Anda di halaman 1dari 3

MINGGU 1

 Perancangan kota digunakan untuk dokumen-dokumen RTBL


 Perancangan kota mengidentifikasikan kota secara bentuk fisiknya
 RTRW sifatnya makro
 RDTRK sifatnya 2 dimensi, untuk mengembangkan kawasan-kawasan strategis
 Untuk mendetailkan definisi kota tersebut diatur dalam RTBL, sifatnya 3 dimensi
 Perancangan kota sangat penting dalam membentuk karakter, identitas kota dalam sebuah
perencanaan kota
MINGGU 2
 Kota dilihat dari kepadatan penduduknya dan mata pencahariannya non agraris dan
kegiatannya beraneka ragam. Bangunannya beragam dan saling berdekatan.
 Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang memiliki batasan wilayah
administrasi.
 Didalamnya ada pemerintahan, pelayanan sosial, kegiatan ekonomi, perkantoran.
 Ukuran penduduk :
Kota kecil = 20.000-50.000 jiwa
Kota sedang = 50.000-100.000 jiwa
Kota besar = 100.000-1 juta jiwa
Kota metropolitan = 1-5 juta jiwa
Kota megapolitan = lebih dari 5 juta jiwa
 Tingkat perkembangan : kota berkembang cepat, statis, tertinggal
 Fungsi kota : kota wisata, kota pendidikan, kota industri
 Kedudukan dan status : ibukota provinsi, kota kabupaten, kota kecamatan
 Geografis : kota pantai, kota sungai
 Sejarah : kota kerajaan, kota kolonial
 Ciri-ciri kota : Ciri kota menurut fisik kota dan Ciri kota menurut masyarakat kota
 hubungan sosialnya berdasarkan hubungan alamiah
 hubungan sosialnya berdasarkan karena kebutuhan
 Karena kota cenderung berkembang cepat, sehingga kota-kota di sekitarnya memanfaatkan
kota besar tersebut.
 Perkembangan kota memberikan pelayanan kepada masyarakat.
 Kota sebagai pusat pendidikan.
 Kota sebagai pusat informasi.
 Rancang kota bisa memberikan pengaruh pada pertumbuhan kota dengan melihat keunggulan
kotanya. Kemudian dari potensi alamnya ataupun potensi buatannya.
 Semakin baik akses aksebilitasnya maka kota tersebut bisa dibilang lebih berkembang.
 (pra industri < 1870) memanfaatkan sektor pertaniannya, agrikulture – (peralihan ke industri ...
– 1870) industri baru, tenaga kerja meningkat, perkembangan sektor transport, muncul
individualis kapitalis – (industri 1870-1920) peralihan ekonomi, pengembangan sistem
transport, kota makin luas, penduduk meningkat pesat – (pasca industri 1920-1940) teknologi
berkembang pesat, aktivitas ekonomi dan jasa semakin menonjol
 Waktu : arsitek dirancang untuk segera dibangun, perancangan kota waktunya lebih periodik.
Dirancang untuk dibangun 5 tahun kemudian
 Klien : arsitek rata-rata untuk individu/kelompok kecil. Perancang kota kliennya kolektif :
masyarakat, swasta, pemerintah.
 Bentuk desain : arsitek detail sampai interior/perabot. Perancangan kota dirancang struktur
utamanya.
 Perkembangan desain : arsitek lebih ke seni bina bangunan, ekonomi bangunan, teknologi.
Perancangan kota lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat, kemampuan keuangan daerah.
 8 elemen perancangan kota
Tata guna lahan : melihat lahan tersebut dimanfaatkan sebagai apa. Apakah sudah sesuai
dengan peraturan.
Bentuk dan massa bangunan : kdb klb klh gsb
Sirkulasi dan parkir : melihat bagaimana kondisi sirkulasinya apakah satu arah, apakah
menimbulkan kemacetan dan parkirnya apakah offstreet atau onstreet.
Ruang terbuka hijau : dilihat ketersediaan ruang terbuka hijaunya,
Jalur pedestrian : apakah sudah benar dijadikan jalur jalan, dilihat apakah ada kegiatan lain
yang menggunakan jalur pedestrian, apakah jaraknya sudah sesuai
Aktivitas pendukung : seperti fasilitas kesehatan
Signage dan street furniture : signage (penanda jalan) apakah rambu-rambunya berguna,
kemudian baliho dan reklamenya sesuai atau tidak, mengganggu atau tidak. Street furniture
apakah titik-titik tempat sampah, lampu jalannya, tempat duduknya sudah sesuai. Apakah
tempat halte sudah sesuai dan tidak mengganggu sirkulasi jalan.
Preservasi dan konservasi : mencari keunikan yang harus dikembangkan, misal ada peninggalan
sejarah atau kondisi alamnya yang bisa dimanfaatkan
 Tipe tata guna lahan : Perumahan, industri, perjas, pemerintahan, pertahanan dan keamanan,
rth
 Tipe tata guna lahan :
Komersial : kantor-kantor dan pemerintahan
Industri : perindustrian
Public : tempat rekreasi dan perjas
 Titik dasar perancangan kota :
Teknik ruang terbuka : bukan dimana harus membangun tetapi dimana tidak dibangun
Teknik transportasi : memperhatikan bagaimana jalur transportasinya, dimana harusnya letak
stasiun, terminal, bandara, ataupun pelabuhannya agar baik.
Teknik jaringan modal : memikirkan bagaimana pembangunan untuk kedeoannya, dananya
cukup untuk membangun infrastruktur yang mana, untuk tahun ke ini harus membangun apa.
MINGGU 4
 Tata guna lahan

Anda mungkin juga menyukai