Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG PADA MASA BAROQUE

Istilah dari “Barok” itu sendiri biasanya digunakan oleh para sejarahwan yang
dalam bidang musik dan digunakan juga untuk mengklasifikasikan musik yang
diciptakan pada tahun 1600-1750.Kata Baroque sendiri berasal dari bahasa Portugis
kuno “barroco” yang berarti mutiara yang memiliki bentuk yang tidak bundar teratur
namun lekukannya sangat kompleks dan detail. Terminologi Baroque dalam konteks
informal sering juga dikaitkan dengan elaborasi (detail, complex, highly structured).
Arsitektur baroque juga mempunyai cukup banyak ciri-ciri tersendiri. Menurut
Sullivan (2005), bahwa karateristik dari seni Baroque terbentuk dari beberapa unsur,
seperti sense of movement, energy dan tension. Salah satu teknik visualisasi yang
terkenal pada zaman baroque yaitu teknik chiaroscuro yang digunakan oleh seorang
pelukis Belanda yang bernama Rembrandt Harmenszoon van Rijn. ciri visual yang
melekat juga pada corak seni Baroque adalah kontras cahaya (gelap-terang) yang
dominan dan menghasilkan kesan dramatis pada lukisan.
Baroque juga memiliki beberapa karakteristik yaitu diantaranya naves yang
terdapat pada zaman sebelumnya yang panjang dan sempit digantikan oleh bentuk
yang lebih lebar dan sirkular, penggunaan cahaya yang secara dramatis, kaya akan
ornamen, langit-langit yang dipenuhi fresco (wall painting) dan dalam skala besar,
facade eksternal yang memiliki karakter proyeksi terpusat yang dramatis, interior
juga seringkali tidak lebih dari tempat bagi lukisan dan patung ukiran.
Pertama kali gaya baorque ini ditemukan pada karya seni italia dan terutama
di roma pada abad ke-16 akhir, yaitu sekitar tahun 1600-1760. Di era ini merupakan
bagian akhir dari jaman renaisance dan awal gerakan protestantism. Protestantism
merupakan wujud dari perlawanan atas gerakan tokoh-tokoh Kristen Katolik di Roma
yang dipandang telah menyimpang dari misi keagamaanya dan digunakan untuk
menyebarkan agama tersebut.
Ada beberapa kota yang menganut aristektur Baroque dan memiliki fungsi
sebagai tempat ibadah (San Benedetto, Catania), juga sebagai pusat pemerintahan,
tempat ziarah dan tempat pusat interaksi kegiatan masyarakat baik formal maupun
informal.

Mengenal Bangunan Baroque

Arsitektur Baroque yang muncul pada pertama kali di Roma, yaitu gaya
bangunan pada gereja, istana dan bangunan umum yang sudah dirancang dalam
skala yang besar. Pada hal tertentu, arsitektur Baroque dapat dikatakan sebagai
perpanjangan dari arsitektur Renaissans. Keduanya juga mempunyai kubah, kolom,
pilaster, entablature dan komponen-komponen klasik lainnya. Arsitektur Baroque
juga memiliki perbedaan diantaranya adalah kebebasan, kebebasan dalam
menggabungkan komponen-komponen tersebut.
Dinding yang bergelombang ini merupakan fitur yang cukup menakjubkan dari
gereja-gereja Baroque lainnya. Order raksasa, biasanya hanya setinggi dua lantai,
dan dinding raksasa mendominasi pada bagian eksterior. Tebing layar-nya bisa
berbentuk lengkung kurva, ataupun lengkung yang mengarah ke atas dan bertemu
pada puncaknya. Jendela-jendela besar yang berbentuk persegi panjang, dan
jendela yang lebih kecil, mempunyai lebih banyak ornament, berbentuk lingkaran,
setengah lingkaran, atau oval (bulat telur). Bentuk oval diterapkan pada bingkai
pahatan dinding (frame wall carving). Denah lantai dasar biasanya juga oval, yang
merupakan bentuk geometris paling ‘bergerak’ (fluid) dan yang menciptakan rasa
pergerakan (movement). Bentuk oval digunakan di seluruh bangunan.
Saat memasuki gereja kesan teater menjadi lebih kuat. Para perancang gereja
Baroque menginginkan orang yang datang untuk beribadah untuk merasakan bahwa
mereka juga ikut dalam acara.
Pada interior, seperti pada eksterior, dinding bergelombang memberikan cita
rasa pergerakan. Altar kaya dengan dekorasi dan baldachin di atasnya. Baldachin
adalah semacam kanopi, umumnya berbentuk kubah, yang disangga oleh empat
kolom yang juga kaya dengan dekorasi ukiran. Banyak karakteristik yang ditemukan
di gereja Baroque dapat ditemukan di istana juga. Termasuk di dalamnya adalah
fasade bergelombang, garis-garis ‘hidup’ (fluid) baik dalam konstruksi dan dekorasi,
dan kaya akan dekorasi. Tangga monumental adalah fitur penting pada istana dan
villa Baroque. Tangga-tangga ini mendominasi sirkulasi bangunan baik di ruang luar
ataupun ruang dalam bangunan.

DAFTAR PUSTAKA

Basis data klabklassik, Awinta Sarasono, http://www.klabklassik.com/2009/08/latar-belakang-


dan-permulaan-masa-barok.html (diakses Thursday, August 06, 2009)

http://archinoulan.blogspot.co.id/2015/10/arsitektur-barok-baroque.html (diakses Saturday, October 3,


2015)

https://www.google.com/search?q=perkembangan+baroque&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab

Anda mungkin juga menyukai