Anda di halaman 1dari 7

MODEL PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA (PWK)

MATERI 01. Pengantar Umum PWK


A. Sejarah Awal
Dari berbagai literatur tentang sejarah pengembangan dan
perencanaan wilayah dan kota. Pengembangan wilayah
terekspansi meluas sejak Adam Smitt seorang tokoh ekonomi
mengatakan bahwa :
1. Suatu bangsa adidaya/besar adalah bangsa yang dapat
menguasai SDA. meletuslah peran dunia, penjajahan,
penaklukan dll.
2. Terjadinya Perkembangan revolusi industri di Inggris, yang
saat ini masuk pada Revolusi 4.0 ditandai dengan
perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, sehingga
memunculkan kesadaran penuh dilakukan untuk menata
ruang kota.

Sejarah perkembangan kota dan daerah mengemukakan bahwa


di Inggris para pakar teknik sipil (bersama arsitek dan insinyur
geodesi), merupakan salah satu pencetus gagasan bahwa
pembangunan dan perkembangan kota dan daerah itu berdasar
pengalaman dilapangan Hal ini diawali dengan suatu konsep
utuh/komprehensif, dan tidak dikerjakan bagian demi bagian
secara insidental sebagaimana pengembangan kota umumnya.
seakan-akan tidak ada hubungan antara bagian kota/daerah
yang satu dengan bagian yang lain.

Perencanaan wilayah adalah suatu proses perencanaan


pembangunan yang dimaksudkan untuk melakukan perubahan
menuju arah perkembangan yang lebih baik bagi suatu
komunitas masyarakat, pemerintah, dan lingkungannya dalam
wilayah tertentu, dengan memanfaatkan atau mendaya-
gunakan berbagai sumber daya yang ada, dan harus memiliki
orientasi yang bersifat menyeluruh, lengkap, tetap berpegang
pada azas prioritas (Riyadi dan Bratakusumah,2003)
http://eprints.ums.ac.id/67433/3/BAB%20I.pdf
B. Latar Belakang
Beberapa yang melatar belakangi dilakukannya pengembangan
wilayah, antara lain :
1. Pemerataan Pembangunan
Suatu pembangunan haruslah merata, baik di pusat
pertumbuhan dan daerah sekitarnya. Tujuannya, agar kedua
wilayah dapat tumbuh dan berkembang bersama sehingga
saling menguntungkan.

2. Populasi Penduduk
Penduduk suatu perkotaan memiliki dua sumber
pertumbuhan, yaitu :
a. Penduduk asli setempat, yaitu selisih jumlah kelahiran
dan kematian dalam satu satuan waktu dan dapat
diperoleh angkanya melalui institusi terkait (BPS)
b. Penduduk Pendatang, yaitu Arus urbanisasi, migrasi dan
mobilitas penduduk, yang masuk keperkotaan yang
berorientasi memenuhi kebutuhan dan kesejahteraannya.
c. Urbanisasi, migrasi dan mobilitas penduduk, merupakan
suatu fenomena yang diakibatkan oleh terkonsentrasinya
penduduk beserta aktivitasnya pada suatu
wilayah/kawasan tertentu sehingga kepadatan kawasan
tersebut lebih tinggi daripada kawasan-kawasan lain di
sekitarnya (Sato & Yamamoto, 2005).

C. Beberapa Pengertian
1. Pengertian Pembangunan
a. Pembangunan Secara Umum
Pembangunan adalah upaya secara sadar dari manusia
untuk memanfaatkan lingkungan dalam usaha
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya
pembangunan, kehidupan dan kesejahteraan manusia
dapat meningkat.

b. Pembangunan wilayah
Pembangunan wilayah adalah upaya mencapai
pembangunan berimbang (balance development).
Pembangunan yang berimbang adalah terpenuhinya
potensi- potensi pembangunan sesuai dengan kapasitas
pembangunan setiap wilayah atau daerah yang beragam
(Murry, 2000).
c. Pembangunan Wilayah Berimbang
Pembangunan wilayah atau daerah berimbang ; yaitu
tidak mengharuskan adanya kesamaan tingkat
pembangunan antar daerah (equally developed), juga
tidak menuntut pencapaian tingkat industrialisasi
wilayah atau daerah yang seragam, juga bentuk-bentuk
keseragaman pola dan struktur ekonomi daerah, atau
juga tingkat pemenuhan kebutuhan dasar (self
sufficiency)setiap wilayah atau daerah.

2. Pengertian Pengembangan
Perkembangan wilayah merupakan upaya pembangunan
pada suatu wilayah untuk mencapai pembangunan yang
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat
dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam, sumber
daya manusia, sumber daya kelembagaan, sumber daya
teknologi dan prasarana fisik secara efektif (Rahayu &
Santoso).

3. Pengertian Wilayah
Dilansir dalam buku Perencanaan dan Pengembangan
Wilayah (2009) karya Ernan Rustiadi,
1. Definisi wilayah atau Region
Wilayah diartikan sebagai suatu bagian permukaan bumi
yang memiliki karakteristik khusus atau khas tersendiri
yang menggambarkan satu keseragaman atau
homogenitas. Sehingga keseragaman tersebut dapat
membedakan dari wilayah-wilayah lain di daerah
sekitarnya.

Secara umum suatu wilayah terbagi menjadi dua, yaitu:


1. Wilayah formal
Wilayah ini identik dengan definisi wilayah secara
umum, yaitu suatu daerah atau kawasan di muka bumi
yang memiliki karakteristik yang khas sehingga dapat
dibedakan dari wilayah lain di sekitarnya.

2. Wilayah fungsional
Merupakan suatu kawasan yang terdiri atas beberapa
pusat wilayah yang berbeda fungsinya. Contoh jelas dari
wilayah fungsional adalah perkotaan.
Dilihat dari konsepnya, wilayah perkotaan terdiri atas
tiga komponen, yaitu:
1. Nodus atau inti, yang merupakan pusat kota
2. Internal area (hinterland), wilayah sekitar kota yang
fungsinya memasok kebutuhan harian kota tersebut.
3. Eksternal area, merupakan jalur penghubung antara
kota wilayah pemasok kebutuhan kota tersebut.

4. Pengertian Kota
1. Pengertian Berdasar Peraturan dan Undang-Undang
a. Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
1987 mengenai Penyusunan Rencana Kota. Kota
adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk
yang memiliki batasan wilayah administrasi.

b. Menurut UU No 22/ 1999 tentang Otonomi Daerah


Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai
kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan
fungsi kawasan sebagai tempat pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan social dan kegiatan
ekonomi.

c. Menurut Peraturan Mendagri RI No. 4/ 1980


Kota adalah suatu wilayah yang memiliki batasan
administrasi wilayah seperti kotanadya dan kota
administratif.

2. Pengertian Kota Berdasar Pendapat Ahli


a. Menurut Bintarto
Dari segi geografis kota diartikan sebagai suatu sistim
jaringan kehidupan yang ditandai dengan kepadatan
penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata
ekonomi yang heterogen dan bercorak materialistis
atau dapat pula diartikan sebagai bentang budaya
yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non
alami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang
cukup besar dengan corak kehidupan yang bersifat
heterogen dan materialistis dibandingkan dengan
daerah dibelakangnya.

b. Menurut Arnold Tonybee


Sebuah kota tidak hanya merupakan pemukinan
khusus tetapi merupakan suatu kekomplekan yang
khusus dan setiap kota menunjukkan perwujudan
pribadinya masing-masing.

c. Menurut Max Weber


Kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat
memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di
pasar local.

d. Menurut Luis Wirth


Kota adalah pemukiman yang relative besar, padat
dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang
heterogen kedudukan sosialnya.

3. Pengertian Berdasar Ekonomi


Kota menurut segi ekonomi mempunyai pengertian dan
fungsinya tersendiri. Maksudnya adalah struktur kota
dari segi ini dapat dilihat dari jenis-jenis mata
pencaharian penduduk atau warga kota. Sudah jelas
bahwa jenis mata pencaharian penduduk kota adalah
dibidang non agraris seperti pekerjaan-pekerjaan
dibidang perdagangan, kepagawaian, pengangkutan dan
bidang jasa serta lain-lainnya. Dengan demikinan
struktur dari segi jenis-jenis mata pencaharian akan
mengikuti fungsi dari suatu kota.

D. Kota Dalam Berbagai Aspek


1. Peranan Kota
1. Sebagai pusat pemukiman penduduk.
2. Sebagai pusat kegiatan ekonomi.
3. Sebagai pusat kegiatan social budaya.
4. Pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintah
serta tempat kedudukan pimpinan pemerintah

2. Ciri-ciri Kota
1. Kota memiliki ciri-ciri fisik yang dapat dilihat dan
dirasakan. antara lain :
a. Tersedianya tempat-tempat untuk pasar dan
pertokoan.
b. Tersedianya tempat-tempat untuk parkir.
c. Terdapatnya sarana rekreasi dan sarana olahraga.

2. Kota memiliki ciri kehidupan kota antara lain sebagai


berikut :
1. Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan
tingkat penghasilan, tingkat pendidikan dan jenis
pekerjaan.
2. Adanya jarak social dan kurangnya toleransi diantara
warganya.
3. Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu
masalah dengan pertimbangan perbedaan kepentingan,
situasi, dan kondisi kehidupan.
4. Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
5. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih
rasional dan berprinsip ekonomi.
6. Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri
terhadap perubahan social disebabkan adanya
keterbukaan terhadap pengaruh luar.
7. Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu
sedangkan sifat solidaritas dan gotong royong sudah
mulai tidak terasa lagi.

3. Sifat-sifat masyarakat perkotaan


Sifat-sifat masyarakat perkotaan :
1. Sikap kehidupan
Sikap kehidupan masyarakat kota cenderung pada
individualisme, yaitu masing-masing anggota
masyarakat berusaha sendiri-sendiri tanpa terikat oleh
orang lain.
2. Tingkah laku
Tingkah lakunya bergerak maju mempunyai sifat kreatif,
radikal, dan dinamis.
3. Perwatakan
Perwatakannya cenderung pada sifat materialistis.
Berdasar sifat-sifat tersebut, maka masyarakat kota
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Terdapat spesialisasi dari variasi pekerjaan.
2. Penduduknya padat dan bersifat heterogen.
3. Norma-norma yang berlaku tidak terlalu engikat.
4. Kurangnya control social dari masyarakat karena sifat
gotong royong mulai menurun.

Anda mungkin juga menyukai