Anda di halaman 1dari 14

POSTMODERNISME

POSTMODERN
1. Asal Mula Paham Postmodernism
Dunia saat ini sedang bergejolak, modernism dianggap sudah usang dan
harus diganti dengan paradigma baru yaitu post modernism. Postmodernism adalah
suatu

pergerakan

ide

yang

menggantikan

ide-ide

zaman

modern

(yang

mengutamakan rasio, objektivitas, dan kemajuan). Post modern memiliki cita-cita


ingin meningkatkan kondisi ekonomi dan sosial, kesadaran akan peristiwa sejarah
dan perkembangan dalam bidang penyiaran. Postmodern mengkritik modernism
yang dianggap telah menyebabkan desentralisasi di bidang ekonomi dan teknologi,
apalagi hal ini ditambah dengan pengaruh globalisasi. Selain itu, postmodern
menganggap media yang ada saat ini hanya berkutat pada masalah yang sama dan
saling meniru satu sama lain.
Fenomena Postmodern
Postmodernisme lahir di St. Louis, Missouri, 15 Juli 1972, pukul 3:32 sore.
Ketika pertama kali didirikan, proyek rumah Pruitt-Igoe di St. Louis di anggap
sebagai lambang arsitektur modern. Yang lebih penting, ia berdiri sebagai gambaran
modernisme, yang menggunakan teknologi untuk menciptakan masyarakat utopia
demi kesejahteraan manusia. Tetapi para penghuninya menghancurkan bangunan
itu dengan sengaja. Pemerintah mencurahkan banyak dana untuk merenovasi
bangunan tsb. Akhirnya, setelah menghabiskan jutaan dollar, pemerintah menyerah.
Pada sore hari di bulan Juli 1972, bangunan itu diledakkan dengan dinamit. Menurut
Charles Jencks, yang dianggap sebagai arsitek postmodern yang paling
berpengaruh, peristiwa peledakan ini menandai kematian modernisme dan
menandakan kelahiran postmodernisme.
Masyarakat kita berada dalam pergolakan dan pergeseran kebudayaan.
Seperti proyek bangunan Pruitt-Igoe, pemikiran dan kebudayaan modernisme

POSTMODERNISME

sedang hancur berkeping-keping. Ketika modernisme mati di sekeliling kita, kita


sedang memasuki sebuah era baru - postmodern.
2. Arsitektur Postmodern
Pemunculan post modern tidak
bisa

dipisahkan

dari

aspek

yang

berlaku sebelumnya yakni arsitektur


modern. Arsitektur modern yang sudah
berjalan selama lebih kurang setengah
abad mulai mencapai titik kejenuhan.
Konsep-konsep yang terlalu logis dan
rasional
memperhatikan

serta
nilai-nilai

kurangnya
sosial,

lingkungan dan emosi yang ada dalam masyarakat mendapat berbagai kritik dan
tanggapan artinya arsitektur modern lebih cenderung untuk memperhatikan
bagaimana caranya manusia harus hidup dan kurangnya perhatian terhadap
kehidupan manusia yang sebenarnya (bersifat sepihak). Karya-karyanya pun sangat
kaku, membosankan dan tidak memiliki identitas, karena mempunyai langgam yang
sama pada hampir semua jenis bangunan di berbagai tempat. Kelompok arsitek
baru kemudian bertekad untuk menetapkan suatu dasar filsafat dan format baru
yang lebih luas bagi desain.
Dalam usahanya untuk suatu perbendaharaan arsitektur yang baru, maka para
arsitek yang baru ini berpaling pada sumber-sumber yang beragam sifatnya dahulu
dihindari, seperti Rennisance-Itali, Barok-Jerman, Las Vegas dan lainnya. Pada
tanggal 15 Juli 1972, blok-blok perumahan di Pruitt Igoe dan peninggalan arsitektur
modern diruntuhkan. Ada yang menganggap tanggal tersebut resmi sebagai matinya
arsitektur modern. Dalam beberapa waktu, perdebatan para kalangan arsitek telah
disadari oleh masyarakat sehingga para arsitek baru mulai mencoba mengadakan
komunikasi di antara bangunan, masyarakat dan lingkungan. Kemudian kelompok
baru mulai mengemukakan pandangan-pandangannya yakni sadar berpilih-pilih

POSTMODERNISME

tentang tata hubung antara bentuk dan isi dan sangat peka terhadap preseden
sejarah dan kebudayaan.
3. Sub Langgam Arsitektur Postmodern
Arsitektur Post Modern bermula dari kejenuhan masyarakat terhadap arsitektur
modern, sehingga timbulah gerakan pembaruan dari para arsitek Arsitektur post
modern yang muncul dalam tiga versi atau sub langgam yaitu:
Secara garis besar era arsitektur postmoderen dibagi menjadi 2 bagian utama
yaitu:

Arsitektur Purna moderen.


Arsitektur Pasca moderen dibagi menjadi:
o Late moderen.
o Neomoderen.
o Dekonstruksi.

4. Ciri-ciri dan Pokok Arsitektur Post Modern


Post modern ditandai dengan timbulnya kembali bentuk-bentuk klasik,
mengolah bangunan tradisi (vernakular) dan memperbaiki fungsinya. Ciri-ciri dari
post modern ini antara lain:

Aspek penyatuan dengan lingkungan dan sejarah, juga menyesuaikan

dengan situasi sekitar


Unsur-unsur yang dimasukkan tidak hanya berfungsi semata tetapi juga

sebagai elemen penghias


Pemakaian elemen geometris, sederhana terlihat sebagai suatu bentuk
yang tidak fungsional, tetapi ditonjolkan sebagai unsur penambah

keselarasan dalam komposisi ataupun dekor.


Warnanya cenderung menor dan erotik, yang didominasi bukan oleh
warna dasar tetapi oleh warna campuran yang banyak dipengaruhi

pastel, kuning, merah dan biru ungu.


Mengandalkan komposisi hibrid yang menghalalkan orang untuk
mengambil elemen-elemen yang pernah ada untuk dimodifikasi sebagai
kaya college/pastich.

POSTMODERNISME

5. Langgam Arsitektur postmodern


a. Aliran histiricsm
Historicism adalah merupakan aliran arsitektur Post Modern yang paling
awal munculnya. Penganut aliran ini ingin tetap menampilkan komponenkomponen bangunan yang berasal dari komponen-komponen klasik tetapi
ditampilkan dengan penyelesaian yang modern, misalnya bentuk klasik yang
dulunya menggunakan bahan dari kayu diganti dengan bahan beton tetapi
diberikan ornamen, produk dari aliran Post Modern (historicism) ini yang
paling berhasil terdapat di Jepang dan Italia. Suatu tradisi meniru model yang
historical seperi faade suatu bangunan dibentuk seperti temple
b. Aliran straight revivalis
Pengikut aliran ini sulit menghilangkan langgam yang sudah mendarah
daging dalam masyarakat, misalnya renaissance, gothic, roman, dll. Produkproduk aliran ini cenderung memiliki tingkat eklektikisme yang sangat tinggi.
tanpa

perubahan,

mengulangi

mentah

mentah

gaya

sebelum

fungsionalisme
c. Aliran neo vernacular
Produk-produk bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip
bangunan vernacular, melainkan menampilkan karya-karya baru. sedangkan
unsur-unsur vernacularnya hanya digunakan dalam penampilan visual
bangunan, unsur-unsur yang sering dipakai adalah : pemakaian atap miring

batu

bata

sebagai

elemen

susunan

masa

yang

indah.

Mendapatkan unsur-unsur baru seperti yang ada pada bangunan setempat


Percampuran antara unsur setempat dengan teknologi modern tetapi masih
didominasi oleh unsur setempat.
d. Aliran urbanist

POSTMODERNISME

Pembaruan kota dengan bentuk-bentuk khusus yang sudah dikenal


masyarakat. Mempunyai dua cirri khusus yang memiliki dua ciri yaitu:

ad hoc
Penambahan komponen baru pada suatu perancangan yang sedang
dalam proses pengembangannya tanpa memikirkan posisi dan lokasi

yang tepat
kontekstual
Berusaha melayani aspirasi ideal masyarakat, desain nya mengikuti

lingkungan sekitarnya.
e. Aliran methapor
Karya-karya

rancangannya

mengambil

bentuk-bentuk

alam

yang

fungsional dan mempunyai tanda-tanda atau symbol tertentu. Untuk itu


pilihan mereka umumnya berupa referensi yang tersamar, sehingga tidak
telihat kejanggalannya
f.

Aliran post modern space


Difokuskan pada rancangan spatial interpenetration , dimana dua atau

lebih ruang yang berlainan dapat digabung secara overlapping dan saling
bertemu, sehingga menghasilkan aliran ruang yang menerus. Yang unik
secara histories bersifat irrasional dan transformasional dalam kaitan
terhadap keseluruhan bangunan. Pendukung aliran ini mencoba untuk
mendefinisikan ruang lebih dari sekedar ruang abstrak dan menghasilkan arti
ganda, keaneka ragaman dan kejutan. Dengan interpenetrasi dan pelapisan
ruang akan menghasilkan ruang yang misterius , kompleks, dan penuh
kejutan.

6. Ciri ciri umum Arsitektur post modern :

POSTMODERNISME

Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur post modern, Charles Jencks


memberikan daftar ciriciri sebagai berikut:
1) Ideological
Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan
arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern,
ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman
arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis.
a. Double coding of Style
Bangunan post modern adalah suatu paduan dari dua gaya atau style,
yaitu : Arsitektur modern dengan arsitektur lainnya.
b. Popular and pluralist
Ide atau gagasan yang umum serta tidak terikat terhadap kaidah tertentu,
tetapi memiliki fleksibilitas yang beragam. Hal ini lebih baik dari pada
gagasan tunggal.
c. Semiotic form
Penampilan bangunan mudah dipahami, Karena bentukbentuk yang
tercipta menyiratkan makna atau tujuan atau maksud.
d. Tradition and choice
Merupakan halhal tradisi dan penerapannya secara terpilih atau
disesuaikan dengan maksud atau tujuan perancang.
e. Artist or client
Mengandung dua hal pokok yaitu:
Bersifat seni (intern)
Bersifat umum (extern)
Yang menjadi tuntutan perancangan sehingga mudah dipahami secara
umum.
f.

Elitist and participative


Lebih menonjolkan suatu kebersamaan serta mengurangi sikap borjuis

seperti dalam arsitektur modern.


g. Piecemal
Penerapan unsurunsur dasar, secara subsub saja atau tidak
menyeluruh. Unsurunsur dasar seperti: sejarah, arsitektur vernakular,
lokasi, dan lainlain.
h. Architect, as representative and activist

POSTMODERNISME

Arsitek berlaku sebagai wakil penerjemah, perancangan dan secara aktif


berperan serta dalam perancangan.
2.

Stylitic

(ragam)

Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang
khusus. Pengertian gaya gaya dalam arsitektur post modern adalah
suatu pemahaman bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus
mengenai

arsitektur

a.

post

modern:

Hybrid

Penampilan

hasil

gabungan

Expression
unsurunsur

modern

dengan:

Vernacular

Local

Metaphorical

Revivalist

Commercial

contextual

b.

Complexity

Hasil pengembangan ideologyideology dan ciriciri post modern yang


mempengaruhi perancangan dasar sehingga menampilkan perancangan
yang bersifat kompleks. Pengamat diajak menikmati, mengamati, dan
mendalami
c.

secara
Variable

lebih
Space

seksama.
with

surprise

Perubahan ruangruang yang tercipta akibat kejutan, misalnya: warna,


detail
d.

elemen

arsitektur,

Conventional

suasana
and

interior

dan

Abstract

lainlain.
Form

Kebanyakan menampilkan bentukbentuk konvensional dan bentuk


bentuk yang rumit (popular), sehingga mudah ditangkap artinya.
e.

Eclectic

Campuran langgamlanggam yang saling berintegrasi secara kontinu


untuk
f.

menciptakan

unity.
Semiotic

POSTMODERNISME

Arti
g.

yang

hendak

Varible

Mixed

di

tampilkan

Aesthetic

secara

fungsi.

On

Context

Depending

Expression on content and semantic appropriateness toward function.


Gabungan unsur estetis dan fungsi yang tidak mengacaukan fungsi.
h.

Pro

Or

Organic

Applied

Ornament

Mencerminkan kedinamisan sesuatu yang hidup dan kaya ornamen.


i.

Pro

Or

Representation

Menampilkan ciriciri yang gamblang sehingga dapat memperjelas arti


dan

fungsi.

j.

Pro-metaphor

Hasil pengisian bentukbentuk tertentu yang diterapkan pada desain


bangunan sehingga orang lebih menangkap arti dan fungsi bangunan.
k.

Pro-Historical

reference

Menampilkan nilai-nilai histori pada setiap rancangan yang menegaskan


ciri-ciri

bangunan.

l.

Pro-Humor

Mengandung nilai humoris, sehingga pengamat diajak untuk lebih


menikmatinya.
m.

Pro-simbolic

Menyiratkan

simbol-simbol

yang

mempermudah

arti

dikehendaki
3.

dan

yang

perancang.

Design

Ideas

Ide-Ide

Desain

Ide-ide desain adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide


desain dalam Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan
yang
a.

mendasari
Contextual

Arsitektur
Urbanism

Post
and

Modern
Rehabilitation

Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan suatu lingkungan


urban.
b.

Functional

Mixing

Gabungan beberapa fungsi yang menjadi tuntutan dalam perancangan.

POSTMODERNISME

c.

Mannerist

Kecenderungan
All

Bentuk
e.

and

untuk

d.

Pengembangan

Baroque

menonjolkan

diri.

Phetorical

rancangan
Skew

yang

berarti.

and

Extensions

Space
rancangan

f.

Means

yang

asimetris-dinamis.

Street

Building

g.

Ambiquity

Menampilkan ciri-ciri yang mendua atau berbeda tetapi masih unity


dalam
h.

fungsi.
Trends

Menampilkan

bentuk-bentuk

to

Asymetrical
yang

berkesan

Symetry

keasimetrisan

yang

seimbang.
i.

Collage/Collision

Gabungan atau paduan elemen-elemen yang berlainan


7. Tokoh-Tokoh Arsitektur Post modern
a. Robert Charles Venturi, Jr
Lahir 25 Juni 1925 di Philadelphia adalah seorang arsitek Amerika, pendiri utama
dari perusahaan Venturi, Scott Brown dan Associates, dan salah satu tokoh utama
dalam arsitektur abad kedua puluh. Bersama dengan istrinya dan mitra, Denise
Scott Brown, ia membantu membentuk cara yang arsitek, perencana dan
pengalaman siswa dan berpikir tentang arsitektur dan lingkungan binaan Amerika.
Bangunan mereka, perencanaan, tulisan teoritis dan pengajaran telah memberi
kontribusi pada perluasan wacana. Venturi dianugerahi Penghargaan Pritzker dalam
Arsitektur pada tahun 1991. Ia juga dikenal untuk coining pepatah "Kurang adalah
membosankan" sebagai penangkal untuk diktum terkenal modernis Mies van der
Rohe yang "Kurang adalah lebih". Bangunan venturi itu biasanya mendekatkan
sistem arsitektur, elemen dan bertujuan, untuk mengakui konflik sering melekat
dalam suatu proyek atau situs. Ini "inklusif" pendekatan kontras dengan upaya
modernis khas untuk menyelesaikan dan menyatukan semua faktor secara lengkap
dan terstruktur secara kaku dan bekerja mungkin kurang fungsional dan sederhana

POSTMODERNISME

10

seni. Keberagaman pada bangunan dari awal karir


Venturi yang ditawarkan alternatif mengejutkan untuk
praktek arsitektur saat itu, dengan bentuk "murni"
(seperti Penn Utara Mengunjungi Markas Perawat),
asimetri tampaknya kasual (seperti pada Vanna
Venturi House), dan pop-gaya supergraphics dan
geometri (misalnya, Rumah Lieb). Pekerjaan venturi
bisa dibilang memberikan pengaruh utama pada waktu penting dalam karir arsitek
Robert AM Stern, Philip Johnson, Michael Graves, Graham dan James Stirling
Gund, antara lain. Venturi adalah Anggota dari American Academy di Roma,
American Institute of Architects, American Academy of Arts dan Sastra dan Fellow
Kehormatan dari Royal Institute of Architects Inggris.
Michael Graves
Lahir di Indianapolis tahun 1934. Menempuh studi di University of Cincinnati, Ohio
dan Harvard University. Pada tahun 1964, ia membuka kantor sendiri di Princeton,
New Jersey, dimana ia ditunjuk menjadi profesor di kota itu. Nama Graves pertama
kali menjadi perhatian tahun 1972 melalui karya-karyanya, ia digolongkan dalam
Five Architects, sebutan bagi kelompok yang terdiri dari Graves Eisenman,
Gwathmey, Hejduk dan Meier (lazim disebut pula sebagai The New York Five).
Karya-karya Graves menjadi terkenal berkat bentuk arsitekturalnya yang prima,
karyanya juga banyak dipengaruhi banyak hal, diantaranya oleh Le Corbusier dan
arsitektur neo-historisisme. Sebelumnya ia hanya dikenal melalui sketsa-sketsanya
daripada karya bangunan. Karya-karyanya memadukan elemen-elemen klasik.
Bentuk-bentuk yang digunakannya pada umumnya sederhana, namun mampu
menampakan ekspresinya secara jelas. Jika pada awalnya Graves lebih
menekankan pada arsitektur rasional yang putih bersih, pada perkembangan
selanjutnya ia lebih banyak dipengaruhi oleh langgam-langgam klasik yang paling
awal yang menjadikan bangunannya lebih memiliki banyak ornamen-ornamen yang
diambil dengan mereduksi dari bentuk aslinya, dan warna-warna bnagunannya
beralih ke nada-nada pastel lembut. Michael Graves dianggap sebagai tokoh

POSTMODERNISME

11

arsitektur purna modern yang penting pada masa kini.


Michael
terkesan

Graves
klasik,

menggunakan
dengan

simbol-simbol

menciptakan

yang

komposisi

'sculpture', bentuk tersebut muncul untuk mengatasi


masalah biaya.

3 Karya Arsitektur Postmodern


Taman Spekulasi Kosmis

POSTMODERNISME

12

Taman Spekulasi Kosmis terletak di Portrack House,Dumfries di


Skotlandia Barat bagian Selatan. Taman ini mengambil ilmu
pengetahuan dan matematika sebagai inspirasi.Ini adalah taman

POSTMODERNISME

pribadi

13

yang

diciptakan

pada

tahun 1989 oleh Charles Jencks


dengan almarhum istrinya, Maggie
Keswick. Terbuka untuk umum
hanya satu hari setahun, biasanya
dibuka untuk penggalangan dana
untuk fasilitas perawatan kanker
Maggie Keswick Jencks, nama fasilitas ini di ambil dari nama istri
almarhum sang pencipta taman. Cukup sederhana, tapi cuma ada
satu taman seperti ini di dunia.
3.2.4 Filosofi
Robert Venturi di dalam bukunya yang berjudul Complexity and
Contradiction in Architecture mencela arsitektur modern yang baik
dalam praktek maupun akademis didominasi oleh Meisianisme: less
is more. Venturi mengkritisi Mies sebagai penyederhana besar dan
mengubah doktrinnya dari less is more menjadi less is bore.
Venturi

berkeyakinan

bahwa

arsitektur

postmodern

lebih

mengutamakan elemen gaya hibrida (ketimbang yang murni),


komposisi

paduan

(ketimbang

yang

bersih),

bentuk

distorsi

( ketimbang yang utuh), ambigu (ketimbang yang tunggal),


inkonsisten (ketimbang konsisten), serta kode ekuivokal (ketimbang
monovokal. Oleh karena itu, menurut Venturi keberadaan bentukbentuk yang terlalu monoton tampak membosankan.
3.2.5 Tanggapan
Arsitektur post modern mendefinisikan arsitektur sebagai sebuah bahasa dan oleh
karena itu arsitektur tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan. Untuk
arsitektur Post Modern, yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas
kultural atau identitas historis. Hal-hal yang ada di masa silam itu yang

POSTMODERNISME

14

dikomunikasikan, sehingga orang bisa mengetahui bahwa arsitektur itu hadir


sebagai bagian dari perjalanan sejarah kemanusiaan, atau dapat pula dikatakan
bahwa arsitektur post modern memiliki kepedulian yang besar kepada masa silam
(the past). Kemudian kaum modernis yang menganggap bahwa teknologi akan
menjadi sumber kebahagiaan manusia dan menjanjikan dunia yang lebih baik
nyatanya tidak membawa kesejahteraan bagi manusia, yaitu begitu banyaknya
dampak negatif dari ilmu pengetahuan bagi dunia. Teknologi mutakhir ternyata
sangat membahayakan dalam peperangan dan efek samping kimiawi justru
merusak lingkungan hidup. Dengan demikian, mimpi orang-orang modernis ini
tidaklah berjalan sesuai harapan dan berakhir dengan kehancuran manusia itu
sendiri. Bagi saya sendiri, konsep pada era postmodern jauh lebih baik daripada era
modern. Karena pada masa postmodern, mereka berhasil mengawinkan antara
tradisional-lokal atau budaya-kemajuan zaman. Ini lebih

baik daripada harus

menghilangkan aspek-aspek budaya yang justru menjadi jiwa dari sebuah bangunan
dimana dia berada. Maka usaha kaum Postmodern untuk mengembalikan elemen
"fiksi" dari sebuah arsitektur dengan menambahkan ornamen-ornamen pada
arsitektur perlu diakui kebenarannya.

Anda mungkin juga menyukai