com/doc/210496496/ArsitekturRenaissance-Barok-Rokoko
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah tentangArsitektur Renaissance, Barok, dan Rokoko.
Saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
memberikan bantuan baik materil maupun spiritual dalam
menyelesaikan makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan
baik.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara
penulisannya. Namun, demikian saya telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini
dapat diselesaikan. Untuk kesempurnaan penulisan di masa yang
akan datang, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangatlah
diharapkan. Dan saya berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat
bagi seluruh pembaca. Agar dapat mengenal dengan baik cirri cirri
arsitektur renaissance,barok, dan rokoko.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.........................................................................................
............. i
DAFTAR
ISI........................................................................................................
........ ii
BAB 1
PENDAHULUAN....................................................................................
......................1
A. Latar
Belakang.............................................................................................
...............1
B. Rumusan
Masalah...............................................................................................
.......2
C. Tujuan................................................................................................
.........................2
D. Manfaat.............................................................................................
.........................3
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................
.......................1
A. RENAISSANCE....................................................................................
........ .1
B. BAROK...............................................................................................
.........................12
C. ROKOKO.............................................................................................
.........................14
BAB III
KESIMPULAN........................................................................................
.......................24
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arsitektur Renaissance
Pada zaman Renaissance manusia maupun alam tidak
digeneralisasikan,melainkan diperlakukan sebagai makhluk dan
benda yang berdiri sendiri sendiri dan masing-masing mempunyai
daya tarik sendiri.Masa Renaissance sering disebut juga masa
pencerahan, karena menghidupkan kembali budaya-budaya
klasik,hal ini disebabkan banyaknya pengaruh filsuf-filsuf dari
Yunani dan Romawi.Renaissance yang berarti kelahiran kembali,
ingin mengungkap kembali kebudayaan masa lalu yaitu zaman
keemasan Romawi sebagai titik tolak pemikiran intelektual masa
Renaissance.
gereja
suatu
2 : 1.
yang
Analisa Perbandingan
Bentuk denah keseluruhan simetri. Menara lebih sederhana
dalam bentuk maupun jumlahnya.
Kesan skyline horisontal. Atap kembali pada lingkaran tanpa rib /
rusuk, sehingga ketebalannya sama (kesan kekokohan Romawi
ditonjolkan kembali)
Pedoman klasik (Yunani dan Romawi) dipergunakan kembali dan
distandarkan menurut pemikiran humanis
Ciri khas bangunan masa renaissance
Baroque
merupakan
istilah
untuk
mengkategorikan
perkembangan peradaban manusia (termasuk seni) dalam sebuah
era yang terjadi di Eropa. Sekitar tahun 1600-1750, gerakan ini
terjadi. Oleh karena itu, merupakan bagian akhir dari zaman
renaisance dan merupakan awal gerakan protestantism yang terjadi
di Jerman bagian utara dan Belanda. Baroque mempunyai arti
mutiara pelengkap yang bentuknya tidak teratur atau tidak
simetris. Dalam hal ini, karya-karya seni yang tercipta pada zaman
baroque juga merupakan cerminan keadaan zaman tersebut
sehingga memiliki ciri-ciri khusus yang tentunya berbeza dengan
corak seni pada zaman-zaman sebelumnya. Menurut Barnes, corak
seni baroque mengandung unsur tekanan yang kuat, kekuatan
emosi, dan sesuatu yang elegan (Barnes, 2005).
Arsitektur baroque mempunyai ciri-ciri tersendiri. Menurut
Sullivan (2005), bahwa karateristik seni Baroque terbentuk dari
beberapa unsur, seperti sense of movement, energy dan tension.
Salah satu teknik visualisasi yang terkenal pada zaman baroque
adalah teknik chiaroscuro yang digunakan oleh seorang pelukis
Belanda yang bernama Rembrandt Harmenszoon van Rijn. ciri
visual yang melekat pada corak seni Baroque adalah kontras
cahaya (gelap-terang) yang dominan dan menghasilkan kesan
dramatis pada lukisan. Baroque juga memiliki beberapa
karakteristik diantaranya naves yang zaman sebelumnya panjang
dan sempit digantikan oleh bentuk yang lebih lebar dan sirkular,
penggunaan cahaya secara dramatis, kaya akan ornamen, langitlangit yang dipenuhi fresco (wall painting) dalam skala besar,
facade eksternal yang memiliki karakter proyeksi terpusat yang
dramatis, interior seringkali tidak lebih dari tempat bagi lukisan dan
patung
ukiran.
C. ARSITEKTUR ROKOKO
Di era renaisans, arsitektur sebagai produk budaya di Eropa
kembali menggunakan langgam klasik (arsitektur neo-klasik) yang bernilai
sama dengan masa klasik yakni rasionalisme. Dalam perkembangannya,
era renaisans berpengaruh dalam mengubah paradigma arsitektur
sebagai produk yang sakral (gereja) menjadi lebih profan (umum atau
pemerintahan) bahkan memprofankan hal sakral (patung dan lukisan
Yesus). Kembali menerapkan nilai-nilai arsitektur klasik dalam mengatasi
arsitektur gotik yang dianggap semakin melenceng dari kaidah keindahan
sesuai dengan arsitektur klasik sebagai dasarnya (karena arsitektur gotik
lahir dari arsitektur klasik).
Di era renaisans, bangunan banyak didirikan oleh insinyur yang
dianggap mampu membuat bangunan dengan sempurna sesuai dengan
rasio. Adanya sekolah, kesenjangan antara arsitek dan tukang menjadi
embrio budaya kapitalisme yang akan berkembang selanjutnya.
IV. Arsitektur Barok dan Rokoko
- Budaya: borjuis, sekuleris
- Nilai: manerisme (mengatasi renaisans), proto-sosialisme
- Preseden: arsitektur klasik, seni renaisans, arsitektur gotik
- Contoh: Basilica of Santa Maria degli Angeli, Italia; Queluz National
Palace, Portugal; St. Peter Basillica, Italia; San Giovanni Basilica, Italia;
Royal Palace of La Granja de San Ildefonso, Spanyol; Sant'Agnese in
Agone, Italy; Cathedral Metropolitania Mexico; Castello di Racconigi, Italia;
Royal Palace Madrid, Spanyol; Santiago de Compostela Cathedral,
Spanyol; Catherine Palace, Rusia
- Keprofesian: arsitek terkenal: Agostino Vallini, Cardinal Vicar, Carlo
Maderno, Donato Bramante, Filippo Juvarra, Francesco Borromini, Giacomo
Barozzi da Vignola, Gian Lorenzo Bernini, Johann Friedrich Braunstein,
Mateus
Vicente
de
Oliveira
Orang kaya-orang kaya baru (bukan berdarah bangsawan) muncul akibat
Perlu dicatat bahwa memang tidak semua arsitektur barok dan arsitektur
rokoko dimiliki oleh borjus, bangsawan dan pemuka agama pun mengikuti
tren ini akibat budaya renaisans yang kemudian membaur dengan bias
gotik ini namun memang peran bangsawan dan pemuka agama tidak
sebesar borjuis yang banyak memakai langgam arsitektur ini
Berikut contoh yang mungkin paling eksetrem untuk arsitektur barok yang
seperti candi dengan banyak mencampuradukan gaya arsitektur
ditambah warna kelam dan arsitektur rokoko yang sangat mewah
ditambah cat yang mencolok:
BAB III
KESIMPULAN
Budaya ini akan menjadi embrio budaya sosialisme yang akan selalu
menentang budaya kapitalisme.