Disusun oleh :
NIM : E1B1118056
Semester : 4 (empat)
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
2020
BAB I
IDENTITAS BUKU
Tentang Pengarang
Tentang Buku
Buku Pengantar Arsitektur Kota ini merupakan buku edisi 1. Buku ini
membahas berbagai hal yang terkait dengan perkotaan yaitu : pendahuluan;
permasalahan kota; perkembangan kota; dimensi perkotaan; aspek pendukung
tata kota; pendekatan perencanaan kota; dan dasar perancangan kawasan
perkotaan.
BAB II
ISI BUKU
PENDAHULUAN
1. DEFINISI KOTA
2. HAKIKAT KOTA
Hakikat suatu kota sendiri dapat mempunyai realisasi yang
bermacam-macam, hal ini sangat bergantung pada sudut para ahli seperti
ahli geografi, geolog, antropolo, politikus, sosiolog, ahli kesehatan, ahli
hukum, ekonom, seniman dan budayawan, teknik sipil, dan arsitek yang
berkecimpung di bidang perencanaan kota.
1. Lokasi
2. Kegiatan
3. Infrastruktur
Salah satu arsitek pada era Arsitektur modern kelahiran Milan , italia
yaitu Aldo Rossi, dikenal juga sebagai seorang
teoritikus ,pengajar,penulis,dan seniman, menuliskan visi yang sangat
menarik yang di tuangkan dalam bukunya berjudul The Architecture Of The
City (1966). Rossi melihat kota sebagai Artefak yang merupakan gabungan
dari tapak (site) , peristiwa(event), dan tanda (sign). Selain itu gagasan
“locus” yang merupakan suatu tempat (place) tertentu dimana terjadinya
suatu peristiwa di kota (urban ritual) adalah sangat penting bagi
kesinambungan sejarah.
1. Masalah Sosial
1. Masalah Lalu Lintas, Daya beli masyarakat terhadap mobil, sepeda motor
dan kendaraan jenis lainnya meningkat, sehingga beberapa ruas jalan di
perkotaan menjadi padat dan menyebabkan kemacetan, bahkan rawan
kecelakaan maupun pelanggaran.
2. Masalah Pengembangan daerah industri atau pemukiman.
3. Masalah Sarana pelayanan umum.
4. Pedagang asongan dan kaki lima merupakan dampak negatif dengan
meningkatnya urbanisasi serta sulitnya mencari lapangan kerja sehingga
menjadi titik rawan yang dapat menimbulkan gangguan keamanan.
8. Masalah pengangguran.
2. Masalah Lingkungan
3. Masalah Industrialisasi
PERKEMBANGAN KOTA
1. Perpindahan Penduduk
a. Migrasi merupakan perpindahan penduduk dengan maksud mencari
perbaikan hidup yang disebabkan karena tidak meratanya
pertumbuhan penduduk dan fasilitas pendukungnya.
b. Urbanisasi merupakan proses pengkotaan diman suatu area pedesaan
atau kawasan kosong yang berubah menjadi kawasan perkotaan
dengan penekanan pada kualitas kehidupan perkotaan yang
berorientasi pada pelayan penghuni maupun daerah sekitarnya.
a. Kota Tradisional
Perkembanga sejarah kota-kota di klasifikasikan sebagai berikut:
kota zaman kuno.
kota klasik.
b. kota Modern
berikut ini yang termasuk bagian dari kota modern:
kota pantai.
kota taman.
3. Kota Tumbuh
a. Agropolitan adalah kota pertanian atau kota di daerah lahan
pertanian, yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem
dan usaha agribisnis serta mampu melayani, mendorong kegiatan
pembangunan pertanian di wilayah sekitarnya. Contohnya kota
bandung, bogor, malang, cianjur, garut, dll.
b. Kawasan tumbuh cepat pada umumnya kawasan-kawasan yang
mengalami pertumbuhan dan perkembangan pembangunan dengan
cepat karena adanya beberapa faktor pendorong, seperti berada pada
kawasan sirkulasi jalur primer pada suatu kota dan kemudahan
pencapaian dari segala arah.
c. Kota Yang tidak Terencana
Sosok atau struktur adalah sebutan kepada segala yang dibangun,
baik oleh alam misalnya bukit, gunung, dsb.
d. Kota Kompak
Strategi kota kompak di pandang sebagai alternatif utama ide
pengimplementasian pembangunan berkelanjutan dalam sabuah
kota.
DIMENSI PERKOTAAN
1. Ukuran Kota
3. Susunan Kota
a. Susunan dalam ruang dan waktu
Masalah tersebut muncul dikarenakan alasan sebagai berikut:
Susunan kawasan kota bersifat tidak jelas dengan
kecendrungan kacau.
Susunan kawasan kota yang bersifat heterogen dimana
dua atau lebih pola saling berbenturan.
Susunan kawasan kota yang bersifat homogen tetapi tidak
dimengerti sebagai satu kesatuan.
4. Moda Transportasi
a. Perkembangan moda transportasi
Perkembangan alat penghubung ke tempat lain di pengarui hal-
hal sebagai berikut:
Temuan yang mengubah peradaban.
Faktor-faktor perubahan penemuan alat transportasi.
Estetika.
Kejamakan.
Kelangkaan.
Keluarbiasaan.
Peranan sejarah.
Memperkuat kawasan.
2. Aspek Iklim Dalam Perancanaan Tata Ruang.
a. Beberapa karateristik iklim perkotaan.
Merupakan hasil dari interaksi banyak faktor alami dan
atropogenik
b. Perubahan iklim global.
3. Hutan Kota.
a. Peraturan tentang hutan kota.
Nomor 63 tahun 2002 tentang hutan kota. Inti dari peraturan
tersebut adalah:
Pembangunan kota sering dicerminkan oleh adanya
perkembangan fisik kota yang lebih banyak di tentukan oleh
saran dan prasarana yang pembangunan kota pada masa lalu
sampai sekarang cenderung untuk meminiimalkan ruang
teruka hijau, dan menghilangkan wajah alam.
Keadaan lingkungan perkotaan menjadi berkembang secara
ekonomi, namun menurun secara ekologi.
Menyadari ketidak harmonisan tersebut dan
mempertimbangkan dampak negatif yang akan terjadi.
2. Dimensi Kinerja.
a. Dimensi Vitalitas
1. Sense off place adalah suatu yang berkaitan dengan apakah sesorang
bisa mengenali atau mengingat bahwa sebuah kota mempunyai ciri
unik yang membedakan dengan kota lain.
2. A good off place adalah terkait dengan kemudahan orang untuk
mengenali sebuah kota, yang tentunya akan berkaitan dengan
persepsi penghuni, sehingga timbul suasana yang menyenangkan
yang dapat diingat dan diceritakan kembali kepada orang lain seperti
sistem pergerakan kota, keunikan transportasi kota, bentuk kota, dan
keunikan kelengkapan fungsi-fungsi perkotaan lainnya.
3. Identifiable place adalah terkait dengan identifikasi sebuah kota yang
berhubungan dengan identitas budaya pada masyarakat dikota
tersebut, sehingga masyarakat dikota lain akan mengingat atau
memberi penilaian (values) terhadap kota tersebut.
c. Akses
Hal- hal yang berkaitan dengan akses dapat bervariasi karena adanya
perbedaan area, kelompok pengguna (jenis kelamin, ras, umur, kelas
sosial) waktu kerja per hari (kerja/sekolah) waktu istirahat, waktu per
musim (berwisata). Sedangkan aspek-aspek kebijaksanaan yang perlu
ditekankan dalam hal transportasi meiputi bagaimana mengubah transisi
dari moda satu ke moda yang lainnya dan bagaimana memfasilitasi
pertukaran moda tersebut.
Fit menunjukkan seberapa jauh tatanan fisik sesuai dengan perilaku kita,
seberapa jauh pola sepatial dan temporal sesuai dengan perilaku karakter
tubuh manusia (ergonomi), sehingga lingkungan fisik dapat
dimodifikasi/diubah, agar perubahan perilaku juga menyesuaikan dengan
kondisi lingkungan.
a. Comfort (kenyamanan).
b. Satisfaction (kepuasan).
c. Efficiency(efisiensi).
a. Congruence .
b. Responsibility (tanggung jawab).
c. Certainty (kepastian).
Pada aspek efisiensi dan keadilan ini, ada tiga elemen yang saling
berkaitan atau mempunyai hubungan timbal balik, yaitu penggunan
(user), pengontrol (controller) dan pemilik (owner).
Perencanaan Komprehensif
Aspek aspek tersebut, menurut permendagri no. 2 tahun 1987 pasal
22 meliputiantara lain:
a. Aspek fisik dasar .
b. Aspek lingkungan hidup .
c. Aspek kedudukan kebudayaan .
d. Aspek penggunaan tanah .
e. Aspek status penguasaan tanah.
f. Asspek perekonomian.
g. Aspek fasilitas dan utilitas .
h. Aspek sistem transportasi .
i. Aspek keruangan dan pembiayaan pembnagunan kota.
j. Aspek kelembagaan pemerintahan dan pengelolaan kota.
Poin ini membahas tentang arsitektur kota tidak terjadi secara alamiah,
karena merupakan buatan manusia, sebuah kota yang baik harus di bangun
dengan pikiran yang matang secara formal dan non formal.
status tanah.
hierarki nilai.
tingkat struktur.
KESIMPULAN
Komentar: Buku ini memiliki kelebihan menjelaskan secara detail dan terperinci
mengenai perencanaan, perancangan, perkembangan kota. Namun buku ini ada
beberapa bahasa yang sulit dipahami. Tetapi saya juga sangat mengapresiasi
buku ini.