net/publication/317338685
CITATION READS
1 8,398
1 author:
Zaflis Zaim
Universitas Islam Riau
28 PUBLICATIONS 4 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Looking for Interaction Strategies and Decision Making Process in Participatory Land Use View project
Identifying to spatial data quality and Increasing participation rates View project
All content following this page was uploaded by Zaflis Zaim on 04 June 2017.
2. Tata Ruang adalah wujud struktur dan pola pemanfaatan ruang baik yang
direncanakan maupun tidak (Kamus Tata Ruang, Ditjen Cipta Karya,
1997).
DEFINISI:
1. Desa adalah suatu permukiman kecil di luar kota dengan jumlah
penduduk terbatas, luas daerah geografis terbatas, kepadatan
penduduk rendah, berpola hubungan tradisional dgn mata pencaharian
utama bidang pertanian (Kamus Tata Ruang).
2. Kota adalah:
a.Wilayah berpenduduk relatif besar, luas area terbatas & pada
umumnya bersifat non agraris dengan kepadatan penduduk relatif
tinggi (Kamus Tata Ruang, 1997).
b.Kota adalah suatu permukiman yang relative besar, padat dan
permanen, terdiri dari kelompok individu yang heterogen dari
segi social (Rappoport, Amos, 1955).
4. Permukiman adalah;
a. Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa
kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal / hunian & tempat kegiatan yang mendukung penghidupan
(Doxiadis, CA, 1967).
Jadi:
Kota Ideal“ yang dimaksud di sini, bisa mempunyai wujud fisik tertentu,
bisa juga tidak.
Dua unsur utama terkait impian kota ideal:
1. Sistem ekologis kota yang berkelanjutan.
Kota yang baik idealnya terbagi dalam beberapa blok peruntukan yang
terhubung secara hierarkis melalui sistem jaringan jalan yang
dibedakan menurut fungsinya serta dilengkapi sarana & utilitas kota
yang memadai. Peruntukan fungsi tiap blok antara lain:
a. Pusat pemerintahan
b. Pusat perdagangan & jasa
c. Pusat permukiman/perumahan
d. Pusat sarana umum (RTH, taman, plaza dan lainnya).
e. Kawasan lindung & budidaya lainnya (sempadan sungai, laut, mata
air)
Kualitas ruang kota akan baik jika:
a. Skala & Proporsi seimbang.
b. Adanya kesinambungan elemen-elemen kota
Besaran Bahan
f. Pendukung Aktivitas.
Timbul oleh adanya keterkaitan antara fasilitas ruang-ruang umum
dengan seluruh kegiatan yang menyangkut penggunaan ruang
kota yang menunjang akan keberadaan ruang umum kota.
g. Signage (penanda). Ukuran dan kualitas dari papan reklame diatur untuk:
- Menciptakan kesesuaian.
- Mengurangi dampak negatif visual.
- Dalam waktu bersamaan menghilangkan kebingungan serta
persaingan dengan tanda lalu lintas atau tanda umum yang
penting.
- Tanda didesain dengan baik maka akan menyumbangkan karakter
pada fasade bangunan dan menghidupkan street space dan
memberikan informasi bisnis.
h. Preservasi
Dalam rancang kota, preservasi harus diarahkan pada perlindungan
kawasan permukiman yang ada dan membentuk urban place. Sama
seperti tempat atau bangunan sejarah, hal ini berarti pula
mempertahankan kegiatan yang sedang & akan terus berlangsung di
tempat itu.
View publication stats