Anda di halaman 1dari 30

BAROQUE

Mata Kuliah: Perkembangan Arsitektur

Dosen Pengampu: Suci Qadriana Ramadhani, ST., M.Sc


ANGGOTA KELOMPOK 6
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN 4. ERA PERKEMBANGAN


ARSITEKTUR BAROQUE

2. SEJARAH
TOKOH
5. ARSITEKTUR
3. K
KARAKTERISTI CONTOH
6. BANGUNAN
1. PENGERTIAN

Barok adalah gaya bangunan, desain, dan seni yang sangat mewah yang berasal
dari Italia selama abad ke-17 dan menyebar ke seluruh Eropa, dan akhirnya,
Amerika Selatan. Arsitekturnya ditandai dengan bentuk yang sangat detail,
marmer, dekorasi skala besar, dan warna cerah. Gaya Barok dimaksudkan untuk
mewakili kemuliaan Gereja Katolik Roma.

Lukisan dan pahatan dalam gaya Barok menjadi aspek integral bangunan di Italia
dan di seluruh Eropa Barat. Akibatnya, arsitek memandang struktur seperti gereja
sebagai pahatan besar dibandingkan dengan kotak dengan dinding persegi dan
bentuk bangunan tradisional.
Arsitektur Barok sekilas menyerupai teknik bangunan dari zaman Renaissance.
Namun, arsitek Barok lebih teatrikal. Mereka sengaja mengubah elemen klasik
agar bangunan lebih mencolok dan menggugah.
2. SEJARAH
Gaya Baroque atau arsitektur Baroque mulai berkembang pada akhir abad ke 16. Baroque
muncul akibat berkembangnya gerakan Protestanisme. Gereja katolik pada saat itu
menginginkan agar arsitektur gereja dapat menjadi media pembawa pesan yang ingin
disampaikan oleh gereja dengan cara yang lebih dramatis. Seni pada era Baroque harus
berkaitan dengan tema-tema yang religius dan penuh emosi.

Gayanya kemudian menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Selatan.


Setelah Paus dan penguasa Katolik lainnya mulai membangun, gaya itu dengan cepat
menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Selatan karena kolonialisme. Arsitektur Barok
kurang di Amerika Utara karena benua itu baru saja dijajah pada saat itu.

Saat gaya Barok menjadi populer, lokasi mengubah karakteristik dasarnya agar sesuai
dengan agenda dan gaya hidup mereka. Dalam kebanyakan kasus, bangunan didekorasi
dengan berat dan menggabungkan elemen yang tampak tidak biasa dan bahkan belum
selesai.
3. Karakteristik

1. Lansekap
Denah berbentuk
oval namun
geometris,
dengan ukuran
ruang tengah
yang luas.
2. Atap Kubah memiliki
tinggi yang mencolok &
ditempatkan ditengah
denah bangunan,
kemudian atap
sekelilingnya
menggunakan jenis
Mansard miring ganda.
Elemen atap ini
merupakan ciri utama
Seni Arsitektur Baroque
yang ditemukan dari
3. Pilar berbentuk silinder dan
berpilin atau memutar,
dilengkapi dengan ukiran dan
ornamen dengan warna yang
cerah.
4. Dinding memiliki pola
berbentuk cembung dan
cekung, sehingga
menimbulkan kesan ilusi
pergerakan. Beberapa
ditambahkan dekorasi kapel
pada dinding-dinding tersebut.
Hampir seluruh penjuru
bangunan akan terlihat
elemen-elemen dekorasi
pahatan yang rumit.
5. Pencahayaan Interior
yang dramatis dengan
menyorotkan cahaya dari
luar ke bagian dekorasi
interior karya-karya ukir
pada Altar dan Dinding agar
terkesan Teatrikal dan
Syahdu.
6. Langit-langit Kubah
banyak menampilkan
lukisan besar atau Fresco
dengan efek ilusi 3 dimensi
yang menyatu dengan
lukisan tersebut.
7. Jendela berbentuk persegi
panjang dengan ornamen
berbentuk setengan lingkaran.
8. Karakteristik utama
Seni Arsitektur Baroque
adalah desainnya yang
terkesan mewah dan
menonjolkan hal yang
berlebih-lebihan.
9. Motif Dekorasi yang
ditampilkan sangat rumit dan detail,
menampilkan Seni Relief Tinggi
berupa patung-patung berbahan
marmer dengan warna dan tekstur
yang kontras. Terkadang ornamen-
ornamen tersebut dipahat dengan
detail dan disepuh dengan butiran
emas.
4. ERA PERKEMBANGAN

1. Early Baroque (1584-1625)


Fase Early Baroque adalah fase awal dari kemunculan Seni
Arsitektur Baroque yang terjadi pada kisaran tahun 1584 hingga 1625
Masehi. Periode ini menampilkan kreasi Arsitektur yang dikembangkan
oleh para Arsitek Roma dan banyak mengaplikasikannya ke bangunan-
bangunan Gereja. Ciri khas dari perkembangan Seni Arsitektur Baroque
pada periode ini adalah dinding-dinding Gereja dibuat cekung atau
cembung, menampilkan efek motion, banyak ditemukan lukisan atau
ukiran pahat dengan efek 3 dimensi, langit-langit dipenuhi lukisan
Fresco, dan kesan teatrikal dari pencahayaan ruangannya. Beberapa
Tokoh Arsitek yang muncul dan berkarya di fase ini adalah;
Michelangelo, Giacomo dell Porta, Carlo Maderno, dan lain-lain.
2. High Baroque (1625-1675)
Fase High Baroque adalah periode puncak atau kejayaan dari
perkembangan Seni Arsitektur Baroque yang terjadi pada kisaran tahun
1625-1675 Masehi. Seni Arsitektur Baroque ini telah berkembang keluar
dari kawasan Italia dan menyebar di kawasan Eropa lainnya, seperti
Prancis, Spanyol hingga Austria. Ciri khas Seni Arsitektur Baroque pada
fase ini adalah diaplikasikannya pilar memutar, pahatan-pahatan tinggi,
tampilan gedung yang dinamis dengan sudut yang melengkung,
pencahayaan dramatis di dalam ruangan, serta penerapan yang tidak
hanya untuk bangunan Gereja, tetapi juga pada Istana dan Bangunan
Publik. Salah satu Tokoh Arsitek yang terkenal pada fase ini adalah Gian
Lorenzo dari Italia.
3. Late Baroque (1675-1750)
Fase Late Baroque adalah fase akhir perkembangan Seni
Arsitektur Baroque yang terjadi pada kisaran tahun 1675-1750 Masehi.
Pengaruhnya Seni Arsitektur Baroque telah meluas hingga keluar Eropa
dan mencapai Rusia dan Benua Amerika. Pada fase akhir ini telah muncul
pengaruh Seni Arsitektur yang Baru yaitu Seni Arsitektur Rococo yang
kelak menggantikan Gaya Arsitektur Baroque. Ciri khas Seni Arsitektur
Baroque pada fase ini pahatan relief bangunan lebih banyak menonjolkan
ornamen-ornamen bercorak bunga dan tanaman, interior Istana akan
ditemukan properti yang memiliki ukiran-ukiran rumit, dan mulai
menunjukkan bentuk yang asimetris pada desain bangunan.
5. TOKOH ARSITEK
1. Michelangelo 2. Donato 3. Carlo
Bramante Maderno

4. Giovanni Lorenzo 5. Teatin Guarino 6. Bernardo Vittone


Bernini Guarini
7. Filippo 8. Christopher 9. George Bahr
Juvarra Wren

10. Francesco Borromini 11. Rembrandt Hermenszoon van 12. Giacomo dell
Rijin Porta
6. CONTOH BANGUNAN

1. Cheateau de Maisons
Cheteau de Maisons adalah sebuah
Kastil Kerajaan Prancis yang terletak di
Maisons-Laffitte, Pinggiran Kota Paris, di
Prancis. Kastil ini dirancang oleh Arsitek
Prancis bernama Francois Mansart dan
dibangun pada rentang waktu 1630-1651
Masehi. Pembangunan Kastil ini adalah
perintah langsung dari Presiden Parlemen
Paris yang bernama Rene de Longueil yang
menginginkan sebuah hunian mewah di atas
tanah pribadinya. Bangunan Kastil ini adalah
sebuah gambaran Seni Arsitektur Baroque
dengan corak kebudayaan Prancis yang sangat
2. San Carlo Alle Quattro Fontane
San Carlo Alle Quattro Fontane
adalah sebuah bangunan Gereja Katolik Roma
yang terletak di Kota Roma, Italia. Gereja ini
dirancang oleh Arsitek dari Italia yang
bernama Francesco Borromini, yang diminta
oleh Kardinal dari Monarki Vatikan, yaitu
Kardinal Francesco Barberini. Bangunan
dibangun pada tahun 1638 dan rampung pada
tahun 1646. Bangunan Gereja ini dijuluki The
Church of Saint Charles at The Four
Fountains karena menganut Gaya Arsitektur
Baroque dengan desain yang cukup rumit.
3. Trevi Fountain
Travi Fountain (atau dalam Bahasa
Italia disebut Fontana di Trevi) adalah sebuah
situs publik berupa Monumen Air Mancur
yang sangat ikonik di Kota Roma, Italia. Situs
Monumen ini dibangun oleh Arsitek dari Italia
bernama Nicola Salvi yang kemudian
dilanjutkan oleh Pietro Bracci untuk
merampungkannya. Bangunan situs Monumen
yang menjadi salah satu landmark terkenal di
Kota Roma ini dibangun pada tahun 17762
Masehi. Dengan dimensi tinggi mencapai 263
meter, Monumen Air Mancur ini merupakan
Situs Air Mancur Tertinggi di Dunia yang
dihiasi dengan beragam seni pahatan tingkat
tinggi dan rumit bercorak Seni Arsitektur
Baroque.
4. St. Peter Square
St. Peter Square (atau dikenal
sebagai Plaza Santo Petrus) adalah sebuah
kawasan kompleks plaza atau alun-alun
terbuka yang terletak tepat di depan Basilika
Santo Petrus di Vatikan. Kawasan Plaza ini
diklaim sebagai kawasan Plaza terbesar untuk
umat Katolik di Dunia. Plaza Santo Petrus ini
dirancang ulang oleh Gian Lorenzo Bernini
dan dibangun pada tahun 1656 dan rampung
pada 1667 Masehi, dibawah arahan Paus
Alexander VII. Plaza ini dikelilingi oleh 284
buah pilar atau kolom berbentuk Silinder
Doric dengan ciri khas Seni Arsitektur
bergaya Baroque. Ditengah plaza tersebut
terdapat monumen obelisk dengan puncaknya
terdapat simbol salib.
5. Gereja Frauenkirche
Gereja Frauenkirche (atau disebut
juga Katedral Dresden) ini adalah sebuah
bangunan Gereja Katedral untuk umat Katolik
yang terletak di Dresden, Jerman. Bangunan
Katedral ini dirancang oleh Arsitek Gaetano
Chiaveri atas perintah dari Raja Augustus III
yang merupakan Raja Polandia. Katedral ini
dibangun pada tahun 1739 dan rampung pada
tahun 1751. Bangunan ini masih aktif sebagai
situs keagamaan bercorak Seni Arsitektur
Baroque yang dibawah kepengurusan
Keuskupan Dresden-Meissen.
6. St. Paul Chatedral
St. Paul Chatedral adalah sebuah
bangunan Katedral Anglikan yang terletak di
Kota London, Inggris. Struktur bangunan ini
dibangun sejak akhir abad ke-17 yang
dirancang oleh Arsitek asal Inggris bernama
Sir Christopher Wren. Proses pembangunan
Gereja ini terjadi pada rentang waktu 1675
hingga 1710 Masehi, dengan corak Seni
Arsitektur Baroque dengan Gaya Tradisional
Inggris. St. Paul Chatedral adalah salah satu
landmark ikonik di Kota London dan
merupakan Katedral paling Terkenal di Kota
London dan juga Inggris.
7. Royal Palace of La Granja de San Ildefonso
Royal Palace of La Granja de San
Ildefonso merupakan sebuah bangunan Istana
Kerajaan Spanyol yang terletak di San
Ildefonso, Madrid, Spanyol. Bangunan ini
dibuat pada awal abad ke-18, tepatnya sejak
tahun 1721 Masehi, yang dirancang oleh
Arsitek Terkenal dari Spanyol bernama
Teodoro Ardemans. Bangunan Istana ini
difungsikan sebagai kediaman musim panas
bagi Raja Philip V. Istana ini memiliki corak
Arsitektur Baroque ala Spanyol dengan
dikelilingi taman yang sangat luas berukuran
146 hektar dan dilengkapi dengan Monumen
Air Mancur bergaya Jardin La Fancaise. Saat
ini bangunan ini telah difungsikan sebagai
Museum yang terbuka untuk umum.
8. The Clementinum
The Clementinum (atau dalam
Bahasa Ceko disebut Klementinum) adalah
sebuah bangunan situs sejarah yang terletak di
Kota Praha, Republik Ceko. Bangunan yang
telah berfungsi menjadi Perpustakaan
Nasional Ceko ini dibuat pada abad ke-11
yang didedikasikan untuk Santo Clement,
yang kemudian dirombak pada tahun 1556
menjadi sebuah Pusat Studi Missionaris
Yesuit. Pada tahun 1781 The Clementinum
telah beralih fungsi menjadi sebuah
Perpusatakaan Nasional dan dirombak dengan
corak Seni Arsitektur Baroque bergaya
Tradisional Ceko.
9. Cathedral of Cordoba
Cathedral of Cordoba (atau dikenal
juga dengan julukan Our Lady of The
Assumption) adalah sebuah bangunan Gereja
Katedral yang Tertua untuk umat Katolik
Roma yang terletak di Cordoba, Argentina.
Gereja ini dibangun sejak tahun 1582 Masehi
yang dirancang oleh Arsitek bernama Nicolas
de Dios, yang dibantu dengan arahan
Gregorio Ferreira selaku direktur Pekerjaan
Umum di Cordoba. Pada tahun 1677, seorang
Arsitek Yesuit yang bernama Ricardo
Gonzalez Merguete merancang ulang
bangunan ini menjadi bercorak Arsitektur
Baroque bergaya Spanyol paska kerusakan
yang terjadi pada bangunan Gereja.
10. Nusretiye Mosque
Nusretiye Mosque adalah sebuah
bangunan Masjid indah yang terletak di
Beyoglu, Istanbul, Turki. Bangunan Masjid ini
dibangun sejak tahun 1823 dan rampung pada
tahun 1826 Masehi dibawah Kekuasaan
pemerintahan Sultan Mahmut II. Bangunan
Masjid ini dirancang Arsitek Terkenal dari
Turki bernama Krikor Balyan. Bangunan
Masjid ini merupakan salah satu situs
bangunan religius yang bersejarah dengan
corak Seni Arsitektur Baroque khas Turki
yang disebut Ottoman Baroque. Sangat sedikit
bangunan diluar kepercayaan Kristen dan
kebudayaan Eropa yang menerapkan Seni
Arsitektur Baroque, dan salah satunya
ditemukan dari bangunan Masjid ini.
TERIMAKASI Apakah ada yang ingin
bertanya?
H
Albert Einstein tidak pernah berkata:
“Mengambil pertanyaan dari google,
serta bertanya diluar dari materi, tidak
membuat anda cumlaude.”

Anda mungkin juga menyukai