Anda di halaman 1dari 9

Tugas 1

RK 5111 Prinsip-prinsip Rancang Kota

Nama : Dyah Rembulan Widya Sishartami


NIM : 25622011

Definisi Urban Desain dan Prinsip Urban Desain (dari berbagai sumber)

1. Definisi Urban Desain


Urban desain atau rancang kota berkaitan dengan proses pengaturan,
penampilan dan fungsi sebuah kota. Proses ini melibatkan banyak disiplin ilmu yang
berbeda termasuk perencanaan, pengembangan, arsitektur, lanskap, teknik, ekonomi,
hukum, keuangan dan lain sebagainya. Urban desain beroperasi pada banyak skala.
Mulai dari struktur perkotaan, zonasi, transportasi dan jaringan infrastruktur hingga
funitur jalan dan penerangan.
Karena urban desain cakupannya cukup luas, berhubungan dengan berbagai
disiplin ilmu dan beroperasi pada banyak skala, Pusat Studi Urban Design (PSUD)
dalam buku Urban Design : The Indonesian Experience (2021) menuliskan bahwa
definisi rancang kota sangat sulit untuk dapat diterjemahkan dalam satu kalimat yang
dapat diterima oleh seluruh pihak.
Dipaparkan oleh Tibbalds (dalam Bahrainy dan Bakhitar, 2016), bahwa tidak
ada definisi tunggal yang mudah dan disetujui bersama. Sependapat dengan pendapat
Tibbalds, Cutberth (dalam Bahrainy dan Bakhtiar, 2016) mencerminkan bahwa proses
pendefinisian urban desain adalah suatu proses yang tiada akhir.

1.1 Urban Desain menurut Beberapa Sumber

Dari pernyataan tersebut, pengertian urban desain dapat ditinjau dari


banyak sudut pandang. Berikut adalah definisi urban desain menurut beberapa
sumber :
 Menurut Louise Thomas, seorang perancang kota dan co-editor Urban
Design Journal, urban desain adalah desain kota, jalan dan ruang yang
merupakan proses kolaboratif dan multi-disiplin dalam membentuk
setting fisik untuk kehidupan (seni membuat tempat). Melibatkan
desain bangunan, kelompok bangunan, ruang dan lanskap, dan
menetapkan kerangka kerja dan prosedur yang akan memberikan
pengembangan dari waktu ke waktu.
 Sejalan dengan pendapat tersebut, Jon Lang (1994) mendefinisikan
rancang kota sebagai suatu aktivitas yang terus berproses. Karena
merupakan suatu aktivitas yang terus berproses, dalam praktiknya
istilah rancang kota dapat berubah untuk merespon tantangan tertentu.
 Dikutip dalam buku Urban Design: A Typology of Procedures and
Products (2005) urban desain menurut Clarence Stein (1995), adalah
seni menghubungkan strtuktur satu sama lain pada setting alam untuk
memenuhi kehidupan kontemporer. Dalam pernyataan ini tersirat
kepedulian dalam memenuhi kebutuhan umum manusia dan
lingkungannya dalam desain publik.
 Hamid Shirvani (1985) dalam bukunya, Urban Design Process
menyatakan bahwa urban desain sebagai bagian dari proses
perencanaan yang berhubungan dengan kualitas lingkungan fisik kota.
 Jonathan Barnett (1982) juga mendeskripsikan rancang kota sebagai
proses pemberian arahan desain fisik terhadap pertumbuhan konservasi
dan perubahan kota.
 Wall &Waterman (2010), mendeskripsikan rancang kota sebagai usaha
untuk membentuk ruang tiga dimensi secara fisik di kawasan
permukiman manusia, yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan
keindahan kawasan tersebut namun juga untuk meningkatkan interaksi
antara sesama manusia, maupun manusia dengan lingkungannya.
 Menurut Catanese dan Snyder, pada hakekatnya urban desain adalah
suatu jembatan antara profesi perencanaan kota dan arsitektur, yang
perhatian utamanya adalah pada bentuk fisik wilayah perkotaan.
 Frederick Gutheim (dalam Antoniades, 1986) menyatakan bahwa
urban desain merupakan dari perencanaan kota yang menangani aspek
estetika dan yang menetapkan tatanan dan bentuk kota.
 Prof. Dr. Ir. Djoko Sujarto memaparkan bahwa urban desain dapat
didefinisikan sebagi bagian dari rangkaian perencanaan kota yang
menyangkut soal estetika, yang akan mengatur dan menata bentuk
serta penampilan dari suatu kota.
 Harry Anthony (dalam buku Antoniades, 1986) memberi pengertian
bahwa urban desain merupakan pengaturan unsur-unsur fisik
lingkungan kota sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi dengan
baik, sekonomis untuk dibangun dan memberi kenyamanan untuk
dilihat dan untuk hidup di dalamnya.

1.2 Kesimpulan

Definisi yang disebuatkan para ahli di atas diolah dari sudut pandang
yang berbeda-beda. Jika dikelompokkan menurut sudut pandang,
pendefinisian urban desain dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a) Pendefinisian urban desain sebagai rangkaian dari perencanaan kota


yang menyangkut estetika ditekankan oleh Prof. Dr. Ir. Djoko Sudjarto
dan Frederik Gutheim
b) Pendefinisian urban desain sebagai kolaborasi dari disiplin ilmu
ditekankan oleh Catanese dan Snyder dan Louise Thomas
c) Pendefinisian urban desain sebagai sebuah proses yang berkelanjutan
ditekankan oleh Jon Lan, Hamid Shirvani dan Jonathan Barnett
d) Pendefinisian urban desain sebagai pemenuhan kebutuhan manusia
untuk hidup ditekankan oleh Harry Anthony dan Clarence Stein
e) Pendefinisian urban desain sebagai usaha untuk meningkatkan
interaksi manusia dengan lingkungannya ditekankan oleh
Wall&Waterman

2. Prinsip Urban Desain


Prinsip-prinsip urban desain mewakili seperangkat nilai atau pedoman untuk
diekspresikan dalam lingkungan binaan dan menetapkan arah perkembangan untuk
kota. Setiap kota memiliki karakterisitik yang beragam dan harus dijaga untuk
mempertahankan citra kota. Karena itulah, prinsip urban desain di setiap kota bisa
berbeda-beda dan bahkan prinsip tersebut juga bisa berubah seiring dengan waktu
karena adanya pertumbuhan kota ataupun adanya permasalahan lain yang muncul.
2.1 Prinsip Urban Desain berdasarkan Urban Design Compendium
Berikut adalah prinsip urban desain atau elemen kunci urban desain dalam
buku Urban Design Compendium :
a. Places for People
Agar tempat dapat digunakan dengan baik dan disukai, tempat tersebut
harus aman, nyaman, bervariasi dan menarik. Sebuah tempat juga
harus berbeda, dan menawarkan variasi, pilihan, dan kesenangan.
Tempat yang baik memberikan kesempatan bagi orang untuk
berinteraksi satu sama lain dan membangun komunitas.
b. Enrich the Existing
Pembangunan baru harus memperkaya kualitas tempat-tempat
perkotaan yang sudah ada (eksisting).
c. Make Connections
Tempat harus mudah dijangkau dan terintegrasi secara fisik dan visual
dengan lingkungan. Baik berkeliling dengan berjalan kaki, bersepeda,
ataupun menggunakan transportasi umum maupun pribadi.
d. Work with the Landscape
Tempat-tempat yang menyeimbangkan antara lingkungan alam dan
buatan dan memanfaatkan sumber daya intrinsik setiap site.
Mempertimbangkan iklim, bentuk lahan, lanskap, dan ekologi suatu
daerah untuk memaksimalkan konservasi energi.
e. Mix Uses and Forms
Tempat bertemunya masyarakat atau kelompok komunitas yang
nyaman dan menyenangkan. Dapat memenuhi kebutuhan manusia
yang beragam dalam satu tempat atau satu jangkauan dan biasanya dari
beberapa tipologi bangunan yang berbeda.
f. Manage the Investment
Agar proyek dapat dikembangkan dan dirawat dengan baik, proyek
tersebut harus layak secara ekonomi, dikelola dan dipelihara dengan
baik. Ini berarti memahami pertimbangan pasar pengembang,
memastikan komitmen jangka panjang dari masyarakat dan otoritas
lokal, sebagai bagian dari proses desain.
g. Design for Change
Pengembangan baru harus cukup fleksibel untuk menanggapi
perubahan penggunaan di masa depan, gaya hidup dan demografi. Ini
berarti merancang efisiensi energi dan sumber daya; menciptakan
fleksibilitas dalam penggunaan properti, ruang publik, dan
infrastruktur layanan serta memperkenalkan pendekatan baru untuk
transportasi, manajemen lalu lintas, dan parkir.

Gambar di bawah menunjukkan bagaimana hubungan antara elemen


kunci urban desain dengan prinsip ruang kota yang baik :

Hubungan Elemen Kunci Urban Desain dengan Prinsip Urban Desain yang Baik
Sumber Gambar: Urban Design Compendium

Pada gambar di atas, elemen kunci urban desain;

 Places for People, menekankan pada kualitas ruang publik, continuity dan
enclosure. Respon linkungannya berupa tersedianya tempat yang mampu
digunakan untuk beragam kegiatan;
 Enrich the exsisting menekankan pada kesesuaian visual dan karakter urban
form dan alam eksisting;
 Make connections menekankan pada permeability, menciptakan koneksi
antara manusia dengan berbagai macam ruang;
 Work with Landscape, menekankan pada desain yang mempertimbangkan
bentuk alam seperti topografi dan iklim;
 Mix Uses and form menekankan pada keberagaman tipologi yang dapat
menciptakan interaksi sosial;
 Manage the investment menekankan pada komitmen jangka Panjang
masyarakat dan peraturan local
 Design for change menekankan pada penciptaan linkungan yang adaptif dan
fleksibel

2.2 Prinsip Urban Desain berdasarkan City of Los Angeles: Urban Design
Principles
Berikut adalah prinsip urban desain atau elemen kunci urban desain
dalam buku City of Los Angeles: Urban Design Principles
1. Movement : a city of mobility
a) Mengembangkan area transit yang mudah diakses;
mengembangkan area transit yang menggabungkan berbagai
kegunaan dan aktivitas termasuk moda transit, kebutuhan
pejalan kaki dan pengendara sepeda, ruang terbuka dan fasilitas
umum
b) Kepastian konektivitas; sistem sirkulasi fisik kota, terdiri dari
trotoar, jalan setapak, jalur perkotaan, jalur sepeda, gang,
jembatan dan jalan raya harus dapat dibaca dan mudah untuk
navigasi.
c) Jalan yang baik dan hijau; pohon dan tanaman berkontribusi
pada terbentuknya kualitas trotoar yang lebih baik dan aman.
Vegetasi bisa dimanfaatkan sebagai pembatas antara jalur
pejalan kaki dengan pengendara sepeda atau kendaraan lainnya.
2. Health : a city of activity
a) Menghasilkan ruang terbuka public; ruang terbuka memiliki
kekuatan untuk menarik beragam sekelompok orang secara
teratur dan memberikan berbagai interaksi sosial.
b) Memperkuat walkability,bikeability, wellbeing; Kota ramah
pejalan kaki dan sepeda meningkatkan kualitas hidup bagi
penghuninya. Jalan kaki dan bersepeda berkontribusi pada gaya
hidup yang lebih sehat dan lingkungan bersih
c) Bridge the past+the future ; integrasi pembangunan baru
dengan arsitektur dan budaya masa lalu seperti preservasi atau
pemulihan salah satu bangunan ikonik membantu warga
mengenali kekayaan masa lalu yang berkontribusi pada kualitas
masa depan
d) Memelihara karakter lingkungan; Memahami sejarah,
arsitektur,geografi, skala lingkungan dan budaya karakteristik
lingkungan memberikan dasar untuk pengembangan dan desain
masa depan yang berakar pada budaya masyarakat tertentu.
3. Resilience : a city of responsibility
a) Keberlanjutan dan inovasi; Ada berbagai tindakan fisik yang
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil,
mengurangi panas dan melindungi kualitas air. Tenaga surya
energi, pavement permeability, pengurangan limbah padat ,
water saving, infiltrasi air dan penggunaan bahan daur ulang
adalah beberapa di antaranya banyak strategi yang tersedia
b) Improve equity and opportunity; Kesempatan untuk semua
penduduk untuk tinggal, bekerja, dan berpindah antar
lingkungan berkontribusi pada lingkungan perkotaan yang
sejahtera dan sehat
c) Maintanable long term solution; Integrasi Prinsip ke dalam
proses regulasi (planning,financing) membentuk dasar untuk
mencapai tujuan bersama oleh staf kota, pemangku
kepentingan, pengembang dan desainer.

2.3 Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, kedua sumber prinsip urban desain ini
memiliki persamaan dan perbedaan satu sama lain. Perbedaan yang dimiliki
adalah dari segi pengelompokan prinsip. Prinsip urban desain dari buku Urban
Design Compendium, terdapat tujuh klasifikasi besar namun belum secara
spesifik. Sedangkan dalam buku City of Los Angeles :Urban Design
Principles, terbagi menjadi tiga klasifikasi besar namun setiap klasifikasi
sudah memiliki spesifikasi masing-masing sehingga lebih mudah untuk
diikuti. Persamaan antara kedua sumber prinsip urban desain dapat
disimpulkan sebagai berikut :

Prinsip Urban Desain berdasarkan Urban Prinsip Urban Desain berdasarkan City of
Design Compendium Los Angeles :Urban Design Principles
Places for People Ruang terbuka publik (city of activity)
Enrich Exsisting Bridge the past+future (city of activity)
Memelihara karakter lingkungan (city of
activity)
Make Connection Mengembangkan area transit yang mudah
diakses (city of mobility)
Kepastian Konektivitas (city of mobility)
Memperkuat walkability,bikeability,
wellbeing (city of activity)
Work with Landscape Jalan yang baik dan hijau (city of mobility)
Mix Uses and Form Improve equity and opportunity (city of
responsibility)
Manage the Investment Maintanable long term solution (city of
responsibility)
Design for Change Keberlanjutan dan Inovasi (city of
responsibility)

Daftar Pustaka
Antoniades, Anthony C. (1986). Architecture and Allied Design: An Environmental Design
Perspective. Dubuque, Iowa : Kendall/Hunt Publishing Company.

City of Los Angeles. (2011). City of Los Angeles : Urban Design Principles. LA: City of Los
Angeles Department of City Planning.

Lang, J. (2005). Urban Design : A Typology of Procedure and Products. Burlington :


Architectural Press Publication.

Llewelyn-Davis. (2000). Urban Design Compendium. UK: English Partnership & The
Housing Corporation.

Pusat Studi Urban Design. (2021). Urban Design: The Indonesian Experience. Jakarta
Selatan : IMAJI Media Pustaka.

Shirvani, H. (1985). The Urban Design Process. New York : Van Nostrand Reinhold.

Urban Design Group. What is Urban Design? (internet). [diakses pada 27 Agustus 2022].
tersedia pada https://www.udg.org.uk/about/what-is-urban-design

Academia. Perancangan dan Perencanaan Kota (internet). [diakses pada 27 Agustus 2022].
tersedia pada
https://www.academia.edu/31940038/Perancangan_dan_Perencanaan_Kota

Anda mungkin juga menyukai