemukiman dipengaruhi

oleh adanya pekerjaan di bidang jasa, transportasi dan manufaktur. Kota

juga memiliki kekurangan yaitu biaya hidup dan tingkat kriminalitas yang

tinggi.

C. Jasa Pelayanan Umum Perkotaan; Pelayanan Umum adalah pelayanan

yang dilakukan oleh birokrasi pemerintah atau lembaga lain yang tidak termasuk

badan usaha swasta, yang berorientasi pada laba dimana masyarakat

ditempatkan sebagai pelaku utama sedangkan pemerintah berkewajiban untuk

mengarahkan dan menciptakan suasana yang menunjang kegiatan masyarakat.

Pelayanan ini lazim pula disebut sebagai pelayanan umum yang dilaksanakan

dalam suatu rangkaian kegiatan terpadu bersifat: sederhana, terbuka, lancar,

tepat, lengkap, wajar, dan terjangkau. Intinya lebih kepada pelayanan publik

perkotaan yang harus ditingkatkan. Masyarakatnya juga dilibatkan dalam UU

sehingga kota lebih humanis. Yang penting jangan terikat pada draf (RUU), tapi

apa yang harus kita benahi dari sana.

D. Pengelolaan Jasa Pelayanan Umum Perkotaan; Pengelolaan Kawasan

Perkotaan adalah serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan Kawasan Perkotaan


secara efisien dan efektif. Pengendalian adalah serangkaian kegiatan manajemen

pembangunan Kawasan Perkotaan yang dimaksudkan untuk menjamin agar

program/kegiatan pembangunan dan pengelolaan Kawasan Perkotaan yang

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan serta untuk mewujudkan

tertib tata ruang Kawasan Perkotaan.


POKHAS 6

A. Konsep Pemberdayaan; Pemberdayaan menekankan bahwa orang

memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan daya yang cukup untuk

mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi

perhatiannya. Ide Pemberdayaan terbagi menjadi Primer dan Sekunder.

B. Tahap Pemberdayaan; Meliputi : Menumbuhkembangkan nilai-nilai

kemanusiaan melalui berbagai aktifitas sosial kemasyarakatan dalam

dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan, Pembelajar menemukan

“kebutuhan untuk mengetahui”, Mengorganisasi masyarakat agar

memudahkan proses internalisasi dan pelaksanaan suatu program.

C. Keterlibatan (Partisipasi) Masyarakat Dalam Pemberdayaan;

Manfaat Partisipasi Masyarakat : -Terhindar dari peluang terjadinya

manipulasi. Keterlibatan masyarakat akan memperjelas apa yang sebenarnya

dikehendaki oleh masyarakat; - Memberikan nilai tambah pada legitimasi

rumusan perencanaan, karena semakin banyak jumlah mereka yang terlibat

akan semakin baik;

D. Strategi Dan Bentuk Pemberdayaan Masyarakat; Penguatan

Kelembagaan, Pendampingan, Pengembangan SDM, Pemberian Stimulan,

Pengembangan Pola Kemitraan

E. Pembentukan Kelompok Dalam Masyarakat; Karakteristik

Kelompok : Memiliki struktur sosial yang membagi peran dan status

masing-masing anggota, Memiliki norma yang mengatur hubungan di antara

para anggotanya, Memiliki kepentingan bersama, Terjadi interaksi dan

komunikasi di antara anggotanya. Jenis kelompok terbagi atas Kelompok


Semu dan Kelompok Nyata. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran,

bahwa ia bagian dari kelompok tersebut, Adanya hubungan timbal balik

antar anggota, adanya faktor pengikat, Memiliki struktur, kaidah dan pola

perilaku, Bersistem dan berproses.

F. Mekanisme Pengendalian Pemanfaatan dan Penyusunan Tata Ruang

Perkotaan.

 Mekanisme Pengendalian Pemanfaatan Ruang : Penyusunan

Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK), Revitalisasi Kota

(urban revitalization), Hindari Terjadinya Penyimpangan

Pemanfaatan Tata Ruang Perkotaan.

 Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK),

berfungsi memberikan pedoman pemb perkotaan jangka panjang

kepada pemerintah daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota). RUTRK

menentukan Kawasan Lindung; (fungsi lindung senantiasi

mengikuti setiap kegiatan); Kawasan Budidaya; -bersifat konsumtif

(misalnya utk pemukiman), dan bersifat produktif (utk kegiatan

industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dll)

 Revitalisasi Kota (Urban Revitalization); upaya peningkatkan

kembali fungsi dan kegiatan perkotaan untuk pemanfaatan lahan

perkotaan agar pendptan kota meningkat.

 Hindari Terjadinya Penyimpangan Pemanfaatan Tata Ruang

Perkotaan misalnya : Lahan yang diperuntukan bagi peresapan air

ternyata digunakan untuk kawasaan industri atau berubah menjadi

daerah pemukiman.

Anda mungkin juga menyukai