com/doc/129729856/Sejarah-ArsitekturRenaissance
Arsitektur Renaissance
Arsitektur Renaissance adalah arsitektur pada
periode antara awal abad ke-15 sampai awal
abad ke-17 di wilayah Eropa, ketika terjadi
ketertarikan terhadap budaya klasik terutama
budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno
yang disebut Renaissance. Gaya ini pertama kali
berkembang di kota Florence, Italia.
1. Denah
Denah bangunan berbentuk simetris dan juga
proporsional. Ukurannya mengikuti ketetapan
yang sudah ditentukan. Untuk bangunan
gereja, denahnya tidak berbeda jauh dengan
denah yang sudah ada di Italia sebelum
terjadinya revolusi minat terhadap gaya
arsitektur klasik.
Contoh Denah S.
Maria Della
Consolazione
3. Bukaan
Arch semi
sirkuler
A. Quattrocento (1400-1500)
Pada masa ini, konsep dan aturan arsitektur diciptakan. Akibat
pembelajaran tentang arsitektur klasik (arsitektur Yunani dan Romawi)
menyebabkan diadopsinya lagi penggunaan detail dan ornamen
San Pietro in
Montorio
C. Mannerism (1520-1600)
Pada masa ini, para arsitek melakukan
eksperimen menggunakan bentuk-bentuk
arsitektural untuk memberikan penekanan
hubungan antara ruang dan masif.
Villa Farnese
Contoh bangunan pada masa ini adalah Villa Farnese atau disebut juga
Villa Caprarola.
Akulturasi Budaya
Walaupun berasal dari Italia, namun arsitektur renaissance menyebar ke
seluruh Eropa. Tentunya terdapat penyesuaian yang dilakukan di tiap-tiap
negara untuk mengadaptasi bentuk arsitektur tersebut.
1. Italia
Dapat dikatakan bahwa arsitektur
Renaissance berkembang di Italia
tanpa transisi dari gaya sebelumnya
sama sekali. Hal ini bisa terjadi
karena gaya arsitektur Gothic di Italia
belum memiliki pengaruh yang besar.
Gaya arsitektur Renaissance dipelopori oleh Brunellschi. Awalnya
gaya arsitektur ini berkembang di kota Florence, kemudian ke kotakota sekitarnya, hingga akhirnya menyebar ke seluruh
Villa Capra la Rotonda
daratan Italia. Contoh bangunan Renaissance terkenal di
Italia :
St. Peters Basilica, Basilica of Santa Maria Novella, Villa Capra la
Rotonda
2. Perancis
Renaissance di Perancis tidak diterima secara
langsung seperti Renaissance di Italia.
Penyebab hal ini adalah karena arsitektur
Gothic sangat berpengaruh pada Negara
Perancis. Diperlukan sebuah periode transisi hingga akhirnya
arsitektur Renaissance diterima di Perancis. Pada masa transisi ini,
bangunan-bangunan memiliki gaya campuran antara gaya Gothic dan
Renaissance. Contoh bangunan dengan gaya seperti ini adalah
Chambord
Sama seperti dalam bidang lukisan, arsitektur
Renaissance memerlukan waktu yang
lumayan lama untuk dapat diterima
di Belanda, selain itu gaya arsitektur
ini juga belum bisa menghapuskan
gaya arsitektur Gothic secara
keseluruhan. Contoh bangunan pada
masa ini adalah Antwerp City Hall.
Antwerp City Hall
Akulturasi budaya Belanda pada
arsitektur Renaissance antara lain; penggunaan rumah tinggal
berbentuk sempit dan tinggi, penggunaan trapgevel atau gable
Belanda, penggunaan dekorasi berupa pediment diatas pintu dan
jendela dengan bentuk lebih tajam dari yang digunakan pada
arsitektur renaissance.
4. Inggris
Arsitektur Renaissance di Inggris mulai
dikenal dalam masa pemerintahan Ratu
Elizabeth I. Arsitektur gaya ini dikenali
melalui Negara Belanda, sehingga arsitektur
Renaissance di inggris mengadopsi juga
gaya arsitektur renaissance Belanda.
Arsitektur Renaissance di Inggris dikenal
Longleat House
dengan gaya arsitektur Elizabethan. Gaya
bangunan pada masa ini adalah bangunan tinggi berbentuk persegi,
contohnya adalah Longleat House.
5. Skandinavia
Arsitektur Renaissance di Negara-negara Skandinavia dipengaruhi
oleh arsitektur Flemish, contohnya adalah gable yang tinggi seperti
pada arsitektur Istana Frederiksborg. Di Denmark, arsitektur
Renaissance berkembang pada masa pemerintahan Fredrick II dan
Christian IV. Gaya arsitekturnya diinspirasikan oleh kastil di Perancis
http://en.wikipedia.org/wiki/French_Renaissance_architecture
http://en.wikipedia.org/wiki/Renaissance_in_the_Netherlands
Oleh
MICHELLE FAITH
315100152