NIM : E1031201003
REGULER : A
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
POKHAS 1
sistem ekonomi-sosialnya.
panjang.
kebutuhan rumah yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan aspirasi tiap-
sesuai dengan arah perkembangan kota; (b) Penyebaran tenaga kerja dan
fasilitas umum.
kota, Daya pikul lingkungan di kota bersama arealnya tidak bertambah, dsb.
masalah sosial.
Restoran, rumah makan, €, hotel, dan € Dari bahan kimia, fisika, bahan
Persediaan air bersih sudah merupakan permasalah bagi warga kota, PDAM
bakunya yang terbatas, Sebagian warga kota masih menggunakan air tanah,
Terjadinya Urbanisasi terbagi atas Faktor Penarik (pull factors) datang dari
kota dan Faktor Pendorong (push factors) Berasal dari Desa. Urbanisasi
dapat berdampak Positif dan Negatif bagi Kota. Alasan rasional bagi kaum
kota dan desa, kehidupan di kota yang jauh lebih enak : -banyaknya
jaringan komunikasi.
mendapat prioritas, Para petani kecil harus dapat menjadi kunci keberhasilan
Usaha tersier dengan modal yang relatif besar, Distribusi kecil-kecilan, Jasa
Kebijakan ini lahir didorong oleh antisipasi tuntutan alih fungsi lahan yang
lingkungan.
(aktivitas dan bangunan) pada suatu kawasan. Tata kota adalah pola
pembangunan di daerah.
POKHAS 5
Kota mempunyai daya tarik yang kuat karena menjanjikan kesempatan kerja
yang luas, pendapatan yang tinggi, peluang untuk maju yang lebih luas, dan
kota sehingga beban daerah perkotaan menjadi lebih berat. Sebaliknya ciri
gan dan jass, kepadatan penduduk rapat, tempat tinggal pendidikan uduk
yang saling tergantung satu sama lain secara fungsional dalam suatu
tentang distribusi kota, indeks dan keutamaan kota serta fungsi kota.[1]
Kota merupakan kawasan pemukiman dengan jumlah penduduk yang relatif
besar dan kepadatan penduduk yang tinggi. Selain itu, pemukiman yang ada
juga memiliki kekurangan yaitu biaya hidup dan tingkat kriminalitas yang
tinggi.
yang dilakukan oleh birokrasi pemerintah atau lembaga lain yang tidak termasuk
Pelayanan ini lazim pula disebut sebagai pelayanan umum yang dilaksanakan
tepat, lengkap, wajar, dan terjangkau. Intinya lebih kepada pelayanan publik
sehingga kota lebih humanis. Yang penting jangan terikat pada draf (RUU), tapi
antar anggota, adanya faktor pengikat, Memiliki struktur, kaidah dan pola
Perkotaan.
daerah pemukiman.