Anda di halaman 1dari 31

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


a. Langgam
Langgam Arsitektur adalah bagian dari budaya sedangkan budaya adalah
hasil karya dari manusia. langgam itu bahasa indonesia dari kata \’style\’, atau
kata \’gaya\’ kadang bertabrakan arti dengan \’force\’, contoh \’gaya berat\’ dll.
Sejak post modern, para arsitek banyak memperdebatkan tentang langgam ini
yang berarti hal yang terkait dengan suatu ciri, bisa berupa budaya, tokoh,
peristiwa sejarah, dan lain-lain. sebuah karya arsitektur bisa berlanggam eropa,
cina maupun nusantara. bisa berlanggam \’le corbusier\’ yang disebut dengan
\’corbusian\’, bisa berlanggam \’era kemerdekaan indonesia\’, dan seterusnya.
Langgam arsitektur memiliki banyak jenis, seperti langgam arsitektur
modern, langgam arsitektur post-modern, langgam arsitektur dekontruksi,
langgam arsitektur klasik, langgam arsitektur vernakular dan lainnya, tetapi di
bawah ini hanya akan di jelaskan langgam arsitektur klasik dan langgam
arsitektur vernakular.

b. Gaya
Gaya arsitektur adalah metode khusus dalam konstruksi, ditandai dengan
fitur yang membuatnya terkenal. Sebuah style dapat mencakup unsur-unsur
seperti bentuk, metode konstruksi, bahan, dan karakter daerah. Kebanyakan
arsitektur dapat diklasifikasikan sebagai kronologi gaya yang berubah dari
waktu ke waktu. Ini mungkin mencerminkan perubahan mode, mengubah
keyakinan dan agama, atau munculnya ide-ide baru dan teknologi baru,
sehingga muncul gaya baru dari sebelumnya.
Styles karena muncul dari sejarah masyarakat dan didokumentasikan
dalam subjek sejarah arsitektur. Pada suatu saat beberapa gaya mungkin modis,
dan perubahan gaya biasanya dlakukan secara bertahap, sebagai arsitek,
mungkin belajar dan beradaptasi dengan ide-ide baru. Gaya baru kadang-kadang
hanya suatu pemberontakan terhadap gaya yang sudah ada, seperti post-
modernisme ( berarti " setelah modernisme " ) yang dalam beberapa tahun
terakhir menemukan bahasa sendiri dan terpecah menjadi sejumlah gaya dengan
nama yang lain.
Styles sering menyebar ke tempat lain, sehingga gaya pada sumbernya
terus mengembangkan cara-cara baru sementara negara-negara lain mengikuti
dengan twist mereka sendiri. Misalnya, Renaissance dimulai di Italia sekitar
1425 dan menyebar ke seluruh Eropa Barat selama 200 tahun ke depan, dengan
Prancis, Belgia, Jerman, Inggris dan Spanyol Renaissance menjadi recognisably
gaya yang sama, tetapi dengan karakteristik yang unik. Sebuah style juga dapat
menyebar melalui Kolonialisme, baik oleh koloni asing belajar dari negara asal
mereka, atau dengan pemukim pindah ke lahan baru. Salah satu contoh adalah
misi Spanyol di California, dibawa oleh imam Spanyol pada akhir abad ke-18
dan dibangun dalam gaya yang unik.
Setelah gaya telah keluar dari fashion, sering ada kebangunan rohani dan
re-interpretasi. Misalnya, klasisisme telah dihidupkan kembali berkali-kali dan
menemukan fashion sebagai neoclassicism ( berarti " baru klasisisme " ). Setiap
kali itu dihidupkan kembali, itu berbeda. Gaya Misi Spanyol dihidupkan

1
kembali 100 kemudian sebagai Kebangkitan Misi, dan segera berkembang
menjadi kolonial Revival Spanyol.

c. Jenis-Jenis Langgam dalam Arsitektur


1. Langgam Klasik

Langgam Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik


mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani atau Romawi, seperti
yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran
Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya
terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari
Yunani. Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka
berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam
beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga banyak
memiliki nafas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap,
tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail
sempurna.
Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya
peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan
era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak
dijumpai di benua Eropa. Dalam beberapa alasan, jenis arsitektur
dan dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi
rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah
peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan
kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan
seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang
rumit. Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan
diadopsi dalam bangunan-bangunan modern.

Ciri umum:
a. Memiliki banyak sekali ornamen atau hiasan hampir di setiap sudut
bangunan.
b. Penggunaan kolom dan balok (entablature) sebagai elemen utama.
c. Biasanya berupa bangunan yang besar dan megah dengan waktu
pengerjaan yang cukup lama dikarenakan sedikitnya jumlah pekerja.
d. Memanfaatkan efek distorsi mata untuk menciptakan kemegahan dan
keindahan bangunan-bangunan utamanya.
e. Bahan utama menggunakan bahan yang langsung diambil dari alam.
f. Setiap bangunan pada arsitektur Yunani Kuno adalah bagian integral
dari seluruh struktur keseluruhan, karenanya peninggalannya (walau
tidak sempurna) dapat direkonstruksi menjadi suatu bangunan yang
sebenarnya (Hemingway, 2003).

Contoh Objek :

Parthenon adalah sebuah arsitektur klasik Yunani lainnya.


Parthenon disebut sebagai bangunan klasik Yunani yang paling penting
yang masih bertahan sampai saat ini. Parthenon merupakan kuil yang
dipersembahkan kepada Athena, yang adalah dewi yang menjadi patron
orang-orang Athena. Arsitektur ini berada di Akropolis. Parthenon

2
dibangun ketika Kerajaan Athena berada pada puncak kejayaannya (477
SM). Exterior Parthenon selesai pada 438 SM, dan selesai didekorasi pada
tahun 432 SM.

Sebenarnya Parthenon ini merupakan pengganti dari Kuil Athena


yang hancur ketika Kerajaan Persia menginvasi Athena pada tahun 480 SM.
Selain sebagai pengganti, Parthenon juga dibangun sebagai ungkapan
terima kasih atas keselamatan yang diberikan oleh Dewi Athena terhadap
serangan dari Kerajaan Persia.
Pada abad VI akhir, kuil ini didedikasikan bagi Perawan Maria dan
beralih fungsi menjadi gereja. Setelah Ottoman menguasai Athena pada
tahun 1460’an, maka Parthenon dialih fungsi menjadi mesjid. Pada 26
Desember 1687, ledakan terjadi di dalam Parthenon karena serangan bom
dari Venezia sehingga arsitektur yang megah ini mengalami kerusakan yang
parah. Jadi, secara religius Parthenon ini telah digunakan sebagai alat
ibadah oleh tiga agama yang berbeda: Yunani Kuno, Kristen, dan Islam.

Parthenon bukanlah kuil terbesar, namun kelebihan dari arsitektur


ini adalah akumulasi dari kualitas estetika dan filsafat Yunani: idealisme
cara hidup, perhatian yang begitu detail, pengertian matematis yang
menjelaskan keharmonisan alam. Presisi dari Parthenon ini merupakan
sebuah perolehan yang tidak bisa tertandingi oleh bangunan apapun, bahkan
sampai sekarang ini. Hal ini yang membedakan bangunan Yunani seperti
Parthenon dibandingkan bangunan-bangunan dari kebudayaan lainnya.
Selain tanda dari estetika yang tinggi, Parthenon juga merupakan
lambang dari demokrasi Athena. Orang-orang Athena percaya bahwa
mereka berbeda dari barbar karena mereka hidup dengan demokrasi.
Parthenon adalah salah satu tempat dimana mereka mempraktikkan

3
demokrasi. Di sana setiap suara individu dianggap menjadi suara yang
penting yang harus didengarkan dan dipertimbangkan.
Aristektur ini merupakan salah satu arsitektur dunia yang menarik
begitu banyak turis dari seluruh dunia. Mungkin bagi kita yang suka
berkeliling dunia, maka silahkan pertimbangkan aristektur ini untuk
menjadi sasaran kunjungan selanjutnya.

2. Langgam Arsitektur Neo Klasik

Arsitektur neo klasik adalah gaya arsitektur yang dihasilkan oleh


gerakan neo klasik yang dimulai pada pertengahan abad ke yang secara
prinsip berasal dari arsitektur zaman klasik dalam dekoratif dan seni rupa
visual, sastra, teater, musik, dan arsitektur yang menggambarkan inspirasi
dari seni rupa & budaya Yunani Kuno atau Romawi Kuno. Gaya ini
mengadopsi gaya dari arsitektur klasik kuno, prinsip-prinsip Vitruvian, dan
karya arsitek Italia Andrea Palladio. Di Eropa tengah dan timur, gaya ini
biasanya disebut sebagai

Klasisisme (dalam Bahasa Jerman Klassizismus).

Neo klasik muncul sebagai keinginan untuk kembali merasakan


“kemurnian” dari seni Roma dan Yunani kuno, dengan persepsi yang lebih
jelas dan ideal. Banyak arsitek neo klasik pada awal abad ke- 19 yang
terpengaruh oleh gambar dan projek dari Étienne-Louis Boullée dan Claude
Nicolas Ledoux. Banyak gambar grafis karya Boullée yang
menggambarkan arsitektur geometris dengan konsep kekekalan alam
semesta. LeDoux membahas konsep arsitektur mengenai bangunan yang
harus dapat mengkomunikasikan fungsinya kepada orang yang melihat.

Arsitektur Neoklasik merupakan reaksi terhadap gaya arsitektur


Rococo dan Baroque. Banyaknya penemuan dari peninggalan arsitektur
Yunani dan Romawi juga memicu munculnya gaya arsitektur neo klasik.
Pada abad ke-18 banyak orang yang tertarik untuk melakukan penggalian
pada situs-situs lama, terutama situs Yunani.

4
La Madeleine di Paris

Ciri-ciri arsitektur Neoklasik antara lain :

a. Garis-garis bersih, elegan, penampilan yang rapi (uncluttered)


b. Kolom-kolom yang berdiri bebas
c. Bentuk simetris
d. Tiang tinggi kolom yang menjulang sampai atap bangunan
e. Pedimen segitiga
f. Atap berkubah
g. Pada penataan ruang, bentuknya selalu simetris
h. Dinding dibuat dengan ukuran tebal
i. Plafon atau langit-langit memiliki ukuran yang tinggi
j. Lantai menggunakan bahan dari marmer
k. Ruang yang ada di bagian tengah dinamakan dengan central room dan
selalu berhubungan langsung dengan teras depan maupun belakang
l. Di halaman depan yang luas dilengkapi dengan jalan yang bentuknya
melingkar

Atap Kubah
Pedimen
Segitiga

Simetri&Kolom
sampai atap

Jacques-Germain Soufflot-Paris Pantheon, Prancis

5
Kita bisa melihat bentuk ideal dari arsitektur neo klasik pada kuil.
Kuil adalah bangunan yang merepresentasikan arsitektur klasik dalam
bentuk yang paling murni. Kolom digunakan untuk menahan beban berat
dari struktur bangunan. Namun, kemudian kolom juga digunakan sebagai
elemen grafis arsitektur. Atap biasanya memiliki bentuk yang datar dan
horizontal.

The Cathedral of Vilnius di Lithuania

Gaya arsitektur neo klasik tidak memiliki kubah atau menara. Fasad
bangunan biasanya datar dan panjang. Sering pula ada kolom-kolom yang
berdiri bebas. Eksterior dibangun sedemikian rupa untuk menciptakan gaya
klasik yang sempurna, seperti pada pintu dan jendela. Pada bagian eksterior
penggunaan dekorasi dikurangi hingga sangat sedikit. Sering juga terdapat
kebun di sekitar bangunan dengan pola geometris.

Pada bagian dalam bangunan neo klasik dibuat mirip dengan interior
gaya klasik, yang terinspirasi oleh penemuan kembali kota Pompeii dan
Herculaneum. Barang antik dari Herculaneum menunjukkan bahwa bahkan
barang paling antik pada masa Baroque, atau ruangan paling “Roman” dari
William Kent didasarkan pada basilika dan arsitektur eksterior kuil yang
diadaptasi dari luar ke dalam ruangan.

6
Maka, penampilan ruangan sering kali terlihat megah dan bombastis
untuk mata modern, seperti bingkai jendela yang berubah menjadi cermin
berlapis emas.

Lincoln Memorial

Neo klasik juga mempengaruhi perencanaan tata ruang kota. Orang


Romawi kuno menggunakan perencanaan kota yang ditujukan untuk
pertahanan dan juga kenyamanan masyarakat sipil. Pada dasarnya, sistem
jalan, pusat pelayanan masyarakat, jalan utama yang sedikit lebih lebar, dan
jalan-jalan diagonal adalah karakteristik dari desain Romawi yang sangat
teratur. Fasad yang terlihat kuno dan lay-out bangunan berorientasi pada
pola desain kota. Orang Romawi juga sangat mementingkan bangunan
umum. Banyak dari pola perencanaan kota ini yang digunakan untuk
merancang kota-kota modern pada abad ke-18. Contohnya adalah Karlsruhe
dan Washington DC.

Gaya neo klasik sering ditemukan pada bangunan di negara Inggris


dan wilayah Roma, Paris, dan Berlin. Anda dapat pula menerapkan gaya
neo klasik ini pada rumah hunian pribadi. Berikut adalah ciri khas neo
klasik pada aspek warna, furnitur dan aksesoris:

Penggunaan warna dan hiasan

7
Warna. Interior neo klasik didominasi dengan warna terang seperti
krem, abu-abu, biru pucat, kuning dan hijau. Sedangkan warna yang
digunakan sebagai aksen adalah hitam, merah, emas dan terra cotta.

Furnitur dengan gaya neo klasik

Furnitur. Furnitur neo klasik sangat sederhana dan bersifat


geometris. Material kayu berwarna gelap juga sering digunakan. Lantai
sering menggunakan material marmer atau batu alam. Namun, tidak jarang
ada yang menggunakan karpet Persia. Kain yang digunakan untuk dekorasi
jendela atau sofa biasanya menggunakan bahan mewah seperti sutra, brokat,
katun, dan wol.

Aksesoris patung

Aksesoris. Tampilan mewah pada rumah dapat diciptakan dengan


menghadirkan aksesoris seperti guci, porselen, tembikar, dan patung. Untuk
hiasan dinding, gunakan karya seni berupa lukisan atau cermin besar
dengan bingkai emas.

8
3. Langgam Arsitektur Modern (Cubism, de stijl, Bauhauss, dan
International Style).

Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form


Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid
yang serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton,
merupakan ciri arsitektur modern. Arsitektur modern mempunyai
pandangan bahwa arsitektur adalah olah pikir dan bukan olah rasa (tahun
1750), dan permainan ruang dan bukan bentuk.

Ciri ciri dari arsitektur modern adalah :


a. Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)
b. Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan
geografis.
c. Berupa khayalan, idealis
d. Bentuk tertentu, fungsiona
e. Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena
tidak diolah.
f. Less is more
g. Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur
tersebut.
h. Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak.
i. Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena
dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan
kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
j. Singular (tunggal)
k. Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek,
sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang
lainnya (seragam).
l. Nihilism
m. Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos,
simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apaapanya kecuali
geometri dan bahan.

Contoh objek:

Aditorium Building (1887-1890), Chicago, Louis Henry Sullivan


Bangunan yang dianggap sebagai Landmark kota Chicago ini, sebagia
sarana menyatuaka kegiatan social dan kesenian dalam satu atap.

9
Bentuk bangunannya lebih berarah pada persegi empat yang sedang
ngetren dimasa itu.

4. Langgam Post Modern

Ciri ciri umum Arsitektur post modern :

Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur post modern, Charles


Jencks memberikan daftar ciriciri sebagai berikut :

1. Ideological

Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk


memberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post
modern, ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman
arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis.

2. Stylitic (ragam)

Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang
khusus. Pengertian gaya gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu
pemahaman bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai
arsitektur post modern:

3. Design Ideas (Ide-Ide Desain)

Ide-ide desain adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide


desain dalam Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang
mendasari Arsitektur Post Modern.

Contextual Urbanism and Rehabilitation

Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan suatu


lingkungan urban.

Contoh Objek:

10
Double-coding of Style

Terdapat pada gedung Sony Building di New York.Bangunan berupa


gedung pencakar langit yangmerupakan konotasi dari teknologi arsitektur
modern.Tetapi pada bagian puncaknya gedung nya terdapatelemen klasik.
Ini merupakan salah satu ciri-ciri dari bangunan post modern dimana selain
memasukan unsur modern, juga memasukan unsur lain seperti elemen
klasik untuk menunjang estetika gedung tersebut

5. Langgam Purna Modern

Purna Modern merupakan pengindonesiaan dari sebutan post-modern


versi Charles Jencks. Ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi dan
unsur-unsur kuno (dari Pra Modern) tetapi dengan melakukan transformasi
atas yang kuno. Menyertakan warna dan tekstur menjadi eleman arsitektur
yang penting yang ikut diproses dengan bentuk dan ruang. Tokohnya antara
lain Robert Venturi, Michael Graves, Terry Farrell. Langgam Arsitektur
purna modern ini yang lebih di tonjolkan dalam fungsinya adalah
fungsifungsi metaforit (simbolik) dan historical. Arsitektur purna modern
dimana bentuk-bentuk tersebut menempati posisi yang lebih dominan dari
pada ruang. Arsitektur purna modern memiliki kepedulian yang besar
kepada masa silam (The Past).

Ciri Umum:

1. Ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi dan elemen – elemen


kuno tetapi dengan melakukan transformasi terlebih dahulu terhadap
elemen – elemen yang kuno tersebut.
2. Menyertakan warna dan tekstur menjadi elemen arsitektur yang
penting yang ikut diproses dengan bentuk dan ruang.
3. Yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas kultural,
atau identitas historikal. Hal – hal yang masa silam tersebut
dikomunikasikan, sehingga orang mengetahui bahwa arsitektur itu
hadir sebagai bagian dari perjalanan sejarah kemanusiaan.
4. Memiliki kepedulian yang tinggi kepada masa silam.
5. Yang ditonjolkan sebagai fungsi adalah fungsi – fungsi metaforik dan
historikal.
6. Bentuk menempati posisi yang lebih dominan daripada ruang.

Contoh Objek:

11
Pada bangunan yang lain seperti Gulbenkian Foundation, Centre,
yang hanya mempermainkan pengolahan bentuk yang sangat sederhana.
Tetapi pada pengolahan salah satu bagina dari tampak bangunan, terdapat
pengolahan yang lepas dari kesan yang ditimbulkan oleh bangunan. Pada
daerah ini terdapat perbedaan pengolahan bentuk, yang semulalanya
simetris, menjadi sangat dinamis, dengan melakukan perugahan bentuk
dari kotak menjadi setengah lingkaran.
Memang kalau kita hanya melihat dari luarnya saja , bangunan ini
masuk ke ban=gian bangunan yang beraliran modern. Tetapi kalau kita
lihat lebih detail, pada bangunan ini terdapat pengolahan bentuk elemen
banguna yang dapat mengarahkan pada bagian purna modern.
Pada bangunan ini juga terdapat pegolahan dimensi untuk
perulangan elemen bangunan yang menghilangkan kesan monoton pada
bangunan, dan juga dilakukan pengolahan dimensi jendela, yang pada
daerah paling luar dimensi jendelanya lebih besar, sedangkan pada daerah
dalam, dimensi jendelanya lebih kecil.

6. Dekonstruksi

Arsitektur Dekonstruksi tidak mengikatkan diri ke dalam salah satu


dimensi Waktu (Timelessness). Pandangan seperti ini mengakibatkan
timbulnya pandangan terhadap Dekonstruksi yang berbunyi Ini
merupakan kesombongan dekonstruksi. Dekonstruksi tidak ada yang
dominan, tidak ada yang tidak dominan, bentuk dan ruang memiliki
kekuatan yang sama.

Dekonstruksi yang dikomunikasikan adalah :


a. unsur-unsur yang paling mendasar, esensial, substansial yang dimiliki
oleh arsitektur.
b. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang
essensial maupun substansial.
c. Dekonstruksi menunjuk pada kejujuran yang sejujur-jujurnya.

12
Ciri-ciri Arsitektur Dekontruksi :
a. Penampilan bidang-bidang simpang siur
b. Garis-garis yang tidak beraturan
c. Keseluruhan struktur seperti runtuh
d. Dekonstruksi membawa bentuk-bentuk geometri yang cenderung
berbentuk “aneh”. Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan
penerimaan keabsolutan terhadap keaslian bentuk-bentuk geometri
yang selama ini dikenal.

Ciri Objek :

Salah satu Arsitek terkenal yang menganut


Arsitektur Dekontruksi adalah Frank O. Gehry. Contoh karyanya adalah
Weisman art museum dan Der Neue Zollhof. Weisman art museum
berlokasi di Minneapolis, Minnesota dekat dengan sungai missisipi. Ciri
dari Arsitektur Dekontruksi yang dapat jelas dilihat adalah Gehry
menggunakan bentuk-bentuk yang sangat tidak lazim pada bangunan ini.
Dan dapat dilihat dengan kemampuan imajinasi, Weisman art museum
seakan-akan dapat berbicara dan mengungkapkan sesuatu kepada yang
melihatnya. Dengan bentuk yang tidak lazim dan gaya expressionist
modern, frank gehry telah menunjukkan sisi dekonstruksi dari Weisman
art museum. Akan tetapi, esensi sebuah karya arsitektur dekonstruksi
bukanlah dari bentuk, akan tetapi lebih kepada makna dibaliknya.Der
Neue Zollhof berlokasi di tepi sungai Rheine di daerah publik yang
berskala urban, Dusseldorf, Germany. Unsur simpang siur yang menjadi
salah satu ciri dari arsitektur dekonstruksi masih nampak jelas .
Penampilan bentukan 3 dimensi membuat eksistensi bangunan ini sebagai
bangunan yang berlanggam dekonstruksi tampak nyata. Permainan bidang
– bidang menjadi salah satu pemicunya.
Weisman art museum merupakan salah satu karya arsitek terkenal,
frank gehry, dengan style expressionist modern yang dirancang pada
tahun 1990 hingga 1993. weisman art museum berlokasi di Minneapolis,
Minnesota dekat dengan sungai missisipi.

Ciri khas dari bangunan dekonstruksi adalah bentuknya yang aneh.


Dan hal ini dapat dilihat dari bentuk-bentuk yang tidak lazim yang
dibemtuk oleh Frank O Gehry. Penanpilan dari bangunan ini juga simpang
siur, tidak dapat dipastikan jelas bentuk bangunannya.

Dalam memahami sebuah karya arsitektur dekonstruksi, tidaklah cukup


hanya dengan mengandalkan kemampuan ilmiah yang bersifat rasional.
Namun diperluan juga kemampuan berimajinasi untuk mampu

13
menerjemahan makna dibalik sebuah karya arsitektur itu sendiri. Dengan
kemampuan imajinasi, dapat dilihat weisman art museum seakan-akan
dapat berbicara dan mengungkapkan sesuatu kepada yang melihatnya.
Dengan kata lain konsep dari arsitektur dekonstruksi adalah pengutamaan
melalui idera penglihatan dan diakhiri dengan indera yang lain.

d. Pengamatan Karya Arsitektur


1. FORM (BENTUK)
Bentuk adalah:
 Penampilan luar yang dapat dilihat
 Gambar struktur formal, tatasusun, komposisi yang
menghasilkan gambaran nyata
 Massa 3 dimensi, wujud, penampilan, konfigurasi

Dalam arsitektur, bentuk selalu dihubungkan dengan wujud


yaitu sisi luar karakteristik atau konfigurasi permukaan suatu bentuk
tertentu.Wujud juga merupakan aspek utama dimana bentuk-bentuk
dapat diidentifikasikan dan dikategorikan.
Disamping wujud, bentuk memiliki ciri visual:
a. Dimensi, dimensi fisik berupa panjang, lebar dan tebal. Dimensi-
dimensi tersebut menentukanproporsi dari bentuk. Skala ditentukan
oleh ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain
dalamkonteksnya.
b. Warna, merupakan fenomena pencahayaan dan persepsi visual yang
menjelaskan persepsi individudalm corak, intensitas dan warna.
Warna adalah atribut yang paling menyolok dan membedakan suatu
bentuk dari lingkungannya. Warna juga berpengaruh terhadap bobot
visual suatu bentuk.
c. Tekstur, Tekstur adalah kualitas yang dapat dilihat dan diraba yang
diberikan kepermukaan olehukuran, bentuk, pengaturan dan
proporsi bagian benda. tekstur juga menentukan sampai
dimanapermukaan suatu bentuk memantulkan atau menyerap cahaya
datang.
d. Posisi, letak dari sebuah bentuk adalah relatif terhadap
lingkungannya atau lingkungan visual dimana bentuk tersebut
terlihat
e. Orientasi, arah dari sebuah bentuk relatif terhadap bidang dasar,
arah mata angin, bentuk-bentuk benda-benda lain, atau terhadap
seseorang yang melihatnya.
f. Inersia Visual, merupakan tingkat konsentrasi dan stabilitas suatu
bentuk. Inersia suatu bentuk tergantung kepada geometri dan
orientasinya relatif terhadap bidang dasar, gaya tarik bumi dan garis
pandang manusia.

14
Beberapa pengertian bentuk dalam arsitektur:

o Suatu perwujudan dari organisasi ruang yang merupakan hasil dari suatu proses
pemikiran.Proses ini didasarkan atas pertimbangan fungsi dan usaha pernyataan
diri/ekspresi (HugoHaring).
o Wujud dari penyelesaian akhir dari konstruksi yang pengertiannya sama (Mies
van der Rohe).
o Suatu keseluruhan dari fungsi-fungsi yang bekerja secara bersamaan, yang
hasilnyamerupakansusunan benda(Benyamin Handler).
o Hasil dipenuhinya syarat-syarat kokoh, guna, dan indah (Vitruvius)

Menurut Virtuvirus, tidak ada istilah bentuk. Bentuk bagi virtuvius,


bila mau dikaitkan dengan fungsi 1.

Wujud dasar Ruang Wujud dasar ruang menurut D.K .ching (1996)
terdiri dari 3 buah yaitu:

a. Lingkaran

Merupakan susunan sederetan titik yang mebentuk lengkungan


dengan jarak tertentu
Dan seimbangan terhadap sebuah titik tertentu didalam lengkugan.
Petimabangan dalam memilih wujud dasar lingkarang adalah

 Kendala dalam penataan bentuk lengkung.


 Pengembangan bentuk relatif banyak.
 Orientasi aktivitas cendrung memusat.
 Fleksibilitas ruang tepat untuk penataan organisasi ruang dengan
pola memusat.
 Karakter dinamis.

b. Bujur sangaka
90°

Merupaka sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi


panajng dan empat buah susut siku siku.
Pertimbangan dalam memilih wujud dasar bujur sangkar adalah:

15
 Penataan dan pengembangan bentuk relatif mudah.
 Kegiatan dengan berbagai orientasi dapat diwadahi
 Bentuknya yang tegas
 Karakter bentuk formal dan netral
 Penataaan perabot relatif mudah karena bentuknya yang sama
panjang.

c. Segitiga

Sebuah Bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai
3buah sudut.
Pertimbangan dalam memlih wujud segtiga adalah:

 Sulit untuk menata ruangnya karena akan menimbulkan banyak


ruang – ruang sisa.
 Condong berorientasi pada satu sudut.
 Karakter kaku dan kurang formal
 Flexibilitasnya kurang serta perlu penataan yang lebih terencana
untuk mengatai adanya ruang sisa.

2. SPACE (RUANG)

Ruang adalah sebuah elemen penting dalam suatu rancangan


arsitektur. Dalamdunia arsitektur yang saya kenal, memang selalu berkaitan
dengan ruang, kebutuhan ruang,luasan ruang, sifat ruang, dan sebagainya.
Namun apa sebenarnya makna dari ruang itusendiri? Pertanyaan ini muncul
karena dari beberapa bacaan yang saya baca, ada berbagaimacam definisi
ruang dengan makna yang sangat bervariasi menurut berbagai
pandanganmasing-masing (terutama para teoritisi).Isu dan pembahasan
tentang ruang awalnya merupakan sebuah pembahasan yanglebih sering
muncul pada diskusi-diskusi ilmu pengetahuan alam (science) dan ilmu
filsatat. Pembahasan tentang ruang yang dikaitkan dengan teori-teori
arsitektur mulai ada ketikapertengahan abad ke-19.

Pengertian Ruang

 Menurut Lao Tzu

Ruang adalah ” kekosongan ” yang ada di sekitar kita maupun disekitar


obtek atau benda. Ruang yang ada di dalamnya lebih hakiki ketimbang
materialnya/masannya. Kekosongan yang terbingkaikan adalah sebagai
transisi yang memisahkan arsitektur dengan fundamental, ada Tiga
Tahapan hirarki ruang :

16
1. ruang adalah hasil serangkaian secara tektonik
2. ruang yang dilingkupi bentuk
3. ruang peralihan yang membentuk suatu hubungan antara dunia di
dalam dan dunia di luar.
 Menurut Plato

Ruang adalah sesuatu yang dapat terlihat dan terab, mejadi teraba
karena memiki karakter yang jelas berbeda dengan semua unsur lainnya.
Plato menginginkan : kini, segala sesuatunya harus berwadaq, kasat mata,
dan teraba.

Ruang adalah sebagai tempat( topos ), tempat ( topos ) sebagai suatu


dimana, atau suatu place of belonging, uang menjadi lokasi yang tepat
diman setiap elemen fisik cenderung berada. Arsitoteles mengatakan :
wadaq- wadaq sementara bergerak keatas dan kebawah menuju tempatnya
yang tepat dan setiap hal berada di suatu tempat, yakni dalam suatu tempat.
” suatu tempat, atau ruang, tidak dapat memiliki sesuatu wadaq. ( cornelis
van de ven, 1995 ).

Karakteristik dari ruang dirangkum menjadi lima butir :

1) Tempat melingkupi objek yang ada padanya


2) Tempat bukan bagian yang di linkunginya
3) Tempat dari suatu objek yang tidak lebih besar atau lebih kecil dari
objek tersebut
4) Tempat dapat di tinggalkan oleh objek dan dapat di pisahkan dari objek
5) Tempat selau mengikuti objek walaupun objek terus bergerak

Unsur – Unsur Pembentuk Ruang

Ruang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, baik


secara Psikologi, emosional, dan dimensional. Manusia berada dalam
ruang, bergerak, menghayati, berfikir dan juga menciptakan dan
menyatakan bentuk dinianya.

Secara umum, ruang di bentuk oleh tiga pembentuk elemen


ruangan yaitu :

1. Bidang Alas/Lantai ( The base Plane ). Oleh karena lantai


Merupakan pendukung segala aktifitas kita di dalam ruangan.
2. Bidang Dinding/pembatas ( The vertical Space Devider ).
Sebagai unsur perancangan bidang dinding dapat menyatu
dengan bidang lantai atau sebagai bidang yang terpisah.
3. Bidang atap/langit-langi ( The Overhead Plane ). Bidang atap
adalah unsure pelindung utama dari suatu bangunan dan
pelindung terhadap pengaruh iklim.

17
3. CONTENT ( MAKNA DAN ESTETIKA)

Pengertian estetika dalam desain


Kata estetika berasal dari bahasa Yunani aisthetica dan
aisthesis. Aesthetica adalah hal-hal yang dapat dipersepsi atau dicerap
oleh pancaindera,sementara aisthesis adalah pencerapan indera atau
persepsi inderawi (Gie, 1983). Selanjutnya istilah ini dipopulerkan oleh
Leibniz (1646-1716) sebagai jenis pengetahuan inderawi, untuk
membedakannyadengan pengetahuan intelektual, dan Alexander
Gottlieb Baumgarten (1714-1762) sebagai kajian tentang segala
sesuatu yang berkaitan dengan keindahan (Sachari 2002:4).Estetika
adalah bagian dari atau termasuk ruang lingkup filsafat, yaitu filsafat
keindahan. Tetapi padasaat ini, estetika tidak lagi semata-mata
bercorak filsafati, melainkan juga sudah sangat ilmiah. Pokok bahasan
estetika tidak hanya mengenai masalah keindahan, tetapi sudah meluas
meliputi seni dan pengalaman estetis (Gie, 1983:16). Sejalan dengan
berkembangnya seni, estetika kemudian diartikan sebagai keindahan
yang dihubungkan (terutama) dengan seni. Hal ini tercermin dari
definisi estetik yang diberikan oleh Louis Kattsoff dalam ‘Elements of
Philosophy’ bahwa estetika adalah cabang filsafat yang berkaitan
dengan keindahan, khususnya seni.

The branch of philosophy which concerns itself with the


definition, structure and role of beauty, especially in the arts is called
aesthetics (Gie,1983:17). Bahkan dalam perkembangan selanjutnya,
Van Meter Ames dalam Collier’s Encyclopedia mempersempit
pengertian estetika sebagai kajian tentang penciptaan, apresiasi dan
kritik seni.The study of what is involved in the creation,appreciation,
and criticism of art; in the relation of art to other human activities and
interest; and in the changing role of art in a changing world (Gie,
1983:18).

Estetika kemudian diartikan sebatas filsafat seni,karena


keindahan dianggap identik atau berkaitan erat dengan seni (istilah
filsafat seni dan keindahan direduksi menjadi filsafat seni saja).
Pengertian terbatas ini tidak memuaskan, karena sesungguhnya seni
tidak identik dengan keindahan, ataupun sebaliknya. Dengan kata lain,
seni tidak harus indah, misalnya lukisan tentang pembakaran kota
Roma olehKaisar Nero dan indah tidak selalu berkaitan denganseni,
misalnya keindahan pemandangan pantai atau matahari terbit dan
terbenam.Dengan demikian, pengertian yang penting selanjutnya
adalah yang berkaitan dengan definisi keindahan. Keindahan adalah
kualitas perasaan yang timbul apabila pada waktu mempersepsi suatu
benda atau gagasan, di dalam pikiran dan hati perseptor timbul

18
kepuasan tanpa adanya kepentingan apapun.Definisi ini mengacu pada
pengertian citarasa dalam filsafat menurut Kant, karena kemampuan
untuk menghargai keindahan adalah kemampuan (masalah) cita rasa
(taste). Citarasa (taste) adalah kemampuan mental untuk menilai suatu
benda atau gagasan dalam hubungannya dengan kepuasan atau
ketidakpuasan tanpa adanya suatu kepentingan apapun (Gie,1983:17).

Tetapi pengertian atau makna keindahan di atas belum jelas,


karena tidak menyebutkan sumber yang menimbulkan kepuasan, pada
waktu mempersepsi suatu benda seni. Kepuasan yang timbul pada
waktu apresiator mempersepsi karya seni, tidak hanya timbul dari atau
meliputi kepuasan inderawi, tetapi juga pada waktu apresiator
memahami sebuah karya seni.Pemahaman di sini timbul pada waktu
apresiator dapat “menangkap” pesan yang ingin dikomunikasikan
seniman kepada reader; kepuasan timbul pada waktu apresiator dapat
mengerti makna yang ada dibalik bentuk-bentuk visual, tidak sekedar
karena melihat bentuk yang menyenangkan mata.Kata ‘indah’ dalam
bahasa Indonesia, ‘beautiful’ dalam bahasa Inggris, ‘beau’ dalam
bahasa Perancis, ‘bello’ dalam bahasa Spanyol dan Italia, berasal dari
bahasa Latin ‘bellum’. Akar katanya adalah ‘bonum’ yang artinya
adalah kebaikan (Gie, 1983:34). Dari etimologi kata dan pengertian
awal bangsa Yunani, keindahan adalah kualitas perasaan yang timbul
pada waktu reader menangkap ide tentang kebaikan di balik bentuk
karya seni, misalnya berkaitan dengan watak dan hukum yang indah
(Plato), baik dan menyenangkan (Aristoteles), ilmu dan kebajikan yang
indah (Plotinus), buah pikiran dan adat kebiasaan yang indah. Dalam
bahasa Yunani, keindahan dalam arti (sekedar) estetis, atau keindahan
yang timbul hanya dari penglihatan, memiliki istilah sendiri yang
disebut ‘symmetria’. Dalam dunia pragmatis, karena istilah ‘indah’
dapat dipakai untuk menyebut segala sesuatu yang menyenangkan,
tidak mengacu pada sebuah criteria nilai yang khusus di bidang yang
spesifik, kajian tentang filsafat keindahan tidak lagi menjadi topic
bahasan utama dalam estetika, digantikan oleh konsep nilai estetis
(Bullough, 1880-1934). Nilai estetis adalah nilai yang berkaitan
dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan (Gie,
1983:37). Keindahan dianggap identik dengan nilai estetis. Tetapi
dalam perkembangan terakhir, sebagian ahli estetik abad 20 berusaha
menyempurnakan konsep tentang keindahan, dan mengembangkan
pembagian yang lebih terperinci dan hierarkis seperti indah (beautiful),
cantik (pretty), jelita (charming), menarik (attractive) dan lemah
gemulai (graceful).Sehingga berbicara tentang nilai, keindahan adalah
salah satu nilai estetis, dan nilai estetis memiliki lingkup yang lebih
luas (Gie, 1983:39-40).Sebagai cabang filsafat yang mengkaji teori
keindahan, estetika menjelaskan bukan hanya ‘apa’ keindahan, tapi

19
juga ‘bagaimana’ keindahan itu, apakah sebuah kualitas (nilai) yang
berasal dari benda (estetika obyektif) atau dari pikiran apresiator
(estetika subyektif). Teori yang berkembang terakhir adalah kombinasi
antara unsur obyektif yang berasal dari bentuk karya dan subyektif
yang berasal dari latarbelakang (ground) apresiator.

Akhirnya dapat dikemukakan empat buah kriteria dari Johannes


Volkelt (1848-1930) untuk menilai kualitas estetis dari sebuah karya
seni sebagai berikut (Gie 1983:49-50):

1) Karya seni (desain) menunjukkan keselarasan antara bentuk dan


isi, serta sangat menarik menurut perasaan: perenungan kita
terhadapnya diliputi dengan rasa puas
2) Karya seni (desain) menunjukkan kekayaan akan hal-hal
penting yang menyangkut (kehidupan) manusia dan
memperbesar (meningkatkan) kehidupan perasaan kita
3) Karya seni (desain) membawa kita masuk kedalam dunia khayal
yang dicita-citakan, dan membebaskan kita dari ketegangan
atau suasana realita sehari-hari
4) Karya seni (desain) menunjukkan suatu kebulatan yang utuh
dan mendorong pikiran pada perpaduan mental.

1.2 Rumusan Masalah


1. Seberapa banyak ke ciri khas an langgam neo klasik yang ada pada bangunan
museum seni rupa dan keramik Jakarta
2. Bagaimana cara penerapan pada bangunan tersebut terkait form, space and
order
3. Seberapa banyak ke ciri khas an langgam dekonstruksi pada bangunan
Guangzhou Opera House
4. Bagaimana cara penerapan pada bangunan tersebut terkait form, space and
order

1.3 Tujuan Portofolio

Portofolio ini bertujuan agar mahasiswa arsitektur dapat mengetahui


berbagai jenis langgam yang terdapat dalam arsitektur serta memahami arti dan
ciri pada setiap langgamnya sehingga dapat menjadi referensi untuk merancang
dan mendesain suatu bangunan.

20
I. PEMBAHASAN
Contoh kasus pada objek langgam arsitektur:
1. Langgam Neo Klasik

Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta

A. Infornasi:
 Lokasi : Jl. Pos Kota, RT.9/RW.2, Jakarta Barat
 Dibangun : Sekitar tahun 1866 - 1870
 Arsitek : W.H.F.H van Raders
 Gaya : Neoklasik
 Fungsi : Museum
 Luas bangunan: ±2430 𝑚2
 Luas tanah : ±8875 𝑚2

B. Deskripsi

Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik pertama kali diresmikan


sebagai Raad van Justitie Binnen Het Casteel Batavia atau kantor pengadilan
Belanda pada tanggal 12 januari 1870 oleh Gubernur Jendaral Jan Piter Miyer;
arsitek gedung bangunan adalah Hoofd Ingenier atau Insinyur Kepala Jhe
W.H.F.H Van Raders. Kemudian pada masa revolusi fisik, gedung pengadilan ini
di manfaatkan para tentara KNIL sebagai asrama NMM(Nederlandsche Mission
Militer), sampai masa pendudukan Jepang juga digunakan sebagai asrama militer.
pada masa kedaulatan Republik Indonesia gedung ini diserahkan kepada TNI dan
dimanfaatkan sebagai gudang logistik. Selanjutnya pada tahun 1970 sampai
dengan tahun 1973 digunakan sebagai kantor Walikota Jakarta Barat dan pada
tahun 1974, direnovasi digunakan sebagai Kantor Dinas Museum dan sejarah
DKI jakarta. Berdasarkan gagasan Wakil Presiden Adam Malik, maka pada
tanggal 20 Agustus 1976, Presiden Suharto mermikan gedung ini sebagai Balai
Seni Rupa; akhirnya pada tanggal 10 Juni 1977, pada bagian sayap gedung ini

21
diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin digunakan sebagai Museum
Keramik. kemudian pada awal tahun 1990 Balai Seni Rupa digabung dengan
Museum Keramik menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.

Visi:

Menjadikan Museum Seni Rupa dan Keramik sebagai pusat pelestarian seni rupa
Indonesia dan sebagai tujuan kunjungan wisata seni dan budaya yang bertaraf
internasional.

Misi:

1. Meningkatkan sumber daya manusia

2. Meningkatkan pelayanan Kunjungan

3. Melakukan penatan ulang koleksi secara berkala

4. Meningkatkan kerjasama dengan mitra museum

C. Sejarah Museum Seni Rupa dan Keramik

Museum Seni Rupa dan Keramik menempati sebuah bangunan tua yang
didirikan pada 1870. Awalnya gedung ini dibangun untuk Ordinaris Raad van
Justitie Binnen Het Casteel Batavia (Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia).
Tahun 1944 digunakan oleh tentara KNIL, dan selanjutnya oleh TNI. Pada 1973-
1976 dimanfaatkan sebagai Kantor Wali Kota Jakarta Barat, dan pernah juga
dimanfaatkan oleh Pemda DKI Jakarta sebagai kantor Dinas Museum dan
Sejarah. Tahun 1976 bangunan tua ini diresmikan sebagai Balai Seni Rupa
Jakarta dan pada 1990 menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik.

Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh
Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng
Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat
pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu
dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.

Pada 10 Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan
itu dijadikan bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Lalu pada
tahun 1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta
Barat dan baru setelah itu diresmikan oleh Presiden (saat itu) Soeharto sebagai
Balai Seni Rupa Jakarta. Pada 1990 bangunan itu akhirnya digunakan sebagai
Museum Seni Rupa dan Keramik yang dirawat oleh Dinas Kebudayaan dan
Permuseuman DKI Jakarta.

22
Ciri langgam pada objek kajian:

23
24
2. Langgam Dekonstruksi

Guangzhou Opera House


Guangzhou Opera House
 Lokasi : Guangzhou, Haixinsha Square, ke Zhujiang (Sungai Mutiara)
 Terobosan : Januari 2005
 Diresmikan : 9 Mei 2010
 Arsitek : Zaha Hadid
 Gaya : dekonstruksi
 Biaya : 1,38 miliar yuan (sekitar US $ 200 juta)
 Fungsi : opera house
 Luas tanah : ±70.000 𝑚2

Latar Belakang Sejarah:


"Gedung Opera Guangzhou memiliki teater dengan besar 1.804 kursi."

Desain Gedung Opera Guangzhou didasarkan pada prinsip topografi dan geologi.
Interiornya terutama terinspirasi dari lembah sungai yang ditransformasikan oleh
erosi. Proyek ini cenderung menciptakan keterkaitan antara bentang alam dan
arsitektur.

25
Sekarang berbagai arsitek kelas dunia diundang ke Tiongkok untuk
membangun Tiongkok modern. Tiongkok sanggup mendatangkan arsitek kelas
dunia dengan kekuatan finansialnya untuk berkarya di Tiongkok. Diadakannya
kompetisi internasional untuk proyek vital seperti CCTV Building yang
merupakan simbol pemerintah—menunjukkan keterbukaan dari pemerintah
Tiongkok yang selama ini dinilai kaku. Dan terjadi juga proses de-industrialisasi
dan mencuatnya industri jasa mendorong pemerintah (daerah) menggunakan
arsitektur global untuk merancang dan membangunnya.

Sejumlah arsitek elite dunia yang telah berkarya di Tiongkok


menghasilkan berbagai landmark seperti Rem Koolhas (CCTV Building), Paul
Andreu (National Grand Theather), Steven Holl (Linked Hybrid). Setelah
Shanghai membangun bandara state-of-the art dan juga distrik finansial seperti
Pudong yang seluruhnya dirancang oleh firma-firma internasional , Beijing
menyusul dengan pembangunan fasilitas olimpiade menjelang Beijing 2008
dengan karya arsitektural seperti Herzog & De Meuron (Bird Nest Stadium) yang
monumental. Guangzhou , sebuah mega-city di selatan Tiongkok tidak
ketinggalan dengan mengundang Zaha Hadid , melengkapi daftar arsitek elit
diatas.

Guangzhou Opera House, menurut arsiteknya didirikan pada jantung situs


budaya kota Guangzhou, Haixinsha Square, sebuah monumen state-of-the-art
yang menghadap ke Zhujiang (Sungai Mutiara) yang membelah kota tersebut ,
dengan rancangan kontur unik seolah dua batu besar yang dialiri air dan
pendekatan terhadap fungsi urban dan menciptakan dialog baru dengan kota yang
sedang berkembang. Bentuknya yang unik, dengan konsep dua buah lempeng
batu kembar yang dihaluskan oleh arus air, yang seolah-olah terdampar di tepi
Sungai Mutiara, adalah realisasi dari konsep Tiongkok yang paling mendasar
yaitu tian ren he yi 天人和一,yang berarti alam dengan manusia memiliki
keselarasan & merupakan satu bagian. Konsep ini berlawanan dengan konsep
Barat yang selalu mencoba menaklukkan alam dengan teknologi advance
terkini. Konsep tian ren he yi ini melahirkan harmoni中庸 / 和合dengan
lingkungan sekitar dan alam. Hal tersebut diwujudkan dengan penataan dua buah
massa yang berbentuk natural, memperkuat penataan kota tersebut, dengan
promenade jalur pejalan kaki yang membuka ke tepi sungai, menyatukan
bangunan budaya tersebut yang berdekatan dengan menara keuangan
internasional di Guangzhou kota baru Zhujiang.

Sang arsitek Zaha Hadid, adalah arsitek Inggris-Irak, wanita pertama yang
memenangkan penghargaan nobel di bidang arsitektur, mengatakan, “China pada
tahun 1980 dan sekarang adalah dua dunia yang berbeda. Pada masa itu, hal yang
paling mencolok adalah keseragaman, setiap orang mengenakan setelan Mao.
Sangat sedikit mobil di jalan dan bangunan-bangunan baru hampir semuanya
sama." Namun kemudian ia melihat perkembangan taman-taman yang menghiasi
area perkotaan, dan integrasi harmonis dari berbagai elemen alam. Mengacu pada
hilangnya banyak budaya tradisional di kota-kota seperti Beijing dan Shanghai,
katanya, "Ini terjadi di mana-mana, ketika kota bersejarah sedang menjelma
sebagai metropolis dunia, tetapi anda perlu untuk menemukan keseimbangan."
“Keseimbangan ini dapat dicapai dengan menggunakan ide-ide tradisional atau

26
bahan-bahan konstruksi di gedung-gedung baru”, kata arsitek dengan tubuh yang
tangguh ini.

Desain lalu berkembang dari konsep pemandangan alam dan interaksi


menarik antara arsitektur dan alam, terlibat dengan prinsip erosi, geologi dan
topografi. Desain Guangzhou Opera House desain sangat dipengaruhi oleh sungai
lembah - dan di mana mereka berubah oleh erosi. Garis lipatan di lansekap ini
mendefinisikan wilayah dan zona dalam Opera House, memotong interior
dramatis dan ngarai eksterior untuk sirkulasi, lobi dan kafe, dan memungkinkan
cahaya alami untuk menembus jauh ke dalam gedung. Transisi halus antara
unsur-unsur yang berbeda, dan level bangunan yang berbeda melanjutkan analogi
lansekap sungai lembah. Unit glass-fibre reinforced gypsum (GFRG) yang
dicetak khusus telah digunakan untuk interior ceiling auditorium untuk
melanjutkan bahasa arsitektur dalam bentuknya yang mengalir seperti kluster
bebatuan ditengah aliran sungai dan permukaannya tereduksi oleh arus sungai
memberikan kesan energik disekitarnya .

Proyek Guangzhou Opera House ini merupakan suatu milestone bagi


Hadid. Dipertengahan tahun 1990an ketika statusnya baru sebagai bintang arsitek
pendatang baru dengan portofolio rancangan yang baru beberapa proyek saja
memenangkan kompetisi internasional untuk rancangan Cardiff Bay Opera House
di Wales. Bagi Hadid ini merupakan terobosan baru walaupun pemerintah
menolah untuk membayar rancangannya , nama Hadid mulai melejit dalam
sejarah arsitektur dunia dengan menjadi wanita pertama yang meraih
penghargaan arsitektur paling bergengsi Pritzker Architecture Prize. Proyek
Guangzhou menjadi ajang pembuktian bagi Zaha Hadid , yang pada awalnya
terkesan tidak begitu menjanjikan pada saat pertama dia melihat lokasi yang
terbentang diantara taman tanpa fitur nan hambar. Nicolai Ourossoff dalam kritik
arsitektur di NY Times menilai Hadid berhasil merajut bentuk-bentuknya
kedalam konteks ruang yang semula hambar menjadi keindahan tersendiri.

Karya Hadid juga signifikan bagi genre parametricisme yang siap untuk
menjadi mainstream dalam konfrontasinya dengan aliran
Minimalisme.Guangzhou Opera House merupakan bangunan parametric awal
yang bisa direalisasikan secara nyata, bukan lagi sebatas konsep unbuilt-design di
awang-awang. Untungnya Hadid mempunyai klien seperti pemerintah
Guangzhou yang membutuhkan landmark dan siap menghabiskan dana besar
untuk gagasan non-konvensional.

Akhirnya sebuah bangunan yang menelan biaya 1,38 miliar yuan (202 juta
US $, memerlukan waktu pembangunan 5 tahun lamanya - bahkan untuk kota
yang kecepatan pembangunannya sangat mencengangkan ini, diresmikan pada
bulan Mei 2010. Bangunan utama terdiri dari auditorium beton bebas kolom
dilapis granit dan kaca berbingkai rangka baja. Rangka ekspos adalah hal yang
menakjubkan, seperti jaring laba-laba raksasa menonjol ke beberapa arah seolah-
olah menentang hukum - tak hanya hukum geometri konvensional, tetapi
gravitasi itu sendiri. Di antara rangka baja ekspos ini, terletak foyer, di sini anda
akan sulit menemukan garis lurus - garis seakan berdansa, memutar, dan berbalik.
Tangga utama melingkar megah dari lantai foyer granit hitam sampai ke balkon

27
dan tingkat atas auditorium. Penonton akan sulit sekali duduk tenang menatap
pemandangan yang spektakuler ini.

Interior auditorium lebih menakjubkan lagi, bagaikan sebuah gua besar


seperti mulut ikan hiu di bawah konstelasi cahaya. Ruangan auditorium yang
asimetris ini - meskipun tidak lazim, menghasilkan akustik yang sempurna, karya
Harold Marshall, veteran acoutician New Zealand. Menariknya, ia mengatakan
bahwa sudut yang aneh dari auditorium Hadid ini menghasilkan akustik yang
cocok untuk opera Barat dan opera Tiongkok.

Guangzhou Opera House ini adalah hasil yang sempurna dari pencarian
Hadid akan fluiditas & integritas. Banyak orang mengatakan karyanya rumit,
namun alam sendiri juga memiliki kompleksitas, tatanan dan organisasi, katanya.
Pada akhirnya, Guangzhou harus bertepuk tangan karena telah memberikan
kebebasan mendesain bagi Hadid dan timnya. Mengesampingkan membangun
dalam skala besar di seluruh dunia, di Inggris karya Hadid hanya sekolah di
Brixton, Pusat Maggie di Kirkcaldy dan Pusat Aquatics untuk Olimpiade 2012.
Sementara itu ia menerima banyak pujian di Guangzhou, namun ia belumlah
bangga akan sebuah bangunan bahwa dia telah pikirkan selama hampir 20 tahun.

Konsep Bangunan Guangzhou Opera

Konsep bangunan guangzhou memiliki konsep bentuk bangunan yang


menyerupai batu besar yang ada ditengah sungai sehingga konsep yang dimiliki
guangzhou seperti cerita atau legenda yang diibaratkan dengan sebuah bangunan
dan juga menjadi suatu konsep yang dirancang oleh seorang arsitek terkenal yang
saat itu sedang berada di China dan mendapatkan persetujuan dari pihak
pemerintah China.

Form

Bentuk awal dari konsep bangunan


Guangzhou yaitu berasal dari
persegi panjang dan segitiga
tumpul

Bentuk segtiga dan persegi panjang yang ditumpuk sehingga dapat


menghasilkan bentuk dekonstruksi yang tidak beraturan jadi bentuk asli segitiga
dan persegi panjang di streching sehingga bentuknya menjadi seperti tidak
beraturan.
28
Space

Ruang di dalamnya juga sangat mewah yaitu adanya konstruksi baja yang
di ekspos pada setiap keliling kaca yang bentuknya seperti jaring-jaring

Untuk struktur dari bangunan guangzhou menggunakan beton yang


bentuknya seperti zig zag segitiga dan jaring-jaring juga sehingga dapat
menambah kesan mewah di dalam bangunan

29
Tangga pada ruangan untuk menuju ke auditorium dilantai atas
menggunakan granit hitam berkualitas dan langit-langit yang berwarna putih
menambah kesan modern pada interior bangunan

Pada ruangan serbaguna untuk persiapan di dinding atas atau bagian


plafon terbuat dari gypsum yang dibentuk berirama seperti bentuk gelombang air.

Di dalam gedung auditorium juga penataan tempat duduk di tata


sedemikian rupa seperti gelombang dengan interior yang mewah dan berhiaskan
banyak lampu sehingga kesan penonton dalam auditorium menjadi terkesan
dengan interior di dalamnya.

Order
Tatanan ruang pada bangunan meliputi:
 Ruang dalam Ruang: Ruang dapat ditampung dalam volume ruang yang
lebih besar
 Ruang yang saling mengunci: Ruang bisa menumpuk pada volume ruang
yang lainnya.
 Ruang yang berdekatan: Dua runag yang saling bersentuhan satu sam alain
atau membagi garis batas bersama

30
 Ruang-ruang Dihubungkan oleh sebua ruang bersama: ruang yang saling
mengandalkan ruang perantara untuk mengubungkan keduanya.

Hubungan spasial dalam tatanan yaitu meliputi:


a. Organisasi Terpusat: ruang sentral dan dominan yang dikelilingi oleh
sejumlah ruang sekunder yang dikelompokkan
b. Organisasi Linier: sekuen linier ruang-ruang yang berulang
c. Organisasi Radial: ruang terpusat yang menjadi sentral organisasi linier
ruang yang memanjang dengan cara radial
d. Organisasi Terklaster: ruang yang dikelompokkan melalui pembagian suatu
tanda ppengenal atau hubungan visual bersama.
e. Organiasi Grid: ruang yang diorganisir dalam area grid struktur tiga dimensi
lainnya.

Pada area bangunan Guangzhou menggunakan organisasi Radial karena


bentuk denah pada bangunan yaitu seperti adanya pusat ditengah dan menyebar
sehingga ruang linier yang berkembang menurut arah jari-jari dari ruang pusat
yang dominan dimana linier berkembang menurut arah jari-jarinya.

31

Anda mungkin juga menyukai