Anda di halaman 1dari 28

Tata Kota

https://www.google.com/search?q=urban+ecology&tbm=isch&ved=2ahUKEwj
n59vG-ML5AhVti9gFHaZ0AvwQ2-

A. Pengantar Perencanaan Kota


2. Kota dan Kawasan Perkotaan
Ir. Hengki Atmadji, M.P.W.K., IAP
Bahasan
1 Definisi Kota 5 Citra, Identitas & Morfologi Kota

2 Elemen Kota 6 Permasalahan Kota & Perkotaan

3 Perkembangan Kota 7 Peremajaan Lingkungan Kota

4 Teori-teori Struktur Ruang Kota 8 Tantangan Kota Masa Depan


1. Definisi Kota
Kota adalah pusat komersial dan industri, merupakan kependudukan-kependudukan dengan tingkat
pemerintah sendiri yang diatur oleh pemerintah kota. Kota-kota itu juga merupakan pusat-pusat untuk
belajar serta kemajuan kebudayaan (John Sirjamaki, 1964)

Kota dapat diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan
yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang heterogen dengan coraknya yang materialistis
dengan wilayah belakangnya (Bintarto, 1977)

Kota dapat dicirikan dari penduduknya yang makin bertambah dan makin padat, bangunan-bangunannya
yang semakin rapat dan wilayah terbangun terutama permukiman yang cenderung semakin luas, serta
semakin lengkapnya fasilitas kota yang mendukung kegiatan sosial dan ekonomi kota (Branch, 1995).

Kota adalah suatu permukiman yang bangunan rumahnya rapat, dan penduduknya bernafkah bukan
pertanian. Suatu hal yang khas bagi suatu kota adalah bahwa kota itu umumnya mandiri atau serba
lengkap (self contained), yang berarti penduduk kota bukan hanya bertempat tinggal saja di dalam kota itu,
tetapi bekerja mencari nafkah dan berekreasi pun dilakukan di dalam kota itu. Kota menyediakan segala
fasilitas bagi kehidupan baik sosial maupun ekonomi (Dickinson dalam Jayadinata, 1999).
Kota menurut perspektif sosial (Ferdinand Tönnies, 1887)
- Hubungan antar masyarakat kota bersifat gesellschaft/society/patembayan
- Hubungan antar masyarakat desa bersifat gemeinschaft/community/paguyuban
Ruang Kota menurut persepktif Antropologi Sosial (Hall dalam Suparlan, 2004)
- Fixed feature  fungsinya jelas untuk 1 kegunaan
- Semi fixed feature  fungsinya lebih dari 1 kegunaan
- Informal  batas-batasnya tidak dapat dilihat
Kota Menurut perspektif Ekonomi (Max Weber, 1966)
- Market Place
- Market Settlements
National Urban Development Strategy (NUDS)
Menurutnya, pengertian kota adalah satu wilayah yang menjadi pusat pelayanan kegiatan
berbagai produksi, distribusi dan juga jasa-jasa sehingga mampu mendukung pertumbuhan
ekonomi di berbagai wilayah.
Bhudy Tjahjati Soegijoko
Kota adalah suatu wilayah yang menjadi pusat pelanan jasa, produksi, dan menjadi gerbang
transportasi bagi setiap kawasan permukiman di sekitarnya.
Ditjen Cipta Karya
Kota adalah permukiman yang memiliki jumlah masyarakat yang relatif besar dengan luas
areal terbatas, sehingga kota bersifat nonagraris.
Ir. Sutami
Kota adalah suatu daerah yang memiliki koleksi, distribusi, dan produksi (koldip), di berbagai
wilayah yang ada di sekitarnya

https://www.indonesiastudents.com/pengertian-kota-menurut-para-ahli-ciri-dan-potensinya /#Bhudy_ Tjahyati_


Soegiyoko
Djoko Sujarto
• Demografi, yaitu kepadatan penduduk yang tinggi dengan
kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah
sekitarnya.
• Sosiologis, yaitu adanya sifat heterogen yang melingkupi kehidupan
sosial masyarakat.
• Ekonomi, yaitu adanya proporsi pekerjaan yang dominan di sektor
non-pertanian seperti ; industri, perdagangan, jasa dan
transportasi.
• Fisik yang dalam hal ini didominasi oleh kawasan terbangun dan
struktur terbangun.
• Administrasi yang memiliki wilayah kewenangan dibatasi dan
ditentukan oleh peraturan berlaku.
http://lambeturah.id/pengertian-kota/
• Secara geografis: pemusatan aktivitas harian manusia di lokasi yang secara geografis
strategis
• Secara geofisik: daerah yang secara fisik didominasi oleh struktur buatan manusia
• Secara demografis: pemusatan populasi yang lebih tinggi dari pada daerah sekitar
• Secara statistik: daerah dengan demografi tertentu
• Secara sosial: daerah berkumpulnya aktivitas sosial, formal-informal,dan kelompok-
kelompok sosial
• Secara ekonomi: daerah dimana aktivitas ekonomi non-agraris terkonsentrasi
• Secara administratif: wilayah dengan batas-batas administrasi yang ditetapkan oleh
peraturan
• Secara teknis planologi: wilayah pemusatan populasi dan fasilitas kegiatan penduduk
yang tinggi serta dilengkapi dengan infrastrukturnya.
(Hidayat, 2019)
Kriteria Kota
1. Ukuran dan jumlah penduduknya besar terhadap massa dan tempat
2. Bersifat permanen
3. Kepadatan minimum terhadap massa dan tempat
4. Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditunjukkan oleh jalan dan ruang
ruang perkotaan yang nyata
5. Tempat dimana masyarakat tinggal dan bekerja
6. Fungsi perkotaan minimum yang terperinci, yang meliputi ; sebuah pasar, sebuah pusat
adminitrasif atau pemerintahan, sebuah pusat militer, sebuah pusat keagamaan atau
sebuah pusat aktifitas intelektual bersama dengan kelembagaan yang sama
7. Heterogenitas dan pembedaan yang bersifat hirarki pada masyarakat
8. Pusat ekonomi perkotaan yang menghubungkan sebuah daerah pertanian di tepi kota
dan memproses bahan mentah untuk pemasaran yang lebih luas
9. Pusat pelayanan bagi wilayah wilayah lingkungan setempat
10. Pusat penyebaran, memiliki suatu falsafah hidup perkotaan pada masa dan tempat itu
(Rapoport dalam Fahmi, 2009)
Sutriadi, 2022
Kawasan Perkotaan

Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi
pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
(PP No. 21/2021)

Perbedaan Pengertian Kota dan Perkotaan


Kota : mengacu pada batas adminsitrasi pemerintahan kota
Kawasan Perkotaan : mengacu pada batas fungsional pelayanan perkotaan
2. Elemen Kota

Kota Dibentuk oleh ; 1) elemen fisik dan 2) elemen non fisik. Elemen fisik
tersebut merupakan elemen dasar pembentuk kota.
• Doxiadis : elemen kota terdiri dari ; nature, antropos, society, shells, network
• Kevin Lynch : elemen kota terdiri dari ; path, edge, district, node and
landmark
• Patrick Geddes : elemen kota terdiri dari; place, work, and folk
• Hamid Shirvani : elemen kota terdiri dari : land use, the age and condition of
buildings, traffic and parking, open spaces/green open spaces (GOS),
pedestrian ways, support for activities, signage preservation,
• Kussudiarso Hadinoto : elemen kota ; wisma, karya, marga, suka,
penyempurna
(Hidayat, 2019)
3. Perkembangan dan Pertumbuhan Kota (1)
(Lewis Mumford)

1. Tahap Eopolis : Perkembangan desa yang teratur menuju arah kehidupan kota.

2. Tahap Polis : Perkembangan kota yang sebagian penduduknya masih berorientasi pada sektor
agraris.

3. Tahap Metropolis : Perkembangan kota yang telah mengarah pada kegiatan industri.

4. Tahap Megapolis : Wilayah perkotaan yang terdiri atas gabungan beberapa kota metropolis.

5. Tahap Tyranopolis : Perkembangan kota yang ditandai dengan kekacauan, kemacetan lalu
lintas, dan tingkat kriminalitas tinggi.

6 Tahap Nekropolis : Suatu kota yang mulai ditinggalkan penduduknya dan menjadi kota mati.
https://docplayer.info/68284524-Geografi-sesi-desa-kota-2-a-pengertian-kota-a-peraturan-menteri-dalam-negeri-ri-no-4-tahun-b-r-bintarto-b.html
Perkembangan dan Pertumbuhan Kota (2)
(Bintarto)
1. Perkembangan Horizontal
Cara perkembangan ini mengarah ke luar. Artinya daerah bertambah, sedangkan ketinggian
dan kuantitas lahan yang terbangun tetap. Perkembangan dengan cara ini ini terjadi di pinggir
kota, karena harga lahan masih lebih murah dan dekat jalan raya yang mengarah ke kota
2. Perkembangan Vertikal
Cara perkembangan ini mengarah ke atas. Artinya, daerah pembangunan dan kuantitas lahan
yang terbangun tetap, sedangkan ketinggian bangunan bertambah. Perkembangan dengan
cara ini sering terjadi di pusat kota dan di pusat-pusat perdagangan yang memiliki nilai
ekonomi. Hal itu dikarenakan harga lahan di daerah tersebut mahal
3. Perkembangan Interstisital
Cara perkembangan ini ke dalam. Artinya, daerah dan ketinggian bangunan rata-rata tetap
sama, sedangkan kuantitas lahan yang terbangun bertambah. Perkembangan dengan cara ini
sering terjadi di pusat kota serta antara pusat dan pinggir kota yang kawasannya sudah
dibatasi dan hanya dapat dipadatkan
https://docplayer.info/68284524-Geografi-sesi-desa-kota-2-a-pengertian-kota-a-peraturan-menteri-dalam-negeri-ri-no-4-tahun-b-r-bintarto-b.html
Perkembangan Kota Jakarta

https://www.researchgate.net/figure/Expansion-of-built-up-areas-in-Jakarta-and-its-
surrounding-areas-Djakapermana-2008_fig2_237757739
http://wikimapia.org/#lang=en&lat=-6.387636&lon=106.925812&z=9&m=o
Fase Perkembangan Kota Depok

1695 Cornelis Chastelein membeli tanah di depok seluas 1.224 hektar untuk kegiatan
pertanian/perkebunan  Depok Lama
1871 Pembentukan Pemerintahan Kota (Gemeente) Depok
1873 Pembangunan Jalur KA Jakarta-Bogor oleh Nederlansch Indisch Spoorweg
Maatschappij (NISM)  Stasiun Depok
1930 Peresmian Elektrifikasi jalur KA Jakarta-Bogor
1953 Penyerahan Tanah Partikelir Depok ke Pemerintah Indonesia (Kawedanan Depok)
1976 Pemerintah (melalui Perum Perumanas) membangun Depok sebagai Dormitory Town
1982 Pembentukan Kota Administratif Depok di bawah Kabupaten Bogor
1987 Peresmian kampus baru UI
1992 Pelebaran Jalan Margonda sebagai akses utama
1999 Pembentukan Pemerintah Kota Depok
2003 Peresmian Jalan Juanda oleh Menteri Kimpraswil
2019 Peresmian jalan Tol Cijago Seksi II (Cisalak-Margonda) oleh Presiden
2019 Peresmian Jalan Tol Desari Seksi I

dari berbagai sumber data


4. Teori-teori Struktur Ruang Kota (Sitorus, 2019)
1. Teori Zona Konsentris (Burgess, 1923) 3. Teori Inti Berganda (Harris and Ullman, 1945)

2. Teori Sektor (Homer Hoyt, 1939) 4. Teori Konsektoral (Tipe Eropa) (Peter Mann, 1965)
5. Teori Poros (Babcok ,1932) 7. Teori Ketinggian Bangunan (Bergel, 1955)

6. Teori Historis (Alonso, 1964)

(Sitorus, 2019)
5. Citra, Identitas dan Morfologi Kota
A. Citra Kota
Citra dan identitas kawasan seakan telah menjadi tolak ukur bagi kualitas suatu lingkungan khususnya menyangkut
cara pandang orang terhadap nilai lingkungan tersebut (Lynch dalam Suryani).
1. Path (jalur) adalah elemen yang paling penting dalam citra kota. Path merupakan rute-rute sirkulasi yang
biasanya digunakan orang untuk melakukan pergerakan
2. Edge (tepian) adalah elemen linear yang tidak dipakai/dilihat sebagai Path. Edge berada pada batas antara
dua kawasan tertentu dan berfungsi sebagai pemutus linear, misalnya pantai, tembok, batasan antara lintasan
kereta api, sungai, dan topografi.
3. Node (simpul) merupakan simpul atau lingkaran daerah strategis dimana arah atau aktivitasnya saling
bertemu dan dapat diubah ke arah atau aktivitas yang lain, misalnya persimpangan lalu lintas, stasiun, lapangan
terbang, pasar, taman, Square dan sebagainya.
4.District (kawasan) merupakan kawasan-kawasan kota dalam skala dua dimensi. Sebuah kawasan / District
memiliki ciri khas yang mirip (baik dalam hal bentuk, pola, dan wujudnya), dan khas pula dalam batasnya
5.Landmark (tetenger) merupakan lambang dan simbol untuk menunjukkan suatu bagian kota, biasanya
dapat berupa bangunan gapura batas kota (yang menunjukkan letak batas bagian kota), atau tugu kota.
http://eprints.itenas.ac.id/1425/5/05%20Bab%202%20242016063.pdf
Contoh foto Ilustrasi Citra Kota

Path : seluruh jalur transportasi Edge : jalan sebagai pembatas 2 district yang berbeda

Zona Perumahan
Node : Simpul transportasi (Stasiun Gambir) District : kawasan dengan fungsi yang sama

Landmark : Tugu Selamat Datang


B. Identitas Kota
Identitas Kota didefinisikan sebagai elemen alami dan buatan dari kota, karakteristik sosial,
budaya dan sejarahnya. Di antara karakteristik ini, yang paling jelas dan mengesankan adalah
identitas kota itu. Setiap fitur yang membedakan satu kota dari yang lain dan tampak berbeda
dihitung sebagai komponen identitas kota tersebut. (Elif SAĞLIK dan Abdullah KELKİT, 2017)

unsur-unsur identitas kota terdiri atas :


• Unsur identitas yang berasal dari alam lingkungan (nature) berupa kondisi topografi, iklim,
elemen air, geologi dan umum lokasi.
• Elemen identitas yang berasal dari lingkungan manusia (Social) terdiri dari individu dan
masyarakat. Ini juga dari sub elemen termasuk dalam struktur demografi, struktur
kelembagaan dan struktur budaya.
• Unsur identitas yang berasal dari lansekap buatan manusia (man made landscape), terdiri
dari lingkungan buatan elemen, area tindakan yang timbul dari manusia yang sedang
berlangsung kebutuhan di kota, dan benda-benda yang terbuat dari tangan manusia (Ocakçı
(dalam Elif SAĞLIK dan Abdullah KELKİT, 2017)
Malioboro Bali

https://images.search.yahoo.com/search/images; -malioboro https://digitalnomads.world/city-guide/bali/

Contoh Ilustrasi Identitas Kota


Palembang Bandaaceh

https://kabar24.bisnis.com/read/20180614/15/806510/
https://investor.id/national/144213/jembatan-ampera-dan-musi-jadi-agenda-utama berita-foto-menikmati-kemegahan-masjid-raya-baiturrahman
C. Morfologi Kota
Morfologi kota/perkotaan adalah 'studi bentuk perkotaan' dan memiliki kehadiran abadi
dalam geografi manusia, serta disiplin serumpun lainnya (https://www.sciencedirect.com/topics/earth-
and-planetary-sciences/urban-morphology)
morfologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana setiap elemen satuan membangun sebuah
kota, bagaimana sebuah individual project berkontribusi pada collective project (Loeckx dan
Vermeulen dalam Syafi’I, 2020)

Unsur Morfologi kota terdiri dari (Smailes dalam Irfania, 2014):


1. Unsur penggunaan lahan (land use)
2. Pola Jalan (street plan/layout)
3. Tipe bangunan (architectural style of building and their design)
Teori Figure Ground hubungan perbandingan lahan yang ditutupi bangunan sebagai massa
yang padat (figure) dengan ruang-ruang (void-void) terbuka (ground). Secara khusus teori ini
memfokuskan diri pada pemahaman pola, tekstur dan poche (tipologi-tipologi massa bangunan
dan ruang tersebut) (Zahnd, 2000).
(http://zepointstudio.blogspot.com/2012/03/teori-figure-ground.html).
https://www.researchgate.net/figure/Six-typological-patterns-
of-solids-and-voids-Trancik-1986_fig3_328936431

https://www.researchgate.net/figure/A-few-examples-of-common-patterns-of-urban-form-t
hat-have-been-identified-and-documented_fig2_330191703 http://wikimapia.org/#lang=en&lat=-6.383211&lon=106.812236&z=17&m=o
6. Permasalahan di Kota & Kawasan Perkotaan
1. Kemiskinan 3. Perkembangan tidak terkendali 5. Urbanisasi

2. Penyediaan Perumahan 4. Degradasi kualitas lingkungan 6. Kemacetan


7. Peremajaan Lingkungan Kota
(Danisworo, 1988)

1. Redevelopment adalah upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dahulu melakukan
pembongkaran sarana dan prasarana pada sebagian atau seluruh kawasan tersebut yang telah dinyatakan tidak
dapat dipertahankan lagi kehadirannya
2. Gentrifikasi merupakan upaya peningkatan vitalitas suatu kawasan kota melalui upaya peningkatan kualitas
bangunan atau lingkungannya tanpa menimbulkan perubahan berarti terhadap struktur fisik kawasan tersebut.
3. Rehabilitasi merupakan upaya untuk mengembalikan kondisi suatu bangunan atau unsure-unsur kawasan
kota yang telah mengalami kerusakan, kemunduran atau degradasi, sehingga dapat berfungsi kembali
sebagaimana mestinya.
4. Preservasi merupakan upaya untuk memelihara dan melestarikan lingkungan pada kondisinya yang ada dan
mencegah terjadinya proses kerusakannya.
5. Konservasi merupakan upaya untuk melestarikan, melindungi serta memanfaatkan sumber daya suatu
tempat, seperti kawasan dengan kehidupan budaya dan tradisi yang mempunyai arti, kawasan dengan
kepadatan penduduk yang ideal, cagar budaya, hutan lindung dan sebagainya.
6. Resettlement adalah proses pemindahan penduduk dari lokasi pemukiman yang sudah tidak sesuai
dengan peruntukannya ke lokasi baru yang sudah disiapkan sesuai dengan rencana permukiman kota.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00737-AR%20Bab2001.pdf
8. Tantangan Kota Masa Depan
(SDGs)

1. Tanpa kemiskinan (No Poverty)


2. Tanpa kelaparan (Zero Hunger)
3. Kehidupan sehat dan sejahtera (Good Health and Well Being)
4. Pendidikan berkualitas (Quality Education)
5. Kesetaraan gender (Gender Equality)
6. Air bersih dan sanitasi layak (Clean Water and Sanitation)
7. Enenji bersih dan terjangka (Affordable and Clean Energy)
8. Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (Decent Work and Economy Growth)
9. Industri, inovasi dan infrastruktur (Industry, Inovations, and Infrastructure)
10. Berkurangnya kesenjangan (Reduce Inequality)
11. Kota dan komunitas berkelanjutan (Sustainable Cities and Communities)
12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (Responsible Consumption and Production)
13. Penanganan perubahan iklim (Climate Action)
14. Ekosistem laut (Life Below Water)
15. Ekosistem darat (Life On Land)
16. Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh (Peace, Justice, and Strong Institution)
17. Kemitraan untuk mencapai tujuan (Partnership for The Goals)

Anda mungkin juga menyukai