Anda di halaman 1dari 28

https://www.scribd.

com/doc/210496496/ArsitekturRenaissance-Barok-Rokoko

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah tentangArsitektur Renaissance, Barok, dan Rokoko.
Saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
memberikan bantuan baik materil maupun spiritual dalam
menyelesaikan makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan
baik.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara
penulisannya. Namun, demikian saya telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini
dapat diselesaikan. Untuk kesempurnaan penulisan di masa yang
akan datang, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah
diharapkan. Dan saya berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat
bagi seluruh pembaca. Agar dapat mengenal dengan baik cirri cirri
arsitektur renaissance,barok, dan rokoko.

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................................
............. i
DAFTAR
ISI........................................................................................................
........ ii
BAB 1
PENDAHULUAN....................................................................................
......................1
A. Latar
Belakang.............................................................................................
...............1
B. Rumusan
Masalah...............................................................................................
.......2
C. Tujuan................................................................................................
.........................2
D. Manfaat.............................................................................................
.........................3
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................
.......................1

A. RENAISSANCE....................................................................................
........ .1
B. BAROK...............................................................................................
.........................12
C. ROKOKO.............................................................................................
.........................14
BAB III
KESIMPULAN........................................................................................
.......................24

BAB II
PEMBAHASAN
A. Arsitektur Renaissance
Pada zaman Renaissance manusia maupun alam tidak
digeneralisasikan,melainkan diperlakukan sebagai makhluk dan
benda yang berdiri sendiri sendiri dan masing-masing mempunyai
daya tarik sendiri.Masa Renaissance sering disebut juga masa
pencerahan, karena menghidupkan kembali budaya-budaya
klasik,hal ini disebabkan banyaknya pengaruh filsuf-filsuf dari
Yunani dan Romawi.Renaissance yang berarti kelahiran kembali,
ingin mengungkap kembali kebudayaan masa lalu yaitu zaman
keemasan Romawi sebagai titik tolak pemikiran intelektual masa
Renaissance.

Perkembangan penting pada zaman Renaissance dimulai di Itali


pada tahun-tahun kemunduran abad pertengahan sekitar tahun
1300.Perubahan tersebut adalah paham yang menaruh perhatian
pada masalah dunia, masyarakat yang praktis dan sadar diri serta
perubahan sekuler, Ilmu pengetahuan,ketatanegaraan, kesenian,
dan keagamaan berkembang dengan baik di masa Renaissance
ini,tidak seperti dimasa sebelumnya yang lebih menitik beratkan
pada masalah keagamaan terutama agama Kristen sehingga
pengaruh otorita seorang pemimpin gereja sangat kuat.Di masa
Renaissance ini,arsitekturnya ikut berusaha menghidupkan kembali
kebudayaan klasik jaman Yunani dan Romawi dengan jalur garap
dan jalur pikir yang tersendiri, tidak menggunakan jalur garap dan
pikir Yunani-Romawi. Dengan demikian, meskipun dalam wajah dan
tatanan arsitektur terdapat kemiripan atau kesamaan,tetapi bukan
semata-mata pencontohan dan menduplikat gaya arsitektur
sebelumnya.
Seni Teknologi dan Arsitektur
Giotto adalah seniman Renaissance dari Firence yang pertama
kali menguasai penggunaan persfektif mekanis, pemakaian bentuk
anatomi manusia, serta eksperimen tentang chiaroscuro, yaitu
suatu cara melukis bayangan dengan maksud memberikan
ketajaman pada bentuk-bentuk yang terkena bayangan. Hal diatas
merupakan 3 unsur pokok bagi pelukis masa Renaissance pada
awalnya.
Selanjutnya azas
persfektif
mekanis ditemukan
oleh
Arsitek Brunelleschi, yang menemukan prisip-prinsipnya pada saat
menelaah proporsi bangunan Romawi kuno.
Azas-azas persfektif, suatu telaah yang mempesonakan seniman
Renaissance,
memperlihatkan
bagaimana
persfektif
mengungkapkan kesan kedalaman suatu permukaan yang datar,
semua garis bertemu sebelum mulai melukis.
Teknik Sfumato sebagai pengembangan dari teknik Chiarooscuro,
yakni pengaburan atau peremangan garis bentuk suatu benda
sehingga menyatu dengan keadaan kelilingnya, sehingga
memperkuat kesan obyek.
Karakter Arsitektur
Proporsi yang harmonis menguasai perhatian arsitek pada
masa tersebut. Mereka berusaha menghubungkan matra tiap
bagian utama bangunan dengan satu modul, atau satuan panjang
yang menjadi dasar.

Misalnya proporsi Michelangelo yang rumit pada rancangan


St. Petrus (yang tidak pernah dilaksanakan ), adalah
bangunan duikur secara vertikal dengan perbangdingan 3 :
Garis bentuk bangunan merupakan segitiga samasisi
merupakan bentuk geometris yang benar-benar simetri.

gereja
suatu
2 : 1.
yang

Analisa Perbandingan
Bentuk denah keseluruhan simetri. Menara lebih sederhana
dalam bentuk maupun jumlahnya.
Kesan skyline horisontal. Atap kembali pada lingkaran tanpa rib /
rusuk, sehingga ketebalannya sama (kesan kekokohan Romawi
ditonjolkan kembali)
Pedoman klasik (Yunani dan Romawi) dipergunakan kembali dan
distandarkan menurut pemikiran humanis
Ciri khas bangunan masa renaissance

Contoh bangunan gaya renaissance yang memperlihatkan tiangtiang gaya klasik


Pemerintahan dengan sistem kerajaan mulai digunakan, sehingga
tercermin dalam bangunan-bangunan istana dan benteng dengan bentuk
klasik.Di sini kerajaan dipimpin oleh dua kekuasaan yakni pertama adalah
kekuasaan raja dan yang kedua adalah kekuasaan pemimin agama. Konflik
dan perebutan kekuasaan antara raja dan agama yang mewarnai
berjalannya jaman ini, kemudian diperramai lagi dengan munculnya
kekuasaan baru yakni ilmu dan pengetahaun. Dengan demikian, di jaman ini
da-pat kita saksikan sosok perorangan yang ilmuwan, seniman dan sekaligus
orang yang religius seperti Leonardo da Vinci; namun di sisi lain dapat pula
disaksikan martir dalam keyakinan terhadap ilmu dan pengetahuannya,

seperti Galileo Galilei

Arsitektur Renaisans (yang berjaya dalam abad 1517 M)


memperlihatkan sejumlah ciri khas arsitektur. Munculnya kembali
langgam-langgam Yunani dan Romawi seperti bentuk tiang langgam
Dorik, Ionik, Korintia dan sebagai-nya; (meskipun pada
perkembangan selanjutnya peng-gunaan langgam tersebut mulai
berkurang) dapat disam-paikan sebagai ciri yang pertama. Bentukbentuk denahnya sangat terikat oleh dalil-dalil yang sistematik,
yaitu bentuk simetris, jelas dan teratur dengan teknik konstruksi
yang bersahaja (kalau dibandingkan dengan masa sekarang, masa
abad 20 khususnya). Di satu pihak, ketaatan pada dalil-dalil ini
mencerminkan perlakuan yang diberlakukan pada arsitektur yakni,
arsitektur ditangani dengan menggunakan daya nalar atau pikiran
yang rasional.
Perlakuan yang menggunakan daya nalar ini sekaligus
menjadi titik penting perjalanan arsitektur Barat mengingat
sebelumnya arsitektur sepenuhnya diperlakukan hanya dengan
menggunakan daya rasa seni bangunan. Dengan kesetiaan pada

dalil itu pula sebaiknya kehadiran detil dan perampungan yang


ornamental maupun dekoratif diposisikan. Maksudnya, unsur-unsur
yang ornamental dan dekoratif dari bangunan dihadirkan sebagai
penanda dan penunjuk bagi dalil-dalil yang digunakan.
Sebuah ilustrasi sederhana dapat disampaikan di siniDengan
perhitungan dan pertimbangan struktur/konstruksi bangunan, maka
jarak antar kolom dapat dibuat sebesar a meter. Akan tetapi, karena
jarak a meter dengan tinggi kolom yang b meter tidak
menghasilkan kesesuaian dengan dalil yang menunjuk pada
perbandingan 2b=3a, maka di antara kedua kolom itu
dimunculkanlah rupa yang tak jauh berbeda dari rupa kolom
(dinamakan pilaster) sehingga nisbah (ratio) 2b:3a dapat dipenuhi.
Ringkas kata, dalam masa Renaisans ini terjalinlah kesatuan gerak
dalam berarsitektur, yakni kesa-tuan gerak nalar dan gerak rasa. Di
masa ini pula arsitektur Yunani dan Romawi ditafsir kembali
(reinterpretation) dengan menggunakan nalar (di-matematik-kan)
dengan tetap mempertahankan rupa-pokok Yunani (pedimen dan
pilar/kolom yang menandai konstruksi balok dipikul tiang)) serta
Romawi (bangun dan konstruksi busur, yakni konstruksi bagi
hadirnya lubangan pada konstruksi dinding pemikul

(gambar konstruksi balok yang dipikul tiang khas yunani


dan gambar dimana hadirnya lubang (ukiran) pada
konstruksi dinding pemikul khas romawi)

Dimana tiang-tiang beserta balok murni masuk ke dalam


arsitektur Yunani. Gaya ini disebut Gaya Dorik dan lebih murni
dibandingkan gaya ionic.Tiang gaya ionik dari Bait Olympicon
terkesan lebih muda. Lebih elegan dan lebih langsing.
Setelah
tahun
1600-an,
arsitektur
Renaisans
mulai
meninggalkan gaya-gaya klasik, kemudian disambung dengan
kebudayaan Barok (Baroque) dan Rococo. Barok dan Rococo
dianggap merupakan bentuk dari kebudayaan Renaisans juga.
Contoh bangunan dari aliran Barok adalah:
1.Gereja Basilika St. Petrus, Roma (Vatikan)

Pembangunan gereja basilika ini dimulai tahun 1506, untuk


menggantikan sebuah gereja yang sudah berumur 1200 tahun,
yang terdiri tas makam St. Petrus ( Zaman Kristen Awal )setelah
para
arsitek
bersaing
untukmengajukan
rancangannya,
pemenangnya adalah Donate Bramante. Kemudian para arsitek
lainnya seperti Raffaelo dan Michaelangelo berulang kali melakukan
perubahan besar. Ketika Kathedral itu selesai dibangun pada tahun
1623, hanya kubah besarnya saja rancangan Michaelangelo yang
menyerupai rencana asli.
Diatas deretan pilar, berdiri patung-patung besar (orangorang yang dihormati dalam agama kristen) menghadap halaman
dalam membentuk oval. Patung tersebut bergaya barok yang
dirancang oleh Bernini puluhan tahun kemudian.

2.St.Maria Del Voire, Florence

Kubah pada kathedralnya digubah oleh Brunellechi, sedangkan


kampanilnya oleh Giotto pada masa renaissance awal.
3.Doges Palace, Venice

4.El Escorial, Spain

5.Villa Barbaro, Maser, Italy

6.Papal Palace, Avignon, France

7.San Zaccaria, Vinece.

B. Arsitektur Baroque (barok)

Baroque
merupakan
istilah
untuk
mengkategorikan
perkembangan peradaban manusia (termasuk seni) dalam sebuah
era yang terjadi di Eropa. Sekitar tahun 1600-1750, gerakan ini
terjadi. Oleh karena itu, merupakan bagian akhir dari zaman
renaisance dan merupakan awal gerakan protestantism yang terjadi
di Jerman bagian utara dan Belanda. Baroque mempunyai arti
mutiara pelengkap yang bentuknya tidak teratur atau tidak
simetris. Dalam hal ini, karya-karya seni yang tercipta pada zaman
baroque juga merupakan cerminan keadaan zaman tersebut
sehingga memiliki ciri-ciri khusus yang tentunya berbeza dengan
corak seni pada zaman-zaman sebelumnya. Menurut Barnes, corak
seni baroque mengandung unsur tekanan yang kuat, kekuatan
emosi, dan sesuatu yang elegan (Barnes, 2005).
Arsitektur baroque mempunyai ciri-ciri tersendiri. Menurut
Sullivan (2005), bahwa karateristik seni Baroque terbentuk dari
beberapa unsur, seperti sense of movement, energy dan tension.
Salah satu teknik visualisasi yang terkenal pada zaman baroque
adalah teknik chiaroscuro yang digunakan oleh seorang pelukis
Belanda yang bernama Rembrandt Harmenszoon van Rijn. ciri
visual yang melekat pada corak seni Baroque adalah kontras
cahaya (gelap-terang) yang dominan dan menghasilkan kesan
dramatis pada lukisan. Baroque juga memiliki beberapa
karakteristik diantaranya naves yang zaman sebelumnya panjang
dan sempit digantikan oleh bentuk yang lebih lebar dan sirkular,
penggunaan cahaya secara dramatis, kaya akan ornamen, langitlangit yang dipenuhi fresco (wall painting) dalam skala besar,
facade eksternal yang memiliki karakter proyeksi terpusat yang
dramatis, interior seringkali tidak lebih dari tempat bagi lukisan dan
patung
ukiran.

Beberapa kota yang menganut aristektur Baroque memiliki


fungsi sebagai tempat ibadah (San Benedetto, Catania), sebagai
pusat pemerintahan, tempat ziarah dan
tempatpusat interaksi
kegiatan masyarakat baik formal maupun informal. Ada beberapa
tokohdalam seni baroque yaitu :Michelangelo Merisi Dacaravagio.
Beliau
menggunakan
karateristik
seni
design
dengan
menganalogikan ukiran dengan simetris tubuh manusia.

Francesso Borromini. Beliau mempunyai karakteristik seperti


florid,
bergaya
ekspansive,
designnya
cenderung
lebih
memperhatikan bentuk geometric daripada proporsi skala manusia
dan pencahayaan. Contoh hasil karyanya adalah katerdal San Carlo
Alle Quatro Fontane, Roma dan San Ivo della Sapienza, Roma.
Giovanni Lorenzo bernini. Beliau menggunakan gabungan
antara arsitektur, lukisan dan ukiran dengan bentuk yang dinamis.
Salah satu rancangannya adalah Piazza Navona di Roma, Italia dan
Santo Andre al Quirinale

Rembrandt Harmenszoon van Rijn. Beliau menggunakan


teknik yang dikenal dengan sebutan chiaroscuro yang berasal dari
dua kata dalam bahasa Italia yaitu kata chiaro yang berarti terang,
dan oscuro yang berarti gelap.
Masa kegelapan terjadi ketika Kekaisaran Romawi hancur menjadi
kerajaan-kerajaan vasal sedangkan Kehalifahan Islam yang telah
menghancurkan Kekaisaran Persia semakin meluas dari Asia, Afrika,
hingga Eropa. Kerajaan-kerajaan vasal sibuk memperbutkan kekuasaan
dan arsitektur romanesk serta arsitektur gotik hadir sebagai saksi sejarah
yang gelap ketika Kekhalifahan Islam mendirikan provinsi Andalusia di
semenanjung Spanyol dan arsitektur islam hadir sebagai saksi sejarah
lahirnya sains modern. Andalusia menerapkan keseimbangan dalam hal
monastik agama Islam juga banyak menerjemahkan manuskrip filsafat
Yunani yang sekuleris dunia sehingga lahirlah filsafat-filsafat yang saling
memperkuat dalil agama dan rasio dunia. sehingga mendukung lahirnya
sain modern.
Masa kegelapan mulai memuncak ketika kerajaan-kerajaan vasal
mulai berperang secara bar-bar memperebutkan Andalusia karena
kesejahteraan negerinya. Kerajaan vasal menggunakan ideologi monastik
kristennya untuk menyerang keislaman Andalusia yang semakin
mengecil. Sains modern yang sedang berkembang di Andalusia mulai
diadaptasi oleh aggressor-aggressor vasal sehingga mulai tersebarlah
sains modern di Eropa. Lama-kelamaan sains yang menjadi konsumsi
umum di Eropa membuat revolusi (perubahan) dalam peradaban. Budayabudaya monastik buta tanpa rasio mulai ditinggalkan secara keseluruhan,

sekuleris menyebar dengan menjunjung tinggil akal, agama di eropa kini


hanya menjadi simbol tanpa arti, dan filsafat mulai digemari layaknya
pada masa klasik, inilah saat kelahiran masa renaisans (pencerahan).

C. ARSITEKTUR ROKOKO
Di era renaisans, arsitektur sebagai produk budaya di Eropa
kembali menggunakan langgam klasik (arsitektur neo-klasik) yang bernilai
sama dengan masa klasik yakni rasionalisme. Dalam perkembangannya,
era renaisans berpengaruh dalam mengubah paradigma arsitektur
sebagai produk yang sakral (gereja) menjadi lebih profan (umum atau
pemerintahan) bahkan memprofankan hal sakral (patung dan lukisan
Yesus). Kembali menerapkan nilai-nilai arsitektur klasik dalam mengatasi
arsitektur gotik yang dianggap semakin melenceng dari kaidah keindahan
sesuai dengan arsitektur klasik sebagai dasarnya (karena arsitektur gotik
lahir dari arsitektur klasik).
Di era renaisans, bangunan banyak didirikan oleh insinyur yang
dianggap mampu membuat bangunan dengan sempurna sesuai dengan
rasio. Adanya sekolah, kesenjangan antara arsitek dan tukang menjadi
embrio budaya kapitalisme yang akan berkembang selanjutnya.
IV. Arsitektur Barok dan Rokoko
- Budaya: borjuis, sekuleris
- Nilai: manerisme (mengatasi renaisans), proto-sosialisme
- Preseden: arsitektur klasik, seni renaisans, arsitektur gotik
- Contoh: Basilica of Santa Maria degli Angeli, Italia; Queluz National
Palace, Portugal; St. Peter Basillica, Italia; San Giovanni Basilica, Italia;
Royal Palace of La Granja de San Ildefonso, Spanyol; Sant'Agnese in
Agone, Italy; Cathedral Metropolitania Mexico; Castello di Racconigi, Italia;
Royal Palace Madrid, Spanyol; Santiago de Compostela Cathedral,
Spanyol; Catherine Palace, Rusia
- Keprofesian: arsitek terkenal: Agostino Vallini, Cardinal Vicar, Carlo
Maderno, Donato Bramante, Filippo Juvarra, Francesco Borromini, Giacomo
Barozzi da Vignola, Gian Lorenzo Bernini, Johann Friedrich Braunstein,
Mateus
Vicente
de
Oliveira
Orang kaya-orang kaya baru (bukan berdarah bangsawan) muncul akibat

era renaisans, agama mulai ditinggalakan dan masyarakat mulai sibuk


dengan urusan sekuler seperti perdagangan. Uang sebagai modal
semakin membuat budaya kapitalisme berkembang dan mulai terjadinya
kesenjangan sosial di masyarakat. Orang kaya-orang kaya baru ini
kemudian mulai menguasi masyarakat karena kekuasaan dan gelar
kebangsawanpun
mulai
ditinggalkan.
Orang kaya-orang kaya baru ini memainkan peran yang penting dalam
budaya saat itu dan untuk menunjukan kekuasaannya mereka mulai
bermegah-megahan untuk membuat karya arsitektur hasil dari imajinasi
dan angan-angan mereka baik itu berupa tempat tinggal pribadi sampai
tempat peribadatan dengan mencampurkan seluruh gaya arsitektural
yang ada sehingga membuat karya arsitektur tersebut detail dan
fantastis.

Gambar: Giacomo Barozzi da Vignola - Basilica of Santa Maria degli Angeli,


Italia

Arsitektur Barok di atas memeperlihatkan bahwa arsitektur ini


mengembangkan arsitektur gotik, dapat dilihat dari elemen bangunan
yang mirip namun memiliki perbedaan dalam segi kerumitan detail
dekorasi yang lebih ekstrem dari arsitektur gotik ditambah elemen patung
dan relief.

Perlu dicatat bahwa memang tidak semua arsitektur barok dan arsitektur
rokoko dimiliki oleh borjus, bangsawan dan pemuka agama pun mengikuti
tren ini akibat budaya renaisans yang kemudian membaur dengan bias
gotik ini namun memang peran bangsawan dan pemuka agama tidak
sebesar borjuis yang banyak memakai langgam arsitektur ini

Gambar: Mateus Vicente de Oliveira - Queluz National Palace, Portugal

Gambar: Donato Bramante, Michelangelo, Carlo Maderno and Gian


Lorenzo Bernini - St. Peter Basillica, Italia

Arsitektur barok dan arsitektur rokoko adalah nama langgam arsitektur


hasil imajinasi orang kaya baru (borjuis) ini memiliki 2 kepribadian yang
bergantung pada kepribadian borjuis itu sendiri. Arsitektur barok lebih
menitikan pada elemen bayangan pada karya arsitektur, gelap,
mencekam, khidmat. Arsitektur rokoko lebih arogan menitik beratkan
pada detail, cerah, mengagumkan, dan agung. Kedua arsitektur ini
bertujuan hal yang sama yakni bermegahan dengan detail keindahan.

Berikut contoh arsitektur barok:

Gambar: Agostino Vallini, Cardinal Vicar - San Giovanni Basilica, Italia

Gambar Filippo Juvarra - Royal Palace of La Granja de San Ildefonso,


Spanyol

Gambar: Francesco Borromini - Sant'Agnese in Agone, Italy

Gambar: Cathedral Metropolitania Mexico

Berikut contoh arsitektur rokoko:

Gambar: Guarino Guarini - Castello di Racconigi, Italia

Gambar Filippo Juvarra - Royal Palace Madrid, Spanyol

Berikut contoh yang mungkin paling eksetrem untuk arsitektur barok yang
seperti candi dengan banyak mencampuradukan gaya arsitektur
ditambah warna kelam dan arsitektur rokoko yang sangat mewah
ditambah cat yang mencolok:

Gambar Santiago de Compostela Cathedral, Spanyol

Gambar Johann Friedrich Braunstein - Catherine Palace, Rusia

Arsitektur barok dan arsitektur rokoko ini justru menjadi simbol


pergerakan borjuis dalam mengatatasi era renaisans karena era tersebut
cukup mengekang kemerdekaan, keuntungan hanya berputar di golongan
para bangsawan yang melupakan hidup rakyat jelata. Era kemerdekaan
inipun ditandai oleh melencengnya gaya arsitektur barok dan arsitektur
rokoko dari arsitektur klasik dan seni renaisans yang umum saat itu dilihat
dengan mencampurkan banyak langgam yang ada. Nampak budaya
seperti ini merupakan pengaruh bias arsitektur gotik yang juga banyak
bereksperiman dengan langgam lain dan dianggap melenceng dari kaidah
keindahan sesuai dengan arsitektur klasik. Era kemerdekaan ini juga lagilagi ditandai oleh arsitektur barok dan arsitektur rokoko yang dalam
pembuatannya menggunakan sistem guilda dimana tukang-tukang
dipekerjakan dalam rangka memperbaiki kondisi finasial mereka sebagai
kepedulian dari borjuis terhadap sesamanya yang bukan bangswan.
Budaya ini akan menjadi embrio budaya sosialisme yang akan selalu
menentang budaya kapitalisme.

BAB III
KESIMPULAN

Arsitektur Renaissance adalah arsitektur periode antara


tanggal 15 dan awal abad ke-17 awal di berbagai daerah di Eropa,
menunjukkan kebangkitan sadar dan pengembangan unsur-unsur
tertentu dari Yunani kuno dan Romawi pemikiran dan budaya
material. Gaya, arsitektur Renaissance mengikuti arsitektur Gothic
dan digantikan dengan arsitektur Barok . Dikembangkan pertama di
Florence , dengan Filippo Brunelleschi sebagai salah satu inovator,
yang gaya Renaisans dengan cepat menyebar ke kota-kota Italia
lainnya. Gaya dibawa ke Perancis, Jerman, Inggris, Rusia dan bagian
lain Eropa pada tanggal yang berbeda dan dengan berbagai tingkat
dampak.
Gaya Renaisans tempat penekanan pada simetri , proporsi ,
geometri dan keteraturan bagian seperti yang ditunjukkan dalam
arsitektur zaman klasik dan khususnya arsitektur Romawi kuno ,
yang tetap banyak contoh. Pengaturan tertib kolom , pilaster dan
ambang , serta penggunaan lengkungan setengah lingkaran,
hemispherical kubah , ceruk dan aedicules mengganti sistem
proporsional lebih kompleks dan profil teratur abad pertengahan
bangunan.
Arsitektur barok dan arsitektur rokoko ini justru menjadi simbol
pergerakan borjuis dalam mengatatasi era renaisans karena era tersebut
cukup mengekang kemerdekaan, keuntungan hanya berputar di golongan
para bangsawan yang melupakan hidup rakyat jelata. Era kemerdekaan
inipun ditandai oleh melencengnya gaya arsitektur barok dan arsitektur
rokoko dari arsitektur klasik dan seni renaisans yang umum saat itu dilihat
dengan mencampurkan banyak langgam yang ada. Nampak budaya
seperti ini merupakan pengaruh bias arsitektur gotik yang juga banyak
bereksperiman dengan langgam lain dan dianggap melenceng dari kaidah
keindahan sesuai dengan arsitektur klasik. Era kemerdekaan ini juga lagilagi ditandai oleh arsitektur barok dan arsitektur rokoko yang dalam
pembuatannya menggunakan sistem guilda dimana tukang-tukang
dipekerjakan dalam rangka memperbaiki kondisi finasial mereka sebagai
kepedulian dari borjuis terhadap sesamanya yang bukan bangswan.

Budaya ini akan menjadi embrio budaya sosialisme yang akan selalu
menentang budaya kapitalisme.

Anda mungkin juga menyukai