Selekta
Kelompok 1
• Production center, yaitu pusat produksi, barang setengah jadi maupun barang jadi. Kota memiliki fungsi sebagai pusat
poduksi atau pemasok, baik berupa bahan mentah, barang setegah jadi, maupun barang jadi. Contoh kota produsen
barang jadi dan setengah jadi, yaitu kota-kota industri seperti, Cilegon, Gresik, Surabaa, Jakarta, Bandun, dan lain-
lain.
• Center of trade, yaitu pusat perdagangan dan niaga yang melayani daerah sekitarnya.
• Political capitol, yaitu pusat pemerintahan atau sebagai pusat ibu kota Negara.
• Divercified cities, yaitu memiliki fungsi ganda atau beraneka, seperti kota pendidikan, kota industri, kota perdagangan,
dan lainnya.
04
Struktural
perkembangan
perkotaan
Struktural perkembangan perkotaan
0
Struktur adalah susunan sesuatu (fisik atau nonfisik) yang bersatu secara teratur atau tatanan yang
menunjukkan keterkaitan antarbagian dan memperlihatkan sifat (Kamus Tata Ruang, 1998: 103).
Menurut Bourne (1982), kota dapat diketahui lebih lanjut dari struktur tata ruangnya. Struktur
kota terbentuk dari tiga kombinasi elemen berikut :
1
Bentuk kota, merupakan pola atau penataan ruang dari tiaptiap elemen kota, seperti bangunan dan penggunaan
lahan, kelompok sosial, kegiatan ekonomi dan kelembagaan di dalam kota.
02
Interaksi dalam kota, terbentuk dari sejumlah hubungan kaitan dan aliran pergerakan yang
mengintegrasikan elemen-elemen dalam kota tersebut.
03
Mekanisme pengaturan yang ada di dalam kota, merupakan mekanisme yang menghubungkan kedua elemen
sebelumnya ke dalam struktur kota yang berbeda, misalnya berdasarkan penggunaan lahan dan aliran pergerakan
dalam kota yang terbentuk mekanisme harga lahan yang berbeda-beda di dalam kota.
05
Kota sebagai
masyarakat
modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya
yang terarah ke kehidupan dalam peradaban masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di
daerah perkotaan sehingga disebut masyarakat kota. Masyarakat perkotaan sering diidentikkan dengan
masyarakat modern (maju) dan dipertentangkan dengan masyarakat pedesaan yang akrab dengan sebutan
masyarakat tradisional terutama dilihat dari aspek kulturnya. Dalam masyarakat modern, sering
dibedakan antara masyarakat pedesaan (desawi) dengan masyarakat perkotaan (kotawi). Akan tetapi,
perbedaan tersebut tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana karena dalam
masyarakat modern, seberapa pun kecilnya desa, pasti ada pengaruh dari kota. Pembedaan antara
masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakikatnya bersifat gradual.
Masyarakat perkotaan yang kita ketahui itu selalu identik dengan sifat yang individual, egois,
matrealistis, penuh kemewahan, dikelilingi gedung-gedung yang menjulang tinggi, perkantoran yang
mewah, dan pabrik-pabrik yang besar. Asumsi dasar kita tentang kota adalah tempat kesuksesan
seseorang (S. Meno dan Mustamin Alwi, 1992: 34-35).
- Lanjutan -
Daldjoeni (1997: 51-57) mengatakan kaitannya dengan kehidupan masyarakat kota, lebih melihat kota pada
dua sisi, yaitu aspek fisik (pengkotaan fisik) dan aspek mental (pengkotaan mental).
7. lndividualisasi.
4. Masyarakat kota 5. Tingkat pendidikan 6. Aturan-aturan atau hukum yang berlaku dalam
berdeferensi atas dasar masyarakat kota relatif lebih masyarakat perkotaan lebih berorientasi pada aturan
perbedaan profesi dan tinggi bila dibandingkan atau hukum formal yang bersifat kompleks dan Tata
keahlian sebagai fungsi dengan masyarakat ekonomi yang berlaku bagi masyarakat kota
pendidikan serta pedesaan. umumnya ekonomi-pasar yang berorientasi pada nilai
pelatihan. uang, persaingan, dan nilai-nilai inovatif lainnya.
- Lanjutan -
Secara umum, suatu lingkungan perkotaan mengandung lima unsur (Elly M. Setyadi, 2011: 855) berikut.
1. Wisma. Unsur ini merupakan bagian ruang kota yang digunakan untuk tempat berlindung terhadap alam
sekelilingnya, serta melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsur wisma ini berfungsi:
a. mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan
penduduk untuk masa mendatang;
b. Memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu
kehidupan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan.
2. Karya. Unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota karena unsur ini merupakan
jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
3. Marga. Unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan
antarasuatu tempat dan tema atau dapat lainnya di dalam kota, serta antara kota itu dengan kota lainnya
atau daerah lainnya.
4. Suka. Unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk terhadap
fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan, dan kesenian.
5. Penyempurna. Unsur ini merupakan bagian yang penting bagi kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke
dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasilitas keagamaan, pekuburan kota,
dan jaringan utilitas kota.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and
illustrations by Stories