Ruang terbuka
(open space) selalu
menyangkut
lansekap.
Ruang terbuka (open space) selalu
menyangkut lansekap.
Elemen lansekap terdiri dari
elemen keras (hardscape seperti : jalan, trotoar,
patun, bebatuan dan sebagainya) serta
elemen lunak (softscape) berupa tanaman dan
air. Ruang terbuka :lapangan, jalan, sempadan
sungai, green belt, taman dan sebagainya.
Dalam perencanan open space akan
senantiasa terkait dengan perabot taman /
jalan (street furniture). Street furniture ini
bisa berupa lampu, tempat sampah, papan
nama, bangku taman dan sebagainya.
5. Area Pedestrian (Pedestrian Area)
Area di tujukan untuk pejalan kaki yang
bebas hambatan
Atraksi untuk mendapatkan suasana saat
melakukan pergerakan, baik statis maupun
dinamis
Sistem pedestrian yang baik akan
mengurangi keterikatan terhadap
kendaraan di kawasan pusat kota,
mempertinggi kualitas lingkungan melalui
system
perancangan yang manusiawi, menciptakan
kegiatan pedagang kaki lima yang lebih
banyak dan akhirnya akan membantu
kualitas udara di kawasan tersebut.
6. Signage (Penanda)
Dari
segi perancangan kota, kualitas
rancangan dan ukuran advertensi pribadi
harus diatur untuk membentuk kesesuaian,
mengurangi pengaruh visual yang negatif,
mengurangi kekacauan dan persaingan
dengan rambu-rambu lalu lintas yang umum
diperlukan.
7. Pendukung Kegiatan (Activity Support )
Pendukung kegiatan adalah semua fungsi bangunan
dan kegiatan-kegiatan yang mendukung ruang publik
suatu kawasan kota.
Bentuk, lokasi dan karakter suatu kawasan yang
memiliki ciri khusus akan berpengaruh terhadap
fungsi, penggunaan lahan dan kegiatan-kegiatannya.
Penciptaan kegiatan pendukung aktifitas
kesinambungan antara menyediakan jalan, pedestrian
atau plaza, dengan fungsi utama (bangunan dan
isinya) dan penggunaan elemen-elemen kota yang
dapat menggerakkan aktivitas, misalnya :
pusatperbelanjaan,
taman rekreasi,
pusat perkantoran,
perpustakaan dan sebagainya.
8. Konservasi ( Conservation )